NovelToon NovelToon
Di Khianati Tunangan, Di Nikahi CEO

Di Khianati Tunangan, Di Nikahi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ainie1012

Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.

Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.

"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Bali

Singkat cerita Vania telah sampai di Bali dan Vania sedikit bingung, karena ia akan tinggal di mana.

"Sayang, kamu sudah lapar ya? Maaf ya, mungkin saat ini kita harus mencari tempat tinggal dulu baru selanjutnya kita akan mencari makanan yang bisa kita makan...." kata Vania kepada janin yang berada di dalam perutnya itu.

Vania pun mencari informasi tentang rumah yang bisa ia tempati bersama calon anaknya.

Dan tidak beberapa lama Vania pun tiba di suatu rumah yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, hasil rekomendasi dari orang sekitar.

"Rumahnya lumayan nyaman untuk di tinggali...." ucap Vania kemudian.

Selesai bebersih dan beristirahat, Vania pun pergi keluar untuk mencari makan dan juga bahan makanan untuk kedepannya.

Setelah menemukan warung makanan yang bisa ia makan, Vania pun mulai memesan makanan untuknya.

Vania pun telah menghabiskan makanannya dan telah membayarnya, Vania langsung melanjutkan langkahnya menuju sebuah pusat perbelanjaan.

Di sana Vania membeli bahan-bahan makanan yang bisa ia olah dan juga membeli kasur dan lemari plastik, beserta guling dan bantalnya.

Kemudian Vania juga membeli dispenser, ac, kompor dua tungku beserta tabung gasnya dan tidak lupa dengan televisi sama kulkas dua pintu.

Di rasa sudah terbeli semua dan sudah di bayar, Vania pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

Vania juga menyewa mobil pick-up untuk membawa kasur, lemari dan barang-barang yang lainnya.

Setibanya di rumah kontrakannya Vania di bantu dengan supir mobil pick-up dan temannya, untuk memindahkan barang-barang ke dalam rumah.

Tidak lupa Vania juga memanggil teknisi ac, untuk memasangkan ACnya tersebut.

Setelah selesai Vania pun memberikan uang tips untuk orang-orang yang sudah membantunya.

"Nak, sepertinya kita harus buka usaha atau tidak menjadi vloger untuk kedepannya...." kata Vania sambil mengusap perutnya tersebut.

"Tapi....kalau mau buka usaha, kita mau buka usaha apa ya?" lanjutnya kembali sambil memikirkan ingin berjualan apa.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Sedangkan kedua orang tuanya Vania telah sampai rumah, setelah perjalanan dari kota sebelah karena menghadiri undangan kerabat.

"Alhamdulillah pa, akhirnya kita sampai juga di rumah...." kata mama Selvi yang langsung mendudukan dirinya di sebuah sofa panjang dan di sebelahnya ada papa Seno.

"Iya ma, alhamdulillah kita sudah sampai rumah lagi...." balas papa Seno kemudian.

"Pa....mama mau bersih-bersih badan dulu, sudah gak kuat terasa lengket dan gatal...." ucap mama Selvi kembali dan papa Seno hanya mengangguk saja.

Mama Selvi pun segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan seluruh badannya dari yang namanya debu, setelah dirinya mengambil pakaian ganti dari dalam kamar.

Tidak beberapa lama mama Selvi pun sudah terlihat segar kembali, kemudian mama Selvi pun menghampiri papa Seno yang masih ada di ruang keluarga.

"Giliran papa yang mandi, mama juga sudah siapakan baju ganti untuk papa di kamar...." ujar mama Selvi kemudian.

"Mama juga mau sekalian ingin membuat makanan untuk kita bertiga...." lanjut kata mama Selvi yang tidak memiliki firasat apapun.

Papa Seno berjalan menuju kamar tidur untuk mengambil baju ganti, sedangkan mama Selvi menuju dapur untuk memasak.

Singkat cerita papa Seno selesai dengan ritualnya, begitu juga dengan mama Selvi yang telah selesai dengan masakannya.

Setelahnya mama Selvi pun menghampiri kamar anak perempuannya, untuk mengajaknya makan bersama mereka.

Tok....

Tok....

Tok....

Mama Selvi mengetuk pintu kamar Vania dan menunggu jawaban dari Vania sang pemilik kamar.

"Sayang....makan bareng bersama yuk...." ajak mama Selvi kepada Vania yang ia sangka masih berada di dalam kamarnya, akan tetapi mama Selvi tidak mendapatkan jawaban dari sang empunya kamar.

Setelah beberapa menit mama Selvi merasa aneh, karena tidak ada sahutan dari dalam kamar tersebut dan tanpa berpikir panjang mama Selvi langsung membuka pintu kamar anaknya tersebut.

Ceklek....

'Aneh....kok Vania tidak menyaut, apakah Vania sudah tertidur?' tanya mama Selvi di dalam hati, kemudian pintu kamar pun di buka oleh mama Selvi.

"Nak....kita makan bareng yuk, mama sudah masak enak di bawah...." kata mama Selvi yang berusaha positif thinking dan tetap memanggil Vania.

"Vania....nak, kita makan dulu yuk...." ucap mama Selvi kembali yang mengajak Vania untuk makan.

Akan tetapi mama Selvi tidak melihatnya di mana pun, tidak juga di dalam kamar mandi.

'Apakah Vania masih berada di cafe dan belum pulang?' tanya mama Selvi kepada dirinya sendiri.

'Tapi, ini sudah hampir jam lima sore dan otomatis seharusnya Vania sudah berada di rumah dong....' lanjut kata mama Selvi di dalam hati, sambil menebak-nebak.

Mama Selvi pun mencoba menghubungi Vania, akan tetapi nomor Vania sedang tidak aktif. Kemudian mama Selvi menghubungi salah satu teman Vania yang juga bekerja dalam satu cafe.

Mama Selvi : halo assalamu'alaikum....

Lisa : wa'alaikumsalam tante....

Mama Selvi : nak....bolehkah tante bertanya, apakah saat ini kamu bersama dengan Vania?

Lisa : maaf tante, aku sedang tidak lagi bersama dengan Vania tante....

Mama Selvi : mungkinkah, Vania sedang bersama Gisel?

Lisa : sepertinya tidak juga tante, soalnya dari bubaran cafe kami bertiga berpisah dan pulang ke rumah masing-masing. Memangnya ada apa tante?

Mama Selvi : ya ampun....kalau tidak bersamamu atau Gisel, terus Vania kemana?

Lisa : maaf tante, Lisa tidak tahu....

Mama Selvi : ya sudah kalau begitu dan maaf tante sudah mengganggu kamu, teleponnya tante tutup dulu ya....

Lisa : tidak apa-apa tante, mungkin Vania lagi belanja dan sebentar lagi akan sampai rumah. Kalau begitu assalamu'alaikum....

Mama Selvi : mungkin kamu benar, wa'alaikumsalam....

Dan setelahnya mama Selvi pun mengakhiri perbincangan antara ia dan Lisa, sahabatnya Vania.

Tapi tidak sampai di situ, mama Selvi mencoba menghubungi kembali Vania, akan tetapi sama saja nomor HP Vania tidak aktif.

Perasaan mama Selvi makin tidak karuan, karena nomor HP Vania tidak aktif seperti biasanya.

'Nak, sebenarnya kamu berada di mana? Mama mohon pulanglah nak....' kata mama Selvi di dalam hati.

Entah mengapa langkah kaki mama Selvi menuju lemari milik Vania dan mama Selvi pun membukanya, akan tetapi mama Selvi tidak melihat sebagian baju milik Vania dan mama Selvi pun juga tidak melihat koper yang tersimpan di atas lemari.

Mata mama Selvi langsung membola, ketika mengetahui hal itu.

"PAPA...." teriak mama Selvi yang memanggil papa Seno yang berada di bawah.

Tanpa menunggu lama papa Seno pun langsung menghampiri mama Selvi, ketika mendengar teriakan darinya.

"Ada apa ma, kenapa mama berteriak?" tanya papa Seno yang baru tiba di kamar Vania.

"Tadi rencananya aku mau mengajak Vania untuk makan bersama, tapi aku tidak menemukannya di kamar...." ucap mama Selvi yang mulai bercerita.

"Kemudian mama mencoba menghubungi nomor Vania, akan tetapi nomor itu sedang tidak aktif dan mama juga menelpon Lisa takutnya Vania sedang bersamanya. Akan tetapi Lisa tidak sedang bersamanya, begitu juga dengan Gisel...." ujar mama Selvi kembali dan papa Seno masih mendengarkan ceritanya.

"Setelah itu ada yang mendorong mama untuk membuka lemari milik Vania dan lihatlah pa, sebagian pakaian Vania telah tidak ada. Begitu juga dengan koper yang biasa ia letakan di atas lemari...." lanjut mama Selvi kepada papa Seno, sambil menunjukkan itu semua.

Dan papa Seno membenarkan apa yang di katakan oleh istrinya tersebut, ia tidak melihat koper milik Vania yang berada di atas lemari.

Papa Seno pun juga ikut menghubungi nomor milik Vania, akan tetapi sama saja tidak ada jawaban dan hanya terdengar suara komputer yang berbicara.

"Sudah ma dan jangan panik, mungkin sebentar lagi Vania akan sampai rumah dan kemungkinan batrai HP Vania sudah low...." bujuk papa Seno dan mencoba menghibur sang istri dan mama Selvi hanya bisa mengangguk saja.

TBC

1
zeyynmaloth
Rizwan nama temen gw jir 🗿
ꋬ꒐ꋊ꒐ꏂ1012: benarkah?
total 1 replies
Muji Lestari
lanjoott lagi thorr
Muji Lestari
lanjutt thor
Libny Aylin Rodríguez
Jangan berhenti menulis!
ꋬ꒐ꋊ꒐ꏂ1012: siap kak, nanti malam akan aku lanjut.
total 1 replies
babyzizie
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Celia Luis Huamani
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!