Menikah dengan orang kaya tidak membuat hati chika bahagia. setahun menikah yang chika dapat hanya hinaan dan juga cacian dari ibu mertuanya.
Suami yang seharusnya melindungi ini malah sebaliknya. Rendra tidak hanya menyakiti pisik namun ia juga melukai hati chika. setiap malam rendra akan tidur bersama kekasihnya, sedangkan chika hanya bisa meringkuk di kamar yang ukurannya 3x3.
.
.
.
Bagaimana nasib chika selanjutnya? apa chika akan bertahan atau chika akan menyerah dengan rumah tangga yang baru seumur jagung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 JEBAKAN INES.
Tubuh chika terasa panas " Ada apa denganku " Gumam chika yang merasa kegerahan. Chika membasahi tubunya dengan air namun nihil chika merasa malah tidak membaik.
" Apa kamu baik-baik saja? " Tanya seorang pria yang tadi mengajak chika mengobrol.
" Aku baik-baik saja " Jawab chika dengan suara lirih.
Pria itu tersenyum tipis " oh ya " Pria itu semakin mendekat kearah chika membuat chika mengundurkan langkahnya ke belakang.
" Menjauhlah " Pinta chika
" Kalo aku tidak mau " Jawab si pria yang semakin mendekat kearah chika.
" Aku mohon menjauhlah " lirih chika yang sudah tidak bisa menahan hasrat didalam tubuhnya.
" Sepertinya kamu membu... "
Bugh..
" Sialan.. Siapa kau!! " Amuk si pria
" Martin " Chika langsung bersembunyi di belakang tubuh martin.
" Siapa gue bukan urusan lo, karena dia milik gue. Jika lo berani macam-macam maka jangan harap besok bangunan ini masih berdiri kokoh " ancam martin yang langsung membawa chika.
Pria itu mengusap bibirnya karena sudut bibirnya mengeluarkan darah " Sialan " Kesal pria itu.
Didalam mobil chika memohon kepada martin untuk melepaskan siksaan ini " Aku mohon " Pinta chika.
" Tapi aku tidak bisa.. Ak.. " Belum beres menjawab chika malah menyerang b1b1r martin terlebih dahulu.
Martin yang mendapatkan serangan pun tidak bisa menahannya " Duduk dulu, aku tidak ingin momen belah duren di dalam mobil. ini akan sangat tidak lucu " Martin langsung mengendarai mobilnya ke sebuah hotel terdekat.
Martin tidak ingin percintaannya harus di lakukan di dalam mobil apa lagi ini akan menjadi yang pertama baginya, setidaknya martin ingin melakukan di tempat yang layak.
KEESOKAN HARINYA.
Martin memandang wajah chika yang terlihat sangat polos bahkan chika terlihat seperti anak baby " Terimakasih karena kamu sudah menjadikan aku yang pertama, walaupun dengan cara yang salah " Gumam martin pelan.
" Eum.. Auh.. " Lirih chika yang mulai bangun dari tidurnya.
" Kamu sudah bangun? "
Chika membuka kedua mata lalu melihat sekeliling " Ini dimana? " Tanya chika sambil memegangi kepala yang terasa sakit.
" Kita berada di sebuah hotel, apa kamu lupa? " Tanya martin
" Ines.. " Seketika chika ingat dengan anak iparnya itu.
" Jadi ini perbuatan wanita itu.. Aku aku harus berterimakasih kepadanya, karena berkat dia aku mendapatkan chika " Gumam hati martin.
" Soal semalam " chika mengingat ingat soal kejadian semalam, mana mungkin chika melupakan percintaan untuk yang pertama kalinya itu.
" Terimakasih karena kamu sudah memberikannya kepadaku, aku janji aku akan bertanggung jawab " ucap martin yang merasa bahagia.
Chika menggelengkan kepalanya pelan " Ini salahku, tidak seharunya aku percaya kepada ines " keluh chika.
Martin mendekap wajah chika " Terlepas dari salah atu tidak, aku akan tetap tanggung jawab karena aku adalah orang pertama yang mengambil hal yang paling berharga di diri kamu " ucap martin " Apa lagi aku yakin jika benihku sudah membasahi rahim kamu " Goda martin.
" Tapi martin " Chika membuang wajahnya kearah lain lalu kembali menatap martin " Aku masih berstatus istri orang lain, bagaimana kalo kesalahan aku ini akan di jadikan senjata oleh mas rendra untuk menguasai harta kakek "
" apa kamu sangat peduli dengan harta itu? " Tanya martin " Apa kekayaan aku kurang bagimu sehingga kamu merasa menyesal? " Martin merasa tidak terima dengan perkataan chika.
Martin merasa jika chika sangat mementingkan harta itu dan seolah-olah percintaan yang semalam itu tidak ada artinya bagi chika.
" Aku tidak menyangka jika kamu akan sepicik itu chika, aku pikir percintaan kita semalam itu akan ada artinya untuk kamu. Tapi ternyata aku salah " Ucap martin yang langsung turun dari ranjang " Ternyata kamu sama saja dengan perempuan lain gila harta " Ucap martin meninggalkan chika di atas tempat tidur.
Chika melihat kepergian martin, hatinya terasa pedih " Maafkan aku, martin. Tidak seharusnya kamu masuk kedalam kehidupan aku yang rumit ini, kamu berhak bahagia dan kamu juga berhak mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku " Gumam chika dalam hati " kejadian semalam akan selalu ingat karena kamu adalah pria yang aku cintai dalam diam, dan aku berharap ada benih kamu yang tumbuh dari rahim aku " Chika turun dari tempat tidur lalu memakai kembali pakaiannya.
Sebelum pergi chika melirik kearah pintu kamar mandi " semoga kamu mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku martin " Guman chika yang langsung pergi.
Chika bukan wanita bodoh yang tidak bisa mengartikan kebaikan martin, chika tau jika martin menyukainya hanya saja chika selalu menyangkalnya karena chika merasa dirinya sangat tidak layak untuk martin.
Martin memiliki kehidupan yang sempurna sedangkan dirinya hanya butiran debu yang menempel.
Bugh..
Martin meninju tembok ketika ia tidak melihat keberadaan chika " Apa setidak maunya sehingga kamu pergi tanpa pamit chika, baik. Jika ini yang kamu mau maka aku akan melepaskan kamu walaupun hatiku merasa hancur karena kamu lebih mementingkan harta dari pada kita " gumam martin yang benar-benar kecewa dengan keputusan chika.
Apa susahnya untuk melepaskan harta yang belum tentu akan menjadi milik chika, dan memulai hidup baru dengan martin, martin juga tidak kalah kaya dengan kekayaan yang di miliki oleh keluarga rendra.