Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Kesal
Hana terbangun mendengar suara Alarm ponselnya. Ia merasakan ada yang berat menimpa pinggangnya, ternyata itu tangan suaminya yang memeluk pinggangnya dari belakang, wajah suaminya menempel di rambutnya, Hana memindahkan tangan suaminya dengan hati-hati dan turun perlahan dari ranjang. Ia pergi untuk mandi dan berwudhuk.
Kegiatan Pagi Hana sama dengan pagi-pagi sebelumnya, tapi setelah dua hari ini ia punya tugas baru, ya sekarang tiap pagi ia membantu suaminya memakai pakaian kerjanya.
Saat suaminya mandi Hana berganti pakaiannya karena hari ini ia juga harus kuliah. Setelah berpakaian Hana memoles wajahnya dengan make up tipis. Meja letak kosmetiknya penuh dengan berbagai jenis kosmetik yang Hana sendiri juga bingung untuk apa fungsinya, semua benda-benda itu juga hadiah hukuman Hana.
Aditya keluar dari kamar mandi bersamaan dengan Hana yang juga baru selesai berdandan. Ia mengambil kameja suaminya lalu memakaikannya, Aditya menatap Hana yang begitu telaten memasang kancing kemejanya, lalu memasang dasi dan terakhir ia pakaikan jasnya.
Aditya tampak menikmati momen-momen saat bersama seperti ini dengan istrinya. Hana pun demikian ia terlihat sangat bahagia. Tak ada suara dari keduanya, terkadang sesekali mata mereka bertatapan, Hana hanya menuduk ketika sudah bertatapan dengan suaminya, ia merasa malu. Aditya tersenyum tipis melihat tingkah istrinya. Ia sangat suka melihat wajah Hana yang merona karena manahan malu.
"Ayo kita turun sarapan, " ajak Aditya.
" Iya mas, " jawab Hana sambil mengambil tasnya di atas meja.
Mereka turun tangga beriringan, papa dan mama Aditya tersenyum senang melihat anak dan menantunya sudah mulai terlihat akrab. ia sangat berharap Aditya dapat menerima Hana sebagai istrinya sepenuhnya.
Keduanya menyapa orang tua mereka yang sudah menunggu. lalu mereka sarapan bersama. Aldo datang ketika mereka hampir selesai, ia tidak ikut sarapan karena ia ingin sarapan di kantor. Aldo menunggu di ruang tamu.
Selesai sarapan Hana menghampiri Aldo sedangkan Aditya ada perlu ke kamar.
"Al, kamu terlibat peristiwa kemarin ya," tuduh Hana kesal.
" Peristiwa apa?" jawab Aldo heran.
" Kamu yang mengirim semua barang-barang yang kemarin kan?" tanya Hana mentap Aldo.
"Ooooo itu, Aku hanya menjalankan perintah Han, " jawab Aldo cuek.
"Soal pakaiannya tidurnya itu juga kerjaan kamu bukan? " tanya Hana malu.
Apaka telah terjadi sesuatu gara-gara pakaian itu.
"Kenapa senyum-senyum, jadi benar itu ulah kamu ya, " ucap Hana kesal.
" Aku tidak terlibat seperti yang kamu tuduhkan itu, semua itu menejer Dewi yang memilikan, " jawab Aldo berbohong.
Maaf Han saya terpaksa berbohong, aku hanya ingin hubunganmu dengan aditya membaik.
Hana tidak melanjutkan ucapannya karena melihat Aditya datang. Aldo bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan duluan keluar.
"Kamu mau ke kampus?" tanya Aditya pada istrinya.
" Iya mas...
" Ya udah aku berangkat dulu, " lanjut Aditya.
" Mas tunggu...! "
Aditya menghentikan langkahnya, Hana menghampiri suaminya, ia menyalami Suaminya dan mencium tangannya. Aditya kaget melihat apa yang dilakukan istrinya, tapi ia berusaha menyembunyikan keterkejutanya.
" Mulai hari ini aku akan melakukan ini, " jelas Hana sambil tersenyum.
Aditya hanya menganggukan kepalanya dan berjalan meninggalkan Hana.
Ketika melewati gerbang rumahnya ia melihat seorang pria berjaket hijau sedang duduk diatas motornya, Aditya tau kalau itu adalah tukang ojek online tapi apa yang ia lakukan di depan rumahnya.
"Al, aku perhatikan sudah beberapa minggu ini, sering melihat tukang ojek online mangkal di depan rumahku, mereka bukan komplotan penjahat yang sedang menyamar bukan? " tanya Aditya menatap curiga.
" Kau ini pikirannya aneh-aneh saja, dia itu ojek pesanan Hana yang akan mengantarkannya, " jawab Aldo.
"Jadi istriku selalu naik ojek kalau pergi kuliah. "
"Tidak. ia hanya mengantar Hana sampai halte saja, setelah itu ia ke kampus naik bus."
"Kita berhenti dulu di sini Al, aku ingin kita mengikuti Hana ke kampusnya."
" Baiklah!" Aldo pun memarkirkan mobilnya tak jauh dari rumah Aditya.
Tak lama menunggu akhirnya Hana pun lewat, Aldo mengikutinya dari belakang. Sampai di halte Hana melanjutkan perjalanan dengan bus. Aldo dan Aditya mengikuti bus yang di naiki Hana, dan sekitar 20 menit bus sampai di halte kampus Hana.
Mobil Aditya berhenti tidak jauh dari halte, mereka melihat Hana turun dari bus, Hana tidak langsung masuk ke kampus nya, ia masih berdiri di samping halte. Kemudian sebuah sepeda motor menghampiri Hana, ia berbicara dengan si pengendara motor tersebut. Mereka terlihat sangat akrab, Aditya melihat Hana tertawa sambil mencubit pinggang pria itu, kemudian pria itu membantu Hana memasangkan helmnya, Hana naik berboncengan di sepeda motor, sepeda motor itu melaju menjauh dari kampus.
Aldo menatap wajah Aditya yang merah menahan emosi. Ia mengepalkan tangannya dan menendang mobilnya.
" Apakah kita mengikuti mereka?"
Aditya membuang napasnya kasar.
"Tidak usah kembali ke kantor. Nanti tolong kamu belikan saya sepeda motor yang lebih keren dari punya pria tadi, " perintah Aditya.
"Baik..!
Ternyata cemburu membuat orang terlihat bodoh, sampai harus membeli motor untuk menarik perhatian Hana
Tolong kamu cari tau siapa pria itu, dan apa hubungannya dengan Istriku."
" Kamu akan segera mendapatkannya!"
Istri ku, manisnya.
****
Aditya bekerja tidak konsentrasi, kejadian tadi pagi tidak bisa hilang dari pikirannya. Ia sungguh sangat tidak suka melihat Hana bersama pria itu.
Lamunannya terhenti mendengar ada yang mengetuk pintu ruangan nya,
Tok.. tok...
"Masuk!
" Maaf permisi Pak, ada yang ingin bertemu Bapak?
"Siapa?
" Itu.... nampak keraguan dari wajahnya
"Katanya calon kekasih nya Bapak, " lanjutnya takut.
" Saya tidak punya calon kekasih! suruh dia...
Belum selesai Aditya dengan ucapannya tiba-tiba seorang wanita menerobos masuk keruangannya.
" Sore Kak Adit," sapa wanita itu manja.
.
.
.
.
Bersambung
Readers..
Jangan lupa kasih like dan komen ya... 😄😄😄😄