NovelToon NovelToon
Dendam Kakak Tiriku

Dendam Kakak Tiriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Dendam Kesumat
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Zaenab Usman

"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.

"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.

"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"

Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?

Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Demam tinggi.

🌷🌷🌷🌷🌷

.

.

Tepat pukul empat subuh, Devan kembali duduk dari atas ranjang king size tempat tidurnya. Semenjak kembali dari kamar Zizi yang berada di ujung rumah mewah itu. Devan tidak bisa memejamkan matanya sama sekali. Semakin dia berusaha untuk memejamkan matanya, semakin dia mendengar suara Zizi saat sedang dia siksa tadi.

"Aah... Brengsek!' Devan melempar bantal guling yang dia peluk dari tadi malam, keatas lantai dengan kasar. Lalu dia membuka pintu kamar dengan cara membantingnya cukup keras. Dan dia pun berjalan menuju kearah kamar Zizi.

Tiba di sana dia langsung berjalan kearah kamar mandi dan membuka pintunya. Begitu dia membuka pintu itu, dia sudah melihat Zizi terbaring di pojokan dengan tubuh panas dan mengigil.

"Hey..., bangun? cepat bangun! Kamu harus bekerja dengan rajin, jika ingin di beri makan." Devan membangunkan Zizi mengunakan kaki kanan nya. Namun bukannya bangun, tapi tubuh yang sudah tidak berdaya itu bertambah terkulai lemas.

Merasa tidak ada sahutan dari empunya. Devan berjongkok untuk mengecek keadaan Zizi. Begitu tangannya menyentuh kening istrinya itu, dia langsung kaget karena kening yang disentuhnya itu sangat panas.

"Hey, ayo bangunlah, pindah kekamar sana." ujar Devan masih membangunkan Zizi namun sekarang sudah menggunakan tangannya. Tapi sayang sekali, gadis malang itu tak kunjung bangun.

"Apa dia pingsan?" Devan bertanya pada dirinya sendiri dengan jantung berdebar kencang. Entah kenapa tiba-tiba perasaan nya merasa tidak karuan.

Tanpa berpikir panjang, Devan langsung mengangkat tubuh Zizi lalu di gendong nya masuk kedalam kamar. Tiba di dalam kamar, Devan mengambil handuk untuk mengeringkan rambut Zizi dan mengelap badannya juga. Namun ketika dia baru mau mengelap rambut Zizi. Devan tiba-tiba saja menghentikan pergerakan tangannya.

"Apa yang aku lakukan, biarkan saja dia bangun dan mengganti pakaiannya sendiri." Devan kembali melempar handuk itu, sebelum dia pergi meninggalkan kamar Zizi, untuk kembali kekamar nya sendiri.

Namun ketika ingin melangkah ke arah kamarnya, Devan membatalkan niat nya itu, lalu dia malah berjalan menuruni tangga satu persatu menuju lantai bawah. Baru saja dia menampakkan kakinya di sana. Kepala pelayan yang bernama Marta sudah lebih dulu menyapa nya.

"Selamat pagi, Tuan Devan? Maaf, apa ada yang bisa saya bantu? kenapa tidak menelpon saja, bila Anda membutuhkan sesuatu?" tanya nya menunduk hormat.

"Pagi juga Bibi,! saya hanya ingin mengambil air hangat." jawab Devan singkat.

"Jika begitu Anda kembali saja lagi keatas, nanti biar saya yang membawanya kesana." ujar Bibi Marta yang sudah ingin membalikan tubuhnya untuk mengambil air hangat yang di perlukan oleh Tuan muda nya.

"Agh, Bibi? apa boleh saya minta tolong gantikan pakaian istri Saya?" dengan ragu Devan menyampaikan permintaan nya

"Menganti baju? Eh, tentu saja boleh Tuan. Setelah selesai mengambil air hangat, Saya akan langsung membawanya keatas sekalian menganti baju Nona Zizi." seru Bibi Marta meskipun dihatinya ada sedikit kebingungan dan di penuhi oleh berbagai pertanyaan.

"Ini maksudnya menganti pakaian bagaimana ya? Aah sudah lah, lebih baik aku ambilkan air nya saja dulu, nanti juga aku akan tau sendiri."

Di dalam hatinya Bibi Marta ingin bertanya, namun melihat muka datar dari Tuan muda nya itu, dia akhirnya memutuskan untuk diam tanpa bertanya lagi.

Devan sendiri pun juga hanya mengangguk benar, sebelum dia berputar arah masuk ke dalam lift yang memang terletak tidak jauh dari tangga tempat dia turun tadi.

Sambil berjalan mengambil air yang di perlukan tuanya. Di hati Bibi Marta terus bertanya-tanya sendiri. Apa maksudnya menganti baju Nona muda, pikir Bibi Marta bingung.

Tiba di dalam dapur bersih, Bibi Marta langsung membuatkan teh hangat juga, karena dia berniat akan membawa air putih hangat dan juga teh hangat. Sebab dia takut jika Tuan nya tadi salah bicara.

Bibi Marta adalah kepala pelayan di rumah mewah ini. Jadi tugasnya lebih banyak daripada pelayanan biasa. Dia akan bangun paling pagi dan akan tidur paling belakangan. Meskipun tugasnya lebih berat, namun gaji yang di dapatnya lebih besar lima kali lipat dari pada pelayan biasa.

Setelah selesai menyiapkan teh dan juga air hangat biasa. Bibi Marta langsung membawanya masuk kedalam lift untuk menuju lantai atas.

Tiba di lantai atas, ternyata Bibi Marta ini sudah tau di mana letak kamar tidur Zizi. Karena begitu tiba di sana, dia langsung menuju ke kamar itu.

Tok...

Tok....

"Masuk!" titah Devan dari dalam kamar Zizi.

"Permisi tuan? maaf, Saya sedikit terlambat. Soalnya tadi Saya membuatkan teh hangat juga." ucap bibi itu setelah dia di izinkan masuk.

"Iya, tidak masalah! O'ya Bi, tolong Bibi ganti pakaian nya, Ya? jika sudah selesai, tolong Bibi beritahu Jimi juga, suruh dia membawa Dokter Kai datang kemari untuk memeriksa nya, karena sepertinya dia deman." kata Devan yang ingin kembali ke kamar dia sendiri.

"Baik, Tuan! Saya akan segera mengganti pakaian Nona lebih dulu. Setelah itu baru Saya menghubungi sekertaris Jimi." Marta dengan patuh menjalankan semua yg di perintahkan oleh tuanya. Karena kepatuhan dia dalam bekerjalah, makanya wanita berumur 45 tahun itu bisa menjadi kepala pelayan di rumah mewah milik Devan.

"Baiklah, tolong Bibi urus dia, Saya akan kembali ke kamar Saya." Devan pun pergi dari sana dengan perasaan yang tidak menentu.

"Nona Zizi kenapa? mengapa badannya bisa memar seperti ini? Perasaan tadi malam tubuhnya tidak seperti ini? Dan juga pakainya dari tadi malam belum diganti juga! Astaga! apa sebenarnya yang terjadi? Apa mungkin mereka bertengkar, lalu Nona Zizi sengaja merendam tubuhnya di dalam kamar mandi! Aneh sekali anak-anak jaman sekarang, baru saja dua hari menikah, tapi sudah bertengkar sampai seperti ini."

Sambil menganti pakaian istri dari Tuan nya itu, pikiran Bibi Marta sudah menduga-duga apa sebenarnya yang terjadi pada kedua pasangan suami-istri itu.

Tiba di dalam kamarnya, Devan langsung masuk kekamar mandi. Dia ingin membersihkan tubuhnya dulu, sebelum menidurkan matanya beberapa menit saja. Karena mengendong tubuh Zizi yang basah, pakaian dia sendiri juga ikut menjadi basah.

"Wanita lemah, baru segitu saja sudah demam. Berarti aku harus menyakitinya dengan cara lain." Devan berbicara sambil dia membersihkan tubuhnya di bawah air shower.

Sementara itu, dikamar Zizi, Dokter Kai sedang memeriksa keadaannya.

"Bagaimana keadaannya, Dokter Kai? kenapa sampai saat ini Nona Zizi belum juga sadar?" Bibi Marta bertanya gusar. Melihat Zizi terus mengigau dengan tubuh yang panas dan mengigil secara bersamaan.

"Nona muda ini demam tinggi, Bi. Menurut ku, dia harus di pasangkan infus juga. Sepertinya dia tidak hanya demam, tapi----"

Dokter Kai tidak melanjutkan ucapannya.

*BERSAMBUNG*.....

1
Afisza Ghassani
aku malah kesal sama ayahnya,, timbulnya dendam karna berawal dr ayahnya yg TDK mau memberi penjelasan. pas terakhir anaknya bertanya Malah d tutupin padahal Sdh d jlskan akan berdampak kedepannya karna dendam masalalu. hmmmmm
Noorna Ningsi
Kecewa
Noorna Ningsi
Buruk
Gian Laeme
cerai saja dev,,cari wanita lain..
Gian Laeme
itukan yg di inginkan sisi ,perceraian,jadi tuhan mengabulkan,
Yuliawati Sajo
ember mana thoor huhuhu
Yuliawati Sajo
sedih bacanya,,tp saat kata kata mak author jd hilang nangis nya,,,,
Jamayah Tambi
Ni lg cerita anak beranak sampai cucu cicit Atmaja
Jamayah Tambi
Udah selesai.Bagus ceritanya/Good//Good//Good/
Jamayah Tambi
Tahniah Devan & Zizi.
Jamayah Tambi
Kata suruh tidur tp 10 menit lg nak keluar ruangan n nk jumpa wartawan/Frown//Drool//Sob/
Jamayah Tambi
Dah jd dedek bayi /CoolGuy//CoolGuy/
Jamayah Tambi
Honeymoon dlm selimut saja.Ah boring/CoolGuy//CoolGuy/
Jamayah Tambi
Dlm bilik air pun jadi.
Jamayah Tambi
Ahvsejuk .Dah dinihari./Facepalm/
Jamayah Tambi
Indahnya bulan madu
Jamayah Tambi
Lambatnya honeymoon.Tp mesti seronok berdua.Pengantin lama rasa mcm pengantin baru/Heart//Heart//Heart/
Jamayah Tambi
Ke manapun bisa didatangi./CoolGuy/
Jamayah Tambi
Org tua yg /Heart//Wilt//Rose/lebih dulu mkn garam memang faham apa yg perlu dilskukan kerana pasangan yg saling mencintai telah 5 taun berpisah
Jamayah Tambi
Untung l/Frown//Frown//Frown/a jd anak org kaya ,nakbje dpt.Ujung jari je dah dpt.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!