NovelToon NovelToon
Air Mata PernikahanKu

Air Mata PernikahanKu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Angst / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:174.3k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Dista Keinadira, harus menelan rasa pahit kala Pamannya menjadikan sebagai alat penebus hutang. Kepada sosok pria lajang tua kaya raya yang memiliki sifat dingin dan sulit ditebak yaitu, Lingga Maheswara.



Pernikahan yang hanya dianggap nyata oleh Dista itu selalu menjadi bumerang dalam rumah tangga mereka. Lingga selalu berbuat kasar kepada Dista yang selalu saja mengharapkan cinta darinya.



•••••
"Satu ucapan cintaku akan setara dengan derasnya air mata yang akan kau keluarkan, Istriku.." Kata Lingga disela isak tangis menyakitkan Dista.



∆∆∆
Halo, jangan lupa follow dan dukung selalu🙃

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMP~BAB 11

Vania, selaku pemilik toko itu mengajak Dista untuk masuk kedalam Toko Boutique. Disaat itulah Dista terkejut dengan kemewahan Boutique yang dimiliki Vania. Dimana berbagai gaun pernikahan terpajang dengan indah, dan sudah pasti semua harga sungguh mahal. 

“Sebenarnya sudah banyak yang mendaftar, hanya saja saya sedikit hati-hati kali ini untuk memilih karyawan.” Ucap Vania kala memasuki ruangannya. Dista tersenyum tipis sembari duduk berhadapan dengan Vania yang masih sibuk mencari sesuatu. 

“Dulu kau bekerja sebagai apa? Dan berapa umurmu, dan apa status mu sekarang?” Tanya Vania dengan suara yang sangat lembut membuat Dista terlena sedikit sebenarnya. 

“Dulunya saya bekerja sebagai seorang guru TK, nyonya_”

“Eh jangan panggil aku dengan sebutan seperti itu, panggil saja Kak Vania.” Potong Vania disertai senyuman nya yang sungguh manis. 

“Emm iya, Kak.. Aku seorang guru TK dulu, dan juga umurku menginjak genap 21 tahun. Kalau status ku..” Dista terlihat berpikir serius untuk menjawab status yang ia punya sekarang. “Status ku, sudah menikah.. Hanya saja pernikahan ini tidak seperti pernikahan bahagia pada umumnya.” Sambung nya. 

Vania mengangguk mengerti, ia merasa suka dengan kepribadian Dista yang jujur. “Aku suka kejujuran mu, Hem baiklah.. Kau bisa mulai bekerja besok, dari pagi sampai sore saja.” 

Sungguh bahagia hati Dista mendengarnya, ia mengucapkan kata terimakasih yang banyak kepada Vania. “Aku berjanji akan memberikan yang terbaik saat bekerja nanti..” Ucap Dista disertai senyuman manisnya. 

“Aku butuh bukti akan janji itu ya, Dista..” 

Vania dan Dista saling tersenyum satu sama lain, banyak sekali yang dikatakan Vania mengenai hal apa yang akan dikerjakan Dista nantinya. 

Dista yang memang memiliki kepribadian rajin dan giat tentu saja sangat bersemangat mendengar semua ajaran Vania. Ia berjanji pada hati, akan menghargai semua kepercayaan Vania yang telah ia berikan padanya. 

••

Setelah mendengar semua arahan dari Vania, Dista kembali pulang karna hari sudah hampir malam. Dista menaiki angkutan umum untuk mengantarkannya menuju kediaman Lingga. Sepanjang perjalanan Dista terus berdoa agar dirinya yang sudah pulang terlebih dahulu, jangan sampai itu Lingga. 

Tapi, semua harapan Dista itu sirna. Kala memasuki pagar utama Dista melihat Lingga yang duduk santai di Gazebo depan dengan secangkir teh yang menemaninya. Dista meremas ujung jilbabnya, sungguh takut kali ini yang ia rasakan. 

Berusaha tersenyum tipis agar tidak takut untuk menghadapi Lingga, pelan-pelan Dista kembali melangkah mendekati sang suami yang kini sudah beralih menatap dirinya. 

“Kau dari mana?” Tanya Lingga dengan suara beratnya. 

Tiba-tiba saja bulu-bulu ditubuh Dista seakan bangkit, ntah kenapa sekarang semua keberaniannya hilang. Apa lagi kala bertemu dengan tatapan tajam serta aura dominan dari Lingga. 

“Aku dari mencari pekerjaan tadi, Tuan.. Maaf lama, karna perjalanan tadi sedikit ramai.” Jawab Dista jujur apa adanya karna memang itulah kebenarannya. 

Lingga menyeruput teh nya, ia tidak menanggapi Dista lagi. Malah fokus dengan benda pipih di tangannya, sungguh Dista lega karna Lingga sudah tidak mempermasalahkan apapun. Dengan keberanian yang masih tersisa, pelan-pelan Dista melangkah maju meninggalkan Lingga seorang diri. 

Mengingat waktu sudah mau malam, waktunya solat maghrib. Cepat-cepat Dista ingin membersihkan diri, takut ketinggalan waktu sholat. Disaat kepergian Dista, disaat itulah mata tajam Lingga terus mengekori kepergian wanita berhijab itu. 

Lingga segera bangkit, ia ingin tahu apa yang akan dilakukan Dista. “Enak saja, main pulang sore seperti kos-kosan. Aku paling tidak suka wanita suka keluyuran, tidak perduli sekalipun alasanmu untuk bekerja.” Kata Lingga sembari melangkah untuk menyusul Dista yang mungkin sudah sampai dikamar. 

Dista baru sampai, baru saja ia menutup pintu eh pintu itu sudah terbuka kembali. Terlihat Lingga yang masuk bahkan sekarang mengunci pintu membuat Dista sedikit takut sebenarnya. Dista pura-pura biasa saja, bagaimana pun mungkin Lingga hanya menyiksa saja tidak akan melakukan hal yang lain-lain. 

Menuju cermin Dista melepaskan hijab yang ia pakai seharian ini, lalu melepas ikatan rambutnya. Hingga rambut yang sedikit ikal itu tergerai dengan indah, rambut hitam legam yang sungguh indah. Dista sedikit menyisiri nya agar setiap helai tidak rusak sambil bernyanyi kecil. 

Dan jangan tanya Lingga sedang apa sekarang, tentu saja sedang memperhatikan Dista yang tengah sibuk dengan aktivitas nya. Mata Dista melirik sebentar kearah pria itu, ia terkejut karna Lingga masih juga menatapnya. 

Berusaha untuk mengabaikan Lingga itulah Dista sekarang, kembali fokus dengan tujuannya tadi. Dista memasuki area bathroom dan disaat itulah Lingga juga mengikuti setiap langkahnya. 

“Tuan, kau mau mandi juga?” Tanya Dista karna Lingga terus saja berdiri di belakangnya. 

“Tidak, aku sudah mandi tadi.” Jawab Lingga cepat, ia duduk di pinggir bathup sambil menyalakan air kran untuk mengisi air. 

“Mandilah, istriku..” Katanya, sungguh lembut disertai senyum yang cukup aneh bagi Dista. “Apa kau tidak menghargai niat baikku ini?”

Jujur Dista bingung mau menjawab apa, mau mengatakan jika ia benar-benar takut dengan kebaikan Lingga. Hanya saja Dista takut dengan kemarahan pria itu nanti, pada akhirnya Dista mengambil keputusan untuk melepas dulu gamis yang ia pakai. 

Saat mau meloloskan gamis itu, Lingga mendapatkan panggilan dari ponselnya. Pria itu langsung berlalu keluar meninggalkan Dista begitu saja. Sungguh lega hati Dista saat ini, semua adegan yang ada di bayangan nya tadi sirna sudah. 

“Itu lebih baik dari pada melakukan hal-hal yang aneh-aneh, sudahlah dia adalah manusia yang tidak mau mendengar penolakan..” Gumam Dista didalam hati. 

••

Lingga terus turun ke lantai bawah karna panggilan di ponselnya itu, ia melihat sosok wanita panggilan yang sedang duduk santai disofa mahalnya. “Kau membutuhkan aku malam ini, Tuan?” Suara manja itu menyapa kedatangan Lingga. 

Sungguh sexy penampilan Wanita itu, ia tersenyum nakal kepada Lingga yang hanya menatap nya datar. “Hem, ikut aku ke kamar..” Ucap Lingga, ia tidak pernah terlalu banyak bicara dengan wanita malam yang telah ia bayar mahal-mahal itu. 

Ntah apa yang dipikirkan Lingga saat ini.. 

1
Delvyana Mirza
koq da tamat aja ya,apa akhir dari cerita nya,
Delvyana Mirza
Ya Tuhan apa kabar dengan cerita ini ya,kenapa belum ada kabar nya,
christina paya wan
kenapa selalu peran wanita utama di buat bodoh tak berdaya ya..menjengkelkan sekali
Shifa Burhan
lingga lelaki paling bodoh kayak tidak ada wanita lain saja, cari wanita lain saja bukan wanita yang jelas mencampakkanmu dan lebih memilih pria lain,

saat kau terpuruk dia tertawa bahagia dengan lelaki pilihannya, lingga lelaki bodoh masih banyak wanita yang mau berjuang bersamamu dan menjaga perasaanmu

teruntuk author jadi novelis yang adil tidak memandang dari sisi pemeran utama wanita saja

coba kau diposisi lingga, pria yang kau cinta lebih memilih wanita lain dan kau terpuruk dan dia hidup bahagia dengan wanita itu, apakah author masih mau mengejar lelaki itu
Shifa Burhan
ciri2 novel wanita
*pelakor dilaknat dan pebinor dipuja2
*semua perbuatan pelakor dilaknat tapi semua perbuatan pebinor benarkan
*intrakasi suami dengan pelakor dipandang menjiiikan tapi interaksi istri dengan pebinor dibenarkan
*pelakor dibinasakan sedang pebinor begitu spesial sangat diperlakukan lembut, berhasil merasakan pemeran utama wanita, semua tentang sangat diperhatikan
*pada akhirnya semua hanya tentang kebahagiaan pemeran utama wanita sedangkan pemeran utama pria dibuat kayak lelako bodoh yang terus2 mengemis cinta
Jetty Eva
ngaur...
Anonymous
Lahh kok udah tamat aja 😭😭😭
Konny Rianty
lanjut thorrrr" bgs cerita nya bikin Dista hamil.anak laki2 thorrr
Holipah
ko tamat
YuWie
ealahh..ternyata dirimu yo ditolak sama cewek..begitu kok sadis nya minta ampun.
YuWie
hah.. bala apa yg enaknya ditimpakan ke lingga
Delvyana Mirza
Kenapa belum uf thor
Retno Harningsih
lanjut
Delvyana Mirza
Akhirnya Kak Zio punya adik,
sandi Gelau
hamil dista..
Delvyana Mirza
Ah aku senang kalau liat Lingga bucin dech,
Holipah
wah otw lingga junior
sandi Gelau
moga kekal bahagia lingga dan dista..junior lingga hadir ni..mkn syg delete lingga
Ambo Nai
lingga junior hadir
Dian Fitriana
update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!