NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: scorpio_girls

kisah seorang gadis cupu yng dijadikan bahan taruhan oleh kakak kelasnya namun ketika taruhannya selesai akankah hubungan mereka berlanjut atau kandas yuk,,dibaca guys,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon scorpio_girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 33

Reva masih menatap Flora dengan ekspresi setengah percaya. Ia menghela napas pelan, lalu menyedot es tehnya dengan malas.

“Hmmm, yaudah deh, tapi tetep aja aku bakal ngawasin kamu,” ucap Reva sambil melirik Flora.

Flora hanya tersenyum kecil, lalu meraih tangan Reva dan menggenggamnya lembut. “Ih, kamu lebay banget sih, sayang. Aku tuh cuma temenan sama Tiara.”

Reva mendengus pelan. “Huh, ya tapi tetep aja, aku gak suka kalo ada cewek lain deket-deket kamu.”

Flora terkekeh, lalu mencubit pipi Reva. “Hadeh, Reva Reva… Cemburuan banget sih.”

“Bukan cemburuan, tapi aku tuh cuma… khawatir aja,” Reva menunduk, memainkan sedotan dalam gelasnya.

Flora tersenyum melihat pacarnya yang tiba-tiba jadi mellow. Ia pun mendekatkan wajahnya ke Reva, lalu berbisik pelan. “Sayang, kamu inget kan? Aku sayangnya cuma sama kamu.”

Reva melirik Flora, lalu mengerucutkan bibir. “Tapi kalo Tiara suka kamu gimana?”

Flora terdiam sejenak, lalu mengangkat bahu. “Ya mana aku tau. Tapi kalo pun bener, aku tetep sama kamu kok.”

Reva masih menatap Flora dengan wajah serius, tapi akhirnya ia tersenyum kecil. “Beneran?”

Flora mengangguk mantap. “Beneran. Aku gak bakal ninggalin kamu, sayang.”

Reva akhirnya tersenyum lebih lebar, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Flora. “Hmm… yaudah deh, aku percaya sama kamu. Tapi tetep aja aku harus waspada.”

Flora tertawa kecil, lalu mengacak rambut Reva. “Iya, iya, silakan ngawasin aku, detektif Reva.”

Reva tersenyum puas, sementara Flora hanya bisa menggeleng pelan melihat tingkah pacarnya yang kadang kekanak-kanakan tapi tetap manis.

Sementara itu, di rumahnya, Tiara masih menatap layar ponselnya dengan tatapan menerawang.

“Duh, kenapa sih aku jadi begini?” gumamnya sambil menggigit bibir.

Ia kembali membuka chat terakhirnya dengan Flora, lalu menatap nama kontak itu dengan perasaan aneh yang belum bisa ia pahami.

Tanpa sadar, jemarinya mulai mengetik pesan lagi.

Tiara: Flo, kamu udah selesai nemenin Reva?

Beberapa menit berlalu, lalu muncul balasan dari Flora.

Flora: Udah, ini lagi ngobrol-ngobrol bentar. Kenapa, Ti?

Tiara menghela napas pelan, ragu sejenak sebelum akhirnya mengetik lagi.

Tiara: Gak papa sih, cuma pengen ngobrol aja.

Flora: Haha, ya ampun Ti, kamu tuh kayak orang kangen aja.

Tiara menatap pesan itu lama, lalu tersenyum kecil.

Tiara: Mungkin emang aku kangen.

Flora yang membaca balasan itu sedikit mengernyit, lalu melirik Reva yang sedang sibuk memainkan sendok di tangannya. Ia pun membalas dengan santai.

Flora: Kangen? Baru kenal juga udah kangen.

Tiara: Haha, ya gimana ya… Pokoknya aku seneng bisa kenal kamu.

Flora hanya bisa tersenyum kecil, tidak menyadari bahwa di tempat lain, hati seseorang mulai dipenuhi perasaan yang lebih dari sekadar pertemanan.

Flora menatap layar ponselnya sebentar, lalu tersenyum kecil sebelum membalas.

Flora: Haha, aku juga seneng kok bisa kenal kamu, Ti.

Di rumahnya, Tiara menggigit bibir, jempolnya melayang di atas layar, ragu sejenak sebelum akhirnya mengetik lagi.

Tiara: Serius nih? Aku kira aku doang yang ngerasa gitu.

Flora mengernyit sedikit, tapi tetap mengetik balasan dengan santai.

Flora: Ya serius lah, emang kenapa?

Tiara menghela napas pelan. Ia sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, tapi memilih untuk menahannya. Akhirnya, ia hanya membalas singkat.

Tiara: Gak papa, cuma seneng aja.

Flora tersenyum kecil sebelum menaruh ponselnya di meja. Ia menoleh ke arah Reva yang menatapnya dengan alis terangkat.

“Kamu lagi chat sama siapa?” tanya Reva sambil menatap ponsel Flora dengan curiga.

Flora terkekeh, lalu mengusap kepala pacarnya. “Tiara.”

Reva langsung mengerucutkan bibir. “Huh, Tiara lagi, Tiara lagi…”

Flora tertawa kecil, lalu meraih tangan Reva dan menggenggamnya erat. “Sayang, kamu gak usah khawatir gitu dong.”

Reva masih cemberut. “Tetep aja aku gak suka.”

Flora tersenyum, lalu menatap mata Reva dalam-dalam. “Kamu inget kan? Aku cuma punya kamu.”

Reva menghela napas pelan sebelum akhirnya tersenyum kecil. “Iya, iya… Aku inget.”

Flora tertawa kecil sebelum mencubit pipi pacarnya. “Nah, gitu dong! Udah ah, jangan cemberut lagi.”

Sementara itu, Tiara masih menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong. Ia menggigit bibir, menahan gejolak aneh dalam dadanya.

"Flora… kenapa sih aku jadi kayak gini ke kamu?" gumamnya pelan, sebelum akhirnya menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, menatap langit-langit dengan pikiran yang semakin kacau.

Tiara menatap langit-langit kamar dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Ia menghela napas pelan, lalu meraih ponselnya lagi, mengetik sesuatu, namun ragu untuk mengirimnya.

Di sisi lain, Flora masih sibuk menggoda Reva yang masih cemberut.

"Sayang, udah dong mukanya jangan ditekuk gitu. Ntar tambah tua lho," goda Flora sambil mencubit hidung Reva pelan.

Reva mendengus, lalu melipat tangannya di dada. "Ya gimana aku gak kesel, kamu tuh sekarang sering banget chat-an sama Tiara."

Flora tertawa kecil. "Sayang, kamu tau kan aku tuh gak ada perasaan apa-apa sama Tiara?"

"Tapi gimana kalo dia yang punya perasaan ke kamu?" Reva menatap Flora dengan wajah serius.

Flora terdiam sejenak, lalu mengangkat bahu. "Ya, kalau pun iya, itu kan bukan salah aku. Aku gak bisa ngontrol perasaan orang lain."

Reva menggigit bibirnya pelan. "Iya sih, tapi tetep aja aku ngerasa gak nyaman."

Flora tersenyum, lalu meraih tangan Reva dan menggenggamnya erat. "Reva, aku sayangnya cuma sama kamu. Kamu gak perlu takut kehilangan aku."

Reva menatap mata Flora lama, sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan. "Iya… Aku percaya sama kamu. Tapi tetep aja aku bakal ngawasin."

Flora terkekeh. "Silakan, detektif Reva."

Reva mendengus kecil, tapi akhirnya tersenyum juga.

Sementara itu, Tiara masih berkutat dengan ponselnya. Akhirnya, ia mengetik pesan lagi dan mengirimnya sebelum sempat berpikir panjang.

Tiara: Flo, kalo aku bilang aku suka kamu, gimana?

Setelah mengirim pesan itu, Tiara langsung membekap wajahnya dengan bantal. Jantungnya berdebar kencang.

Di tempat lain, Flora yang baru saja akan memasukkan ponselnya ke dalam tas tiba-tiba terhenti saat notifikasi masuk. Ia melirik layarnya, membaca pesan dari Tiara, lalu mengerutkan kening.

"Hah?" gumam Flora pelan.

Reva yang melihat perubahan ekspresi Flora langsung mencondongkan tubuhnya. "Kenapa? Siapa yang ngechat?"

Flora buru-buru mematikan layar ponselnya. "Gak ada apa-apa kok," ucapnya cepat.

Reva menyipitkan mata. "Masa sih?"

Flora hanya tersenyum kecil, tapi pikirannya mulai kacau.

Tiara… suka sama aku?

Flora menatap layar ponselnya cukup lama, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia baca. Jari-jarinya refleks mengetuk layar, namun tak segera membalas pesan itu.

Reva masih menatapnya curiga. "Flo, kamu kenapa sih?"

Flora tersentak kecil, lalu buru-buru menyimpan ponselnya di saku jaket. "Enggak kok, beneran nggak ada apa-apa."

Reva menyipitkan mata. "Kamu bohong."

Flora terkekeh, berusaha terlihat santai. "Astaga, Reva. Aku serius, gak ada apa-apa."

Reva mendesah, tapi akhirnya memilih untuk diam. "Hmmm, yaudah deh. Tapi aku tetep gak suka kamu chat-an terus sama Tiara."

Flora hanya tersenyum kecil, tapi pikirannya masih tertuju pada pesan Tiara.

Di sisi lain, Tiara masih membenamkan wajahnya di bantal. Pikirannya penuh dengan kemungkinan. Bagaimana kalau Flora menjauh darinya? Bagaimana kalau setelah ini hubungan mereka jadi canggung?

Ponselnya bergetar. Dengan cepat, Tiara mengangkat kepalanya dan menatap layar.

Flora: Tiara, kamu serius?

Tiara menggigit bibirnya. Ia mengetik beberapa kata, lalu menghapusnya lagi. Jemarinya gemetar saat akhirnya ia membalas.

Tiara: Aku gak tau... Tapi kayaknya iya.

Flora kembali menatap layar ponselnya dengan ekspresi rumit. Ia melirik Reva yang sedang memainkan sedotan di gelasnya.

"Kenapa sih melototin HP mulu?" tanya Reva tiba-tiba.

Flora tersenyum kecil, lalu meraih tangan Reva dan menggenggamnya erat. "Enggak, cuma lagi mikir aja."

Reva mendengus kecil. "Hmmm, yaudah deh. Tapi inget, aku tetep ngawasin kamu."

Flora tertawa kecil, meskipun pikirannya masih dipenuhi kebingungan. Ia kembali melirik ponselnya.

Flora: Aku gak tau harus jawab apa, Ti. Aku sayang Reva.

Tiara membaca pesan itu dan menghela napas panjang. Ada rasa kecewa, tapi di sisi lain, ia memang sudah menduga jawaban itu.

Tiara: Aku ngerti kok, Flo. Maaf ya... Aku cuma pengen jujur aja.

Flora menatap pesan itu lama. Lalu, dengan pelan, ia mengetik balasan terakhirnya untuk malam itu.

Flora: Gak apa-apa, Ti. Makasih udah jujur.

Tiara tersenyum kecil, meskipun hatinya sedikit nyeri. Ia mematikan layar ponselnya dan kembali menatap langit-langit.

Di sisi lain, Flora menyimpan ponselnya dan menatap Reva yang kini menatapnya dengan penuh tanya.

"Kamu yakin gak ada yang kamu sembunyiin dari aku?" tanya Reva pelan.

Flora menatap pacarnya lama, lalu tersenyum kecil sebelum mencubit pipi Reva. "Aku yakin. Aku cuma punya kamu."

Reva menghela napas lega dan menyandarkan kepalanya di bahu Flora. "Yaudah deh, aku percaya."

1
iiq_cutegirl
/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!