"TERTAWAN GAIRAH PANAS 2 KETUA MAFIA KEJAM"

Lalu Amanda berbalik badan dan tersenyum melihat ke datangan Nathan, dan Kevin. Ia berjalan menghampiri Nathan, dan Kevin lalu memeluk mereka.

"Astaga... kenapa kalian tidak memberitahu momy kalo kalian berkunjung" Ucap Amanda lalu menarik Nathan, dan Kevin duduk di sofa bersama nya.

"Tunggu sebentar yaa." Ucap Amanda seraya berteriak memanggil maids untuk menghidangkan minuman serta wine dan Vodka.

"Tck, tidak usah basa basi, langsung to the point saja bagaimana rencananya?" Kesal Kevin, karena ia sudah membenci Amanda dari dulu.

Amanda sangat kesal, ia menghela nafas dalam dalam agar meredakan amarahnya di hadapan Nathan, dan Kevin supaya tak tampak kelihatan.

"Minumlah dulu hidangannya, tidak sopan jika kalian tidak meminum jamuan tuan rumah" Ucap Amanda sambil mengambilkan Vodka dan memberikannya ke pada Nathan, dan Kevin.

Dengan sangat terpaksa merekapun bersulang lalu meminum itu sampai habis lalu kembali bertanya apa bagian awal rencana itu.

Amanda pun menjelaskan ide dari rencana mereka, tanpa Amanda tau, bahwa Nathan, dan Kevin memiliki rencana tersendiri untuk mengakhiri kisah drama di balik semua ini.

Setelah selesai menjelaskan, kini Nathan, dan Kevin berdiri dan pergi dari Mansion itu setelah berpamitan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sedangkan Chaterine, kini ia berada di gereja sangat megah nan mewah untuk mendesain gaya acara pernikahan nantinya, ia bersama Carl memantau ke seluruh gereja hingga memandori orang-orang yang bekerja menghias gereja tersebut.

"Pak, kalo bisa... Altar nya di kasih kesan agak lebih banyak bunga juga kerlap kerlip yang tampak mewah tapi elegan" Ucap Chaterine berbicara pada manager penata tersebut.

"Ouh iya bisa kak, terus apa ada tambahan lagi biar kami bisa menata acara nantinya?" Tanya manager tersebut.

Chaterine pun melirik Carl sambil menyenggol nya apa Carl ingin menambahkan sesuatu atau tidak di acara itu.

"Eummm, kalo bisa meja makannya terpisah dengan ruangan pengucapan janji suci yaa, soalnya saya ingin di depan altar ini di penuhi kursi agar para tamu undangan bisa menyaksikan dan setelah selesai sesi pengucapan janji baru ke ruang makan" Ucap Carl dengan panjang.

Manager tersebut mencatat perkataan Carl di bukunya, Sedetail detail nya, agar tim mereka bisa menghasilkan kesan yang bagus sehingga bisa memuaskan pelanggan.

"Baik, ada lagi?" Tanya manager itu lagi.

Chaterine, dan Carl sontak menjawab tidak ada, lalu mereka berkeliling lagi dan sampai di kolam ikan tepat di halaman belakang gereja tersebut.

"Ku rasa, taman ini tepat sebagai pengambilan foto" Ucap Chaterine.

Carl pun hanya mengangguk dan memeluk Chaterine.

"Yaa Tuhan terimakasih atas jawaban do'a² ku selama ini, akhirnya aku berhasil melupakan perasaan ku pada Nathan, dan Kevin,. dan kini aku ingin membuka lembaran baru" Ucap Chaterine dalam hati.

Namun, dari ke jauhan, ada seseorang yang sedang mem video adegan romantis antara Chaterine dan Carl, entah siapa orang itu, dan apa niat nya untuk merekam keromantisan Chaterine, dan Carl, kita pun tidak tau. Bahkan tidak ada satu pun orang yang mengetahui keberadaan orang itu di sekitaran gereja itu.

Setelah itu orang tersebut menjauh dari gereja tersebut menuju te. pat aman lalu merogoh ponselnya dan menyalakan layar lalu jari jemarinya lincah menekan nomor seseorang yang kontak tersebut di namakan BOS.

Setelah beberapa menit kemudian sambungan telpon itu terhubung, pria itu pun berbicara lewat telpon mengadu ke tuannya dan menceritakan semuanya dari A-Z. Setelah selesai sambungan telpon itu terputus, lalu pria itu pergi menaiki mobil lalu mobil itu melaju pergi.

Sedangkan di seberang sana, ada seorang pria yang sedang menggenggam tangannya kesal lalu memukul tembok sampai-sampai tangan tersebut mengeluarkan darah yang segar mengalir membasahi tangan tersebut, bahkan belum puas puasnya setelah ia memukul tembok sampai tangannya berdarah, kini ia membenturkan kepalanya ke tembok sambil merenggut rambutnya kasar dan berteriak kesal.

"AAARRRGGGGHHHH TAK AKAN KU BIARKAN KAU MENJAUH DARI KU, KAU MILIK KAMI HANYA KAMI YANG DAPAT MENYENTUH MU, AKAN KU BUNUH DIA" Kesal Nathan sambil menggenggam pisau cater sampai tangannya sobek.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di suatu negara, yaitu negara Spanyol ada dua orang wanita yang sedang duduk bersantai dengan di temani para lelaki tanpan di sekelilingnya.

"Alice..." Panggil perempuan di seberangnya.

"Hmm, ada apa Jennie?" Tanya Alice sambil melirik sepupunya itu.

Jennie pun meraih ponselnya yang ada di atas meja lalu membuka layar ponsel tersebut sambil membuka galeri dan memandangi nya.

"Kapan kita ke Itali? Aku sudah sangat rindu dengan Nathan" Ucap Jennie dengan suara manja ke pada Alice.

Alice pun mengangkat tangan untuk menyuruh semua laki-laki itu ke luar, dan meninggalkan mereka ber2 saja.

"Jennie aku pun juga sangat rindu pada Kevin, namun sayang kita juga banyak ada jadwal pemotretan bahkan besok kita akan tampil di fashion week untuk menampilkan brand brand baru" Ucap Alice.

Mereka berfikir seraya menyesal Wine yang di suguhkan para pelayan, sambil menyesap rokok elektrik mereka yaitu vape. Mereka menghembuskan asap dari mulut serta hidung mereka.

"Ku rasa kita harus cepat menyelesaikan jadwal jadwal padat ini, dan mengambil cuti beberapa bulan" Ucap Jennie tanpa ragu.

Alice pun sempat berfikir, namun baginya sangat mustahil akan menyelesaikan jadwal jadwal padat di akhir tahun sekarang, apalagi kini musim panas akan segera berakhir dan musim salju akan segera turun dalam beberapa hari lagi, itu akan menghambat pekerjaan bagi semua orang di karenakan musim itu sangat dingin dan sejuk jadi memancing kemalasan di diri masing-masing.

"Tapi Jennie, jika kita memaksa pekerjaan kita harus selesai ketika menjelang akhir tahun ini, maka itu akan sangat sulit, di karenakan musim salju yang akan datang, bukankah kau tau jika musim salju datang maka pekerjaan kita akan terhambat? lantas bagaimana bisa kita ngebut menyelesaikan jadwal jadwal padat ini?" Tanya Alice sambil menghela nafas dalam dalam, seraya menyesap wine sampai habis.

Jennie pun berteriak frustasi hingga mengacak-acak surai rambutnya hingga berantakan, dan menjatuhkan gelas Wine mereka sehingga pecah menjadi beling beling yang berhamburan berserakan di lantai.

"JENNIE APA YANG KAU LAKUKAN? APA KAU SUDAH GILA HAH?" Tanya Alice dengan kesal seraya menaikkan tinggi suaranya, sehingga terdengar seram dan horror.

Jennie pu terkejut akan kelakuan kakak sepupu nya itu, karena selama ini Alice tak pernah bersikap kasar ke pada Jennie bahkan memarahi nya, namun berbeda dengan kali ini.

Saat itu suasana menjadi hening dan tentram, tidak ada satu pun yang membuka suara, bahkan mereka berdua meminum banyak minuman sehingga setengah sadar.

Saat itu juga manager mereka masuk dengan membawa macbook dan berkas berkas yang harus di selesaikan oleh model mereka...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...