Nala dan Zayn, dua remaja yang saling jatuh cinta. Nala merupakan gadis yatim piatu yang di rawat oleh tantenya. Namun karena sebuah kebencian Zayn terhadap Tante dari Nala yang merupakan selingkuhan papanya, membuat Zayn salah langkah hingga menyakiti gadisnya. Apalagi perselingkuhan itu terjadi di saat sang mama koma.
Dan di saat yang sama, Zayn mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung mama papanya.
Lalu siapakah orang tua kandung Zayn??
Bagaimana pula dengan hubungan antara Zayn dan Nala???
Apakah Nala tak berhak bahagia???
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🤭. Semoga berkenan ya bestiiii...
Silahkan mampir, tapi please...kalo emang ngga minar, tolong skip aja dan tapi jangan kasih bintang 1 ya 🙏🙏🙏☺️
Terimakasih 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 34
Nugi mendorong kursi roda Suci agar segera sampai ke ruang ICU di mana Zayn di tangani.
"Dokter?!", panggil Suci. Dokter yang belum lama keluar dari ruangan Zayn pun menoleh.
"Iya Bu?"
"Dok, saya mamanya Zayn. Bagaimana kondisi anak saya?", tanya Suci panik. Sedang Nugi memasang wajah datar cenderung terlihat tak peduli seperti Suci.
"Pasien sudah melewati masa kritisnya. Sebenarnya pasien sempat drop karena kekurangan darah, tapi beruntungnya ada pengunjung yang sedang menjenguk pasien di sini yang berkenan menyumbangkan darahnya."
"Syukurlah!", Suci mengelus dadanya saking bersyukurnya. Meski kondisi Zayn seperti itu, setidaknya ia sudah melewati masa-masa kritis.
"Boleh kami melihatnya?", tanya Suci.
"Silahkan Bu, tapi mohon maaf anda berdua hanya bisa melihatnya dari kaca."
Suci mengangguk cepat. Setidaknya ia bisa melihat putranya yang sedang tak sadarkan diri tersebut.
Meski sedikit keberatan, Nugi tetap mengantar Suci ke dalam ruangan Zayn. Beberapa alat terpasang di sekujur tubuh Zayn yang sekarang nampak lebih berotot. Mungkin karena pekerjaannya cukup berat.
"Zayn....!", Suci hanya bisa mengusap kaca yang jauh dari sosok putranya itu. Nugi pun sedikit iba melihat penampakan anak yang kurang ajar padanya selama ini.
"Permisi?!"
Suci dan Nugi menoleh.
"Ya sus?", tanya Suci.
"Maaf nyonya, istri pasien sudah di pindahkan ke ruang rawat. Alhamdulillah kondisinya juga janinnya di baik-baik saja. Mungkin tuan dan nyonya akan menjenguknya??"
"Tidak usah sus! Kami hanya mau melihat anak kami saja!", kata Suci. Nugi menggelengkan kepalanya. Entah kenapa sejak Lidya hamil, ia sensitif mendengar berita kehamilan. Tapi kenapa Suci seolah mengabaikan hal itu? Bukankah Suci sendiri ingin merasakan hamil???
Perawat itu sampai tertegun dan tak percaya jika orang tua pasiennya saja tidak peduli.
"Saya akan bayar biaya perawatannya! Tenang saja?!", ujar Suci. Perawat itu sedikit gagap meski hanya sekedar anggukan pelan.
Lalu perawat itu pun meninggalkan ruangan tersebut.
"Kamu boleh membenci Lidya, tapi gadis itu tak salah apa-apa!", ujar Nugi.
Suci menatap tajam pada suami yang sudah mengkhianatinya tersebut.
"Sejak kapan kamu sebijak ini mas? Heum?", sindir Suci. Tapi Nugi hanya berdecak tak mau menanggapi sindiran Suci.
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Dinara dan Bisma menjenguk Nala yang masih terpejam di ranjangnya. Di sana sudah ada Marwan dan Arda yang menemani Nala. Sebenarnya tujuan mereka adalah Zayn. Tapi berhubung Zayn belum bisa di dekati, jadi mereka menjenguk Nala lebih dulu.
"Assalamualaikum !", sepasang suami istri itu menyapa Marwan dan Arda.
"Walaikumsalam ...?", jawab keduanya. Mereka bingung siapa yang menjenguk ke ruangan Nala. Sedangkan mereka tahu kalau Nala yatim piatu. Hanya Zayn yang ia punya.
"Maaf mengganggu, perkenalkan saya Dinara dan ini suami saya Bisma."
Arda dan Marwan mengangguk pelan.
"Iya Bu, pak...ada yang bisa kami bantu?", tanya Arda.
"Adik-adik ini...saudaranya...?!", ucapan Dinara terjeda sesaat untuk membaca papan nama pasien di ranjang Nala.
"Nak Nala?", tanya Dinara.
"Bukan Bu, kami bekerja di bengkel Zayn, suami Nala", jawab Arda.
"Maaf, kalian ada kepentingan apa dengan Nala?", tanya Marwan. Dinara yang ayu dan lembut itu pun tersenyum.
Lalu Bisma yang justru menceritakan kronologinya hingga mereka ada niatan bertemu dengan Nala juga Zayn.
"Masya Allah! Terimakasih pak, sudah menolong Zayn! Terimakasih!", Arda dan Marwan menyalami Bisma secara bergantian.
"Sama-sama. Sudah takdirnya kita di pertemukan dengan cara seperti ini!", kata Bisma bijak.
Arda memperhatikan Bisma dengan seksama.
"Pak Bisma, tapi ngomong-ngomong...mohon maaf pak, wajah anda mirip sekali dengan Zayn. Mungkin versi mudanya pak!", kata Arda.
Bisma tersenyum tipis.
"Kamu orang ketiga yang mengatakan seperti itu!", kata Bisma. Arda menggaruk lehernya yang tak gatal.
💫💫💫💫💫💫💫
"Kalau bisa di obati di sini, ngga perlu ke luar negeri segala Suci!", cegah Nugi saat Suci akan meminta dokter membawa Zayn ke luar negeri.
"Bukankah itu juga kesempatan emas buat kalian pasangan laknat? Kalian bebas menguasai rumah itu?", tanya Suci.
"Ini tidak ada hubungannya dengan rumah! Tapi kamu dengar sendiri tadi kalau istri Zayn sedang hamil! Bahkan kamu saja tak mau menemuinya, lalu kamu mau membawa Zayn tanpa sepengetahuan gadis itu?"
Suci mengangguk.
"Ya, bahkan gadis itu sudah menyetujui untuk meninggalkan Zayn!", ujar Suci tegas.
Flashback on
"Baiklah! Saya ijinkan kalian menikah!", kata Suci.
Nala yang awalnya menunduk takut langsung mendongakkan kepalanya.
"Be-benarkah?", tanya Nala ragu.
"Ya, hanya tiga bulan! Setelah itu tinggalkan Zayn!", kata Suci tegas. Spontan Nala menggelengkan kepalanya.
"Ini...pernikahan Tante...bukan main-main...?!
"Tapi Tante kamu sudah merusak rumah tangga saya. Kamu masih mengatakan kalau pernikahan bukan main-main?"
"Tapi Tante...??!"
"Saya yang sudah merawat dan membesarkan Zayn. Bahkan saya sudah menyiapkan masa depan untuk Zayn! Tapi kedatangan kamu...mengacaukan semuanya!"
Nala terisak pelan.
"Setidaknya kamu punya status setelah berpisah dari Zayn. Bukan lagi gadis yang sudah tak per****!"
"Astaghfirullahaladzim...Tante...??!"
Suci mengangkat telapak tangannya.
"Pergilah sebelum saya berubah pikiran! Dan ingat syarat saya! Kalau kamu tidak bisa meninggalkan Zayn secara baik-baik, saya yang akan memaksa kalian untuk berpisah!''
Nala memejamkan matanya dan meneteskan air matanya. Dan setelah itu ia pun keluar dari ruangan Suci untuk pergi ke sekolahnya.
Flashback off
💫💫💫💫💫💫💫
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏