NovelToon NovelToon
Gelang System Universum

Gelang System Universum

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:149.6k
Nilai: 4.4
Nama Author: F3rdy 25

Di tengah kesibukan kota modern yang serba cepat, Ferdy, seorang pria yang dulunya memiliki segalanya, kini menjadi pecundang. Ditinggal istri yang telah meninggalkannya, Ferdy merasa hidupnya hancur dan tak memiliki arah. Kesehariannya dipenuhi dengan kesedihan dan keraguan, mengingat kembali kejatuhannya dari puncak keberhasilan hingga menjadi seseorang yang tidak diperhitungkan.

Suatu hari, untuk melarikan diri dari kenyataan pahitnya, Ferdy memutuskan untuk pergi ke gunung, mencari ketenangan dan mungkin sebuah jawaban. Dalam perjalanan menuju puncak, ia terperosok ke sebuah gua misterius yang tersembunyi dari pandangan umum. Di dalam kegelapan gua itu, Ferdy menemukan sebuah gelang antik yang mengeluarkan cahaya lembut. Tanpa disadari, gelang itu adalah kunci dari sebuah sistem kekayaan dan kekuatan yang tak terbayangkan sebelumnya.

bagaimana cerita ferdy bangkit dari keterpurukan menuju ke kekuasaan tetapi masih memiliki kebaikan dan membantu sesama yang kesusahan dan menderita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F3rdy 25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

konfrontasi perusahaan

Malam itu, Ferdy dan Ayla sedang terlibat dalam percakapan hangat melalui video call.

Tawa ringan terdengar dari kedua sisi layar, obrolan mereka mengalir tanpa henti, seperti air yang mengalir tenang di sungai.

Mata Ferdy berkali-kali tertuju pada senyum Ayla yang menenangkan, sementara Ayla tidak bisa menahan diri untuk terus tersenyum mendengar lelucon-lelucon konyol Ferdy.

“Ferdy, kamu kok bisa terus bikin aku ketawa, ya?” tanya Ayla sambil tertawa kecil.

Ferdy terkekeh. “Itu kan emang tugas gue, bikin cewek secantik kamu senyum tiap hari.”

Ayla menggelengkan kepala, masih tersenyum, meski matanya mulai berat karena kantuk.

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa mereka akan segera mengakhiri percakapan itu.

“Ferdy, aku udah ngantuk nih... tapi kok nggak bisa tutup telepon, ya?” gumam Ayla pelan.

Ferdy tertawa kecil. “Ya udah, nggak usah ditutup. Kita ketiduran bareng aja, meski cuma lewat layar.”

Ayla terdiam sesaat, lalu tertawa pelan. “Iya, ketiduran bareng... tapi jangan ngorok, ya?”

Ferdy tertawa. “Kalau ngorok, kasih tau aja besok pagi.”

Tanpa mereka sadari, keduanya mulai terlelap.

Suara obrolan semakin pelan, hingga akhirnya yang terdengar hanya deru napas mereka yang teratur.

Keduanya tertidur dengan ponsel masih menyala, wajah mereka berdua terpantul di layar, seolah jarak yang memisahkan tidak lagi berarti.

---

**Pagi Hari**

Pagi itu, sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela kamar Ferdy.

Dia terbangun dengan ponsel yang masih menyala di sampingnya.

Layar menunjukkan wajah Ayla yang juga sedang tertidur di sana.

Ferdy tersenyum kecil. *Lucu juga kita bisa tertidur kayak gini,* pikirnya.

Tak lama, Sisum muncul dalam pikirannya. “Ferdy, waktunya bangun. Misi harianmu sudah menunggu.”

Ferdy meraih ponselnya dan mematikan video call tanpa membangunkan Ayla.

Dia bangkit dari tempat tidur, meregangkan tubuhnya, lalu segera bersiap menjalankan rutinitas pagi.

Saat ia keluar dari kamarnya, Bu Lili sudah menyiapkan sarapan di meja. “Pagi, Mas Ferdy. Tumben bangun agak siang?”

Ferdy tersenyum sambil duduk di meja makan. “Iya, semalem ketiduran ngobrol sama temen.”

Bu Lili tertawa. “Dari gayanya, kayaknya lagi ngobrol sama yang spesial, ya?”

Ferdy hanya tersenyum kecil, tak menyangkal. Setelah sarapan, ia bersiap untuk menjalankan misi harian dari Sisum.

Biasanya misi harian ini sederhana, seperti olahraga, atau menjalankan tugas kecil yang bertujuan untuk menguatkan tubuh dan mentalnya.

Jam di dinding menunjukkan pukul 9 pagi ketika Ferdy selesai berolahraga dan bersiap menghadapi hari yang baru.

Ponselnya berdering, menunjukkan panggilan dari Pak Syamsul, manajer perusahaannya.

“Pagi, Pak Syamsul. Ada kabar apa pagi ini?” tanya Ferdy sambil mengambil napas panjang.

“Pagi, Pak Ferdy. Ada beberapa hal yang perlu kita bicarakan tentang perkembangan perusahaan. Saya pikir, lebih baik Anda datang ke kantor untuk melihat sendiri,” jawab Pak Syamsul dengan nada serius.

Ferdy mengernyit. “Ada yang mencurigakan?”

“Sepertinya begitu, Pak. Saya akan jelaskan lebih lanjut saat Anda tiba di kantor.”

Ferdy merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia segera berpamitan pada Bu Lili dan bergegas menuju perusahaannya, CV. Co2 Corp.

---

**Di Kantor CV. Co2 Corp**

Sesampainya di kantor, Ferdy langsung disambut oleh Pak Syamsul di lobi.

Wajahnya terlihat tegang, seolah ada sesuatu yang benar-benar mendesak.

Mereka berjalan berdua menuju ruang meeting, di mana beberapa berkas sudah disiapkan di meja.

“Jadi, apa yang terjadi, Pak Syamsul?” tanya Ferdy sambil melihat sekeliling ruangan. Ada aura tak biasa di dalam kantor ini, seperti ada yang berusaha menyembunyikan sesuatu.

Pak Syamsul membuka beberapa dokumen. “Saya menemukan ada beberapa transaksi yang mencurigakan dalam laporan keuangan.

Jumlahnya tidak besar, tapi cukup untuk menimbulkan kecurigaan.

Sepertinya ada orang dalam yang bermain-main dengan uang perusahaan.”

Ferdy menatap Pak Syamsul dengan serius. “Siapa saja yang punya akses ke transaksi ini?”

Pak Syamsul menghela napas. “Hanya beberapa orang di bagian keuangan. Saya sudah menyelidiki secara diam-diam, tapi belum menemukan bukti kuat. Yang saya khawatirkan, mereka mungkin bekerja untuk seseorang dari luar.”

Ferdy mendengarkan dengan cermat, lalu berkata, “Kita perlu bergerak cepat. Saya nggak mau ada yang main-main sama perusahaan ini.”

“Setuju, Pak Ferdy. Saya sudah mulai mengawasi mereka, tapi saya butuh lebih banyak waktu untuk memastikan semuanya.”

Ferdy berpikir sejenak. (“Saya akan minta Sisum untuk membantu memantau kegiatan mereka. Kalau ada yang aneh, saya akan langsung bertindak.”). "pak syamsul, terus awasi mereka"

Pak Syamsul mengangguk. “Baik, saya serahkan ini pada Anda.”

Ferdy lalu berbalik, berjalan keluar ruangan.

Di luar, ia melangkah ke kantornya sendiri dan duduk di depan meja kerja.

“Sisum, bisakah kamu mulai memantau semua kegiatan di perusahaan ini? Aku butuh laporan detail tentang semua transaksi yang terjadi, terutama dari bagian keuangan.”

Suara Sisum terdengar di kepalanya.

“**Tentu, tuan. Aku akan segera mulai analisa**.”

Ferdy menatap layar laptopnya dengan serius. Ia tahu, ini bukan masalah biasa. Ada sesuatu yang besar sedang direncanakan di balik layar, dan ia harus menemukan siapa pelakunya sebelum segalanya terlambat.

---

**Misi Pengawasan Dimulai**

Hari ini berlalu dengan cepat.

Ferdy terus bekerja di kantor, melakukan pertemuan dengan beberapa kepala departemen untuk memastikan semuanya berjalan lancar.

Namun, di balik semua rutinitas itu, pikirannya terus bekerja, mencari tahu siapa yang berada di balik skema keuangan mencurigakan ini.

Siang hari, Ferdy menerima laporan pertama dari Sisum.

“**Tuan, Ada tiga orang yang patut dicurigai. Mereka sering terlibat dalam transaksi yang mencurigakan, dan jumlahnya selalu disamarkan dalam laporan keuangan,**” lapor Sisum.

“Siapa mereka?” tanya Ferdy dengan nada serius.

***“Yang pertama, Kepala Bagian Keuangan, Bapak Dodi. Yang kedua, seorang staf senior bernama Ibu Fira. Dan yang ketiga, seorang karyawan baru di bagian audit, Pak Arman.”***

Ferdy mencatat nama-nama tersebut. “Bagus, aku akan mulai dari mereka. Pastikan kamu terus memantau kegiatan mereka. Kita harus menangkap mereka basah-basah.”

Sisum dalam pikiran Ferdy, dan sistem pengawasan mulai bekerja dengan lebih intens.

Ferdy tahu bahwa ia harus bergerak cepat sebelum situasi ini berkembang menjadi lebih buruk.

---

**Konfrontasi dengan Kepala Keuangan**

disore harinya, Ferdy memutuskan untuk memanggil Kepala Bagian Keuangan, Bapak Dodi, ke kantornya.

Ferdy menatap pria itu dengan tajam saat dia memasuki ruangan.

“Pak Dodi, saya ingin tahu lebih banyak tentang beberapa transaksi terakhir yang terjadi di perusahaan. Ada beberapa hal yang tidak masuk akal bagi saya,” kata Ferdy dengan nada tegas.

Dodi terlihat gugup, meski berusaha menyembunyikannya.

“Tentu, Pak Ferdy. Transaksi apa yang Anda maksud?”

Ferdy mengambil beberapa berkas dari meja dan meletakkannya di depan Dodi.

“Ini. Lihat sendiri. Apa penjelasan Anda tentang angka-angka ini?”

Dodi memeriksa berkas-berkas itu, keringat mulai terlihat di dahinya.

“Ini... ini hanya kesalahan kecil, Pak. Mungkin ada yang salah saat input data.”

Ferdy menatap Dodi dengan tajam.

“Saya harap Anda tidak berbohong pada saya, Pak Dodi. Karena jika Anda terlibat dalam sesuatu yang lebih besar dari sekadar kesalahan input, saya jamin Anda tidak akan selamat.”

Dodi terdiam, tak mampu berkata-kata.

Ferdy tahu bahwa pria ini menyembunyikan sesuatu, dan ia tidak akan berhenti sampai menemukan kebenarannya.

---

Malam itu, Ferdy kembali ke rumahnya dengan perasaan campur aduk.

Ada sesuatu yang mengganjal, tapi dia tahu bahwa waktu akan mengungkap semuanya.

Setelah mandi, dia berbaring di tempat tidurnya, memandangi ponselnya.

Tak lama, notifikasi masuk. Ayla mengirim pesan.

Ayla: “Lagi sibuk, Ferdy?”

Ferdy tersenyum tipis,

membalas pesan itu. “Sedikit. Tapi kalau ngobrol sama kamu, rasa capek langsung hilang.”

Percakapan mereka berlanjut, malam itu ditutup dengan senyum kecil di wajah Ferdy.

Hari esok mungkin akan lebih berat, tapi untuk malam ini, dia hanya ingin menikmati obrolannya dengan Ayla.

1
Muhammad Sharoni
ceitan kurang focus... penyelesaian ngambang .
Samsul Bahri
Lumayan
yeyetniru
Biasa
Hair M
Luar biasa
Krisna Gentong
jijik sekali cara menulisnya
Krisna Gentong
jijik sekali cara menulisnya
Sandi Karbon Thea
mana anak nya kaga nongol tuh
Kang ozy
Lumayan
Kang ozy
bener tuh yg 1 M kmn...
Novel Hunter
alur ceritanya banyak yang ngulang
Novel Hunter
ngulang
Adalli
ok mantap
Aa
Luar biasa
Mashudi Alwindra
terlalu naif mc nya, tegasin dikit lah, masak kyk anak tk gtu karakter nya
Ya Fi
Luar biasa
Ambara Sugun
sisum sudah tidak kasi hadiah poin lagi ya thor
Jumadi 0707
knp gk serbu aja krmh dika/pa Harun thor kan ada buktinya
Jumadi 0707
nama nya ojol blm punya SIM mobil jd gk pake mobil buat jd car online
Jumadi 0707
uang yng tiap hari hasil dr OR pagi dr system dikemanain thor
Jumadi 0707
kog MC gk inget anaknya thor kasihan kirimin duit keg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!