Rubby tokoh antagonis dalam sebuah novel,terkenal sebagai bangsawan yang tak punya kekuatan dalam bidang apapun termasuklah sihir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Daripada itu ia lebih dikenal wanita tak tau malu karna menjadi tunangan putra mahkota.Setiap hari hanya menempel pada putra mahkota dan mempermalukan dirinya sendiri karna setiap saat putra mahkota hanya akan memberinya penolakan dan penghinaan.
Sebagai antagonis ia selau berupaya menyakiti pemeran utama wanita yang begitu dicintai putra mahkota dan banyak orang,termasuk Ayah dan tiga saudara laki-lakinya.Ia juga iri pada female lead yang begitu sempurna dalam bidang apapun tanpa ada celah.
Hingga Rubby sang antagonis berakhir dipenggal dihadapan semua anggota kerajaan termasuk ayah,ketiga saudaranya,putra mahkota dan juga didepan rakyat.Semua itu terjadi karna tuduhan meracuni pemeran utama yang tak pernah dilakukannya.
Hingga novel berakhir dengan Happy ending karna kematiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerap kekuatan
Guru yang menjadi guru memberikan tanda bahwa pertarungan di mulai!.Hal itu membuat semua orang menjadi bersemangat terlebih ketika melihat Ruby masih diam di tempatnya.
"Pertarungan ini akan selesai dalam hitungan detik",monolog Hazel dalam hati mengambil ancang-ancang untuk menyerang Ruby, kemudian ia berlari ke arah Ruby dengan mengangkat pedangnya.
Hyak!!!!
Hazel melayangkan pedagangnya tepat di kepala Ruby,ia berencana mengakhiri pertarungan itu dalam sekali serangan dan jujur saja ia memang berniat membunuh Ruby.
Namun nihil,ia justru terjatuh karna menumpukkan kekuatannya pada serangannya padahal ia hanya menyerang udara.
Hal itu membuat semua orang terkejut,karna melihat bagaimana cepatnya Ruby menghindari serangan Hazel yang begitu cepat dan jika saja tidak segera menghindar mungkin saat itu juga kepala Ruby sudah di tebas.
Hazel menjadi begitu marah ketika mengangkat wajahnya dan melihat Ruby sudah berdiri di sampingnya dengan senyum mengejek,namun ia segera akan bangkit tapi pada saat itu juga ia langsung menahan nafas dan tak berani bergerak ketika Ruby mengeluarkan pedang dan menodongkan ke lehernya bahkan ujung pedang yang tajam itu terasa menyentuh kulit lehernya.
Semua orang menjadi begitu terkejut karena Ruby sama sekali tidak melakukan serangan tapi sepertinya jika di lihat ia sudah menang sekarang,tak lain pangeran Felix dan David yang juga cukup terkejut akan hal itu.
"Wah hebat sekali tanpa melakukan serangan tapi langsung bisa menang dalam hitungan beberapa detik"
"CK,aku yakin itu hanya kebetulan"
"Apakah pertarungan sudah selesai?"
"Seharunya sudah,lihat saja kapan saja Ruby bisa mencabut nyawa putri Hazel"
Ruby menekan ujung pedangnya hingga darah segar mengalir dari leher mulus itu.
Hazel memejamkan matanya merasakan kesakitan,namun tangannya terkepal kuat sampai kapan pun ia tidak akan membiarkan dirinya kalah dari manusia yang ia anggap tidak berguna seperti Ruby,"Jangan senang dulu Ruby", Monolognya dalam hati ketika melihat senyum menyeringai dari Ruby.
"Apakah pertarungan dapat dikatakan selesai!!!"
Juri berteriak namun pada saat itu juga sebuah sinar terang biru menyelimuti tubuh Hazel,dan hal itu membuat semua orang di sana tertegun karna mereka tau kalau Hazel akan menggunakan kekuatannya.
BOOM
Sebuah serangan besar dikeluarkan oleh Hazel hingga membuat juri yang berdiri di arena pertarungan tidak siap terlempar keluar karna serangan besar itu terlalu tiba-tiba.
Ruby?
Ia tidak terpental ke luar,ia masih bisa berdiri tegak di tempatnya dengan sangat tenang.
Hazel tidak percaya di buatnya,namun hal itu semakin membuatnya tidak terima namun juga ia sadar kalau Ruby bukan seperti di pikirannya.Dengan cepat ia berdiri dan bersiap kembali melayangkan pedangnya namun Ruby dengan cepat menghindari dengan mengangkat pedangnya secara alami menghalangi pedang Hazel...
Clang...cling...Clang
Suara pedang saling bersahutan, keduanya bertarung dengan sangat sengit namun tidak akan ada yang menyangka kalau Ruby akan dengan sangat cekatan dan bersikap begitu tenang memberikan serangan bertubi-tubi sehingga membuat Hazel terlihat kesulitan hingga ia hanya bisa terus menghindar karna Ruby sama sekali tidak memberikannya kesempatan menyerang.
Clang...cling...clang!
Ruby semakin ganas memberikan serangan hingga senyum devil muncul di wajahnya,dan pada saat yang sama ia berputar dengan sedikit lompatan yang cukup tinggi kemudian mengayunkan kakinya hingga menghantam dada Hazel dengan sangat kasar....
Bruk...
Hazel terpental dan jatuh dengan jarak yang cukup jauh dari arena pertarungan dengan ketinggian dua meter itu,ia tidak sadar kalau Ruby ternyata sengaja menyudutkannya hingga ke pinggir arena dan memberikan tendangan yang begitu cepat.
Sementara itu Ruby berdiri tepat di pinggir arena pertarungan itu dengan memainkan pedangnya menatap ke bawah dimana Hazel terjatuh."Aku tidak akan melepaskan mu sebagai korban pertama"
Baik pangeran Felix dan David begitupun Amelia terkejut bagaimana Ruby begitu hebat dan mengalahkan Hazel.
Hazel menatap ke atas melihat Ruby menatapnya dengan tersenyum menyeringai,Ia merasakan seluruh tubuhnya begitu remuk dan sangat kesakitan yang luar biasa di bagian dadanya dengan begitu emosi ia mengepal tangannya dan memberikan tatapan penuh kebencian pada Ruby."Jangan senang dulu Ruby ini belum selesai!",kuat kemudian ia segera bangkit dan secara melayang ke udara.
Semua orang terkejut dan langsung menatap ke atas, mereka dibuat terkejut ketika di atas sana tubuh Hazel bersinar kemudian terlihat hewan roh miliknya muncul dengan ukuran yang besar di belakang tubuhnya.
"Wah itu adalah rubah ekor sembilan!"
"Itu adalah hewan roh yang sangat kuat"
"Itu pantas karna bagaimanapun kekuatan putri Hazel sudah tingkat bumi level 10"
"Lihat saja ini akan menjadi akhir kehidupan Ruby yang sama sekali tidak mempunyai kekuatan magic"
Mereka yakin kalau setelah ini pertarungan pasti selesai, mengetahui kekuatan Hazel yang sangat besar.
Hazel tersenyum menyeringai kemudian dengan kecepatan yang sangat cepat ia kembali turun dengan kekuatan besar di tangannya yang mengarah pada Ruby yang masih berdiri di arena pertarungan.
"Hyaaaaaak!Matilah kau Ruby!!!!!!!!"
Booom!!!
Semua orang segera menghalau lengan di depan wajah ketika serangan besar yang memberikan guncangan dan angin yang cukup besar itu menghantam hingga beberapa orang yang tidak siap terpental.
"Ruby!!",Suara teriakan Angel menggelegar ketika melihat arena pertarungan telah hancur dan tak ada siapapun lagi di atas sana kecuali Hazel dengan hewan roh rubah ekor sembilan.
Hazel tersenyum lebar ketika merasa serangannya telah membuat Ruby kalah telak,"Kau pikir kau akan menang,itu tidak akan pernah terjadi Ruby", Monolognya dengan tertawa puas kemudian memasukkan pedangnya ke dalam sarung pedang di pinggangnya.
Semua orang riuh meneriaki nama Hazel dengan penuh pujian.
"Cih ternyata hanya membuat kagum orang sebentar, benar-benar lawan yang tidak sepadan dengan ku baru sebentar harus kehilangan nyawa lemah", gumam Amelia dalam hati tertawa dengan penuh kemenangan.
David sama sekali tidak bergerak dari tempatnya,ia berfikir kalau Ruby telah tiada.
"Yeeey itu adalah putri Hazel!"
"Sangat hebat!"
Teriak Grace dan Poppy kesenangan melihat bagaimana hebatnya kekuatan Hazel hingga membaut arena pertarungan retak besar.
Beberapa guru yang menonton pertarungan itu menyayangkan namun tak bisa melakukan apapun, mereka mungkin akan segera memberikan kabar pada Duke Harley.
Saat semua orang berfikir Ruby telah kalah bahkan meninggal,tiba-tiba mereka semua terdiam menatap tak percaya ke arena pertarungan.
Ruby tanpa luka dan cedera sedikitpun berdiri tepat di belakang Hazel yang sedang merayakan kemenangannya.
"Ruby!"
Hazel yang merasa bingung karena semua orang terdiam segera menatap ke belakangnya dan begitu mengejutkannya.
Kumpulan sinar emas mengepul di tangan Ruby, kemudian ia melayangkan pukulan telak di dada Hazel bersamaan dengan itu naga kecil keluar dari balik lengan panjang Ruby dan begitu saja menyerap kekuatan Hazel dengan sangat cepat.
Hazel yang melihat seekor naga memuatnya tak bisa berkata-kata, matanya melotot besar seketika melupakan sakit yang luar biasa di dadanya sekarang bahkan tidak menyadari apa niat Ruby yang masih belum melepaskan tangannya dari dadanya.
Melihat tuannya tak bergerak rubah ekor sembilan itu akan memberikan serangan pada Ruby.
Namun pada saat itu Ruby telah selesai menyerap kekuatan Hazel hingga wanita itu terjatuh lemas.
Naga yang awalnya berwana putih berubah menjadi warna emas,ia menatap rubah ekor sembilan yang akan menyerang tuannya sehingga pada saat itu juga rubah ekor sembilan itu berhenti dan secara tiba-tiba tunduk di depan Ruby.
Hal itu membuat takjub,tak pernah ada hewan roh yang menghormati orang lain selain tuannya.
Hazel yang terduduk lemas terkejut,"Apa yang kau lakukan sialan!, serang wanita itu!"teriknya namun rubah ekor sembilan itu tak bergerak ia hanya menatap takut pada Ruby.
Ruby juga bingung kenapa rubah ekor sembilan itu tunduk dan melihatnya dengan tatapan takut,namun ia mengabaikan itu kemudian mengerahkan naganya pada rubah ekor sembilan itu.
Secara mengejutkan rubah ekor sembilan itu berubah menjadi sebuah cahaya dan kemudian di serap oleh sang naga emas.
Semua orang tidak bisa melihat naga di tangan Ruby karna ukurannya kecil,namun mereka terkejut karna Ruby terlihat menyerap hewan roh milik Hazel.
Saat itu juga sebuah rasa sakit yang sangat besar menghantam Hazel,hingga ia terbatuk-batuk dan terus mengeluarkan darah.
Namun ternyata bukan hanya dari mulutnya, tapi darah juga keluar dari hidung dan kedua matanya.
Itu sangat mengerikan sehingga membuat semua orang kembali terkejut.
Merasakan sesuatu mengalir dari matanya Hazel memegang kedua matanya dan terkejut ketika tangannya seketika di penuhi darah."Aaaaaaaaaaaaaaakh!"Teriaknya ketakutan sehingga langsung terjatuh lemas tak sadarkan diri.
###