Gauri adalah wanita sederhana ,cantik ,pintar dan Bar-bar yang sedang menempuh pendidikan kuliah di universitas elit dijakarta .
Varendra terkenal dengan sifat dingin dan cuek ,memiliki keturunan London indonesia ,pewaris Levin group yang memiliki perusahaan raksasa di London dan beberapa perusahaan lainnya yang tersebar di beberapa negara salah satunya Indonesia .
Levin group juga memiliki beberapa universitas elit di London ,Itali,dan indonesia yang terkenal dengan Universitas VAREN .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwi oktaviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Gauri menatap sebal sang Kaka dan kekasihnya yang sedang menuruni anak tangga .
"udah dong sayang ,jangan marah-marah terus cantiknya ilang" Varendra menghampiri gaur dan mengengam tangan sang kekasih
"de ,bunda sama ayah mana ?" tanya Brian menatap sekeliling .
"bunda pergi ke bandung sama ayah 10 menit yang lalu ,makannya jangan ngerem terus di kamar untung gak bunting" ucapan Gauri membuat Varendra dan Brian saling pandang .
"emang kita bisa bunting yang?" tanya Varendra
Gauri yang melihat ekspresi kedua mahluk tampan didepannya membuatnya ketawa " yakali bunting emang punya rahim?" terkekeh
brian memiting kepela adik ya membuat adik ya meronta dilepaskan " Abang ihh" protes Gauri .
"biarin suruh siapa ucapannya kaya gtu" omel briant
Varendra yang melihat itu hanya tertawa " udah udah kasian calon istri gue" ucap Varendra membuat Gauri mendelik .
"dek,Abang sama Varendra pergi dulu ya ,lu dirumah gpp kan ?" tanya Brian
"hmm iya santai aja ,gue mager kemana-mana" tanpa melihat laki-laki yang berdiri disampingnya .
Setelah berpamitan mereka meninggalkan mansion Gunawan , sedang Gauri masih fokus nonton Drakor ,tidak berselang lama bibi menghampiri Gauri yang sedang diruang tv .
"non,maaf ini ada paket buat non Gauri " ucap sang bibi
Gauri yang merasa bingung karena tidak memesan apapun "itu bener atas nama aku?" tanya Gauri meyakinkan bibi
Bibi hanya mengangukan dan memberikan paketnya untuk Gauri ,paketpun diterima Gauri tetapi karena Gauri keasikan fokus nonton Drakor , paketnya ditaro di samping sofa membuat Gauri lupa paket tersebut bahkan Gauri tertidur di sofa ruang tv .
Sedangkan di markas Ryan dan Leon serta Varendra dan briant sedang diskusi .
"siaaal, berani sekalii tuh cewe!" ucap Brian
Leon yang dari tadi diam memberikan selembar foto diatas meja ,antensi ke 3 laki-laki tersebut berubah melihat foto tersebut .
"inaraa"batin Varendra
"siapa tuh cewe? Kasian bgt" ucap briant .
Varendra menceritakan semua awal mula bisa terjadi seperti ini , bahkan dia aja sebagai ketua mafia tidak mengetahui karena kerja gesit dari anak buahnya bernama Rio,Rio sendiri sudah mengabdi kepada keluarga Levinsra dari kecil ,karena sang bapak merupakan orang kepercayaan sang daddy , dia tau bahwa Rio tidak ingin bosnya dalam bahaya apalagi harus berhadapan dengan wanita pisikopat,tapi salahnya Rio dia tidak langsung menembak mati Zyaira .
Ryan yang melihat sang sahabat merasa aura kegelapan ya muncul menepuk bahu Varendra
"kitaa Brantas mereka" ucap Varendra dan dianggukan oleh sang anak buah .
"Zyaira jadi urusan gue!" ucap varendra penuh penekanan
"seremm dah kalo maung udah bangun" ucap Leon terkekeh .
Setelah mereka diskusi Brian izin untuk pamit dari markas ,dia khawatir akan keselamatan sang adik ,meski sudah dijaga oleh pengawal bayangan Varendra .
"gue pamit duluan ya" ucap briant menyalami ke 3 sahabatnya .
"mau kemana ? Cepet amat? Gak latihan dulu?" ucapan Leon berentet
Varendra melempar botol kosong ke kaki Leon" Lo mau beralih profesi yang seorang mafia menjadi wartawan ha?"
Leon yang kena teguran ketua hanya mengerutu dan ditertawakan oleh sahabatnya .
Setelah memakan waktu 1 jam, briant telah sampai mansion utama Gunawan , dia melihat mobil Sang adik tercinta masih setia terjaga di depan ,briant pun turun dari mobil dan mencari keberadaan adiknya .
"bi kenapa nona?" tanya briant kepada sang bibi.
"nona lagi tidur diruang tv den" ucap bibi menunjuk keruang tv .
Mata briant mengikuti jari sang bibi dan melihat sang adik tertidur pulas dengan kondisi tv menyalaa.
"kebiasaan bocah" ucap briant ,mata briant tak sengaja menangkap box hitam disebalah sofa sang adik .
"itu apa bi?"menunjuk box
"oh itu den ,ada paket buat non Gauri ,tapi Non bilang gak pesen apa-apa" ucap bibi membuat briant waspada .
"baiklah ,bibi boleh pergi" ucap briant melangkah menuju box .
Briant mengeluarkan benda pipihnya dan mefoto box tersebut dan mengirimkan ke group Mafianya "King KLIZARE "
"send photo" adik gue dapet box hitam,apa perlu gue yang turun tangan ? Gue buat ancur tubuhnya " ketik briant .
Tanpa menunggu lama Varendra membalas pesan tersebut
"singkirin dari pacar gue ,jangan dia sampe liat" balas Varendra .
Tidak lama Ryan membalas pesan
"ck,wanita jalang itu bener-bener ,gue tembak kepalanya" memberi emot emosi .
"atau gue aja yang eksekusi? Soalnya pisau kecil gue udah lama gak dipake " ucap Leon dengan emot seringai menyeramkan.
"lu semua urus antek-anteknya aja , Zyaira biar jadi urusan gue , gue bakal buat dia menderita dan menyakiti dirinya sendiri "mengirim voice note kegroup dengan suara tegasnya
Sedangkan rio yang berada dimarkas ,merinding melihat pesan para bosnya ,bahkan dia mendengar voice not dari ketua mengelengkan kepala, karena dia tahu bahwa jika sang ketua sudah turun tangan , udah beda cerita .
Briant membawa box hitam tersebut kedalam mobilnya dan kembali menuju ruang tv ,dia mengangkat tubuh sang adik menuju kamar dengan sangat pelan , setelah menaru adiknya ,briant kembali menuju ruang kerjanya .
sedangkan di mansion utama Levinsra Azofe sedang melamun memikirkan hubungannya dengan Kia semakin renggang .
azofee menarik nafas dalam dan membuangnya dengan kasar " maafin gue kak, gue telat nolong Lo" mengingat kejadian dulu .
opa yang melihat sang cucu melamun menghampiri dan menepuk
"kau kenapa son?" mendudukan bokongnya disebalah cucunya .
Azofe yang terkejut akan kedatangan opanya melihat sekilas dan tersenyum " opa kenapa.gak istirahat ?" tanya Azofe lembut .
"opa tadinya mau tidur cuma melihat ada yang galau jadi opa ingin ganggu" dengan kekehannya .
Azofepum tertawa dan menatap manik tegas sang opa yang sama persis seperti Abang sepupunya .
"opa ,apa aku harus mundur ?" dengan suara lemas .
opa yang melihat cucunya terkekeh " kau mau mundur ? Apa kau tidak ingat ? didiri kau mengalir darah Levinsra ? Menatap lurus dengan badan tegapnya .
"tapi opa?" sebelum Azofe melanjutkan pembicaraannya ,ucapannya terpotong oleh sang Abang sepupunya .
"kau laki-laki Azofe , apa kau tidak ingin membalaskan dendam kau kepada wanita siluman itu?kemana Azofe yang kejam ? apa perlu saya membunuh orang depan matamu biar kau tau seberapa kuat darah Levinsra mengalir ? Ucapan Varendra membuat sang opa dan Azofe terdiam .
Opa memang mengakui bahwa Varendra orang berhati dingin , dia tidak segan2 membalas atau menghabisi nyawa seseorang jika mengusiknya atau keluarganya ,bahkan dia perna dengan cueknya menembak bawahan sang opa yang ternyata mencuci uang perusahaan .
"Abang" beo Azofe
"buat apa kau punya geng Venus dikenal dengan kekejamnyannya ,tidak takut dengan apapun ,tapi tidak berguna ?" ingat dibelakang geng Venus berdiri tegak "KING KLINZARE " yang siap melindungi" membuat Azofe tersenyum .
Sedangkan opa jangan ditanya dia bersorak bahagia ,karena sang cucu menjadi laki-laki yang hebat .
Varendra meninggalkan opa dan Azofe yang masih mencerna ucapan Varendra .
"sudah son, kau Tidak perlu takut , karena abangmu masih berada dekat dengan mu" mengelus rambut sang cucu
azofe dan opa memasuki mansion mereka memasuki kamar mereka masing-masing ,karena waktu menunjukan untuk mereka istirahat.
*****
Hai Bestiku ,maafkan baru update lagi, selalu support yaa ✨💖💖