NovelToon NovelToon
Imperfect Marriage

Imperfect Marriage

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Olive Oil

Aku tidak pernah menginginkan semua musibah ini terjadi. Bagi ku semuanya terasa salah, pernikahan ini, hubungan kami, semuanya. Aku menikah dengan David karena berlandaskan perjodohan semata. Namun aku tahu kakak ku dan David memiliki hubungan khusus. Bagaimana bisa aku menjalani pernikahan ini setelah menikung cinta kakak ku sendiri?

Aku tidak bisa. Aku harap semua ini berakhir. Tapi aku tidak berharap kecelakaan ini terjadi. Semuanya menjadi serba salah sekarang... aku harap aku bisa mengubah dan menyusun ulang segalanya sekarang. Aku harap, aku sangat berharap... semuanya bisa terulang kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olive Oil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Kini giliran Adam yang mengangguk-angguk. ”kalau gitu, aku antar kamu pulang ya,”

”Tidak perlu. Aku pulang dengan temanku, mereka sudah menunggu di bawah.” lagi pula David pasti akan langsung kesal tanpa alasan jika tahu aku pulang dengan orang yang tidak dia kenal. Seenggaknya ia luluh jika aku menyebutkan nama Anggi. Ini lebih aman di banding menyebutkan nama Adam. Adam? Tamu aku itu? Astaga, Tara, nah... aku nyakin sekali ia langsung mengatakan itu kemudian menceramahi ku habis-habisan. Dengan Fadi aja dia langsung kesal, apalagi jika aku bilang pulang dengan Adam. David bilang tidak perlu segan bila aku memerlukan bantuannya, tapi sungguh aku kan masih punya akal untuk tidak mengacaukan pekerjaannya.

”Kalau gitu, datang ke pesta ku minggu ini ya.” Pintu lift tertutup, bersamaan dengan itu aku menatap Adam serius, bibirku terbuka hendak mengucap namun dengan segera di potong oleh Adam kembali, ”tidak menerima penolakan. Dari semalam kamu selalu menolak ku, sudah cukup dengan penolakan. Kamu bahkan tidak mengatakan apa-apa tentang hadiah yang aku berikan. Apa aku memang sejahat itu di matamu Tara?”

Aku berdecak. ”bukan begitu, aku hanya tidak sempat untuk mengirim balasan. Tentu saja aku sudah memaafkan mu. Lupakan saja yang lalu. Terlepas dari apa yang terjadi, aku senang kita masih berteman lagi seperti dulu."

”Kalau gitu, kamu mau kan menerima ajakanku?” aku terdiam. Nomor lantai di lift mulai perlahan berkedip turun menuju angka 1. ”ayolah, ini hanya pesta formal biasa. Perusahaan David juga di undang. Bedanya, aku mengudang mu secara pribadi. Ayahku membuka cabang baru di kota ini, jadi mau mengatakan pesta peresmian, bagaimana?”

”Emh... terima kasih loh atas undangannya. Aku terkesan sekali saat kamu bilang mengundangku secara pribadi. Ya... mau bagaimana lagi kan? Mendengar ajakanmu ini, seakan mengatakan pestanya tidak akan di mulai tanpa ada aku. Hah, jadi aku harus datang.” senyum Adam langsung merekah. Ia tertawa senang mendengar jawabanku. Sejujurnya, aku sudah kehabisan kata-kata untuk menolak ajakannya. Lagi pula, ini hanya Adam. Teman lamaku. Kenapa aku malah berpikir David tidak akan mengizinkan aku pergi bersamanya? David tidak akan punya alasan untuk tidak mengizinkan aku.

Lagi pula... dia sendiri juga biasa kan pergi berdua dengan Karina. Seperti dulu.

....

Hujan.

Di meja makan, dengan dua cangkir kopi susu yang telah aku buat, aku menanti David yang masih belum pulang. Wajar sebenarnya jika ia pulang malam, terkadang pekerjaannya memang sebanyak itu yang mesti ia kerjakan dalam sehari.

Tapi masalahnya, aku takut bila ia terkena demam. Pagi tadi aku sudah mengecek kesehatannya. Ya, pemeriksaan pertamaku pada David. Dia baik-baik saja walau terkadang ia bersin tak karuan. Aku sudah memasukkan vitamin ke dalam tas kerjanya, aku harap ia tidak lupa untuk memakannya. Pintu depan terbuka. Suara langkah kaki terdengar mendekat, aku tersenyum lebar, dia pulang!

”David, pakaianmu basah,”

David mengacak rambutnya yang sudah basah. Titik-titik air dari rambutnya berjatuhan ke lantai. ”ya, hujannya cukup deras,”

”Aku sudah menyiapkan kopi susu untukmu. Segera berganti baju David, mandi air hangat, nanti kamu demam.” David mengangguk, ia menjawab pelan sebelum akhirnya ia masuk ke dalam kamarnya. 20 menit berselang, David kembali muncul dari balik kamarnya. Kini, sudah ada tiga cangkir di meja makan. Aku membuatkan lagi kopi susu untuk David. Kopi yang aku buat tadi untuknya sudah terlanjur dingin. David segera meminumnya walau hanya seteguk. Mungkin dia memang tidak suka kopi susu. Udah paling benar sih aku buat teh aja tadi. Siapa tahu kan David masuk angin? Teh selalu bisa jadi obat penghangat di kala musim dingin ini.

”David... David baik-baik aja kan? Nggak ngerasa aura-aura hangat gitu? Panas gitu? Takutnya David demam karena kena hujan,” kataku dengan nada sedikit risau.

1
Me Ta
masih mantau
Me Ta
ngga paham ni cerita ngajak cerai tapi nunggu setahun lagi🤦🤦🤦
Ida Nur Haryono
semoga tara d david menjadi saling pengertian d cinta seterusnya happy ending
Ida Nur Haryono
lanjut ya kyknya makin seruh nich bs happy ber2 d tdk jadi cerai he..he...
Ida Nur Haryono
ceritanya bagus walaupun agk ber liku2 ya d bnyk flashback....btw okey bangetlah....
Istiana Bela
ini novel sebenernya bagusss loo kok gak ada yg komen atau dikit bgt yg baca sihh... ayo di ramaikan ini novel bagus bgt...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!