NovelToon NovelToon
Happy End

Happy End

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Sri

Ana seorang pekerja keras yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ibu dan kedua adiknya setelah kepergian ayah nya.
Hingga suatu hari dia menderita penyakit leukimia stadium akhir membuatnya hanya dapat bertahan selama 3 bulan saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Seperti dugaannya, Sinta tidak akan pernah membiarkan ia lebih unggul darinya, disini Anna berada sekarang, ruangan manajer. Ia bisa melihat Sinta di depannya menampakkan senyum seringai nya, seolah - olah ia punya kuasa.

"Saya pikir kamu adalah karyawan yang tertib dan tidak banyak tingkah, tapi perlakuan mu ini diluar ekspektasi saya." manajer mengomentari perilaku Anna yang menurut nya salah .

" saya hanya mencoba membela diri,pak"

" membela diri dari apa?"

" Dia cuma nyari alasan paman, eh, maksud saya pak manajer, dia nampar saya bahkan dia juga mendorong saya, lihat pak, baju saya bahkan terkena tinta permanen."

" Ini sudah keterlaluan, saya tidak terima seorang karyawan bisa membuat teman kerjanya sampai seperti ini."

" Dari tadi bapak berbicara dan belum menanyakan cerita nya versi saya, tapi bapak sudah men judge saya." Anna menatap lawan bicaranya tanpa gentar sekalipun, Mungkin karena waktu yang sebentar membuat keberanian nya lebih menonjol.

" kamu berani menggurui saya, jelas disini kamu yang salah, dari kondisi nya saja terlihat jelas kalau Sinta yang korban." Sinta langsung memasang wajah sedih nya seolah ia paling tersakiti disini.

Anna tersenyum sinis melihat kelakuan paman dan keponakan ini. " aduh pak, kantor sebesar ini pasti jelas ada cctv nya kan, tinggal periksa saja."

" Saya semakin yakin dengan kelancangan kamu , besok tidak perlu masuk kerja lagi, kamu saya pecat." manajer itu mengacungkan jari telunjuk nya kearah Anna, sementara itu Sinta terlihat tersenyum senang karena ia akan berhasil menyingkirkan Anna.

" Apa hak mu untuk memecat karyawan ku."

Ketiga kepala itu menoleh ke arah pintu dan mendapati joan disana. Ketiganya menatap joan dengan ekspresi yang berbeda-beda. Pak manajer begitu kaget sekarang jabatannya jadi taruhan, Sinta terkejut dan kesal karena rencana nya pasti gagal lagi.

" pak joan, oh silakan duduk, saya tidak menyangka bapak bisa berkunjung keruangan saya."

" kau ingin memecat karyawan ku, apa maksud mu? Kenapa ia harus di keluarkan?"

" begini pak, Kita tidak mungkin membiarkan karyawan yang tidak kompeten tetap bertahan di perusahaan kita, lihat perlakuan nya terhadap karyawan lain, pak." pak manajer mendorong pelan Sinta ke depan agar joan dapat melihat penampilan berantakannya.

" Apa kau melakukan itu?" Anna melirik ke arah joan yang bertanya padanya.

" tidak"

" kau dengar, dia bilang ia tidak melakukannya."

" pak , bapak bahkan belum mendengar cerita Sinta, bagaimana bisa bapak langsung percaya dengan ucapan Anna."

Joan maju selangkah kedepan pak manajer yang langsung menunduk lantaran merasa terintimidasi dengan tatapan tajam joan.

" kamu menggurui saya, apa kamu pikir saya ini bodoh."

Pak manajer merasa deja - vu , ia ingat baru beberapa menit yang lalu ia mengucap kan kalimat itu.

" Tidak pak, saya tidak berani."

" pak, bapak tidak lihat keadaan saya ini, say jelas-jelas jadi korban, pak. Bahkan pakaian saya sekarang jadi kotor, pak." Sinta tetap berusaha untuk terlihat seperti korban sesungguhnya.

" ya di lihat- lihat di antara kalian memang kau yang paling parah." joan mengapit dagunya seolah tengah berpikir.

" benar, pak. Anna yang salah."

" iya pak, jangan sampai perusahaan kita malah memiliki dampak buruk jika sampai orang tahu kita punya karyawan minim moralitas seperti ini."

" baiklah kalau begitu, kau di pecat."

Joan menghadap Anna, yang hanya menatap datar padanya.

" sekarang kamu kemas barang mu Anna, ingat bereskan yang bersih jangan sampai ada yang tinggal."

Sinta menyunggingkan senyum kemenangannya, karena ia merasa telah berhasil membuat Anna di pecat.

" Kenapa Anna yang berkemas, kau lah yang seharusnya berkemas."

" loh kok begitu sih, pak."

" paman mu bilang karyawan yang minim moralitas akan berdampak buruk pada perusahaan, dan minim moralitas juga masuk dalam nepotisme, oleh karena itu kalian berdua, segera kemas semua barang kalian, ingat jangan sampai ada yang tertinggal."

" pak, anda tidak bisa melakukan ini pada kami."

" Kamu mencoba melawan saya, segera temui HRD dan minta gaji terakhir kalian, setelah itu pergilah. Kalian di pecat."

Sinta menggerutu kesal, sedangkan pamannya kini seperti orang tanpa jiwa.

Anna berjalan beriringan dengan joan." Aku suka, kau melawan Sinta tadi."

" aku hanya melakukan pembelaan diri saja."

" kurasa itu bagus, sekarang tidak akan ada yang mengganggu mu lagi"

Anna berhenti, begitu pula joan yang dengan otomatis berhenti di sampingnya." Aku sudah tahu, uang yang diberi sama Ryan, itu uang mu kan?"

" itu...apa Ryan yang memberitahu mu?" Anna mengangguk.

" mulut pria itu emang perlu dikunci" geramnya pelan.

" tidak perlu dipikirkan, anggap saja itu......"

" akan ku ganti" potong Anna.

" Anna, dengar kan aku..."

" aku akan tetap menggantinya, Jona aku sudah pernah bilang padamu, aku tidak suka berhutang budi pada siapa pun, jadi biarkan aku membayar."

Joan menghela nafas , " jika pun aku melarang kau akan tetap membayar bukan?"

Anna mengangguk. " Dan satu lagi, tidak perlu membantuku sampai segitunya, orang-orang bisa salah paham melihat kita nantinya." Anna meninggalkan joan sendiri.

Anna mengambil piring miliknya, selama bekerja disini, ia tidak pernah sekalipun makan di kantin kantor, ia selalu membawa bekal dari rumah agar lebih hemat.

Semua orang menatap bingung ke arah nya, tapi ia tidak menghiraukan tatapan mereka yang penuh dengan pertanyaan, ia mengambil nasi, lauk mana pun yang ia suka.

' sekarang aku akan hidup seperti gadis-gadis pada umumnya, setidak nya aku harus mati setelah menikmati masa muda ku.'

Kini Anna berada di tengah pusat perbelanjaan terbesar di kotanya, matanya melirik ke segala arah, tatapannya berbinar melihat banyaknya variasi yang di jual disini, dengan tekad yang kuat ia akan melakukan nya mulai dari sini.

Anna langsung memasuki toko pakaian dan mencoba beberapa pakaian yang menarik perhatiannya, setelah puas memilih - milih pakaian, ia menjatuhkan pilihan nya pada satu gaun selutut warna merah. Puas dengan pakaian ia berjalan ke arah aksesoris wanita, ia memasangkan beberapa cincin di tangannya dan memperlihatkannya pada kaca di depannya, ia juga mencoba beberapa anting dan gelang. Sekarang ia tengah berada di toko kosmetik dia mencoba sampel masker yang diberikan B.A padanya , ia juga mencoba beberapa warna lipstik, mulai dari nude,peach, hingga merah menyala, ia berpose di depan kaca untuk memperlihatkan lipstik merah di bibirnya.

Anna mengenakan gaun selutut nya, juga beberapa aksesoris yang ia coba tadi, juga lipstik warna peach membuat kulit wajah nya jadi lebih segar. Anna berjalan memasuki tempat foto box, untuk pertama kalinya ia berfoto sendiri. Ia duduk menghadap kamera, senyum tersungging manis di wajahnya.

Cekrek

Foto yang sempurna tercetak, memperlihatkan senyum manis yang terbit di foto itu, ia tersenyum melihat fotonya, air mata menetes di pipinya.

" Aku, cantik."

1
nad2345$
foto terakhir nya 😭
nad2345$
hahaha rasakan tuh
nad2345$
ayo bwrkemas buruan
nad2345$
ups sadar pak
nad2345$
ryan ember ya bun🤣
nad2345$
akhirnya anna lebih berani lagi
Capten Muda
aduh thor pelan pelan thor, bnjir nih
Capten Muda
kok nyesek ya, kayak foto terakhir
Capten Muda
malu banget nggak sih
Capten Muda
rasain tuh
Capten Muda
alahai balas joan
Capten Muda
pahlawan kita
Capten Muda
GO go anna
Capten Muda
mehh, 🤨
Capten Muda
jir swag
Capten Muda
waw daebak
Capten Muda
Kata-kata nya relate
Capten Muda
sedih jir😭😭
Capten Muda
aw hati mungilku tercubit
Capten Muda
nyesss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!