Dinikahi Kekasih Orang
Tragedi kelam telah mengorbankan sosok wanita cantik yang baru lulus SMA yaitu Melody Mikhayla. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke- 18 tahun Meody harus menerima kenyataan yang amat pahit.
Melody harus menikah dengan pria bernama Alvaro Evano, pria berusia 30 tahun yang sudah memiliki kekasih. Bahkan, Melody tidak memiliki perasaan apapun padanya, hanya rasa benci yang tersimpan di benak gadis itu.
Seharusnya, jika Melody tidak bisa menolak setidaknya pria itu harus bisa karena ia memiliki kekasih. Setidaknya pertahankan hubungannya dengan wanita pujaan hatinya, tetapi tidak sama sekali.
Gadis itu tidak bisa membantah keinginan ibunya yang mengharuskan dirinya menikah dengan Alvaro. Melody bak menjadi korban karena tidak tahu mengapa sang Ibu tega menikahkannya dengan pria itu.
"Bersikaplah seperti orang yang bahagia karena pernikahannya," kata sang Ibu di telinga Melody.
Melody berusaha menahan bulir bening di pelupuk matanya yang indah. Ada rasa sakit di hatinya ketika melihat sosok Alvaro yang baru saja duduk di sampingnya. Dalam hitungan menit ia telah resmi menjadi istri pria berkulit putih itu.
Kenapa dan ada apa? Melody tidak tahu harus bertanya pada siapa. Air matanya kian pecah kala sang Ibu meninggalkan gadis tersebut di tempat yang sangat asing. Kepada siapa ia harus bercerita jika sedih? Kepada siapa ia harus mengadu? Bahkan, seorang Ibu yang amat disayanginya pun telah tega memaksanya untuk menikah dengan kekasih orang lain.
"Hey bocah, jangan coba-coba kamu menganggapku sebagai suamimu, aku terpaksa menikah dengan bocah ingusan kayak kamu!" tegas Alvaro kala memasuki kamarnya.
Pintu yang hendak ditutup gagangnya ditarik dari luar oleh seorang wanita. Alvaro tersentak kaget sehingga tangannya melepaskan gagang pintu itu.
"Jangan bersikap seenaknya di hadapan Melody," ucap wanita tersebut.
"Di sini gak ada orang lain yang akan tahu apa yang kulakukan padanya," ungkap Alvaro.
"Mama hanya khawatir kamu akan terkena masalah."
Alvaro enggan mendengarkan ucapan sang Ibu, ia berlalu memasuki kamarnya. Melody merasa ada yang aneh di antara mereka, tetapi entah apa yang sebenarnya terjadi. Wanita yang kini menjadi mertuanya itu membawa Melody ke kamar tamu.
Ia minta Melody untuk tidur di tempat tersebut, walaupun sudah menikah ia dilarang untuk satu kamar dengan Alvaro. Aneh, kenapa harus diadakan pernikahan jika memang hanyalah paksaan. Melody tidak bisa berkutik, ia hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh wanita tersebut.
Kala pagi tiba, pintu kamarnya diketuk dari luar membuat seseorang yang ada di dalam sana keluar. Ibunya Alvaro masuk kamar mengatakan pada Melody jika ada seorang wanita cantik datang itu artinya kekasih dari Alvaro. Jika wanita tersebut menanyakan apa hubungan Melody dengan keluarganya maka Melody harus mengatakan kalau ia adalah keponakan ibunya Alvaro.
"Mengerti?" tanya wanita tersebut.
Melody mengangguk pelan, pertanda kalau dirinya paham dan wanita itu berlalu meninggalkannya. Gadis itu bertemu dengan Alvaro yang sibuk dengan ponselnya, melihat ke arahnya pun tidak sama sekali apalagi menyapa.
Bukannya Melody ingin disapa, hanya saja jika sebagai pasangan tidak seharusnya bersikap masing-masing. Ada banyak pertanyaan di benak Melody yang belum ada jawabannya, ia pun tidak tahu harus mencari jawaban kemana?
Alvaro yang berada di hadapan Melody pun berbicara, "Aku berangkat dulu, ya."
Melody pikir ucapan itu dikatakan padanya, nyatanya bukan karena ibunya Alvaro melangkah melewati Melody. Ternyata sejak tadi wanita itu berdiri di belakang Melody.
"Iya sayang, hati-hati."
"Oh ya nanti siang menantu Mama datang, katanya kangen sama Mama."
Menantu? Padahal jelas-jelas menantunya ada di sana, tetapi tidak dianggap.
"Iya Mama tunggu kedatangannya, kenapa dia gak ngasih tahu Mama aja malah lewat kamu dulu?"
"Takut ganggu Mama," jawab Alvaro.
Wanita itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya karena salut saja pada calon menantunya. Alvaro pun pergi tanpa berucap sepatah kata pun pada Melody. Ibunya Alvaro mengingatkan pada Melody untuk mengatakan apa yang diperintah olehnya.
"Saya akan melakukannya," jawab Melody.
"Saya percaya kamu adalah perempuan yang baik," ucap wanita tersebut sambil menepuk lengan Melody.
"Kamu jangan berharap kalau saya akan menganggapmu sebagai menantu karena saya sudah punya calon menantu, saya gak ada maksud buat menyakitimu. Hanya saja saya berusaha untuk menyadarkan kamu agar tidak berharap," sambungnya.
Melody hanya diam, ia pun tidak tahu mengapa harus berada di rumah tersebut sedang keberadaannya tidak diterima. Pada dasarnya, ibunya Alvaro memang orang yang baik hanya saja menganggap Melody seperti orang lain.
"Oh ya, kamu juga di sini gak perlu kerja karena kamu bukan pembantu, saya sudah punya banyak pekerja di sini. Tugas kamu hanya mengikuti apa yang saya katakan, paham?"
"Iya saya paham," jawab Melody.
"Tidak perlu saya kasih tahu kenapa saya melakukan ini sama kamu karena pastinya kamu juga udah tahu," ucapnya lagi membuat Melody mengerutkan keningnya.
Jelas ia tidak tahu apapun, wanita itu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya. Ia bilang itu untuk kebutuhan Melody sehari-hari. Melody tidak mau menerima, tetapi sudah seharusnya Melody mendapatkan uang tersebut karena ia tidak mau Melody berkata yang tidak-tidak sehingga merusak reputasi keluarganya.
Melody terpaksa menerima uang tersebut, wanita itu juga mengatakan kalau ia sudah menyiapkan baju-baju untuk Melody. Bersikaplah seperti keponakannya di hadapan kekasih Alvaro jangan sampai seperti pembantu.
Gadis manis itu masuk kamarnya, benar saja ia menemukan beberapa paper bag berisi pakaian dan yang lainnya. Barang-barangnya sangat bagus, hanya saja mengapa ibunya Alvaro sebaik itu padanya? Ini masih barang mahal dan terlihat mewah, mengapa membuang-buang uang hanya untuk menantu yang tidak dianggapnya?
Di tempat lain, Alvaro tengah menjawab telepon dari kekasihnya yang mengatakan kalau ia sedang dalam perjalanan ke rumah Alvaro. Ada rasa senang di benak Alvaro karena ibunya akan bertemu dengan wanita pujaan hatinya itu, hanya saja di sisi lain Alvaro takut kalau sampai Melody memberitahu segalanya. Alvaro berganti menghubungi ibunya yang tengah mengatur pembantu untuk menyiapkan segalanya dengan baik. Di balik telepon Alvaro mengatakan apa yang ditakutkannya.
"Jangan khawatir, Mama udah mengaturnya."
"Apa Mama yakin kalau Melody gak akan mengkhianati kita?" tanya Alvaro yang tidak percaya ucapan ibunya.
"Mama sih yakin-yakin aja, lagian mukanya polos gitu mana mungkin berani bohong sama kita."
"Pokoknya Mama atur semuanya soalnya aku gak mungkin pulang sekarang karena sebentar lagi akan ada meeting."
Ibunya menyanggupi keinginan putranya, ia agak terkejut melihat Melody yang baru saja keluar dari kamarnya, ya tentu saja Melody terlihat anggun dengan dress selututnya itu.
"Ada yang bisa saya bantu, Bu?" tanya Melody.
"Biasakan panggil saya Tante karena kamu saya anggap keponakan, jangan sampai kamu salah sebut."
"Permisi, Bu. Ada seseorang datang," ucap seorang pembantu membuat majikannya terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨 LAWRENCIUM 🤎
Hi Thor aku mampir 1 🌹 untukmu, yuk intip karya aku/Bye-Bye/
2024-07-25
0
bunda Qamariah
Wow😍 alurnya keren! Semoga sukses selalu ya😍😍😍
2024-07-03
1