Jangan Rebut Anakku!

"Daddy kalian bukan orang jahat, tapi mommy kalianlah yang jahat. Dia menipu daddy, mengatakan kalau kalian sudah tidak ada lagi."

Raya melebarkan matanya, tangannya terkepal erat. Bisa-bisanya dia dijelek-jelekkan di depan anak-anaknya.

Oke, kalau begitu caranya, maka dia tidak akan diam saja. Dia bukan lagi Raya yang lemah, yang bisa diinjak-injak seperti dulu.

"Aku? Jahat? Siapa yang lebih jahat, aku atau orang-orang yang ingin memisahkan aku dengan anak-anakku. Yang ingin merebut anak laki-lakiku dan menjadikan perempuan lain sebagai ibu anakku? Yang ingin membuang ku dan anak perempuanku? Siapa yang dulu menyiksaku saat aku hamil? Yang tidak memberikan makanan dan minuman yang layak untuk perempuan hamil? Yang sering menyiksa bahkan menjadikan aku lebih buruk dari seorang pembantu?"

Mereka tertegun mendengar perkataan Raya.

"Apa ada satu pun dari kalian yang datang ke rumah sakit untuk melihat keadaanku? Bahkan saat tahu aku keguguran, apa kalian peduli? Katakan, siapa yang jahat? Aku hanya perempuan yang dinodai oleh pria bejat yang tidak bertanggung jawab. Aku seorang ibu yang ingin melindungi anaknya! Yang terus diancam oleh mereka para manusia terkutuk! Yang mengandalkan uang dan kekuasaan untuk mengancam orang-orang lemah! Jangan sok playing victim seolah kalian yang dizalimi!"

"Aku akan mengambil alih hak asuh anak-anakku!"

"Tidak akan aku izinkan! Kalian tidak punya hak untuk merebut anak-anakku! Dan jangan pernah merebut anakku!"

Raya langsung membawa Rean dan Rion pergi.

Mereka membiarkan Raya, Rean, Rion dan Nina pergi. Bukan karena menyerah apalagi takut. Tapi biarkan saja dulu, memangnya dia bisa apa untuk mempertahankan anak-anaknya?

Dia punya uang dan kekuasaan! Lihat saja, dia pasti akan menang dan mendapatkan kedua anak itu. Berbagai rencana sudah dia siapkan hanya dalam hitungan detik saja.

Bukankah kedua anak itu sangat ingin bertemu dan bersama dengan daddy mereka? Dan kini mereka telah bertemu, tidak ada lagi alasan untuk tidak bersama dengan kedua anak itu.

Di jalan

"Maaf, ya, gara-gara mommy, kalian jadi tidak makan."

"Jangan pikirkan itu, Aya," jawab Nina.

Rean dan Rion diam saja. Mungkin kedua anak itu kecewa. Siapa yang sangka, mereka akan bertemu dengan orang-orang di masa lalu mereka.

Rean dan Rion, sedang berpikir, apa salah satu dari orang-orang itu adalah papa mereka?

Apa benar sang mommy yang sudah membuat mereka jauh dari papa mereka?

Atau apa benar papa mereka adalah pria jahat?

Mana yang harus mereka percaya.

Raya melihat wajah Rean dan Rion. Mengingat perkataan kalau anak-anaknya akan direbut, membuat Raya sangat cemas. Apa Rean dan Rion akan tetap bersama dengan dirinya?

Apa Rean dan Rion akan memilih dirinya?

Tidak, Raya akan mempertahankan Rean dan Rion di sisinya. Dia bukan lagi Raya yang dulu. Tapi dia juga tahu, dia belum bisa menandingi kekuasaan mereka.

"Sayang, apa pun yang terjadi, tetaplah bersama dengan mommy. Mommy tidak sanggup kehilangan Rean dan Rion."

"Ya, Mommy."

Meski mereka mengatakan iya, tetap saja Raya tidak tenang. Dia sudah cukup belajar dari masa lalu, bagaimana liciknya mereka. Pasti mereka akan menggunakan cara yang sama, atau lebih ekstrim lagi.

Keanu menatap jalanan di luar sana. Malam ini sungguh malam yang tidak pernah dia bayangkan bahkan dalam mimpinya sekali pun.

Tidak, mungkin inilah arti dari mimpi itu.

Kedua anak laki-lakinya hidup susah.

Sialan!

Aku tidak akan membiarkan siapa pun merebut anak-anakku!

Sepanjang malam, Keanu tidak dapat tidur, begitu juga dengan Raya.

Raya keluar dari kamarnya dengan wajah yang sedikit pucat. Ada lingkaran hitam di matanya.

"Kamu tidak tidur?" tanya Nina yang terlihat cemas.

"Aku tidak bisa tidur. Bagaimana kalau mereka benar-benar akan merebut Rean dan Rion?"

"Jangan berpikiran buruk dulu."

"Kamu tidak tahu mereka, Nina. Mereka itu orang-orang kejam yang tidak akan pernah peduli dengan keadaan dan perasaan orang lain."

Raya menghela nafas. Hidupnya jadi kacau hanya dalam satu malam saja.

"Mommy sakit?"

"Tidak."

"Mommy jangan takut, kami tidak akan meninggalkan Mommy. Ya, kan, Lion?"

Lion mengangguk, dan memeluk Raya. Mendapatkan pelukan dari Rean dan Rion, membuat dirinya jadi lebih tenang dan kuat.

Apa pun akan dia lakukan untuk tetap mempertahankan anak-anaknya, meski harus menjadi pembunuh sekali pun.

Keanu mulai menghubungi pengacaranya. Dia ingin segera mendapatkan hak asuh untuk kedua anak laki-lakinya itu.

Bukankah ini sangat luar biasa? Dia dipertemukan dengan mereka di saat yang tak disangka-sangka.

Keanu mengingat sesuatu, bukankah anak-anaknya itu kurang lebih berumur dua tahun?

Lalu bagaimana bisa anak sekecil itu ada di taman tanpa dampingan orang dewasa? Bagaimana nanti kalau mereka diculik? Atau terluka? Bisa saja tertabrak.

Membayangkan itu, tangan Keanu terkepal. Dia juga jadi teringat pembicaraan Rean dan Rion tentang papa mereka.

Cih, apa pun caranya, aku akan merebut anak-anakku. Bukan hanya satu, tapi keduanya!

Akulah yang akan menjaga mereka!

Keanu menyesap kopinya. Bayangan wajah kedua anak laki-lakinya membuat dia tidak sabar untuk bisa bersama mereka. Dia sangat yakin, kalau kedua anak laki-lakinya itu akan mau bersama dirinya. Dia bisa memberikan mereka kemewahan, kehidupan yang layak, dan apa pun yang mereka mau. Berbeda jika bersama mommy mereka yang tidak memiliki apa-apa. Jangankan harta berlimpah, anak-anaknya saja dibiarkan berkeliaran seperti itu.

Baju yang dipakai anak-anaknya saja bukan baju mahal. Mana mungkin seorang Keanu membiarkan anak-anak hidup seperti gembel. Harga dirinya merasa diusik.

Jangan-jangan mereka hanya makan makanan kampungan!

Apa mereka tinggal di gubuk reyot?

Apa mereka minum susu?

Apa mereka punya mainan yang bagus-bagus?

Rasanya tidak, mengingat kalau perempuan itu hanya perempuan miskin.

Apa uang hasil lomba itu digunakan untuk kebutuhan anak-anakku?

Keanu sudah tidak sabar untuk membawa kedua anaknya tinggal di istananya. Mereka pasti akan sangat bahagia. Mereka akan mendapatkan apa yang selama ini tidak mereka dapatkan.

Keanu akan memberikan yang terbaik untuk kedua anak laki-lakinya. Tempat tinggal, pendidikan, makanan dan minuman.

Lihat saja, kamu atau siapa pun tidak akan bisa menghalangi aku untuk mendapatkan mereka. Mereka harus ikut bersamaku. Akan aku rebut mereka dari dirimu. Kamu sudah memisahkan aku dan mereka. Tidak akan lagi kubiarkan kamu membuat mereka jauh dariku!

Keanu menelepon asistennya, meminta segala sesuatu disiapkan secepat mungkin. Kalau perempuan itu tidak mau menyerahkan kedua anaknya dengan suka rela, maka Keanu akan merebutnya dengan cara paksa!