NovelToon NovelToon
Dinikahi Kekasih Orang

Dinikahi Kekasih Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Cinta Beda Dunia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Ailah Sarii

Melody Mikayla gadis berusia 18 tahun terpaksa harus menikah dengan Alvaro Evano seorang pria yang jauh lebih tua darinya, bukan usia yang menjadi persoalannya, tetapi Alvaro adalah orang asing baginya dan sudah memiliki kekasih. Alvaro mau menikah dengan Melody karena terjerat masalah di masa lalu, masalah apa yang membuat Alvaro tidak bisa menolak pernikahan itu padahal mempunyai kekasih? Lantas, bagaimanakah kisah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ailah Sarii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi Kemana dengan Alvaro?

Alvaro keluar dari kamarnya tiba-tiba saja lengannya yang sakit mengenai pintu membuat darahnya keluar lagi, padahal awalnya luka tersebut sudah mengering. Melody yang melihat itu langsung menghampirinya dengan cepat membungkus dengan pakaian yang dibawanya.

Darahnya berpindah ke pakaian tersebut, Alvaro melepaskan lengan Melody dari tangannya. Ia mengelap darah di sana sendiri. Ardiaz keluar kamar agak terkejut karena melihat itu. Melody lebih terkejut karena melihat Ardiaz datang. Tujuannya ke lantai atas untuk bertemu dengan Ardiaz, ia mau mengantarkan pakaian yang diberikan Ardiaz untuk ke acara pesta pernikahan waktu itu. Ia mau mengembalikannya, tetapi malah menjadi kotor.

"Mas Ardiaz, saya minta maaf bajunya ..."

"Gak apa-apa Melody, lagian bajunya udah saya kasih ke kamu harusnya gak usah dikembalikan."

"Saya gak tahu, tapi saya minta maaf karena bajunya udah kotor."

"Saya akan menggantinya," sela Alvaro.

Melody menolak tidak perlu diganti karena menolongnya tidak membutuhkan balasan. Alvaro tidak mengatakan apapun ia hanya mengucapkan terima kasih kemudian masuk kamar. Melody pun pergi ke kampusnya bertemu dengan teman-temannya.

Namun, ada hal yang membuatnya heran ketika menyapa Silvi yang terkesan seperti tidak mendengar ucapannya. Bagi Melody mungkin memang tidak mendengarnya, sehingga ia mengajaknya berbicara dengan tengah teman yang lainnnya sedang berbincang-bincang.

Namun, Silvi ini hanya menjawabnya tanpa bertanya apapun. Tidak seperti biasanya ya walaupun Silvi terkesan jarang bicara, tetapi bukan berarti tidak pernah basa-basi pada temannya. Bahkan, ketika jam pelajaran berlangsung Melody menanyakan tentang pelajaran pun tidak dijawab olehnya.

Ketika jam pulang ia minta waktu pada teman-temannya untuk bicara berdua dengan Silvi. Mereka heran karena biasanya juga tidak ada istilah bicara berdua, mereka selalu berbicara berlima. Namun, mereka tetap memberikan waktu dengan saling penasaran apa yang sebenarnya mereka bicarakan?

"Silvi, apakah aku punya salah sama kamu?"

"Gak ada yang salah," jawabnya.

"Tapi aku merasa akhir-akhir ini kamu sangat berbeda," kekeh Melody.

"Setiap manusia bisa mengubah dirinya dari hari ke hari jadi untuk apa kamu mempertanyakan soal perubahan seseorang? Bukankah kamu juga bisa saja mengubah dirimu sendiri?"

"Aku hanya merasa kamu seperti marah padaku."

"Untuk apa aku marah padamu? Aku gak punya banyak waktu untuk membicarakan hal yang nggak penting, aku pamit mau pulang."

Gadis itu berlalu pergi meninggalkan Melody yang tengah berdiri di belakangnya. Melody bingung apa yang sebenarnya terjadi, ia kembali ke tempat semula di mana ketiga temannya masih berdiri di dekat mobil Nara. Gita dan Indy langsung bertanya apa yang dibicarakan di belakang mereka?

"Ini bukan masalah besar jadi gak penting," ucap Melody.

Namun Indy dan Gita malah memaksa agar Melody menjelaskan apa yang terjadi. Mungkin saja jika mereka tahu bisa membantu. Mereka juga heran mengapa Melody tidak kembali dengan Silvi padahal tadi pergi dengannya.

"Aku minta kalian jangan bilang-bilang sama Silvi," pinta Melody.

"Iya," ucap mereka bersamaan.

"Akhir-akhir ini aku merasa Silvi seperti marah padaku hanya saja aku tidak tahu apa yang membuatnya seperti itu padaku. Mungkin itu hanya perasanku saja," jelas Melody.

"Mengenai Silvi kayaknya dia ke aku baik-baik saja seperti biasanya," ucap Indy.

"Iya ke aku juga gak ada yang berubah," sahut Gita yang diangguki Nara.

Melody meyakinkan dirinya mungkin itu hanya perasannya saja. Temannya juga berpendapat sama mungkin saja Melody sedang punya masalah pribadi sehingga mengira Silvi berubah padahal tidak sama sekali. Gadis itu pun pulang karena jemputan sudah tiba, sepanjang perjalanan Melody memikirkan hal tersebut.

Ketika Melody pergi Alex datang menanyakannya pada teman gadis tersebut. Ia merasa datang terlambat karena Melody sudah pulang seandainya tiba lebih awal pasti bisa mengajaknya pulang bersama. Silvi dari jauh melihat kedatangan pria tersebut, ia yang sejak tadi mau pulang malah menemui Alex yang baru saja pergi dari tempat teman-temannya Melody.

"Kamu pulang sendiri?" tanya Silvi memberanikan diri.

"Iya benar," jawab Alex sambil menghentikan langkahnya.

"Aku boleh ikut pulang sama kamu gak?"

Alex terdiam sejenak, ia menyukai Melody bukan Silvi sehingga tidak mau membawanya karena bisa saja dilihat oleh Melody yang mungkin saja beranggapan Alex mendekati Silvi. Alex menolaknya karena mau ada janji bertemu dengan teman-temannya, tidak langsung pulang ke rumah.

"Oh gitu, ya."

"Iya Silvi maaf, ya."

Pria itu berlalu pergi membuat Silvi memandangi setiap langkahnya. Ia yakin kalau Alex menolaknya karena memang tidak tertarik padanya bukan karena ingin bertemu teman-teman. Seandainya Melody yang ada di posisi itu pasti tidak akan ada namanya penolakan yang keluar dari mulut Alex.

Ketika malam tiba, pada saat Melody twnagh istirahat tiba-tiba saja pesan masuk dari Alex. Pria itu mengajaknya makan malam, jika Melody bisa maka akan datang untuk menjemputnya. Hanya saja pesan itu tidak dibalasnya membuat Alex bingung sebenarnya Melody mau pergi atau tidak?

Ia pikir mungkin kalau datang secara langsung Melody mau pergi. Beberapa menit kemudian sebuah motor berhenti di depan pagar rumah tersebut, ia bertemu security menanyakan Melody. Pria itu pergi memanggil Melody yang tengah sibuk dengan buku pelajarannya. Alvaro yang tahu tentang itu pergi lebih dahulu menemui Alex.

"Ada apa malam-malam ke sini?" tanyanya.

"Lho, kamu bukannya pacar sodara saya, ya?" tanya Alex sambil memandangi wajah Alvaro yang terhalang pagar.

"Siapa?"

"Serena."

"Iya, terus kenapa?"

"Jadi Melody adikmu dan Serena itu kakakku, kebetulan aku tinggal di rumahnya karena kuliah di sini."

"Maksudnya?"

"Aku anaknya adik ibunya Serena."

Alvaro mengangguk pelan, Alex mengulurkan tangannya untuk berkenalan diterima Alvaro. Lantas, ia mengatakan tujuannya ke sana.

"Itu dia Melody," ucap Alex ketika melihat Melody di belakang Alvaro.

Alvaro membalikkan badannya membuat Melody merasa tidak enak.

"Alex kenapa kamu ke sini?" tanya Melody.

"Aku mau menjemputmu makan malam," jawabnya.

"Maaf aku gak bisa, aku harus belajar."

Alex ini malah minta Alvaro untuk membujuk Melody supaya pergi dengannya. Namun, Alvaro tidak mau urusan ia pilih pergi. Alex bertanya apakah kakaknya Melody yang satu itu sedingin itu?

"Dia itu galak jadi kamu jangan macam-macam kalau gak mau dimarahi."

"Serius?"

Melody mengangguk pelan, Alex berpikir kenapa Serena mau dengan Alvaro? Melody minta pria untuk pulang atau Alvaro akan kembali dan marah. Akhirnya, Alex memutuskan untuk pergi walaupun agak kecewa jauh-jauh dari rumah eh malah ditolak, tetapi baginya tidak masalah namanya juga pengorbanan. Melody melihat Alvaro tengah duduk di sofa, ia minta maaf karena mungkin malamnya terganggu dengan kedatangan Alex.

"Tidak masalah, besok kamu siap-siap kita pergi."

"Pergi? Kemana?"

"Jangan banyak bertanya, lakukan apa yang saya katakan."

Gadis itu mengangguk pelan dengan raut wajahnya yang agak ketakutan.

1
Yuni Ngsih
wah Thor lg asyik baca tentang Melody & Aldiaz dipotong....certranya oke....👍👍👍
Piet Mayong
yang harus dilakukan ya mandi dgn air segentong biar encer tuh otak
Aurora
Luar biasa
Sunshine🤎
Hi Thor aku mampir 1 🌹 untukmu, yuk intip karya aku/Bye-Bye/
Ibran Hidayat
keren alur ceritanya
Ibran Hidayat
lanjut kak
Jelosi James
Paragraf tiap halaman bikin saya ikut terbawa cerita.
Aurora: ceritanya menarik bikin penasaran
Ailah Sarii: Terima kasih sudah mampir, Kak 😊
total 2 replies
bunda Qamariah
Wow😍 alurnya keren! Semoga sukses selalu ya😍😍😍
Ailah Sarii: Terima kasih sudah mampir, Kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!