NovelToon NovelToon
My Perfect Husband

My Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cintamanis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anggrek Timur

Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.

Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.

Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.

Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.

Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 JATUH SAKIT

Pagi itu, aku kembali tertidur di dalam kamarku, dan lupa mengunci pintu kamar.

Tanpa sadar saat terbangun dengan kondisi keningku sedang di kompres oleh handuk, dan saat aku melihat jam ternyata sudah pukul tujuh malam.

Aku berusaha meraih segelas air yang berada di samping tempat tidur ku, namun tak bisa kuraih dan membuat gelas tersebut jatuh ke lantai hingga membuat nya pecah.

"Prakkk...." suara gelas saat jatuh, dengan segera aku berusaha bangun, berencana untuk mengambil pecahan gelas tersebut.

"Nyonya..anda kenapa?" tanya pelayan saat melihat ku terjatuh dari atas tempat tidur karena akan membereskan pecahan kaca yang terjatuh.

"Aku kira felix yang datang.." gumamku dalam hati saat melirik ke arah pelayan.

"Maaf.... aku memecahkan gelas, saat aku akan meraih nya terlepas dari tanganku" sahut ku.

"Anda tidak perlu meminta maaf nyonya, ini sudah menjadi pekerjaan ku" ungkap pelayan sembari memapahku kembai ke atas tempat tidur, saat baru saja duduk tiba-tiba aku kehilangan kesadaran ku dan jatuh pingsan.

Aku merasa badan ku panas sekali, setelah minum aku kembali merebahkan badan ku diatas tempat tidur.

Tengah malam, tiba-tiba saja demamku tinggi..para pelayan langsung membawaku ke rumah sakit.

"Nyonya..Nyonya" ku dengar suara seseorang memanggil ku beberapa kali.

"Nyonya...anda sudah sadar nyonya?" seseorang tersebut memanggilku lagi.

Setelah mengumpulkan semua tenaga, aku berusaha membuka mata, dan ku lihat para pelayan sudah berada disampingku

"Ada apa? Aku berada dimana?" tanyaku sembari melihat ke sekeliling.

"Nyonya anda berada di rumah sakit" jawab salah satu pelayan.

"Anda demam tinggi Nyonya, lalu tak sadar kan diri..jadi kami membawa anda ke rumah sakit ini" ungkap pelayan sembari membantu ku untuk duduk.

"Agh..." teriak ku, tiba-tiba saja kepalaku sakit sekali.

"Nyonya..anda tidak apa-apa?" tanya pelayan lagi saat melihat ku kesakitan memegang kepala.

"Aku tidak apa-apa, hanya sakit kepala" sahut ku singkat masih sembari menahan rasa sakit di kepalaku.

"Sepertinya saya lebih baik telepon Tuan saja" ungkap pelayan sembari sibuk mencari ponsel disaku nya.

"Tidak perlu..dia sedang sibuk dengan pekerjaan nya, aku hanya sakit kepala saja jadi tidak perlu memberi tahu hal sepele seperti ini" ungkap ku, tak mau merepotkan Felix yang sedang dinas di luar negeri.

Satu Minggu berlalu, aku masih di rawat di rumah sakit, keadaan ku belum juga membaik.

Beberapa teman dari kampus sudah menjenguk ku kemari, hanya Felix dan kedua orang tua ku yang belum tahu kalau aku sakit.

Aku sengaja tak memberi tahu Mama, takut Mama nanti kefikiran.

"Nyonya, saya habis bertemu dengan Dokter..syukur lah anda sudah bisa pulang" ungkap pelayan yang masuk ke dalam ruangan ku.

"Syukur lah...ayok bereskan dulu semua nya, lalu kita pulang, aku sudah tak sabar..rindu dengan kamarku dan masakan rumah" ungkap ku sembari tersenyum lega, akhir nya aku bisa pulang juga ke rumah.

"Oia Nyonya..anda akan pulang ke rumah Tuan atau pulang ke rumah orang tua anda?" tanya pelayan sembari membereskan barang-barang ku

"Sepertinya pulang ke rumah saja, aku kan tidak memberitahu kedua orang tuaku, aku takut mereka khawatir" terang ku menjelaskan nya.

"Baiklah kalau begitu...saya akan telpon sopir sebentar agar bersiap di depan lobby" ungkap pelayan lagi.

Dan aku hanya menganggukan kepalaku.

Akhir nya setelah satu Minggu di rumah sakit, aku kembali pulang ke rumah.

"kriiingggg..." suara telpon rumah berbunyi, tak biasanya telpon rumah berbunyi.

"Halo selamat Sore.." sapa pelayan setelah mengangkat telepon, dan aku duduk di dekat televisi

"Tuan..baik sebentar" ucap pelayan

"Nyonya..ini tuan menelepon" panggil pelayan, lalu aku menghampiri dan mulai berbicara di telepon.

"Halo..." sapaku

"Halo, kamu kemana saja sayang..?? Ponsel mu tidak aktif?" tanya Felix, mungkin dalam seminggu ini ia ada menghubungiku, namun selama sakit aku tak memegang ponsel sama sekali, dan lupa meng charge ponsel ku hingga daya nya habis.

"Aku lupa mengisi daya batrei" sahut ku berusaha tenang

"Masa, lupa mengisi daya batrei sampai satu Minggu lama nya, kamu berbohong padaku?!" hardik Felix langsung menembak ku berbohong.

"Tidak, siapa yang bohong.." sahut ku lagi dengan nada datar

"Baiklah...kamu sudah makan?" tanya Felix lagi,

"sepertinya dia tidak mengetahui kalau aku sakit, tapi bagus juga kalau ia tidak tahu" gumamku dalam hati

"Sayang...kamu sudah makan?" tanya Felix sekali lagi mengulang pertanyaan nya.

"Belum, aku baru bangun dan sedang menonton tv" sahut ku

"Makanlah...Oia, kamu mau aku belikan apa pulang dari sini?" ungkap Felix menawariku untuk membeli sesuatu.

"Tidak usah.." sahut ku

"Yasudah nanti kalau kamu mau membeli sesuatu bicara saja padaku, aku akan pulang satu Minggu lagi" ungkap Felix.

Lalu kami mengakhiri panggilan, dan aku bisa menarik nafas lega karena sakit ku tidak di ketahui oleh nya.

"Nyonya silahkan makanan anda sudah siap di meja makan" teriak pelayan dari dalam ruang makan

"Iyaaa..sebentar" sahut ku lalu dengan segera aku berjalan menuju ruang makan.

"Nyonya apa anda yakin mau makan Disni? Apa mau saya bawakan ke dalam kamar saja?" ungkap pelayan yang sedang menyelidiki kondisiku

"Aku sudah sembuh, tidak apa-apa" sahut ku sembari tersenyum.

Aku bersyukur banyak orang yang perduli dan sayang padaku di rumah ini, walau mereka hanya para pelayan tapi mereka sudah menganggap ku bagian dari rumah ini.

Selesai makan, aku kembali ke kamar ku dan bersiap akan naik ke atas tempat tidur.

Baru saja duduk diatas nya, ponsel ku yang sedang ku isi daya berbunyi, kuraih ponsel nya dan ku lihat ternyata Mama yang menelepon.

"Halo Ma.." sapaku

"Halo Nak..kamu sudah makan?" tanya Mama

"Sudah Ma.." sahut ku singkat

"Baik mana keadaan mu disana?" tanya Mama lagi

"Aku baik-baik saja Ma.." sahut ku lagi

"Syukurlah kalau begitu, Oia Mama akan memberitahu mu kalau ulang tahun kakek dua hari lagi, Mama harap kamu tidak melupakannya" ungkap mama

"Baiklah..." sahut ku ,lalu setelah berbicara panjang dan lebar dengan Mama. Kami mengakhiri panggilan tersebut.

Dan setelah menelepon rasa kantuk menghinggapi ku, hingga membuat ku tertidur tanpa sadar sembari duduk diatas kasur.

Keesokan pagi nya aku terbangun, badan ku berasa hancur sekali,mungkin karena tidur sambil duduk makanya badan dan pinggang terasa sakit.

Hari ini aku melaksanakan kegiatan ku sama seperti hari-hari biasanya dan mulai masuk kuliah.

"Nyonya mau berangkat kuliah?" tanya pelayan saat melihat ku sudah mengenakan pakaian yang rapih

"Iya .." sahut ku

"Apa kondisi nyonya sudah membaik? Saya sarankan anda mengambil libur lagi" ungkap pelayan memberiku sebuah masukan

"Aku sudah kelamaan libur, takut tertinggal pelajaran" sahut ku sembari tersenyum ke arah pelayang tersebut, lalu berpamitan berangkat ke kampus.

Setelah beberapa jam akhir nya selesai sudah mata kuliah ku.

Waktunya nongkrong sebentar di kantin bersama teman-temanku di kampus.

"Bagaimana keadaan mu apa sudah membaik?" tanya Rilley

"Aku sudah membaik" sahut ku pada Rilley.

"Oia Ulang tahun kakek mu besok kan? Apa perlu kami temani membeli hadiah untuk kakek mu" Jessica menawariku mengantar membeli kado untuk kakek

"Yuk..Kita pergi kemana ya" sahut ku yang merasa kebingungan

"Ke mall saja!!" teriak Jhon

"Huss..ngaco kamu nih, bagiamana kakek dari keluarga sparkle di beri kado hanya barang Mall" Teriak Rilley, sontak perkataan Rilley membuat semua teman-teman ku menyoraki Perkataan nya Jhon.

"Ada-ada saja kamu ini Jhon" ucap Rilley sembari mendesis.

"Ke toko barang antik kenalan ku saja" teriak Jessica tiba-tiba

"Sejak kapan kamu memiliki teman pemilik Galery? Curiga aku!!" teriak Rilley dengan nada penuh curiga pada Jessica

"ih..apaan sih!!" sahut Jessica terdengar risih dengan perkataan Rilley.

"Sudahlah..Ayok kita pergi ke tempat kenalan nya Jessica" ucap ku dengan penuh semangat.

1
Tis Buy
Gemes ceritanya cinta beda umur, Ell si cewek cuek dan Felix si cowok sweet 🥰
Tis Buy
Ealah gemes bgt masa ga ada yang kasih tau Felix si ell sakit mpe seminggu 😁
Tis Buy
Kacau parah si ell 🤣🙏
Poetrie Trisna: 🥰🥰🥰🙏🙏🙏
total 1 replies
echa purin
/Good/
Poetrie Trisna: Trimakasi ya kaka sudah mampir 🙏🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!