My Hot Enemy

Mendengar pertanyaan dari Dariush, membuat Alceena menatap sebal pada sosok pria berwajah serius yang berdiri di hadapannya dengan jarak lima langkah. “Cih! Mimpimu terlalu ketinggian!”

Rasa tak suka pada Dariush sudah mendominasi hati Alceena. Banyak wanita yang mendambakan pria itu, tapi tidak dengan dirinya. Dariush tetap sosok lelaki yang tak pernah dia idamkan sampai kapanpun.

Alceena tidak menyukai sisi licik dan ketengilan yang selalu mengusik percintaannya sejak dahulu. Sehingga sebaik, setampan, dan semenawan apa pun Dariush, di matanya tetaplah musuh yang tidak akan pernah dia jadikan pasangan hidup.

Dariush menyilangkan kedua tangan di dada seraya melangkah sebanyak empat kali hingga diantara keduanya hanya tersisa secuil ruang kosong. Wajah terlihat tidak menunjukkan ekspresi apa pun.

“Lalu, apa tujuanmu datang ke sini? Ingin memamerkan kalau kau semakin cantik dan seksi memakai gaun pengantin yang begitu ketat di tubuhmu ini?” Tanpa permisi, tangan Dariush mendarat pada pantat Alceena, menarik secara paksa tubuh wanita itu hingga menubruk dada dan tidak memberikan jarak sedikit pun. Tak lupa sedikit meninggalkan remasan di bagian yang sedang dia pegang.

Alceena tidak merasakan debaran apa pun saat berada di rengkuhan Dariush. Dia justru mendorong sekuat mungkin dada bidang di hadapannya hingga terlepas dari jerat seorang pria licik itu.

“Jangan pura-pura bodoh, Dariush! Kau pasti tahu, seharusnya hari ini akan menjadi moment pernikahanku!” ucap Alceena dengan tegas. Dia menyorot tajam sosok pria yang terlihat datar dan membuatnya sulit untuk menilai pemikiran anak kedua di keluarga Dominique itu.

“Oh, jadi kau ke sini hanya ingin pamer jika sudah menikah?” balas Dariush dengan menaikkan sebelah alis dan tersenyum sinis. Dia sedikit membungkukkan badan dan mendekatkan wajah hingga berjarak satu jengkal. “Maaf, aku tidak datang karena kau tak mengundangku. Tapi, jika kedatanganmu ke sini mengharapkan hadiah dariku, maka dengan senang hati akan ku beri.”

Lagi-lagi Dariush tak meminta izin terlebih dahulu. Dia mendekatkan wajah dan memberikan kecupan di bibir sensual Alceena. Pria itu menegakkan badannya lagi dan tetap terlihat biasa saja seolah tidak pernah melakukan apa pun. “Jika kau ketagihan kecupanku, silahkan datang lagi ke sini, dengan tulus akan aku berikan lagi sebanyak apa pun yang kau minta,” pungkasnya diiringi sebelah alis yang disentakkan ke atas.

Alceena mengusap bibirnya secara kasar. “Hilang kesabaranku menghadapimu!” Dia tak habis pikir dengan Dariush yang seperti orang tidak tahu apa pun tentang artikel hari ini. Sedangkan menurut pemikirannya, hal tersebut tidak mungkin terjadi. Seorang Dariush Doris Dominique pasti akan mengetahui kabar apa pun, apa lagi yang menyangkut Adaire Alceena Pattinson. “Kau jangan sok polos, pasti berita batalnya pernikahanku sudah sampai di telingamu, ‘kan?”

Dariush kembali mendekatkan wajah, menarik kedua sudut bibir hingga mencetak sebuah senyum simpul. “Bagus jika pernikahanmu batal, jadi aku tak perlu menunggu kau menjadi janda.” Jari kekarnya mencolek hidung mancung Alceena dan tak lupa mengedipkan sebelah mata.

Helaan napas kasar keluar dari bibir Alceena. Inilah alasan lain mengapa dia tidak menyukai Dariush. Pria itu tak pernah terlihat merasa bersalah atas apa yang sudah dilakukan hingga memberikan imbas buruk padanya. “Katakan padaku dengan jujur! Pasti kau yang menyebarkan rumor bahwa aku mandul, ‘kan?” tuduhnya seraya mendorong dada bidang Dariush menggunakan telunjuk.

...*****...

...Jangan lupa dukung karya ini dengan like, komen, vote, dan hadiah sebanyak-banyaknya ya bestie....

...Siapa yang setuju Dariush nyebelin?...