NovelToon NovelToon
Cinta Rasa Kopi Susu

Cinta Rasa Kopi Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zylan Rahrezi

Rania, seorang barista pecicilan dengan ambisi membuka kafe sendiri, bertemu dengan Bintang, seorang penulis sinis yang selalu nongkrong di kafenya untuk “mencari inspirasi.” Awalnya, mereka sering cekcok karena selera kopi yang beda tipis dengan perang dingin. Tapi, di balik candaan dan sarkasme, perlahan muncul benih-benih perasaan yang tak terduga. Dengan bumbu humor sehari-hari dan obrolan absurd, kisah mereka berkembang menjadi petualangan cinta yang manis dan kocak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zylan Rahrezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Baru

Bab 35: Perjalanan Baru

Rania duduk di jendela pesawat, memandang awan yang bergerak perlahan. Di dalam hatinya, ada campuran perasaan—kelegaan, kegembiraan, dan juga sedikit kecemasan. Keputusan untuk pergi jauh dari rumah dan memulai babak baru dalam hidupnya adalah langkah besar. Tetapi, ia merasa siap. Ini adalah waktu untuknya untuk benar-benar menemukan siapa dirinya, jauh dari kehidupan yang sudah dikenalnya.

Pesawatnya akan mendarat di sebuah kota kecil di luar negeri, tempat di mana ia berencana untuk mengikuti kursus seni yang sudah lama ingin ia coba. Rania tahu bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang belajar keterampilan baru, tetapi juga tentang memberikan ruang untuk dirinya tumbuh.

---

Di Kota Baru

Setibanya di kota kecil itu, Rania merasa seperti memulai petualangan yang baru. Kota ini berbeda dengan yang ia kenal—tenang, penuh dengan seni dan budaya, dan jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota besar yang selama ini ia jalani. Setiap sudutnya mengundang rasa ingin tahu, dan setiap jalanan menawarkan peluang baru untuk belajar.

Rania mulai menjalani kehidupan sehari-hari di sana, menghadiri kelas-kelas seni yang membuka mata dan pikirannya. Setiap hari, ia merasa dirinya semakin berkembang, mengenal dunia seni dengan cara yang lebih mendalam. Ia juga mulai berteman dengan orang-orang baru, yang sebagian besar merupakan seniman dan kreator dari berbagai penjuru dunia.

Di tengah semua itu, Rania menemukan ketenangan yang selama ini ia cari. Ia merasa bebas—bebas dari tekanan, bebas dari ekspektasi orang lain, dan yang paling penting, bebas untuk menemukan dirinya sendiri.

---

Pesan dari Bintang

Suatu malam, setelah seharian belajar di studio, Rania menerima pesan singkat dari Bintang.

"Ran, gue baru denger kabar dari teman-teman tentang pameran seni yang lo ikuti di sini. Mereka bilang lo luar biasa."

Rania tersenyum membaca pesan itu. Meskipun jarak memisahkan mereka, ia merasa bahwa ikatan mereka tetap ada. Ia membalas pesan itu dengan penuh rasa terima kasih.

"Makasih, Bintang. Gue masih belajar, tapi ini perjalanan yang luar biasa. Gue harap lo juga baik-baik saja."

Pesan itu bukan hanya sekadar kata-kata. Itu adalah tanda bahwa meskipun mereka menjalani jalan yang berbeda, keduanya tetap saling mendukung tanpa kata-kata yang perlu diucapkan.

---

Meninggalkan Zona Nyaman

Seiring berjalannya waktu, Rania semakin merasa bahwa kehidupannya di kota itu memberikan lebih banyak kebebasan untuk berpikir dan bermimpi. Di sana, ia tidak merasa terikat oleh masa lalu atau ekspektasi siapa pun. Ia bisa menjadi dirinya sendiri, mengukir jalan hidupnya sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Namun, meskipun ada kebebasan, ada juga tantangan yang datang. Suatu hari, saat ia sedang berada di sebuah pameran seni internasional, Rania bertemu dengan seorang seniman muda yang sangat berbakat, Daniel. Mereka berbicara panjang lebar tentang seni dan kehidupan, dan Daniel menunjukkan karya-karyanya yang sangat menarik.

"Lo tahu, Ran," kata Daniel, "Seni itu bukan cuma soal gambar atau lukisan. Itu tentang cerita yang ingin kita sampaikan ke dunia. Lo harus berani menantang batasan-batasan yang ada."

Rania terdiam, merenung. Kata-kata Daniel mengingatkan dirinya pada perjalanan yang ia ambil. Ia sudah terlalu lama berada di zona nyaman, tetapi apakah ia siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar?

Hari itu, saat pulang ke apartemennya, Rania merasa sebuah perasaan yang kuat dalam dirinya—perasaan untuk lebih berani, untuk mengambil langkah yang lebih besar. Ia merasa bahwa ia harus mulai mengeksplorasi sisi lain dari dirinya yang selama ini terpendam. Ada sebuah ide besar yang mulai muncul di kepalanya.

---

Menghadapi Ketakutan

Keesokan harinya, Rania merenung panjang di depan kanvas kosong. Ide besar yang muncul dalam pikirannya benar-benar menantangnya. Ia ingin membuat proyek seni yang tidak hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang keberanian untuk menghadapi ketakutan dan keraguan.

Tapi, ada rasa takut yang menghambatnya. Apakah ia benar-benar siap untuk mengambil langkah ini? Apakah ia akan gagal? Apa yang akan orang lain pikirkan?

Namun, sesaat setelah ia meluangkan waktu untuk berpikir, Rania sadar bahwa ketakutan itu adalah bagian dari proses. Selama ini, ia terlalu sering memikirkan apa yang orang lain harapkan darinya. Kali ini, ia ingin berbuat sesuatu yang hanya berdasarkan pada visinya sendiri.

---

Panggilan Telepon dari Tara

Pada suatu sore, ketika Rania sedang melukis di studionya, ponselnya berdering. Itu adalah panggilan dari Tara, sahabatnya di rumah.

"Ran, gimana kabarmu? Gue dengar kabar baik tentang lo!" Tara terdengar gembira di ujung telepon.

"Iya, gue baik-baik aja, Tar. Sekarang gue sedang dalam perjalanan yang baru. Gue merasa bisa lebih menemukan diri gue di sini."

"Gue senang denger itu. Lo memang selalu berani, Ran. Tapi, ada sesuatu yang gue mau omongin. Gue dengar lo bikin proyek seni baru, kan? Lo tahu lo nggak sendirian, kan? Gue dan Bintang akan selalu mendukung lo."

Mendengar suara Tara memberikan rasa lega. Rania merasa diberkati memiliki teman-teman yang selalu mendukungnya, meskipun mereka terpisah jarak.

"Makasih, Tar. Gue rasa ini saatnya gue nggak cuma jadi Rania yang ada di zona nyaman, tapi gue yang lebih berani mengejar apa yang gue percaya."

---

Langkah Baru yang Berani

Rania memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Ia menggabungkan seni dan cerita dalam proyek terbarunya. Sebuah pameran yang akan menceritakan tentang perjalanan hidup, tentang ketakutan dan keberanian yang hadir dalam setiap langkah. Ini bukan hanya sebuah karya seni—ini adalah ekspresi diri, sesuatu yang berasal dari dalam hati.

Bintang, yang selalu mengikutinya dari jauh, menghubunginya suatu malam untuk memberi semangat.

"Ran, gue yakin lo bisa bikin sesuatu yang luar biasa. Gue percaya lo punya potensi besar."

Rania membalas dengan penuh rasa terima kasih. "Gue nggak bisa melakukan ini tanpa dukungan lo, Bintang."

Namun, meskipun mereka telah berpisah, keduanya tahu bahwa hubungan mereka tetap memiliki arti—bukan lagi sebagai pasangan, tetapi sebagai sahabat yang selalu siap memberikan dukungan.

---

Keputusan Besar

Rania akhirnya membuka pamerannya di sebuah galeri besar. Karya-karyanya dipenuhi dengan cerita dan emosi yang mengalir bebas. Setiap lukisan dan instalasi menceritakan kisahnya—tentang cinta, kehilangan, keberanian, dan pencarian jati diri. Banyak pengunjung yang terkesan, tetapi bagi Rania, ini adalah perjalanan yang lebih besar daripada apa pun yang ia bayangkan.

Ia tidak hanya menemukan dirinya sebagai seorang seniman, tetapi juga sebagai pribadi yang berani melangkah ke depan, tanpa takut akan apa yang mungkin terjadi.

Namun, di balik kesuksesan itu, satu pertanyaan masih menghantuinya—apakah ini adalah akhir dari perjalanannya, atau apakah ini baru saja dimulai?

---

To be continued...

Rania dan Bintang telah berpisah, tetapi perjalanan mereka belum selesai. Apakah mereka akan bertemu lagi di suatu titik, atau apakah mereka akan terus berkembang dengan cara mereka masing-masing? Apapun yang terjadi, hidup mereka akan terus berlanjut, penuh dengan kemungkinan yang tak terbatas.

1
໓աiɛ🌸
ciee cieee mulai berlanjut hubungannyaa
໓աiɛ🌸
uhuyy🤭🤭
໓աiɛ🌸
novelnya ringan....aku suka cara penulisan dan tata bahasanya..
Zycee
Makasih
anggita
oke lah👌👍
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat buat up nya🙏✌
total 1 replies
anggita
oke👌thor.. terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses. salam buat mbak Rania barista kopi😊.
anggita
jadi ingat, klo ga salah dulu ada film judulnya Filosofi Kopi🤔
anggita
like+iklan 👍☝
anggita
Bintang⭐💻📝... Rania☕🍵
Fitria Mila astuti
bagus bahasa nya dan alur ceritanya...ringan tapi menarik. 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!