Pelabuhan Hati Tuan Muda

Pelabuhan Hati Tuan Muda

Bab 1

"Aduh Bun, bisa gak kalau gak bahas hal seperti itu pagi-pagi begini." kata seorang anak laki-laki pada ibunya dengan nada suara yang terdengar begitu frustasi.

Bagaimana tidak, pagi hari yang harusnya di sambut dengan suka cita dan penuh semangat ... eh ini malah sudah mendapatkan omelan sekaligus wejangan dari ibunda ratu.

"Kalau bunda kesini cuma mau bahas hal ini, lebih baik bunda pulang aja." kata Axel sambil berlalu menuju ke arah ruang ganti untuk mengenakan pakaiannya.

Ternyata perkataan putranya itu menyulut emosi sang bunda.

"Oh kamu gak seneng bunda datang kesini? ini ceritanya kamu ngusir bunda gitu? Iya?" kata sang bunda dengan dada naik turun karena sangking terbawa emosi.

"Enggak gitu Bun." sangkal Axel yang langsung kembali keluar.

"Halah orang udah jelas-jelas tadi kamu ngomong kayak gitu sama bunda." sahut bunda Meyva yang merasa tak mau kalah dari putra sulungnya itu.

Meyva berbalik dan bejalan menuju kearah ranjang. Di hempaskan bokongnya di sana.

"Bunda itu cuma mau kamu nikah kak." kata Meyva yang sudah memasang wajah sendunya. "Bunda ingin melihat kamu berumah tangga seperti Rai dan Flo sebelum bunda tiada." lirihnya.

Melihat sang bunda yang meneteskan air mata membuat Axel langsung berjalan mendekat.

Pria itu duduk berjongkok di hadapan wanita yang menjadi nomor satu di hatinya itu.

"Jangan kayak gini Bun." kata Axel dengan tangan menggenggam kedua tangan bunda Meyva. "Jangan ngomong yang aneh-aneh, Axel gak suka." sambungnya.

"Habisnya kamu itu gak mau dengerin apa kata bunda kak." sahut bunda Meyva. "Apa kamu gak ingat umur kamu sekarang itu sudah berapa? Mau nunggu sampai kapan kak?" tanya bunda Meyva. "Atau jangan-jangan berita yang beredar di luaran sana itu bener ya kak? Kakak ada kelainan." kata wanita itu lagi.

"Ya ampun bunda, kok mikirnya kayak gitu ... gak percaya amat kalau anaknya ini normal." sahut Axel dengan setang kesal. "Ya udah mau bunda apa? Aku mesti gimana?" tanya Axel.

Ini adalah salah satu kelemahannya, paling tak bisa melihat kedua orangtuanya bersedih ... terlebih sang bunda.

Bukan satu dua kali bundanya membahas hal ini, namun tak sampai seperti ini ... bisa aja, ngomel, marah-marah, tak sedih apalagi menangis.

"Bunda mau kamu segera menikah nak." jawab Meyva yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan ... jarang-jarangkan, karena biasanya Axel akan selalu menghindar jika dirinya membahas soal wanita ataupun pernikahan.

"Beri aku waktu Bun." sahut Axel.

"Sampai kapan?" desak bunda Meyva. "Atau kamu mau bunda kenalin dengan anak-anak teman-teman bunda atau anak tekan bisnis ayah." tawarnya dengan semangat empat lima.

"Enggak Bun, aku bisa sendiri." jawab Axel. "Aku hanya butuh sedikit waktu ... itu saja." sambungnya.

"Satu bulan, bagaimana?" tanya bunda Meyva menentukan waktu untuk Axel.

"Tiga bulan Bun." tawar Axel.

Yang bener aja satu bulan untuk mencari pendamping hidup, udah kayak mau cari apa aja.

"Dua bulan." putus bunda Meyva yang tak bisa di bantah kembali oleh Axel.

Paling enggak lebih baiklah dari pada cuma satu bulan.

Setelah mendapatkan sebuah kesepakatan dengan sang putra, bunda Meyva pun beranjak dari duduknya.

"Kamu mau bersiap pergi ke kantorkan? Kalau gitu bunda pulang dulu." kata bunda Meyva.

Wanita paruh baya itu mengelap sudut matanya yang masih berair dan bibirnya pun menyunggingkan sebuah senyuman kala keluar dari kamar sang putra ... senyum penuh kemenangan tentunya ... heh dasar drama queen.

Sedangkan Axel mengacak-acak rambutnya sendiri sangking frustasinya.

"Gila, mau cari dimana coba ... cuma dua bulan lagi." kata pria bernama lengkap Axelo Anderson.

Axel memang sudah tak tinggal satu rumah lagi dengan kedua orangtuanya, lebih tepatnya setelah Flo menikah. Karena Flo dan suaminya tinggal di sana.

❤️

"Na na na na ..."

"Girang banget Bun?" tanya ayah Dave kala melihat sang istri masuk kedalam rumah dengan bahagia, terbukti ibu tiga anak itu bahkan bersenandung ria.

"Tentu saja dong ayah." sahut bunda Meyva dengan senyum yang belum luntur dari bibirnya.

Wanita itu pun kemudian duduk di samping sang suami.

"Tumben?" kata ayah Dave dengan dahi yang berkerut menatap sang istri.

Gak biasa-biasa istrinya kayak gini, biasanya nih ya setiap pulang dari rumah Axel atau dari bertemu dengan Axel yang ada sampai rumah itu ngomel-ngomel, marah-marah.

"Iya, karena bunda sudah berhasil membujuk putra sulung kita untuk menikah." sahut bunda Meyva.

"Kok bisa?" tanya ayah Dave yang kali ini sudah duduk menghadap bunda Meyva. Rasa penasaran ayah Dave begitu tinggi, karena yang dia tau Axel itu sangat susah untuk di minta buat menikah.

Kadang sampai ayah Dave bingung apa sebab putra sulungnya seperti itu. Bahkan dia sempat berpikir jika putranya mengalami penyimpangan seperti berita-berita yang beredar di luaran sana.

Bagiamana tidak, pria gagah, tampan rupawan, mapan dengan kekayaan yang tak akan habis tujuh turunan, tujuh tanjakan dan tujuh belokan sampai di umurnya yang sudah kepala tiga tetap tak memiliki pendamping hidup, padahal trauma tentang suatu hubungan pun dia tak punya.

Menjawab rasa penasaran sang suami, bunda Meyva pun menceritakan semua yang terjadi di kediaman Axel tadi, termasuk dirinya yang sampai meneteskan air mata untuk meluluhkan hati sang putra.

"Wah kamu bener-bener hebat Bun, ayah kasih jempol empat buat bunda." puji ayah Dave.

"Ya habisnya kalau gak gitu mana mau dia nikah." sahut bunda Meyva.

"Terus nanti kalau dalam waktu dua bulan dia tidak kunjung menikah juga gimana?" tanya ayah Dave.

"Ya mau gak mau dia harus nikah sama wanita pilihan bunda." jawab bunda Meyva. "Eh ngomong-ngomong cucu kita mana yah?" tanya bunda Meyva yang baru sadar kalau rumah dalam keadaan sepi.

"Fiona ada di kamarnya sama si embak ." jawab ayah Dave. Embak yang di maksud ayah Dave di sini adalah pengasuh dari Fiona.

Fiona Florensia Juliansyah putri pertama dari Florensia Anderson dan Andrew Juliansyah. Anak dari Flo itu baru berusia sekitar satu tahun dan saat ini Flo memegang bisnis milik sang bunda.

Putri bungsu dari Dave Anderson dan Meyva Maheswari itu menikah dengan salah satu anak pengusaha pada usia dua puluh tiga tahun, setelah dirinya selesai menempuh pendidikan S1'nya.

"Ya udah deh yah, bunda ke kamar Fio dulu ... kangen sama cucu cantik bunda." ujar bunda Meyva sambil beranjak dari duduknya.

"Kamu baru dari luar Bun, jangan lupa bersih-bersih dulu." peringat ayah Dave.

"Bunda tau ayah." sahut bunda Meyva.

Terpopuler

Comments

Sri Ayuu

Sri Ayuu

hadiiiir Thor, telat tau ada novel baru ini, kisah bang Axel ternyata, hm semoga seru seperti kisah Meyva dan Dave ya 💖💖💖

2025-01-10

0

secret

secret

wahh ternyata ini sequel dari cerita Dave-Meyva... menarikkk, semangatt terus thorrr

2024-12-25

1

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

baru mau baca, semoga seru seperti cerita bunda meyva dan ayah dave

2024-12-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!