Sistem Dewa Terkuat

Di tempat yang jauh dari Benua Tengah, tepatnya di alam tengah. Seorang pria berdiri di atas bangunan kediamannya, menatap keindahan langit yang dipenuhi cahaya bintang.

“Setelah ratusan tahun berlalu aku kembali merasakan kekuatan ini. Namun yang aku rasa kekuatan ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Apa mungkin ada orang lain yang memiliki kekuatan yang sama, atau bahkan lebih kuat darinya?”

“Suamiku, apa yang sedang kamu lakukan malam-malam di tempat ini?”

“Aku kembali merasakan kekuatan yang sama, kekuatan yang ditakdirkan menjadi penyelamat dan penguasa seluruh alam. Kedudukannya bahkan jauh lebih tinggi dari Penguasa utama alam semesta.”

“Apa itu kekuatan yang sama dengan yang dulu pernah kamu rasakan?”

Wanita cantik bergaun putih memeluk lengan pria, yang tidak lain adalah suaminya, seorang penguasa yang memilih hidup sederhana di alam menengah.

Saat wanita itu memeluk suaminya, sosok bayang muncul, dan perlahan membentuk sosok wanita lainnya dengan pakaian serba hitam yang tidak sanggup menutupi keindahan lekuk tubuhnya.

“Para kultivator aliran hitam mulai melakukan pergerakan, alam rendah akan kembali ke era peperangan.”

Wanita itu menyampaikan informasi yang baru dia dapatkan, dari utusan yang mengawasi keadaan alam bawah. Tidak hanya satu, tapi seratus utusan menyampaikan informasi yang sama.

“Biarkan semua terjadi, karena takdir mengharuskan itu terjadi, tapi aku meyakini, ada sosok yang ditunjuk takdir untuk menyelesaikan masalah di alam bawah, dan aku yakin tidak akan asa pembantaian masal seperti yang dulu pernah terjadi.”

Wanita itu menganggukkan kepalanya. Dia meyakini kebenaran dari perkataan pria di depannya. “Apa kita akan pergi ke alam bawah, dan menjadi penonton jalannya peperangan?”

Pria dengan wajah tampan tersenyum, lalu dia berkata. “Dengan kekuatan kita, tidak mungkin rasanya pergi ke alam bawah yang begitu banyak peraturan, setelah perang besar ratusan ribu tahun yang lalu. Untuk sekarang, kita hanya bisa mendengar kabar dari para utusan yang mengawasi alam itu.

Wanita itu mengangguk mengerti, “Bagaimana dengan dua teman kita yang mendapatkan hukuman dari keluarga mereka? Apa tidak sebaiknya kita membantu mereka! Bukannya sudah terbukti kalau mereka tidak melakukan kesalahan,” ujarnya.

Pria itu menghela nafas, lalu berkata. “Aku hanya penguasa kecil yang tidak memiliki kekuatan besar selayaknya Klan Zhang, membantu mereka hanya akan membuat kita dimusuhi mereka. Keduanya memang tidak bersalah, tapi kamu tidak boleh lupa siapa dalang utama fitnah kejam yang dituduhkan pada mereka.”

Mereka adalah orang-orang yang tahu kebenaran dari permasalahan Klan Zhang, yang menyebabkan kedua teman mereka menjalani hukuman, yang tak seharusnya dialami oleh keduanya. Namun, karena kurangnya pendukung, mereka tidak memiliki keberanian untuk mengungkap kebenaran.

Ketiganya melompat turun dari atap bangunan, kemudian masuk ke dalam ruangan dimana ada sosok wanita tua yang sedang menunggu kedatangan mereka.

“Penyelamat sudah datang. Segera persiapkan diri kalian karena kita akan berdiri di sisi orang itu, dan membantunya mendapatkan apa yang sudah ditakdirkan menjadi miliknya,” ujar wanita tua.

Ketiganya mengangguk setelah mendengar itu, “Nenek, apa dia orang yang sama seperti di masa lalu? Atau mungkin dia sosok yang berbeda tapi memiliki kekuatan yang sama? Maaf Nek, kalau aku banyak bertanya, ini semua untuk menjawab rasa penasaranku,” ungkap satu-satunya pria, di ruangan yang dipenuhi para wanita.

Wanita tua yang mendengar itu perlahan menggelengkan kepalanya. “Mereka orang yang berbeda, tapi yang kali ini datang dengan membawa kekuatan yang lebih besar, dari apa yang dimiliki oleh orang itu,” balasnya.

Dikenal sebagai peramal masa depan yang jarang sekali melakukan kesalahan dalam ramalannya, baru kali ini wanita tua itu kembali mengatakan sesuatu, setelah ratusan tahun berdiam diri.

“Kalau begitu, kami akan mempersiapkan diri untuk membantunya. Saat ini kekuatan Klan kita sangat lemah. Jadi tidak ada salahnya mulai menyiapkan diri sebelum dia sampai di alam ini.”

Wanita tua menatap pria di depannya, “Dewa Iblis telah pulih setelah perang besar jutaan tahun yang lalu. Kekuatannya saat ini belum pulih, tapi cepat atau lambat perang itu akan terjadi, dan hanya dia sosok yang mampu mengalahkan Dewa Iblis. Lindungi dia sampai kekuatannya mampu memimpin para dewa melawan kekuatan Dewa Iblis!”

Semua orang menggigil ketakutan mendengar nama Dewa Iblis, yang jutaan tahun lalu berhasil memusnahkan ribuan Dewa, dan menghancurkan ribuan alam. Selain itu, milyaran kultivator musnah setelah perang besar yang yang terjadi lebih dari 500 tahun.

“Perang itu harus dicegah. Tidak mungkin kita membiarkan perang yang hampir memusnahkan umat manusia kembali terjadi. Sekali pun gagal mencegah, setidaknya kita bisa mengurangi jumlah korban dalam perang,” ujar wanita bergaun putih dengan tubuh gemetaran.

Tiga orang itu segera pamit keluar setelah mendengar banyak informasi dari wanita tua. Mereka akan melakukan persiapan dini, dan berusaha keras meningkatkan kekuatan.

Sementara itu di Benua Tengah alam bawah, Zhang Yu dan Zhang Kay pergi melesat meninggalkan Kota Haian setelah memastikan keamanan penduduk kota.

Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya mereka sampai di sebuah desa yang hanya berjarak ratusan kilometer dari Kota Haian yang telah berubah menjadi reruntuhan.

“Tuan Muda, apa perlu kita istirahat di tempat ini, atau langsung melanjutkan perjalanan?” tanya Zhang Kay yang berjalan di sebelah Tuan Mudanya.

Sekarang dia belum memiliki tujuan, dan dia juga tidak memiliki keinginan mengunjungi desa kecil di depannya.

“Zhang Kay, apa kamu tahu tempat di dunia tengah yang memiliki banyak sumberdaya? Kalau tau, tolong antarkan aku ke tempat itu!”

Sejenak mengingat keberadaan tempat yang terdapat banyak sumberdaya, tapi yang diingatnya hanyalah tempat-tempat yang berada di wilayah kekuasaan empat sekte besar, dan tempat lainnya berada si wilayah kekuasaan sekte aliran hitam.

Zhang Kay menghela nafas panjang. “Tuan Muda, tempat yang terdapat banyak sumberdaya di Benua Tengah, telah menjadi milik kekuatan besar yang menguasai wilayah itu, dan kita hanya bisa membeli berbagai sumberdaya dari mereka,” ujarnya.

“Apa yang akan terjadi kalau kita diam-diam mengambil sumberdaya di wilayah mereka? Apa mereka akan menangkap kita?”

“Wilayah yang memiliki sumberdaya dijaga ketat oleh kekuatan yang menguasainya, dan siapapun yang mengambil sumberdaya di wilayah itu akan menerima hukuman berupa hukuman mati. Hukum itu sudah ditetapkan sejak ratusan tahun yang lalu.”

“Selain membeli, darimana biasanya para kultivator mendapatkan sumberdaya untuk meningkatkan kekuatan mereka?”

“Mereka dapat melakukan pertarungan, dengan mempertaruhkan beberapa sumberdaya, tapi ada juga yang nekad pergi ke tempat-tempat terlarang untuk mencari sumberdaya. Bukannya mendapatkan sumberdaya yang diinginkan, biasanya mereka yang mencari di tempat itu tidak pernah kembali.”

Zhang Yu merasa ada hembusan angin sejuk yang menerpa wajahnya, saat mendengar keberadaan tempat-tempat terlarang. “Selain hutan iblis dan wilayah keempat sekte besar, apa ada lagi tempat terlarang di Benua ini?” tanyanya.

“Tempat-tempat itu sebenarnya bukanlah tempat terlarang, melainkan tempat yang ada pemiliknya, tapi tak seorangpun tau siapa pemilik tempat itu. Yang orang-orang tahu, siapa pun yang pergi ke sana, mereka hanya akan bertemu dengan kematian,” jawab Zhang Kay.

“Bagaimana kalau kita pergi ke salah satu tempat itu? Mungkin saja kita menemukan banyak sumberdaya, yang dapat meningkatkan kekuatan kita,” ujar Zhang Yu.

Zhang Kay tahu dirinya tidak mungkin dapat mencegah keinginan Tuan mudanya, karena itu dia memutuskan untuk pergi ke tempat terlarang, yang cukup dekat dengan lokasinya.

Tempat terlarang yang dia tuju merupakan wilayah sekte sebuah pedang, yang sebelumnya telah merekrut tuan mudanya.

“Tuan Muda, tempat yang kita tuju berada dalam wilayah kekuasaan sekte seribu pedang. Jadi saya berharap Tuan Muda tidak melakukan sesuatu yang dapat memancing kemarahan mereka! Walau pun hanya sekte menengah, ada dua kultivator di ranah Saint yang menjadi pelindung sekte itu.” ungkap Zhang Kay.

“Tenang saja, aku hanya tertarik pada sumberdaya,” balas Zhang Yu.

Namun itu hanya sekedar jawaban di mulut, sedangkan di pikirannya, dia sedang memikirkan berbagai cara untuk mengambil alih wilayah itu dari kekuasaan sekte seribu pedang.

°°°

Bersambung...

Jangan lupa like, vote, dan komentarnya. Terimakasih...

02.