NovelToon NovelToon
Patah Tumbuh

Patah Tumbuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Sistem / Berbaikan / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Matri

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 14

Setelah 1 jam berdiskusi, kini saatnya masing-masing kelompok memperkenalkan diri mereka. Kelompok Hazel dan Senja memberi nama kelompok mereka dengan kelompok Kelinci.

Mereka diwajibkan untuk tetap berada dalam kelompok selama kegiatan berlangsung. Mereka hanya boleh berpencar ketika akan tidur. Dimulai dengan makan malam bersama pada hari ini. Masing-masing mengantri sesuai kelompok untuk mengambil makan malam dan juga saat makan, mereka juga harus tetap bersama. Hal tersebut membuat Hazel dan Senja mau tidak mau saling berinteraksi dan dekat.

"Kenapa sih harus satu kelompok dengan dia. Aahhhhh membuatku kesal saja." Gumam Senja dalam hati.

Namun dia tidak bisa menolak, apalagi meminta untuk menukar kelompok.

"Bertahanlah Senja. Ini hanya akan berlangsung selama beberapa hari." Senja bergumam menguatkan diri.

Senja merasa perutnya terasa sakit dan kram. Dia baru saja menyadari bahwa dia sedang datang bulan ketika dia pergi ke kamar mandi. Sialnya adalah, dia tidak membawa persediaan pembal*t ke kegiatan ini.

"Ah sial. Kenapa bertamunya harus sekarang sih?" Senja melenguh kesal.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara dia mendapatkan pembal*t sekarang. Dia sudah memberanikan diri untuk meminta pada Tiara dan juga beberapa temannya. Namun, mereka menjawab bahwa mereka sama sekali tidak memilikinya. Senja tidak tahu tentang tempat ini, dan tentu saja tempat ini pasti jauh dari swalayan.

"Ah. Mba Sinta." Senja mengingat Sinta, salah seorang penjaga yang tadi mengantar mereka ke kamar.

Senja memberanikan diri untuk keluar dan mencari keberadaan Sinta. Dia berjalan sambil memegangi perutnya yang sakit. Saat sedang melewati sebuah lorong, ternyata Hazel melihatnya.

"Senja? Ngapain tengah malam begini dia masih berkeliaran?" Hazel penasaran dan mengikutinya dari belakang.

Ternyata Senja menuju ke ruang pegawai yang ada di ujung lorong lantai bawah. Hazel bersembunyi dari balik tembok sambil memperhatikannya. Terlihat Sinta keluar dari ruangan itu dan mereka berbicara. Samar-samar, Hazel bisa mendengar percakapan mereka. Ternyata Senja bertanya apakah Sinta memiliki pembal*t atau tidak. Dan Sinta ternyata tidak memilikinya.

"Rupanya dia sedang datang bulan ya?" Hazel merasa kasihan pada Senja. Dengan cepat, dia segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang yang tak lain adalah Bimo.

Senja yang mendengar bahwa Sinta juga tidak memiliki pembal*t, seketika merasa sedih dan tak berdaya. Dia kemudian menyeret kakinya untuk kembali ke kamarnya. Dia benar-benar pasrah saat ini.

"Semoga aja malam ini aku bisa bertahan sampai esok aku akan meminta bantuan Mba Sinta untuk membelikannya untukku." Gumam Senja kecewa.

Senja baru saja tiba di kamar dan dia memilih untuk berbaring sembari memegang perutnya yang sakit.

Beberapa saat kemudian, saat Senja hendak tertidur, tiba-tiba......

Tok.. Tok.. Tok..

Suara pintu kamarnya diketuk seseorang. Senja tersadar dan dia kembali memastikan bahwa ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok.. Tok.. Tok...

Benar saja. Pintu kamarnya diketuk. Senja takut namun dia juga harus memastikan. Perlahan, dia mulai mendekati pintu kamarnya dan memberanikan diri untuk membuka pintu kamarnya.

Saat pintu terbuka sebagian, dia bisa melihat sosok yang ada di depan pintu kamarnya.

"Ha.. Hazel?" Senja kaget karena ternyata Hazel yang mengetuk pintu kamarnya.

"Ka.. Kamu ngapa..." Belum selesai Senja bertanya, tiba-tiba terdengar suara yang cukup riuh dari arah lorong yang menuju ke arah mereka.

Hazel dan Senja panik karena mereka bisa mendapat masalah jika ada yang melihat mereka. Hazel panik dan segera mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar Senja. Kemudian segera menutup mulut Senja menggunakan tangannya. Ternyata benar suara di lorong itu adalah anak-anak yang kamar mereka tepat berada di depan kamar Senja.

"Lepasin.." Senja melepas tangan Hazel yang menutup mulutnya.

"So.. Sorry." Hazel gagap.

"Ngapain kamu di sini?" Senja masih belum mengerti kenapa Hazel harus berbuat demikian.

Tanpa menjawab, Hazel kemudian menyodorkan sebuah kantong plastik hitam ke arah Senja.

"Apa ini?" Senja menerimanya dengan ragu kemudian membuka perlahan.

Matanya terbelalak kaget karena melihat isi kantong itu.

Dengan muka yang shock, dia kembali melihat ke Hazel yang kini terlihat malu dan salah tingkah sembari dengan wajah yang sulit dijelaskan.

"Ka.. Kamu.. Bagaimana kamu tahu kalau aku sedang membutuhkan ini?" Tanya Senja masih shock.

Karena ternyata isi di dalam kantong itu adalah pembal*t dengan beberapa merk, minyak gosok dan beberapa coklat serta camilan. Keduanya diam karena merasa canggung.

"Apa semua ini, Hazel? Bisakah kamu menjelaskannya? " Senja kembali bertanya.

"Tadi ngga sengaja gue dengar percakapan lo sama Mba Sinta. Karena kebetulan gue juga lagi nitip buat beli barang ke Pak Bimo di swalayan, jadi gue sekalian meminta dia buat beliin lo itu." Jelas Hazel berbohong.

Mendengar penjelasan itu, Senja benar-benar tidak bisa lagi berkata-kata. Dia benar-benar tidak mengerti dengan isi kepala laki-laki yang membuatnya kebingungan sendiri.

"Ka.. Kalo gitu makasih. Tapi ini kebanyakan." Senja akhirnya berterimakasih. Dia memang sangat membutuhkan itu semua.

"Ya sudah. Jangan mikir yang aneh-aneh. Ini semua karena kebetulan aja. Gue juga masih punya hati ya." Hazel gengsi.

"Iya. Sekali lagi, thanks ya."

"Gue balik dulu ke kamar. Btw, lo bisa ngga cek keadaan di depan dulu?"

"Oke. Tunggu di sini."

Senja kemudian melangkah ke depan kamar dan membuka sedikit pintu untuk melihat keadaan sekeliling. Betapa terkejutnya dia, ketika melihat Angga dan teman-temannya ternyata sedang asyik berkumpul bermain gitar di ruang tengah yang menghubungkan bangsal laki-laki dan perempuan. Di mana tempat itu merupakan satu-satunya jalan yang harus dilewati oleh Hazel jika ingin kembali ke kamarnya. Senja panik melihat itu dan segera berlari ke kamarnya.

"Gimana? Aman?" Tanya Hazel.

"I.. Itu di lorong utama ada beberapa murid yang lagi berkumpul sambil bermain gitar." Jelas Senja panik.

"Ahh.. Sial."

"Kamu tunggu aja sebentar di sini sampai mereka bubar."

Hazel diam dan menurut.

"Emmm. Kamu duduk dulu deh di sana. Aku ke kamar mandi dulu." Senja menunjuk ke arah sebuah kursi di dekat meja kecil kemudian dia segera masuk ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya.

"Sumpah demi apapun, kenapa keadaannya jadi kayak gini sih?" Gumam Senja ketika dia berada di dalam kamar mandi. Sambil melihat kantong plastik itu, seketika sebuah senyum tersungging di ujung bibirnya.

"Dia benar-benar membingungkan." Gumam Senja dalam hati. Segera setelah urusannya diselesaikan , Senja segera keluar kamar. Didapatinya Hazel sedang duduk mematung. Senja kemudian melangkah dan duduk di pinggir tempat tidur.

"Makasih Hazel. Bagaimanapun ini sangat menolongku."

"Ya. Ngga usah sungkan." Hazel malu-malu.

"Gara-gara aku, kamu jadi terjebak dalam situasi ini."

"Sebenarnya gue pengen kasi ke Sinta buat ngasih ke lo. Hanya saja saat itu, Sinta sedang keluar. Dan gue mikir lo juga kayaknya sangat butuh. Jadi gue ke sini." Hazel menjelaskan.

"Apa lo udah rasa mendingan?" Tanya Hazel lagi.

"Ya. Berkat bantuan kamu. "

"Ekhmmm." Hazel menjawab dengan berdehem.

"Aku cek lagi ya ke depan. " Senja bangun dan membuka pintu untuk melihat. Ternyata tempat itu masih ramai. Malah terlihat lebih ramai dari sebelumnya. Senja masuk kembali ke kamar.

"Masih ramai. Malah tambah ramai." Jelas Senja.

"Hufffffttt. Mana ponsel gue, gue tinggalin lagi." Hazel bete.

"Kamu mau ini?" Senja tiba-tiba menawarkan coklat pada Hazel.

Dengan sungkan, Hazel menerima coklat itu. Keduanya masih sama-sama terdiam canggung.

Mereka kemudian menghabiskan beberapa coklat dan camilan sampai dirasa cukup.

"Boleh gue pinjam laptop lo? Apa ada film atau semacam game? " Hazel bertanya karena melihat laptop milik Senja di atas meja.

"Itu cuma laptop buntut. Ngga ada game. Cuma ada beberapa film."

"Ngga apa-apa. Biar gue nonton dan ngga jenuh juga. Lo kalo mau istirahat, istirahat deh. Paling bentar lagi anak-anak bubar. Gue bisa keluar."

Senja masih menafsirkan kalimat Hazel. Dia memang sangat butuh untuk istirahat, tapi dia juga ragu dan merasa tidak enak jika meninggalkan Hazel sendiri.

"Malah bengong. Udah istirahat sana. Gue ngga bakal macam-macam sama lo." Hazel menjelaskan.

"Ah. Ya. Terimakasih Hazel." Senja kemudian beranjak bangun dan mengambil sebuah selimut yang ada di dalam lemari kemudian memberikannya pada Hazel.

Hazel menerima selimut itu dan kemudian mulai memilih film yang ada di laptop Senja. Sambil menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari kamar Senja.

Senjapun naik ke atas tempat tidur dan mulai menutup matanya perlahan.

.

.

BERSAMBUNG...

1
FDIAMV_
done saya mampir
Dante's: maksih ya kak udah mampir
total 1 replies
YunHuaJing
semangat yaa
Dante's: makasih ya
total 1 replies
Dante's
semoga suka ya kak 🤗
Yg ptg manusia
baru baca 2 eps aja dh nagih lohh, serius ga boong...
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
terus yang masih berteduh menunggu hujan reda itu siapa orang nya🧐
Dante's: itu Senja
total 1 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
awas jangan tarik-tarikan orang sebentar orang nya pusing
Dante's: hahhaha. hampir pusing kak 🤣
total 1 replies
authorpisces
hai kak aku mampir yaa
Dante's: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Allamanda Cathartica
Niceee 👌
Semangat berkarya yaa... 💕
Dante's: terimakasih
total 1 replies
Manik🌼
2 kuntum🌹🌹bunga mawar untuk kamu😍
Manik🌼: sama sama
Dante's: thanks ya
total 2 replies
Manik🌼
aku mampir ya
Manik🌼: sama sama
Dante's: maksih kak
total 2 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
novel nya bagus kak/Smile/ tapi di kasih space ya tulisan nya/Ok/ semangat update untuk episode berikutnya😉
Dante's: makasih sudah mampir ya
total 1 replies
SECRET AUTHOR
sematawayang=semata wayang
dikasih space kak
SECRET AUTHOR: sama-sama kak
Dante's: thanks kak masukannya🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!