MENGEJAR CINTA ISTRIKU

Byurrr,

Siraman air dingin membangunkan Dominic dari tidurnya membuat keduanya matanya terbuka dengan nyalang.

“BRENGSEK !!!”

“BERANI SEKALI KALIAN MEMBANGUNKANKU SEPERTI INI !!!”, teriaknya lantang.

Para prajurit yang melihat jika lelaki dihadapan mereka ingin mengamuk namun tertahan oleh rantai yang mengikat kaki dan tangannya hanya terkekeh.

“Kamu bukan lagi seorang Count yang berpengaruh karena status kebangsawananmu itu telah dicabut oleh kaisar, begitu juga dengan nasib seluruh keluarga besarmu yang kehilangan hak dan keistimewaan mereka akibat perbuatanmu jadi jangan bertingkah dan patuhlah karena sebentar lagi hukuman penggal akan menantimu”, ucap sang prajurit tajam.

Mendengar jika hukuman penggal yang diberikan kaisar akan dilaksanakan hari ini, jantung Dominic berdetak sangat keras karena dia masih belum ingin mati secepat ini.

“Tidak...aku tak boleh mati sekarang”, gumannya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Mengingat jika beberapa waktu sebelumnya ada seseorang penyusup hampir berhasil menemuinya meski gagal dan di bunuh oleh prajurit yang menjaganya, namun kali ini dilapangan terbuka dia sangat yakin putri kesayangannya itu akan membebaskannya.

“Liona..ya Liona pasti akan membebaskanku”, gumannya senang.

Membayangkan jika putri kesayangan sekaligus pemuas hasratnya itu pasti akan membebaskannya, Dominic yang hendak dibawa ke tempat eksekusi berjalan keluar penjara bawah tanah dengan angkuh.

Sementara itu di alun-alun ibukota tempat dimana Dominic akan dieksekusi sudah dipenuhi oleh masyarakat kekaisaran Apollo yang ingin menyaksikan hukuman penggal bagi penguasa provinsi Huawei tersebut.

Banyak orang tak senang karena selama memimpin provinsi tersebut lelaki itu dan keluarganya menerapkan upeti yang cukup besar dan tak segan berbuat semen-mena karena mereka memiliki kekuasaan disana.

“Mau mati saja masih angkuh sikapnya”

“Penjahat berhati dingin sepertinya memang tak pantas untuk dikasihani”

“Ya, hukuman penggal memang pantas untuknya”

“Sayang\, anaknya yang j****g itu tidak ada disini\, alangkah baiknya jika dia ada karena wanita j****g itu juga pantas untuk dihukum penggal seperti ini agar tingkahnya tak meresahkan masyarakat”

Ucapan pedas dan cemohan terus menggema dengan lantang di alun-alun ibukota, membuat lelaki berjubah hitam yang berdiri dipojok alun-alun mengepalkan kedua tangannya dengan penuh amarah.

“Brengsek ! Jika saja aku bisa mengendalikan Dark Eagle maka bisa dipastikan mulut mereka akan kau robek sekarang juga”, batin Damian penuh emosi.

Damian tak tahu kemana perginya pasukan bayangan milik sang ayah yang seakan menghilang tanpa jejak pada saat penangkapan terjadi dikediamanannya.

Sayangnya Damian tak mengetahui markas Dark Eagle sehingga dia tak bisa memiliki akses untuk menguasai pasukan bayangan yang ayahnya bentuk karena merasa sebagai anak tertua keluarga Dominic sehingga berhak atas semua warisan sang ayah yang masih tertinggal dan bisa digunakan tanpa tahu jika pasukan itu berada dibawa pimpinan adik tiri yang sangat dibencinya.

Kaisar Orlando yang sudah mendapatkan informasi mengenai Dark Eagle serta pemimpin sesungguhnya sengaja menghukum Dominic dengan disaksikan oleh seluruh warganya.

Selain untuk membuat efek jera kepada siapapun agar tak lagi berani menggelapkan dana negara dia juga ingin memancing pasukan Dark Eagle yang dia yakini akan muncul dialun-alun ibukota begitu mendengar jika ayah dari pemimpin mereka akan dihukum penggal.

“Target sudah mulai bergerak Yang Mulia”, bisik sosok hitam yang tiba-tiba muncul dibelakang kaisar Orlando.

“Jalankan sesuai rencana”, perintahnya tegas.

“Siap laksanakan Yang Mulia”, jawabnya patuh.

Dominic tersenyum puas melihat sekelebat bayangan anak buahnya berada di keramaian sehingga harapannya untuk bisa kembali menghirup udara bebas terbuka lebar.

“Liona memang paling bisa diandalkan”, batinnya tersenyum puas.

Kaisar Orlando melihat seringai licik di wajah Dominic semakin menguatkan informasi bawahannya jika target sudah mulai berjalan mendekat.

Para anggota Dark Eagle telah berada di posisi masing-masing untuk menjalankan aksi mereka membebaskan Dominic yang sebentar lagi akan mendapatkan hukuman penggal.

Setelah mendapatkan isyarat dari anak buahnya, kaisar Orlando pun bangkit dari tempat duduknya dan mulai berpidato singkat seiring para anggota Dark Eagle yang juga perlahan mulai berjalan maju.

“Dark Eagle! Apa mereka disini untuk membebaskan ayah”, batin Damian terkejut.

Damian tampak mengawasi beberapa orang dengan lambang buruk elang dilehernya berada diantara kerumunan warga yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Namun, sebelum anggota Dark Eagle beraksi mereka lebih dulu dilumpuhkan oleh pasukan bayangan milik kaisar Orlando yang tiba-tiba sudah berada dibelakang tubuh mereka.

“Arghhh...”, beberapa orang berteriak histeri ketika melihat orang yang ada disamping atau didepan mereka mengeluarkan senjata tajam.

Kepanikan warga teredam ketika melihat para pengawal kerajaan dengan sigap menangkap orang yang berniat melakukan kerusuhan tersebut dengan cepat.

Para pengawal kerajaan segera membawa anggota Dark Eagle yang berjumlah dua puluh orang yang berhasil mereka tangkap tersebut maju keatas panggung bersama Dominic dalam keadaan pingsan.

“Untung aku belum maju dan menghampiri mereka”, batin Damian lega.

Damian yang melihat pasukan bayangan milik sang ayah ada diantara kerumunan warga berniat untuk menghampiri mereka tapi langkahnya terhenti ketika melihat pasukan kerajaan datang dan langsung meringkus mereka.

Kaisar Orlando yang mengetahui rasa penasaran warga mengenai sekelompok orang yang dibawa naik keatas panggung pun mulai menjelaskan.

“Mereka adalah sekelompok pasukan yang disiapkan oleh Dominc untuk melakukan pemberontakan maka dari itu ke dua puluh orang ini akan mendapatkan hukuman penggal bersama ayah dari ketua mereka yang bernama Dunchess Liona yang saat ini dinyatakan oleh negara sebagai buronan”, ucap kaisar Orlando lantang.

Setelah mengatakan hal tersebut, hukuman penggal pun mulai dijalankan dan Dominic menjadi yang pertama.

Damian tampak syok  mendengar jika ketua Drak Eagle adalah adik tiri yang sangat dibencinya.

Melihat kepala ayahnya menggelinding turun kebawah panggung membuat niatnya untuk meminta tubuh sang ayah agar bisa dimakamkan secara layak pun sirna seiring fakta yang baru saja didapatkannya.

“Wah, aku tak menyangka jika Dunchess Liona adalah ketua dari Dark Eagle, kupikir mereka milik keluarga Dominic”, ucap salah satu warga bergosip.

“Jadi gossip itu benar ya, mengenai hubungan terlarang Dunchess Liona dan ayahnya”, tanya temannya menimpali.

“Sepertinya begitu. Tampaknya keluarga Damaris juga telah mengetahuinya makanya dia sama sekali tak mengakui Harry sebagai cucunya karena memang bukan Duke Heliot ayahnya melainkan Dominic sang koruptor dan pengkhianat itu”, jawab yang lain menegaskan.

Damian yang kembali mendapatkan fakta yang membuatnya syok hanya bisa pergi dari alun-alun ibukota dengan cepat sebelum ada orang yang menyadari keberadaannya.

“Brengsek! Ternyata wanita itu hanya seorang p*****r yang terus saja membuat malu nama keluarga\, sama seperti ibunya !”\, maki Damina dalam hati.

Sementara itu di rumah mewah ditengah hutan belantara, Dunchess Liona yang lagi-lagi misinya untuk menyelamatkan sang ayah gagal semakin murka ketika mendengar kabar jika dia menjadi buronan negara karena kaisar menganggap Dark Eagle adalah pasukan yang sengaja dibentuk ayahnya untuk melakukan pemberontakan.

“Siapa orang yang berani memfitnaku dengan keji seperti itu!”

“Jika aku berhasil mendapatkannya maka akan aku cincang habis tubuhnya!”, teriak Dunchess Liona penuh amarah.

Untung saja Harry anaknya sudah dia amankan di desa tempat tinggal Bella sehingga untuk sementara waktu bocah kecil tersebut aman dari serangan banyak pihak yang pasti akan mentargetkannya.

Apalagi statusnya yang saat ini sebagai buronan, membuat dirinya tak bisa lagi bergerak bebas diluaran seperti sebelumnya.