"Gak Aluna!! Aku akan mengakhiri hubungan adik kakak ini dan kita bisa bersama selamanya!!" ucap Raka sambil memegang tangan Aluna
"Tapi aku tidak menyukai kakak!!!"
Mendengar hal itu membuat Raka langsung melepaskan genggamannya dan menatap Aluna
"Apa yang kamu bilang?? Kamu gak menyukai ku?? Gak mungkin!! Kamu jelas-jelas menyukai ku!!"
Aluna kembali menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak mengetahui perasaannya kepada Raka adalah perasaan cinta atau perasaan sayang sebagai kakak. Karena dia belum pernah membayangkan jika Raka akan mencintainya bukan sebagai seorang adik tapi cinta sebagai kekasih.
Mau tahu kelanjutannya ayo baca sekarang 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Aluna pulang ke rumah dengan diantar oleh Lea. Ketika dia masuk, tiba-tiba seseorang memanggil namanya
"Aluna,," ucap seseorang yang tidak asing
"Oma!!!" ucap Aluna yang melihat sang nenek dari pihak ibu. Aluna langsung berlari menghampiri sang nenek dan memeluknya
"Oma,, Aluna sangat merindukan Oma! tapi dimana Opa?"
"Opa disini sayang" ucap sang kakek dan membuat Aluna langsung menangis bahagia karena sudah lama dia tidak bertemu dengan nenek dan kakek dari pihak ibu.
"Ada apa ini? Kenapa kalian datang tanpa memberitahu Aluna lebih dulu??"
"Jika kami memberitahu terlebih dahulu, maka tidak akan ada kejutan"
"Apapun itu, Aluna sangat bahagia oma sama opa datang ke sini dari Bandung"
"Tentu saja sayang,, apapun akan kami lakukan agar bisa bertemu denganmu"
Sementara itu terlihat Raka dan mamanya hanya melihat Aluna berbicara banyak hal dengan kakek dan juga neneknya.
"Pak, Bu apa ada masalah sehingga datang ke Jakarta??" tanya sang ayah
"Tidak ada masalah apapun, tapi kami ingin menemui cucu kami jadi tidak ada masalah kan?" ucap sang nenek yang tidak suka dengan ayah Aluna semenjak berpisah dengan sang ibu dan ketidaksukaan berlanjut setelah kepergian ibu Aluna.
"Maaf nak, tapi kedatangan kami secara mendadak seperti ini selain ingin bertemu dengan Aluna. Kami juga ingin membawa Aluna pulang ke Bandung"
Semua orang yang mendengar hal itu langsung kaget karena mereka ingin membawa Aluna pulang ke Bandung tempat sang ibu dulu tinggal dan dimakamkan.
"Apa!! kalian ingin membawa pulang Aluna ke bandung??"
"Iya, dia harus ikut dengan kami pulang ke Bandung!"
"Tidak bisa bu!! Aluna tidak boleh pergi kemanapun tanpa ijin dariku"
"Kenapa tidak bisa?? Jelas-jelas Aluna adalah anak dari putriku dan dia adalah cucu kandungku jadi tidak ada alasan Aluna tidak bisa tinggal dengan kami!!"
"Walaupun begitu, kalian tahu jika hak asuh Aluna adalah milik saya jadi saya berhak atas dirinya"
"Cukup kalian berdua!! Apa kalian tidak malu di lihat oleh anak-anak muda disini?? Kalian adalah tetua di rumah ini tapi kalian malah bersikap seperti anak kecil" ucap sang kakek yang langsung menengahi
"Dengarkan semuanya sampai selesai dulu baru mengambil keputusan. Jadi Aluna hanya pulang ke Bandung selama tiga hari karena kakak sepupunya akan menikah. Lagi pula dua hari lagi adalah peringatan 7 tahun kepergian ibunya jadi sangat tepat jika Aluna ikut"
Mendengar hal itu membuat sang ayah tida bisa berkata apapun lagi karena bagaimanapun Aluna memang berhak untuk pergi bersama dengan nenek dan kakeknya. Selain itu Aluna memang perlu pergi ke bandung untuk berziarah ke makam sang ibu.
"Tapi bagaimana dengan sekolah Aluna??"
"Aku rasa tidak masalah jika Aluna cuti tiga hari untuk acara keluarga. Aku yakin pihak sekolah tidak akan mempermasalahkan hal itu"
"Tapi tetap saja, aku tidak bisa membiarkan Aluna pergi sendiri ke Bandung" ucap sang ayah yang membuat Aluna menjadi kecewa karena sang ayah terlalu protektif kepadanya
"Mas,, apa maksudnya? Kenapa kamu khawatir? Bukankah Aluna akan pulang ke Bandung bersama oma dan opanya"
"Maksudku harus ada orang yang bisa menjaganya disana"
"Jadi maksudnya kamu tidak percaya kepada kami kakek dan neneknya?"
"Bukan begitu Bu, hanya saja aku khawatir jika Aluna tidak terbiasa di sana dan menyusahkan kalian"
"Papa,, aku tidak akan menyusahkan opa dan Oma nanti" ucap Aluna yang langsung berbicara
"Dengar itu mas,, Aluna sudah berbicara jadi biarkan dia pergi"
Terlihat sang ibu tiri sangat senang jika Aluna pergi dari rumah Artajaya, dan dia juga berharap jika Aluna tidak kembali ke rumah itu lagi.
Sementara sang ayah membuat banyak alasan dan tidak membiarkan Aluna pergi sendiri ke Bandung adalah karena dia takut Aluna tidak akan kembali lagi ke rumah. Dia takut putrinya memutuskan tinggal di bandung untuk selamanya, itulah mengapa dia tidak ingin Aluna pergi sendiri.
Setelah diam cukup lama, tiba-tiba sang ayah mengutarakan keputusannya
"Baik, Aluna bisa pergi dengan kalian ke Bandung besok. Namun ada satu syarat"
Mendengar hal itu membuat Aluna bertanya-tanya
"Syarat apa pa?"
"Kamu bisa pergi jika Raka juga pergi"
Mendengar keputusan yang diambil oleh sang ayah membuat Aluna kaget termasuk sang ibu tiri. Namun Raka justru tidak kaget malah dia terlihat senang
"Mas,, apa yang kamu katakan?? Kamu ingin Raka pergi ke bandung bersama dengan Aluna? Bagaimana dengan sekolah nya nanti?"
"Itu adalah keputusan yang aku ambil, dan tidak masalah jika Raka ijin untuk beberapa hari. Lagi pula Raka sudah bekerja keras untuk lomba kemarin jadi pihak sekolah juga tidak aka. Keberatan memberikan libur untuk nya"
"Tapi mas, kamu belum bertanya pada Raka apakah dia mau pergi atau tidak"
"Aku bersedia" ucap Raka yang tiba-tiba langsung berbicara dan membuat Aluna kaget karena Raka mau pergi dengan dirinya
Sementara sang ibu terlihat kesal karena Raka setuju untuk pergi, padahal dia suka jika Aluna tidak kembali ke rumah itu tapi kini malah berubah.
"Bagaimana bu, pak? Kalian tidak keberatan dengan syarat yang aku ajukan??"
"Kami tidak keberatan, lagi pula tidak ada masalah jika Raka pulang bersama kami ke bandung. Setidaknya dia bisa bantu-bantu untuk acara pernikahan sepupunya Aluna"
"Baiklah karena keputusan sudah diambil maka kalian berdua bisa berkemas dan pergi ke bandung selama tiga hari dan kembali ke Jakarta"
"Baik pa" ucap Raka
"Kapan kita akan berangkat oma??"
"Kita akan berangkat nanti malam sayang, dan besok kalian bisa ikut membantu dalam persiapan pernikahan"
Mendengar hal itu membuat Aluna begitu bahagia jadi dengan gembira dia naik ke ke kamarnya dan menyuruh pelayan membereskan barang yang akan dibawanya selama tiga hari di Bandung.
Terlihat sang ayah naik dan pergi ke kamar Aluna
"Sayang,,"
"Iya pa, ada apa?"
"Apa kamu sudah mengemasi barang-barang yang akan kamu bawa nanti??"
"Iya pa, Aluna sudah melakukannya"
"Dengarkan papa sayang,, kamu memang akan pulang dan bertemu dengan semua keluarga mama, tapi kamu harus ingat jika rumahmu ada disini dan kamu harus pulang"
"Papa jangan khawatir, walaupun Aluna suka tinggal dengan oma dan opa tapi Aluna akan tetap kembali ke rumah ini demi papa"
"Bagus sayang,, papa senang kamu mengerti"
Aluna tahu jika sang ayah tidak ingin kehilangannya dan dia juga menyayangi sang ayah, walaupun selama ini dia sering merasa kecewa tapi bagaimanapun dia tetap putrinya.
Setelah mengemas semua barang yang diperlukan, Aluna dan Raka berpamitan untuk pergi ke Bandung selama tiga hari.
Bersambung...
