NovelToon NovelToon
Uncle Arthur, Kau Nakal Sekali

Uncle Arthur, Kau Nakal Sekali

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Beda Usia / Romansa / Saling selingkuh / Gadis nakal
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

“Semua saudara Oliver lelaki. Aku tak percaya jika gadis manis itu dititipkan pada pria.” — Arline Franklin

“Aku juga lelaki. Kau pikir aku ini wanita?!” — Arthur Franklin


Arthur Franklin. Pria dingin dan misterius itu sangat mencintai 3 hal dalam hidupnya. Pekerjaan, wanita dan alkohol. Sayangnya, Arline yang merupakan kakak kandungnya menitipkan anak tirinya, Hailey Owen kepada Arthur, si pria pecinta wanita.

Akankah gadis manis itu tetap aman saat berada di bawah pengawasan dan penjagaan Arthur? Atau … Hailey malah menjadi mangsa, seperti wanita lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pacaran Dengan Gadis Perawan

..."Beginilah jika pacaran dengan gadis yang masih perawan." — Adam...

Di saat apartemen studio itu sedang ramai dengan sorak gembira muda mudi, mereka tak sadar Hailey berada di depan pintu. Pasalnya, mereka juga sedang menghidupkan musik yang sedikit keras.

Merasa kesal dengan apa yang terjadi di depan matanya, Hailey masuk ke dalam apartemen tersebut dan langsung menjambak rambut Merry. Tak peduli apa yang terjadi kedepannya, terjadilah. Yang jelas saat ini sekujur tubuhnya bergetar karena amarah yang luar biasa besarnya.

"Hey b!tch!!!" seru Hailey menggila. Mata hazelnya melotot. "Ternyata kau bukan teman yang baik!"

Kepala Merry sedikit terdongak ke atas dengan ekspresi yang luar biasa terkejut.

Semua yang ada di sana tersentak kaget saat melihat Hailey. Begitupun Adam. Ia tak menyangka kalau kekasihnya itu akan berada di sana. Padahal ia sudah mengatakan untuk datang besok. Tapi kenapa gadis itu harus datang hari ini? Bukankah mereka sudah membuat janji?

"Hailey! Lepaskan tanganmu!" berang Adam sambil memegang kedua bahu Merry.

Lelaki dengan tinggi 175 sentimeter itu menatap khawatir ke arah Merry yang merupakan selingkuhannya. Bukannya meredakan amarah Hailey? Tapi pria itu lebih menjaga keselamatan Merry?!

Melihat kenyataan yang ada di depan matanya saat ini, Hailey benar-benar tak habis pikir. Bagaimana bisa teman sekelasnya itu begitu tega bermain hati di belakangnya? Padahal, selama ini mereka berteman dengan sangat baik.

"Lepaskan? Ck!" Hailey berdecak sebal sambil menarik lagi ke belakang rambut Merry.

Kepala Merry yang setengah terdingak, kini sempurna terdongak ke atas.

"Aakkk!" Pekik Merry sambil memegang kepalanya. Ia meringis kesakitan dengan ekspresi ketakutan. "Hailey, dengarkan aku dulu."

Merry melambaikan tangannya ke arah Hailey. "Ini tak seperti yang kamu bayangkan."

"Apalagi yang harus aku dengarkan? Mendengarkan bagaimana kau menikungku? Begitu?!"

"Lepaskan dia, Hailey. Kau menyakiti Merry," ucap Adam dengan intonasi penuh penekanan.

"Menyakitinya? Wahhh ... kau benar-benar lucu Adam," kekeh Hailey sambil menyeringai tajam. Satu tangan Hailey menunjuk ke dada sambil matanya menatap pria yang ada di depan Merry. "Aku juga kau sakiti. Kau pikir aku tidak sakit melihat kegilaan ini?!"

"LEPASKAN!!!" Teriak Adam penuh emosi. Ia tak ingin lagi mendengarkan ucapan Hailey. Pasalnya Merry benar-benar sudah sangat kesakitan. Membuatnya iba pada selingkuhannya itu.

Hailey melepaskan jambakan tangannya di rambut Merry. Kemudian gadis yang kecantikannya itu mengalahkan Merry yang biasa-biasa saja, ia melangkah mendekat ke arah Adam. Tanpa rasa takut, ditatapnya dengan sangat dalam kedua mata hijau milik Adam, kekasih yang sudah 3 bulan bersamanya.

"Sebenarya, memang sudah lama aku ingin memutu—"

Plak!!!

Hailey menampar dengan kuat pipi Adam, membuat pria itu mengepalkan tinjunya. Merry mendekat dan memegang lengan pria yang sempat berciuman dengannya tadi. Pria yang berhasil ia tikung dari temannya.

"Honey ...." Merry menatap khawatir ke arah Adam. Ia mengusap pelan punggung kekasihnya yang kurus itu.

"Kau tak berhak memutuskanku. Aku lah yang memutuskan hubungan ini!" Dengan lantang Hailey melepaskan rasa kesalnya kepada Adam. Dengan mata yang bergetar, gadis itu berusaha kuat agar tak terlihat lemah.

"Fine!" sergah Adam menahan malu di depan teman-temannya. "Kita putus!"

"Beginilah jika pacaran dengan gadis yang masih perawan," kekeh Adam menertawakan Hailey.

Seketika semua yang ada di sana menatap Hailey dengan tatapan tak menyangka. Begitupun Merry. Teman bergosip Hailey yang selalu menertawakan gadis yang masih perawan.

"Ck! Ternyata kau cupu, Hailey," ujar Merry yang mulai tak takut pada Hailey. "Selama ini kau menertawakan mereka, tapi ternyata? Kau pun sama seperti mereka."

Merry dan Adam tertawa secara bersamaan. Tawa yang penuh ledekan.

Hailey menolak keras bahu kanan Adam dengan menatap tajam pria itu. "Kau yakin aku masih perawan?"

Hailey menyeringai sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Semua orang tahu, selama kau pacaran dengan Noah, Jack dan Wilson, sekalipun kalian tak pernah melakukannya. Pantas saja selama ini kau selalu menolak saat kita akan melakukan pemanasan di bawah sana," terang Adam tanpa basa basi.

Hailey mendadak tertawa terpingkal-pingkal di depan semua teman dan mantannya. Ia berputar sesaat sembari satu tangannya bertolak pinggang. Kemudian, wanita dengan bibir mungil sedikit tebal itu mendekatkan wajahnya ke telinga Adam.

Ia tak boleh kalah saat itu, pikir Hailey. Apapun yang terjadi, sekarang ia harus terlihat kuat dan tegar. Urusan menangis, nanti saja. Dengan cepat Hailey mendapatkan ide untuk mematahkan pikiran teman-temannya itu.

"Kau tahu, apa alasanku tidak pernah bercinta dengan kalian?" Satu tangan Hailey menjalar ke dada Adam, menuruni perut, menuju ke bagian bawah pria itu. "Karena burung kalian kecil."

Hailey merem4s pelan benda milik pria itu tepat di depan Merry sambil terkekeh penuh kemenangan. Kemudian, Hailey mendekat ke arah Merry yang sedang syok.

"Hei, Merry. Apa kau puas dengan burung yang kecil itu? Ck! Rendah sekali seleramu," ledek Hailey sambil melangkah mundur. Kemudian gadis itu berbalik ke badan untuk menuju ke pintu keluar.

Hailey mengangkat tangannya dan melambai ke arah semua yang ada di sana. "Padahal aku sudah berbaik hati menerima pria dengan burung kecil. Tapi ternyata dia tak bersyukur memilikiku."

"Kalian tahu ... aku sudah sering bercinta dengan Arthur, si pemilik burung yang gagah perkasa, bahkan ukurannya berkali lipat besar dari milikmu yang kecil Adam. Tapi ... bisa-bisanya aku jatuh hati pada pria yang memiliki burung yang kecil. Haishhh."

"Sebaiknya aku pacaran saja dengan Arthur, pria yang selalu menemaniku di setiap akhir pekan," imbuhnya dengan sangat percaya diri.

Hailey menoleh sesaat ke belakang. Kemudian ia berbisik sambil tersenyum. "Hei, Adam. Kau penasaran kemana aku pergi setiap pulang kampus? Tentu saja pergi bercinta dengan pria mapan dan tampan itu. Hahaha."

"Kau tak berarti apa-apa bagiku, Adam."

Hailey beranjak pergi meninggalkan semua yang ada di dalam sana. Semua lelaki yang ada di dalam sana seketika menelan paksa saliva mereka, kemudian tertunduk menatap bagian bawah mereka dengan perasaan malu. Wajah mereka memerah. Terutama Adam. Ia benar-benar dipermalukan di depan semua teman-temannya. Pasalnya, benda sakti itu adalah sesuatu yang tak seharusnya dijatuhkan di depan sesama lelaki. Itu adalah harga diri!

Di saat yang sama, Hailey beranjak pergi meninggalkan apartemen pria itu. Gadis itu menahan taksi untuk kembali ke apartemennya. Di dalam taksi tersebut, Hailey menangis sejadi-jadinya. Tak peduli apakah supir taksi itu memperhatikannya. Yang jelas saat itu hatinya sakit sekali.

Taksi yang Hailey tumpangi berhenti di lampu merah, tepat bersebelahan dengan Porsche 918 Spyder. Di dalam sana ada Arthur yang sedang menatap lampu merah dengan tenang. Sebelah tangannya ia gunakan menopang kepala, dengan siku yang tertumpu di jendela mobil.

Arthur mendadak bosan menunggu lampu merah tersebut. Secara tak sengaja ia melihat ke arah sebelah, matanya dibuat terbelalak saat melihat Hailey di dalam taksi. Dan ... gadis itu sedang menangis?

Arthur kembali menatap lurus ke depan. "Tidak. Kau sedang berhalusinasi, Arthur. Itu bukan dia."

Arthur menatap lurus sambil memegang stir mobil. Ia duduk tegap dan mencoba tenang. Tapi hatinya kembali terusik. Ia pun mencoba menoleh kembali ke taksi yang ada di sebelahnya.

Sayangnya lampu sudah berubah hijau dan taksi tadi sudah melaju pergi.

Arthur menghela nafas. "Bukan urusanku. Mungkin itu bukan dia."

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung .......

1
Roshalina Shasa
haaahhhhh,,,panas dingin,,gerahhhh...kipas mana kipas../Joyful//Joyful/
Roshalina Shasa
kena kau hailey,,
Roshalina Shasa
/Good/
Kim nara
aigo langsung praktek y uncel
memei
Arthur Teman Tapi Menggoyang ranjang
Susi Akbarini
lanjutttttt..

😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤❤
memei
arthurkasih lihat video tutorialnya donk heilay... memanjakan adix kecil mungil tembak tembak DOr dor dor
Susi Akbarini
😀😀😀😀😀😀
buaya dikadalin..


❤❤❤❤❤❤❤
Mom Anet
😅😅😅
memei
Arthur udah kecanduan heylai
💜⃞⃟𝓛 ˢ⍣⃟ₛ EmohDimaru💃
wkwkwkwkwk ku terkam benaran kamu sekarang haley ,, makan9 jangan nakal pada uncle
Kim nara: 🤣🤣🤣🤣 rasakan kau heiley nakal
total 1 replies
Kim nara
bahaya kamu hailey kadi mangsa pria tua
Mom Anet
akhirnya si suhu ingin berguru...
Mom Anet
hahahaha... jd senyum2 yg baca
Nursina
lanjutkan seru
Susi Akbarini
gak usah ikuti kata issabell.

daripada dutusuk dari belakang...
memei
sebenarnya Arthur udah tertarik dengan Hailey sejak pertama bertemu,AQ tebak waktu bercinta dg wanita wanitanya pasti Arthur membayangkan hailey 😁
dan kenapa Arthur yang cuek bisa penarasan dengan Hailey krna itu tentang kau Hailey...perempuan yg sebenarnya Arthur cintai
memei
jadi sebutan apa hubungan heiley dan Arthur ya 🤔
memei
Arthur semoga sejak saat ini dan seterusnya hanya meniduri wanita cuma heylie
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!