Bianka Chrispeter gadis cerdas yang memiliki kemampuan bela diri yang tinggi, dia ahli dalam bidang teknologi bahkan kimia, Bianka juga salah satu siswa terbaik di Inggris.
Keluarga Chrispeter meminta Bianka kembali untuk menjalankan tugas, bersama girls Chrispeter yang juga memiliki kemampuan tidak kalah hebat dengan Bianka.
Seorang pria muda pemimpin mafia terkuat yang mempunyai kekuasaan, kekayaan, pengikut, dan kekejaman yang tidak kalah dengan keluarga Chrispeter.
Pengkhianatan dan kehilangan cinta membuat seorang pria muda berubah menjadi bringas dan kejam.
Pertemuan Bianka dan sang mafia yang sama mempunyai kekuasaan, dan pasukan yang seimbang.
Terjadi pernikahan antara Bianka dan Bara karena tujuan masing-masing, Bara yang ingin menghancurkan saudara tirinya yang mencintai Bianka, sedangkan Bianka membutuhkan sesuatu hasil penelitian Bara yang sudah lama menjadi incaran banyak orang. Pernikahan tanpa cinta, tapi menumbuhkan rasa sayang dan saling membutuhkan.
Bagaimana pernikahan keduanya? Kita ikuti bersama-sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vhia azaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGHILANG
Tim Bianka yang menyelinap ke markas yang mereka ketahui milik Kristan, Gerry sangat khawatir melihat Bianka yang maju memimpin, jika Bianka terluka lebih baik dia mati daripada mendapatkan siksaan dari Bara. Bianka merasakan keanehan, tempat ini sangat hening.
Reva dan Rindu sudah maju ke beberapa ruangan, Clori dan Kei juga sudah memisah. Gerry dan Bianka berjalan perlahan dan membuka sebuah gerbang, darah segar mengalir dan mata Bianka melihat sosok Rinda yang berlumuran darah. Kristan berada di dekat Rinda, Bianka melemparkan belati membuat Kristan melangkah mundur.
Tatapan mata Bianka langsung tajam, tangannya menggenggam kuat dan siap membunuh Kristan. Gerry coba mendekati tubuh Rinda yang sudah tidak sadarkan diri, terdapat tusukan pisau di dekat perutnya.
Rindu dan Reva tiba di dalam gedung dan langsung berlari melihat keadaan Rinda, Rindu teriak histeris melihat keadaan adiknya. Kei dan Clori datang, Kei langsung membantu menghentikan pendarahan.
Mereka semua sibuk coba menyelamatkan Rinda yang sudah sekarat, Bara dan timnya tiba di lokasi. Karena rasa khawatir Bara langsung membawa tubuh Rinda dengan rasa bersalah. Kemarahan Bara sudah mengebu-gebu meminta tim-nya menghancurkan markas Kristan.
Rinda di larikan menggunakan mobil Bara yang terdapat peralatan medis yang lengkap, Kei dan Reva berhasil menghentikan pendarahan. Rindu memegang tangan Rinda yang sudah dingin, pisau berhasil disingkirkan. Rindu masih dalam pemantauan, tubuhnya sudah normal tapi Kei masih harus antisipasi jika terjadi respon buruk dari tubuh Rinda.
Bara memegang tangan Rinda sambil menatap wajah Rinda yang pucat, Kei memandangi mata Bara yang penuh penyesalan dan kemarahan. Bara mendapatkan kabar, Clori tidak sadarkan diri karena terkena racun dari senjata Kristan yang langsung di larikan oleh Gerry.
***
Mobil tiba di mansion, para medis yang Bara sediakan sudah bersiap. Rinda dilarikan ke dalam ruangan khusus. Di dalam Kei yang memimpin operasi, Clori juga baru tiba dan masuk ke ruangan khusus. Ketegangan terjadi di Mansion Bara, langkah kaki Nayla datang mendekat, memperhatikan semuanya.
"Siapa yang di dalam kak Gerry?" Nay binggung melihat dua ruangan khusus yang lampu nya hidup.
"Rinda dan Clori."
"sudah berapa lama mereka di dalam kak?" Nay masih bertanya dengan nada lembut.
"3jam" Gerry masih gelisah dan menjawab singkat pertanyaan Nayla.
Nayla diam dan menghitung jumlah orang yang berada di luar dan dalam ruangan operasi. Dia ingin bertanya tapi suasana sedang tidak tepat. Keisya keluar dengan bernafas lega, Rinda aman hanya butuh waktu untuk pemulihan, keadaan Clori juga berhasil di selamatkan.
"Kak Kei, semua tim medis sudah keluar." Nay masih kebingungan melihat salah satu orang tidak terlihat.
"iya Nay, hanya Rinda dan Clori."
"Di mana kak Bianka?" Nayla menatap dengan menggakat kedua tangannya, menunjukan mata yang dari tadi menahan diri penasaran keberadaan Bianka.
Semua mata melihat kearah Nayla, Bara perlahan menggakat kepalanya dan melihat satu-persatu orang yang hanya diam saja.
"Gerry! mana Bianka?" Bara menatap tajam Gerry yang wajahnya sudah pucat.
"Bianka mengejar Kristan, dia meminta aku membawa Clori yang terluka dan Bi bertahan di sana." Gerry sudah pasrah jika Bara membunuhnya.
Tangan Bara sudah mencekik kuat leher Gerry, yang hampir kehabisan nafas, Kei berusaha menahan Bara yang sudah gelap mata.
"Bara! fokus keberadaan Bianka." Teriak Kei marah.
Bara melepaskan Gerry, menghubungi tim yang masih di markas Kristan, kemarahan Bara semakin di puncaknya karena dia memberikan perintah untuk menghancurkan markas. Sekarang markas sudah rata dengan tanah, bom yang mereka lemparkan ke markas bisa menghancurkan bangunan kokoh.
Handphone Bara terlempar dengan kuat, Bara meminta Sindy mengumpulkan anggota terkuat untuk mencari Bianka, tapi Sindy menolak keinginan Bara. Jika Bara sampai keluar, maka identitas Bara akan bocor sebagai mafia yang paling kejam tapi tidak dikenali wajahnya.
"tuan biarkan saya yang membawa tim untuk mencari nona Bi." Hansen melihat Bara yang sudah tidak tenang.
"Aku akan turun tangan mencari istriku." Bara melangkah pergi, masuk ke kamarnya mengambil keperluannya dan melangkah pergi diikuti Gerry dan Hansen.
Rindu dan Reva juga mengikuti Bara yang kembali ke markas, Bara mengutuk dirinya sendiri, dia terlalu fokus ke Rinda dan melupakan Bianka bahkan berjam-jam.
"maaf Bi, jangan terluka maka aku akan menggila." Batin Bara dalam diam.
Reva juga terdiam, dia begitu bodoh bisa tidak konsentrasi melihat para adiknya sampai keberadaan Bianka yang menghilang begitu lama tidak disadari.
***
Tiba di markas, Bara melihat bangunan yang sudah rata, jangankan untuk menemukan Bianka mungkin mayat juga tak terlihat. Mereka berkeliling beberapa tubuh sudah hancur tercabik-cabik tidak tahu tubuh siapa.
"Bianka!" teriak Reva yang langsung terduduk penuh penyesalan.
Rindu memegang sebuah gelang Chrispeter, inisial B hanya dimiliki oleh Bianka. Rindu mengangkat gelang, Reva langsung merampasnya dan menangis. Bara terdiam melihat Rindu dan Reva yang marah padanya karena memberikan perintah menghancurkan tempat ini.
"Dia bukan Bianka! aku akan menemukannya." Bara melangkah pergi tapi ditahan Rindu.
Mata tajam Rindu dan Bara bertemu, Rindu yang sudah emosi melayangkan pukulan ke wajah Bara.
"Adikku dan Bianka terlibat karena dirimu, apa yang harus kami jelaskan kepada Bunda dan Mami."
"Aku akan bertanggung jawab, Bianka pasti masih hidup." Bara menantang tatapan Rindu yang gelap.
"hubungi Bunda, katakan jika Bianka menghilang dalam ledakkan yang kamu perintah. Katakan juga pada Mami jika Rinda terluka tusukan karena menjadi umpan Kristan."
"cukup Rindu, jangan saling menyalahkan kita sama bodohnya. Kita tidak menyadari Bi yang memimpin, kita fokus pada satu hal. Bianka tidak menyentuh Rinda karena percaya pada kita, dan kita juga harus percaya jika Bara bisa membawa kembali Bianka."
"Bara mau membawa apa? mayat! lihat bahkan bom yang meledakan tempat ini hanya tersisa puing-puing dan bagian tubuh yang sudah hancur." Rindu mengacak rambutnya.
"jangan lupa siapa kita? ingat yang pernah ayah Haikal katakan, kita Chrispeter yang bisa membuat kita menangis hanyalah kehilangan salah satu tim, semua menjadi resiko dan harus siap menerimanya. Kita berjanji untuk saling melindungi dan menjaga, jika salah satu gugur maka bertahanlah dan yakin untuk menyelamatkan yang tersisa." Reva menghapus air matanya, Rindu langsung berlari ke arah Reva dan memeluknya.
"Kalian semua kembali, dampingi Rindu dan Reva sampai ke Mansion. Jaga mereka dengan nyawa kalian, sisakan aku dan Hansen kami akan menemukan Bianka." Bara memberikan perintah.
"maaf tuan, izinkan saya ikut. Saya juga ingin mencari Nona Bianka." Asep memohon karena baginya saat pertama mendapatkan perintah melindungi Bi, dia bersumpah memberikan nyawanya.
Reva yang kekanakan juga bisa dewasa saat keadaan tidak memungkinkan, Reva mendekati Bara untuk menghubunginya jika menemukan tanda Bianka.
"Aku tidak akan kembali, sebelum aku menemukannya." Bara melangkah pergi bersama Hansen dan Asep.
***
TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA...
JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE
KASIH HADIAH JUGA, BIAR AUTHOR TAMBAH SEMANGAT...
BARA
VISUAL LIXIAN
BIANKA CHRISPETER
VISUAL DILRABA
KAK MANA VISUAL LAINNYA, NANTI YA SATU-PERSATU.
kangen kekonyolan bara saat Bianca mau lahiran,pokoknya kangen anak² Haikal n the gank lah🤭🤭🤭