cerita ini bermula dengan pertemuan antara pemeran utama wanita dan pria yang bertemu di bangku sekolah menengah pertama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 32 siapa gadis itu
Dan tiba-tiba Samar-samar ada yang memanggilnya
"Papa..." Ucap seorang perempuan dari kejauhan
Mereka berdua yang mendengar itu merasa seperti berhalusinasi karna suara itu adalah milik seorang gadis yang sekarang terbujur kaku di pelukan pria paru bayah itu
"Papa " suara itu makin keras mendekat dan merekapun perlahan-lahan menatap ke arah suara yang semakin mendekat itu
"Papa kenapa kau memeluk jenaza itu!!...." Ucap wanita itu membungkukan dirinya hingga sama rata dengan pria paru bayah yang tak berhenti menatapnya dan begitupun Aidan yang tak berhenti menatap gadis di hadapanya dengan tatapan pertanyaan
"Papa kenapa kau bengong !!...." Ucap wanita itu sembari melanjutkan perkataanya " suster tolong ambil jenaza di pelukan papaku dan konfirmasi kembali bahwa itu jazat asisten ku " ucapnya menyuruh suster
Setelah jenaza itu di ambil dari gendongan pria paru bayah itu wanita itupun langsung menyeka air mata yang membasahi wajah pria tersebut
"Maaf papa sudah membuat mu khawatir karna di beritakan anakmu yang meninggalkanmu untuk selamanya " ucapnya sembari menyeka air mata di pipi pria tersebut
Pria itupun memegang tangan lembut yang menyeka airnmatanya dan langsung memeluknya dengan penuh tangis
"Istriku benar putri konyolku masih hidup" ucapnya memeluk erat tubuh putrinya dengan deraian air mata karna senang
Aidan yang mulai tersadar dari lamunanya pun berkata dengan penuh kelegahan dan kebingunan karna takut di deanya adalah sebuah mimpi
"Syafira!!....." ucap pria kekar itu dengan mata yang masi lebam
Syafira yang mendengar itupun menoleh ke arahnya dan tersenyum mengisyaratkan bahwa kau tak bermimpi
"Sudahlah pah..... Biar ku papa kau ke ruanganku dan akan ku ceritakan semuanya " ucap syafira melepas pelukan pria paru bayah itu dengan lembut
"Apakah aku juga boleh ikut " ucap Aidan dengan wajah polosnya
"Ya ... Kenapa tidak..." Ucapnya melirik ke arah aidan dan melanjutkan perkataanya " aku tak habis pikir pria tuan dan muda ini menangis seperti anak bayi ...... Hahahaah....." Ucapnya terkekeh
"Lebih dari itu aku akan membersikan luka-lukamu duluh tuan .... Hah..... Apakah kau manusia!!...." Ucap syafira mengelengkan kepala karna baru menyadari tubuh Aidan yang penuh dengan luka-luka kecil di pipi bawah matanya , perantara bibir dan pipinya dan begitupun baju yang compang camping akibat goresan dan celana bagian betisnya yang sobek karna goresan juga dan kakinya yang tak memakai alas kaki dan penuh luka
Syafira melanjutkan perkataanya dengan berkata " telpon asisten mu dan suruh dia membawakan tuan mudanya setelan kemeja dan jaz karna saat ini kau nampak seperti pengemis..." Ucap syafira sedikit khawatir dan kembali berkata " suster tolong ikut keruanganku dan membatuku membersikan lukanya " ucapnya
Aidan yang mendengar itu hanya tersenyum karna tidak jadi kehilangan suara omelan seorang syafira
Merekapun berjalan ke ruangan syafira , setelah sampai syafira langsung membersikan luka-luka Aidan dan membalut luka itu setelahnya asisten Aidanpun datang membawa setelan jaz dan kemeja itu
"Permisi " ucap sang asisten membuka pintu dan betapa terkejutnya ia bahwa orang yang ia kira meninggal ternyata berdiri tegak di depan tuan mudanya tanpa cacat sedikitmu dan dia hanya dapat mengelengkan kepalanya karna jusruh tuan mudanya yang nampak tak baik-baik saja
"Bawakan tuan mudamu itu " ucap syafira menutup tirai dan meninggalkan Aidan dan kembali duduk di sofa di ruanganya
Asisten itupun langsung ke Aidan dan memberikan titipan tersebut
"Papa apakah kau sudah menghubungi istri tercintamu bahwa putrinya ini masih hidup dan sehat " ucap syafira duduk dan tersenyum ke arah papapnya karna a tah pria paru bayah di depanya itu belum mencerna semuanya
"Belum..." Ucap papa syafira yang tak hentinya menatap wajah putrinya
"Baik lah pah... Biar putrimu ini yang menelpon istrimu.." ucap sysfira tersenyum
Syafirapun menelpon bundanya dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan setelah itu iya menutup telpon dan kembali fokus ke dua pria yang ada di hadapanya yang sedang menatapnya tak henti
"Hemmm apakah kalian akan menatapku terus!!..." Ucap syafira mengangkat dagunya dan melanjutkan perkataanya " hahahaahahah.... Sudahlah akan ku ceritakan...." Ucap syafira tertawa
Syafirapun menceritakan Apa yang terjadi sebelum kecelakaan
#Kembali ke sebelum kejadian#
Di jam 5 dini hari terlihat dokter arya yang sedang menjemput syafira dan syafirapun berangkat ke rumah sakit terlebih dahulu bersama dokter arya
Sesampainya di rumah sakit iapun bergegas dan ergi mengambil alat-alat medisnya di ruangan kerjanya namun, saat ingin pergi direktur rumah sakit memanggilnya
📞"Syafira keruangan saya sekarang!!..." Ucap direktur rumah sakit dan langsung mematikan telpon
Syafirapun bergegas ke ruangan direktur rumah sakit, sesampainya di dalam ruangan ia di suruh duduk duluh di sofa pas depan meja kerja sang di rektur untuk berbincang suatu hal dan direktur rumah sakitpun memulai perbincangannya
"Begini dokter syafira saya memanggil anda ke ruangan saya karna ada hal penting yang ingin saya minta ke pada anda..." Ucap direktur rumah sakit memotong perkataanya sejenak dan menarik napas lalu melanjutkan perlataanya
"Bisa kamu menghadari rapat tertutup di sebuah pertemuan di pinggiran kota di sebuah lab tertutup soalnya dokter yang saya amanahkan tiba-tiba saja tadi pagi kecelakaan dan kamu akan menggantikan dia untuk memakai identitasnya !!..." Ucapnya memasang waja cemas dan melanjutkan perkataanya " hanya kamu yang bisa melakukanya dokter ..... Dan kalau dokter berkenan hari ini juga dokter akan pergi bersama wakil direktur dan biar ia yang menjelaskan lebih rinci di perjalanan dan satu hal lagi selama pertemuan tertutup itu kamu akan terisolasi dari dunia luar ..." Ucap direktur rumah sakit serius
"Tapi pak.... Bagaimana dengan kunjungan saya hari ini ..." Ucap syafira bimbang
"Untuk hal itu biarkan asisten mu yang mengantikan identitasmu dan pergi kesana.... Soalnya hal yang ini lebih penting dokter ini mencakup kehidupan banyak orang " ucap direktur rumah sakit serius
"Baik pak kalau begitu..." Ucap syafira menyanggupi karna hal tersebut bergantung kepada nyawa banyak orang
"Baiklah dokter.... Setelah ini kau akan keluar memalalui jalan rahasia rumah sakit menuju mobil yang akan mengantarmu.... Jadi tak akan ada yang tau kau pergi dan untuk asisten mu aku sudah mengonfirmasi hal itu darinya sebelum kau kesini..." Ucap direktur rumah sakit itu beranjak dari duduknya dan menuju sebuah sudut ruangan dan tiba-tiba ia menekan sesuatu dan jalan rahasiapun terlihat
"Silahkan dokter ..... Dan terimah kasih" ucap direktur rumah sakit itu mempersilahkan syafira pergi