NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Duda Kece

Terjerat Cinta Duda Kece

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Duda
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Warning terdapat beberapa part area 21+ Harap bijak.

*Sekuel dari cerita MENIKAHI IBU SUSU BABY ZAFA.

Velia Agatha Hartanto (23) Putri seorang konglomerat. Hidupnya sejak kecil bergelimang harta. Semua keinginannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Ia begitu dimanja. Namun bukan berarti dia gadis yang sangat manja. Justru gadis itu ratunya pembuat onar.

Rian Al Fares (33) seorang duda beranak satu yang selalu tampil menawan. Diusianya yang sudah berkepala tiga tak membuat dia ingin melepas status duda yang di sandangnya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Velia si gadis aneh versi pengamatan Rian.

Akankah bisa tumbuh benih-benih cinta di hati keduanya. Simak terus kisahnya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18. Apakah kau sudah mencintaiku?

*******

Bianca menatap kagum pada Rian, tidak sia-sia dirinya melahirkan anak secantik Velia, hingga mendapatkan menantu setampan Rian.

Rian mendekat kearah Velia, ia membelai rambut panjang Velia. Tanpa memperdulikan Stevi yang blingsatan menatap pesona dirinya. Bagi Rian satu-satunya wanita yang berhak mendapat perhatiannya adalah Velia.

"Ma, kenalin ini Rian." Kata Velia, Rian menyalami Bianca. Namun David merasa janggal kenapa mereka baru berkenalan bukankah Velia sudah menikah dengan pria itu.

"Bukankah dia suamimu? kenapa baru memperkenalkan dirinya pada tante? Apa pernikahan kalian hanya pura-pura?" Tanya David menatap sengit kearah Rian. Namun Rian tak menggubrisnya. Ia justru asik menatap wajah Velia yang memerah karena cemburu Stevi terus memandangi dirinya.

"Sayang, saudaramu sedang bertanya kepadamu." Kata Rian, Velia tersentak ia menoleh kearah David berada.

"Karena kami kawin lari." Jawab Velia enteng.

"Aku jadi ingin merasakan sensasinya." Bisik Rian di telinga Veli.

Blush ..!!

Wajah Veli semakin memerah. Ia mencubit perut Rian dengan keras. Rian terkekeh melihat Velia salah tingkah.

Baiklah, sepertinya pasangan itu seolah menganggap mereka yang ada disana sebagai pajangan.

"Mama kenapa bisa sampai masuk rumah sakit?" tanya Velia dengan tatapan intimidasi.

Daniel berdehem untuk menghilangkan grogi, mendapat tatapan seperti itu dari Velia.

"Mama darah tingginya kambuh. Untungnya tidak terjatuh di kamar mandi." Kata Daniel.

"Sayang, jangan menatap mereka seperti itu. Lihatlah ayahmu begitu takut." Ujar Rian.

"Tentu saja mereka takut. Asal kau tau mereka sering membohongi ku supaya aku pulang." Kata Velia ketus. Bianca tersenyum canggung pada menantunya.

"Jika kau mau setelah ibu mertua sembuh kita honeymoon lagi. Jangan karena honeymoon kita terganggu kau marah pada mereka." Kata Rian, Velia tanpa sadar menyusupkan kepalanya diperut Rian. Karena posisi Rian masih berdiri sedang Velia duduk.

Stevi semakin tak karuan saat tatapan matanya bertemu dengan manik biru milik Rian. Tubuhnya serasa panas dingin. Inti tubuhnya berkedut.

"Sial .. dia tampan sekali." Gumam Stevi.

David semakin panas mendengar ucapan Rian dan melihat Velia begitu manja pada pria selain dirinya.

"Paman kami permisi dulu. Stevi ada jadwal pemotretan." Kata David. Rian hanya melirik David lewat ekor matanya.

"Kalian segeralah menikah." Ujar Daniel.

"Kami belum berpikiran kesana paman." Kata David menjawab.

"Kak David tidak baik tinggal satu atap tapi tidak menikah." Kata Veli. David diam tak menjawab dia keluar dari ruang perawatan Bianca dengan nafas yang memburu.

"Jangan bicara seperti itu sayang." Kata Bianca menegur Velia.

"Kenapa mah, bukankah ucapan Velia benar?" Sanggah Velia.

"Iya tapi biarkan kakakmu sendiri yang mengambil keputusan." tukas Bianca.

"Mama setuju mereka terus-menerus berbuat dosa?" tanya Velia.

"Wah, sekarang papa semakin yakin menikahkan dirimu ternyata membawa dampak yang baik." Kata Daniel, sambil tersenyum.

"Papa .." Velia mengerucutkan bibirnya.

Setelah berbasa-basi sebentar, Velia dan Rian pamit pulang. Daniel mengundang keduanya makan malam di rumah. Menunggu Bianca diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

.

.

.

Rian menggenggam jemari Velia sepanjang berjalan di lorong rumah sakit. Velia hanya diam saja mendapatkan perlakuan begitu manis dari Rian.

"Kamu ingin tinggal di rumah atau apartemen?" tanya Rian.

"Terserah .." Jawab Velia singkat.

"Baiklah, kalo begitu aku akan menunjukkan rumahku dan apartemen. Agar kau bisa menentukan pilihanmu." Kata Rian.

"Bagaimana jika bertanya pada Zafrina. Sebaiknya kau tanya saja putrimu, karena mungkin selera kami berbeda. Lagipula aku lelah." Ujar Velia. Rian menoleh sebentar kearah istrinya. Lalu tersenyum.

"Baiklah kita ke rumah orangtuaku dulu untuk menjemputnya." Kata Rian.

Karena setibanya di Jakarta Rian meminta Yusuf mengantar mereka terlebih dahulu kerumah orang tuanya untuk menitipkan Zafrina dan mengambil mobil Rian. Dan tanpa menjelaskan apapun pada ibunya Rian pergi begitu saja membawa Velia.

Setelah 30 menit akhirnya mereka tiba dirumah orangtua Rian. Rian memasukkan mobilnya ke garasi. Ia menggandeng tangan Velia masuk ke rumahnya.

Tangan Velia begitu dingin. Rian dapat merasakan itu.

"Jangan khawatir, keluargaku tidak akan menggigit mu." Kata Rian berbisik ditelinga Velia. Velia tersenyum canggung dan memukul lengan Rian.

"Papi, mami .." Suara Zafrina melengking menggema di seluruh ruangan. Nyonya Santika menatap tajam ke arah putranya. Bisa-bisanya anaknya itu menikah lagi tanpa memberi tahu dirinya.

"Rian Al Fares. Bisa kau jelaskan pada mama siapa gadis yang kau bawa itu." Ujar nyonya Santika.

"Oma .. tadi Ina sudah bilang itu mami baru Ina." Kata Zafrina, gadis itu merasa cemas jika Oma-nya sampai membuat mami barunya pergi.

"Sayang, kamu ikut mbaknya dulu ya. Oma mau ngomong sama papinya Ina." Ujar Nyonya Santika. Namun Zafrina menggeleng.

"Oma, nanti mami Zafrina pergi kalo Oma galak-galak sama papi." Kata gadis kecil itu mulai berkaca-kaca. Nyonya Santika sampai tak tega melihat cucunya mengkhawatirkan ibu barunya.

Zafrina mendekat kearah Velia.

"Mami, maafin Oma ya. Oma Ina emang galak." Kata Zafrina. Yang membuat pengasuh dan pelayan yang ada di ruang itu menahan tawa. Velia tersenyum canggung. Baru kali ini dia dihadapkan dengan situasi seperti ini. Rasanya benar-benar mendebarkan melebihi sidang skripsinya dulu.

"Iya sayang, mami ga apa-apa kok." Kata Velia mengusap Wajah Zafrina.

Velia melepas genggaman tangan Rian. Ia berjalan mendekat kearah nyonya Santika. Ia meraih tangan Santika dan mencium punggung tangan ibu mertuanya.

"Saya Velia mama. Senang bisa bertemu dengan mama." Kata Velia. Nyonya Santika tertegun menerima perlakuan Velia.

Rian mendekat lalu merangkul bahu Veli. "Ayo kau butuh istirahat." Velia mengangguk, lalu menunduk sebentar kearah ibu mertuanya dan mengikuti langkah kaki Rian meninggalkan ruang utama.

Zafrina menatap tajam kearah neneknya. "Oma, kalo Oma galak sama mami. Ina pulang aja ke rumah nenek Arimbi." Ancam gadis kecil itu, Santika terkekeh mendengar ancaman cucunya.

"Iya, maafin Oma ya sayang." Kata nyonya Santika merayu cucunya.

Velia ada di kamar Rian, kamar yang begitu luas dengan cat dinding berwarna abu-abu. Ranjang yang begitu besar ada di sudut ruangan membelakangi jendela besar. Balkonnya juga sangat luas menghadap ke hamparan taman dibawah sana. Velia berjalan mengelilingi kamar Rian dan terhenti di balkon kamar itu. Ia menghirup udara dalam-dalam. Rian memeluknya dari belakang.

"Maafkan sikap ibuku tadi." Ujar Rian lembut yang mampu menegakkan bulu-bulu halus ditubuh Velia.

"Itu hal yang wajar tenanglah. Selama sikap ibumu tidak keterlaluan aku tidak masalah." Jawab Velia. Tangannya mengusap lengan kokoh Rian.

"Apakah kau sudah mencintaiku?" tanya Rian, Velia berbalik, tatapan matanya bertemu dengan mata biru milik Rian. Ada debaran aneh yang ia rasakan. Namun ia belum bisa memastikan itu cinta atau bukan.

"Entahlah." Jawab Velia, dia mulai memiringkan wajahnya dan mangut bibir Rian yang hangat."

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Like vote dan komen jangan lupa ya.

1
Adawiyah Bulia
Luar biasa
Nur Bahagia
hadehh 🤦‍♀️
Nur Bahagia
wkwkkwk sambil nggerutu 😅
Nur Bahagia
hemm mulai batu
Nur Bahagia
wuaahh bubur ayah.. horor banget inii 😱🤭
Emma Risma: Terima kasih sudah membaca karya ini, Kakak. Selalu beri dukungan untuk karyaku, ya. 🥰
total 1 replies
Nur Bahagia
kalo Jeremy di eksekusi.. suatu saat Morgan pasti akan balas dendam 😱
Nur Bahagia
demi nikaahhh 🔥
Emma Risma: wkwkwk iya bener
total 1 replies
Nur Bahagia
siapkan hape mu Danzo.. pasti ada tontonan menarik sebentar lagi 🤭
Nur Bahagia
alamat nya lengkap banget 🤭
Emma Risma: biar pada mampir 😁
total 1 replies
Nur Bahagia
Ara sopoo
Nur Bahagia
wkwkwk panjul 🤣
Nur Bahagia
Rian denger lhoo.. kan di loudspeaker.. ati2 di toyor pala lo Din 🤭
Nur Bahagia
😅
Nur Bahagia
betulll 🤭
Nur Bahagia
wkwkwk 🤣
Nur Bahagia
ternyata ada unsur sandiwara nya 🤣
Nur Bahagia
woalaahhhh 🤣
Nur Bahagia
Papa nya gimana sih? emang ga cerita ke Bianca kalo velia baik2 aja? lagian kalo mau nelp kan bisa langsung ke rian 🤔
Nur Bahagia
Rian menang banyak.. waktu sama dian dulu dia juga dapet virgin nya 🤭
Nur Bahagia
Rian 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!