Dipaksa Menikah Dengan Seorang Gay

Keivano mengepalkan tangan,tak terasa dia mengeraskan rahangnya.hatinya tak rela melihat kanaya bersama richard.dia teringat perkataan marvino yang meminta richard menikahi kanaya.sungguh kini hatinya sangat marah.

"Kei, kamu kenapa?" Julian yang duduk di sampingnya pun,mengikuti arah pandang mata keivano.

Julian tidak dapat melihat wajah kanaya, karena posisinya kanaya membelakangi mejanya.dia penasaran dengan sosok wanita yang sudah membuat orang yang dia cintai, terlihat marah.

"Sayang kamu tidak apa-apa, " tanya julian sekali lagi.

Keivano menghela nafas, dia sadar jika dirinya masih bersama Julian.

"Aku baik-baik saja, sayang." Menatap julian dan tersenyum lembut kepadanya.

"Aku perhatikan,kamu terlihat tidak suka pada perempuan yang duduk di sana! siapa dia?" Julian kembali menatap punggung kanaya yang berada jauh di depannya.

Keivano terdiam,memikirkan alasan yang tepat agar julian tidak mencurigainya.

"Aku tidak kenal! aku hanya terkejut saja dengan asisten papah,dia pergi bersama perempuan muda yang seumuran dengan kita." Keivano berusaha bersikap tenang, tidak ingin julian bertanya hal-hal yang lainnya.

Julian tersenyum geli. "Apa kamu cemburu dengan asisten papah,mu? seharusnya kamu senang,karena sekarang dia mempunyai teman kencan dan dapat meluangkan waktu dari pekerjaannya."

Keivano menghela nafas. "Bagaimana gue nggak cemburu! kalau wanita yang bersama richard,istri gue sendiri ! " batin keivano kesal.

"Aku tidak mau membahasnya!" Keivano melanjutkan makannya, walaupun di dalam hati masih tersimpan kemarahannya pada kanaya dan richard.tanpa sadar dia mengakui, jika kanaya adalah istrinya.

Julian pun tak lagi membahas tentang richard.mereka melanjutkan makan malamnya dengan tenang.walaupun sesekali mata keivano melihat ke arah kanaya,yang sedang makan juga bersama richard.

Di meja kanaya,seseorang datang menghampirinya dan menyapanya.

"Kanaya!" Galleo berdiri di samping Kanaya.

"Leo!" Kanaya pun berdiri menyapa galleo.

Mereka sama-sama terkejut,karena secara tidak sengaja dapat bertemu di restoran itu.

"Bukannya lo sedang sakit," tanya galleo yang menelisik penampilan kanaya dari atas sampai bawah.

Kanaya bingung harus menjawab apa, pada galleo.dia sedang berpikir untuk mencari jawaban yang tepat.

"Dia merasa bosan di rumah, jadi meminta abang untuk menemaninya makan di luar." Richard yang terdiam,akhirnya membuka suara.

Galleo mengangguk paham, sementara kanaya menghela nafas lega,karena richard telah menolongnya memberi jawaban.

"Gue boleh gabung di sini?" Galleo meminta izin kepada kanaya dan richard untuk duduk bersama mereka.

Kanaya dan richard nampak berpikir.tak lama kemudian mereka pun mengizinkan galleo untuk duduk bersama mereka.dan hal itu membuat galleo senang,karena bisa dekat dengan kanaya.

Di meja keivano,dia terlihat sangat marah. bagaimana tidak,kini kanaya tidak hanya duduk bersama richard melainkan dengan temannya galleo,yang menaruh hati pada istrinya.apalagi galleo kini duduk di samping kanaya,membuat hati keivano merasakan cemburu yang begitu besar.

Dia berusaha menahan amarahnya,ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh mereka selanjutnya.

Kanaya yang sedang menikmati makanan pun,terkejut saat galleo mengusap sisa makanan di sudut bibirnya.kanaya mematung saat mendapatkan perlakuan manis dari galleo.begitu pun dengan richard, dia membelalakkan mata,melihat galleo yang memperlakukan kanaya penuh perhatian.

Hal yang sama di rasakan oleh keivano,emosinya kini sudah sampai di ubun-ubun.rasa kesal,cemburu,bahkan dia merasa tidak rela melihat istrinya di perlakukan seperti itu,di depan matanya sendiri.

Tak tahan melihat hal di depan matanya,keivano pun bangkit dari duduknya dan pergi dari sana.julian yang sedang menikmati hidangan penutup terkejut,dengan kepergian keivano yang tiba-tiba.dia pun segera mengejar keivano yang sudah keluar dari restoran.

Keivano berjalan dengan nafas yang memburu.rasa cemburu kini sedang menguasai pikiran dan hatinya.dia mengepalkan tangan dan meninju udara,menyalurkan kekesalannya.

"Kei! kamu kenapa?" Julian menghampiri keivano dan memeluknya.dia khawatir melihat keadaan keivano yang tidak baik-baik saja.

Melihat Julian yang mendekatinya,membuat keivano lepas kendali.dia meraih dagu julian,menc**m bibir julian rakus.bahkan dia sudah tidak perduli lagi dengan orang-orang, yang melihat mereka dengan tatapan jijik.

Julian mencoba berontak, karena melihat orang-orang yang berada di sana sedang memperhatikan mereka.

"Lepas kei! kamu kenapa?apa ada sesuatu yang mengganggu mu?" Julian melepaskan dirinya dari keivano.

Dia menatap tajam keivano yang hanya terdiam.terlihat jika keivano sedang mengatur nafasnya yang memburu.tatapan penuh amarah masih terlihat di matanya,julian mendekatinya dan memeluknya kembali.

"Katakan sayang, jika ada sesuatu yang mengganggu mu, " ucap julian lembut.

Keivano menghela nafas seraya memejamkan mata.berusaha menahan amarahnya di depan julian, karena baru saja dia melakukan kesalahan.maka dia mencoba menahan semua rasa yang bercampur aduk, di dalam hati dan pikirannya.

"Kita pulang! maaf aku sudah memperlakukan mu kasar." Keivano menatap julian penuh penyesalan.

Julian tersenyum. "Tidak apa-apa, kei.aku mengerti kamu pasti sedang banyak masalah, kan?"

Mereka pun segera meninggalkan restoran itu.keivano yang masih di kuasai amarah, menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.sementara julian memeluknya erat, karena percuma juga berbicara jika keadaan hati keivano seperti itu.

Di restoran,kecanggungan terlihat di antara kanaya dan galleo.richard yang melihatnya pun menghela nafas kasar, sekarang dia tahu jika temannya keivano ini menyukai kanaya.richard memijit pelipisnya yang terasa pening.usahanya mendekatkan kanaya dan keivano,sepertinya akan melewati banyak halangan dan rintangan.salah satunya galleo yang berada di depannya.

Waktu sudah malam,richard dan kanaya memutuskan untuk pulang.begitu pun dengan galleo,mereka sama-sama meninggalkan restoran dan menuju ke rumah masing-masing.

Di mansion darendra, kanaya turun dari mobil,dia melihat keberadaan motor keivano di garasi.senyuman pun terbit di bibirnya.akhirnya bisa bertemu dengan orang yang hari ini dia rindukan.dia pamit kepada richard dan segera masuk kedalam rumah.

Di depan pintu kamar kanaya terdiam,saat mendengar suara benda yang pecah.dengan cepat dia membuka pintu dan betapa terkejutnya, saat melihat cermin besar hancur berserakan.

Keivano menatap tajam kanaya,yang baru masuk ke dalam kamar.dia berjalan menghampiri kanaya yang terdiam karena syok.tangannya yang sakit dan penuh darah sudah tidak lagi dia pedulikan.

Kanaya ketakutan,melihat keivano yang menatapnya penuh amarah.namun matanya tertuju pada tangan keivano yang terluka, akibat memecahkan cermin besar.

"Apa yang lo lakukan di luaran sana!" bentak keivano,tepat di wajah kanaya.

Kanaya memejamkan mata dan terdiam.dia tidak mengerti,dengan yang di katakan keivano padanya.

Keivano tersenyum miring. "Apa ini yang dilakukan seorang istri,saat suaminya tidak ada di rumah! keluar malam-malam bahkan tidak dengan satu laki-laki melainkan dua!" bentak keivano lagi.

"Ma-maksud kamu apa, kei?" Kanaya memberanikan diri,menatap mata keivano yang terlihat merah karena marah.

"Nggak usah pura-pura bego, lo! gue sudah tahu, kalau lo memang bukan wanita baik-baik.bokap gue saja yang mudah tertipu, sama cewek sok polos kaya, lo! gue nyesel pernah nolongin lo,gue nyesel hampir menerima lo di hidup gue,tapi gue bersyukur seenggaknya gue tahu,kalau sebenarnya lo itu memang ja**ng!"

PLAAK!! Satu tamparan mendarat di pipi keivano.mendengar ucapan keivano yang menghinanya,membuat Kanaya reflek menampar nya.hatinya sakit atas tuduhan keivano kepadanya,air mata yang sejak tadi dia tahan,kini berhasil lolos mengalir di pipinya.Kanaya tidak mengerti dengan dengan sikap keivano padanya kali ini.