NovelToon NovelToon
When It Rains I Find You

When It Rains I Find You

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Slice of Life
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Putu Diah Anggreni

Nana, gadis pemberani yang tengah berperang melawan penyakit kanker, tak disangka menemukan secercah keajaiban. Divonis dengan waktu terbatas, ia justru menemukan cinta yang membuat hidupnya kembali berwarna.

Seorang pria misterius hadir bagai oase di padang gurun. Sentuhan lembutnya menghangatkan hati Nana yang membeku oleh ketakutan. Tawa riang kembali menghiasi wajahnya yang pucat.

Namun, akankah cinta ini mampu mengalahkan takdir? Bisakah kebahagiaan mereka bertahan di tengah bayang-bayang kematian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putu Diah Anggreni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33: Ketemu temen

Seminggu setelah pertemuan pertama Nana sama keluarga Arga, mereka udah kayak keluarga sendiri. Ibu Arga, yang sekarang dipanggil Mama Rina sama Nana, sering banget ngajak Nana masak bareng atau sekedar ngobrol. Bapaknya Arga, yang sekarang dipanggil Papa Budi, malah udah mulai manggil Nana "anak".

Sore itu, Nana lagi sibuk di dapur rumah Arga. Dia udah janji mau masak rendang buat Papa Hendra. Arga duduk di meja makan, matanya nggak lepas dari Nana yang lagi motong-motong daging.

"Na, hati-hati dong motongnya. Ntar jari lo yang kepotong," kata Arga khawatir.

Nana cuma ketawa, "Tenang aja kali. Gue udah biasa kok masak rendang."

Tiba-tiba, Mama Rina masuk ke dapur. "Eh, ada yang lagi masak nih? Wah, Nana rajin banget ya."

Nana senyum malu-malu, "Iya Ma, kan udah janji sama Papa mau masak rendang."

Mama Rina nepuk-nepuk pundak Nana, "Pantes aja Arga betah sama kamu. Pinter masak, cantik lagi."

Arga langsung batuk-batuk denger omongan emaknya, "Mama apaan sih."

Nana cuma bisa ketawa liat muka Arga yang merah. Dia udah mulai terbiasa sama guyonan Mama Rina yang suka blak-blakan.

Setelah dua jam berkutat di dapur, akhirnya rendang buatan Nana mateng juga. Aromanya langsung nyebar ke seluruh rumah, bikin Papa Budi yang tadinya asik nonton TV langsung nongol di dapur.

"Wah, ini nih yang Papa tunggu-tunggu!" seru Papa Budi semangat. "Ayo, kita cicip."

Nana dengan gugup nyodorin sepiring rendang ke Papa Hendra. Jantungnya dag dig dug nunggu reaksi calon mertuanya itu.

Papa Hendra nyuap satu sendok rendang. Matanya langsung melebar, "Nana... ini..."

Nana nahan napas. Arga udah siap-siap mau nenangin Nana kalo rendangnya nggak enak.

"INI ENAK BANGET!" teriak Papa Hendra tiba-tiba. "Bener-bener rendang Padang asli nih. Kamu belajar dari mana, Na?"

Nana ngehela napas lega, "Dari nenek, Pa. Nenek kan orang Padang asli."

Papa Hendra manggut-manggut, "Pantes aja. Ini bener-bener top markotop deh. Ga, kamu harus cepet-cepet nikahin Nana nih. Jangan sampe diambil orang."

Arga tersedak air yang lagi dia minum, "Aduh Pa, kita kan masih kuliah."

Mama Rina ikutan nimbrung, "Iya nih, Papa bener. Nana tuh udah kayak anak sendiri. Kapan mau diresmiin jadi menantu beneran?"

Nana cuma bisa diem, mukanya merah banget. Arga garuk-garuk kepala, bingung mau jawab apa.

"Udah Ma, Pa. Nana kan masih muda. Masih pengen kuliah, kerja dulu kali," Arga akhirnya buka suara.

Papa Budi ketawa, "Ya nggak harus sekarang juga kali. Tapi janji ya, abis lulus langsung lamar Nana."

Arga cuma bisa ngangguk pasrah. Nana? Dia udah nggak tau harus pasang muka kayak apa. Seneng, malu, grogi, semua campur aduk.

Malemnya, Arga nganterin Nana pulang. Di mobil, mereka diem aja. Kayaknya masih canggung gara-gara omongan ortu Arga tadi.

"Na," panggil Arga akhirnya.

"Hm?"

"Soal omongan ortu gue tadi... lo nggak usah dipikirin ya."

Nana ngangguk pelan, "Iya, gue ngerti kok."

Arga ngehela napas, "Tapi... lo tau kan, gue serius sama lo?"

Nana noleh ke Arga, "Maksud lo?"

"Ya... meskipun kita belom siap nikah, tapi gue bener-bener pengen lo jadi bagian dari hidup gue. Sekarang, besok, selamanya."

Nana ngerasa jantungnya berdetak kenceng. Dia tau Arga serius sama dia, tapi denger Arga ngomong gitu tetep aja bikin dia deg-degan.

"Gue juga, Ga," jawab Nana pelan. "Gue nggak bisa bayangin hidup tanpa lo."

Arga senyum, tangannya megang tangan Nana. "Makasih ya udah mau sabar ngadepin keluarga gue."

Nana ketawa kecil, "Justru gue yang makasih. Ortu lo udah nerima gue kayak anak sendiri."

Sesampainya di depan rumah Nana, Arga nggak langsung pulang. Mereka duduk di teras, ngobrol sambil liatin bintang-bintang.

"Eh Na," panggil Arga.

"Apa?"

"Besok... lo mau nggak kenalan sama temen-temen gue?"

Nana kaget, "Temen-temen lo? Yang mana?"

"Yang di kampus. Mereka penasaran sama cewek yang bikin gue berubah 180 derajat," Arga nyengir.

Nana ketawa, "Emang lo berubah ya?"

"Ya iyalah. Dulu kan gue cuek, sekarang jadi romantis gini," Arga pede.

Nana mencubit lengan Arga, "Gombal!"

Mereka ketawa bareng. Nana ngerasa hidupnya udah sempurna. Punya pacar yang pengertian, calon mertua yang sayang banget sama dia. Apa lagi yang kurang?

"Oke deh, gue mau ketemu temen-temen lo," kata Nana akhirnya.

Arga senyum lebar, "Sip! Besok gue jemput ya."

Sebelum pulang, Arga meluk Nana erat. "Love you, Na," bisiknya.

"Love you too, Ga," bales Nana.

Malemnya, Nana nggak bisa tidur. Dia kepikiran soal besok. Gimana kalo temen-temennya Arga nggak suka sama dia? Atau malah ada mantan Arga di sana?

Nana geleng-geleng kepala, berusaha ngilangin pikiran negatif. "Tenang, Na. Arga sayang sama lo. Nggak mungkin dia ngenalin lo ke orang-orang yang bakal nyakitin lo," katanya dalam hati.

Besok paginya, Arga jemput Nana tepat waktu. Nana udah dandan rapi, pake dress favoritnya.

"Cantik banget," puji Arga begitu liat Nana.

Nana cuma senyum malu-malu. Sepanjang perjalanan ke kampus, dia nggak berhenti mainin ujung dressnya, tanda dia lagi gugup.

"Tenang aja, Na. Temen-temen gue baik kok," Arga berusaha nenangin Nana.

Nana cuma ngangguk. Dalam hati dia berdoa semoga semuanya lancar.

Begitu sampe di kantin kampus, Nana bisa liat sekelompok anak yang langsung dadah-dadah ke arah mereka. Itu pasti temen-temennya Arga.

"Guys, kenalin. Ini Nana, pacar gue," kata Arga begitu mereka nyampe.

Nana senyum malu-malu, "Hai semua."

"Wuiih, cantik bener pacar lo, Ga!" seru salah satu cowok. "Gue Reza. Salam kenal ya, Nana."

"Gue Dina," kata cewek berkerudung di sebelah Reza. "Akhirnya kita bisa liat muka cewek yang bikin Arga jadi rajin kuliah."

Nana ketawa denger omongan Dina. Satu per satu temen Arga mulai kenalin diri. Ada Bimo yang jago main gitar, Sinta yang hobi banget makan, dan Fajar yang katanya paling pinter di angkatan mereka.

"Nana, lo harus tau. Sejak pacaran sama lo, si Arga jadi berubah total," cerita Bimo. "Dulu dia tuh males banget, suka bolos. Sekarang? Rajin poll!"

Nana ngelirik Arga yang cuma nyengir, "Masa sih?"

"Bener Na," timpal Sinta. "Arga juga jadi lebih perhatian sama kita-kita. Dulu mah cuek bebek."

Nana ngerasa bangga denger cerita temen-temen Arga. Ternyata bener kata Arga, dia emang berubah.

"Eh Na, boleh minta nomor WA lo nggak?" tanya Dina tiba-tiba. "Kita bikin grup aja yuk, biar bisa ngobrol-ngobrol."

Nana ngangguk seneng, "Boleh banget!"

Arga senyum liat Nana yang udah mulai akrab sama temen-temennya. Dia tau, Nana pasti bakal cocok sama mereka.

Seharian itu, Nana habisiin waktu bareng Arga dan temen-temennya. Mereka ngobrol, bercanda, bahkan sempet main truth or dare. Nana ngerasa kayak udah kenal mereka bertaun-taun.

Pulangnya, Nana nggak berhenti senyum.

"Gimana? Seru kan?" tanya Arga.

Nana ngangguk semangat, "Seru banget! Temen-temen lo asik-asik ya."

Arga nyium kening Nana, "Tuh kan. Gue bilang juga apa."

Nana meluk lengan Arga, "Makasih ya udah kenalin gue ke mereka."

"Anything for you, Na," bales Arga lembut.

Malam itu, Nana tidur dengan perasaan bahagia. Dia ngerasa hidupnya makin lengkap. Punya pacar yang pengertian, calon mertua yang sayang, dan sekarang temen-temen baru yang asik.

1
Kia Shoji
Hu hu hu... ❤️
Putu Diah Anggreni
Aku juga pas buatnya nangis kak/Sob/ Apalagi ini hasil imajinasi aku yg lagi di kemo/Sob//Cry/
dee zahira
nangis baca di part ini
dee zahira
semangat
dee zahira
keren kak...
azura Shekarningrum
Luar biasa
azura Shekarningrum
Lumayan
ㅤㅤZ
Paporitin dulu besok lanjut lagi
ㅤㅤZ
Keren
Protocetus
min kunjungin ya novelku Bola Kok dalam Saku
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
dah sampe sini dulu bacanya. besok lagi. mau tidur 🫶
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
ini terlalu sweet 🥹
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
hey kenapa favorit kita sama semua 😌🤌
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
aaaaaa jd ikutan excited
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
🥹 bertahan ya say
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
milih latarnya Borobudur doang 😍
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
aaaargggh gemas
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
baca NT rasa WP 😆👍
Ms S.
Gak sabar nih nungguin kelanjutannya, update cepat ya thor!
Putu Diah Anggreni: Halo kak, sudah update lagi ya/Heart/
total 1 replies
Aerik_chan
wahhh untuk ada secercah harapan....
yuk kak saling dukung #crazy in love
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!