NovelToon NovelToon
Sang Pemilik Hati

Sang Pemilik Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:22.6k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_w

Ardian Herlambang duda tampan yang tak memiliki keinginan untuk menikah lagi setelah sang istri meninggal harus berurusan dengan gadis yang selama ini selalu dihindarinya.
Kinanti Maheswari, dokter cantik yang selama ini selalu menatap satu pria di dalam hidupnya. Rasa cintanya yang besar membuatnya tak bisa berpaling dari Ardi, walaupun berkali-kali lelaki itu mematahkan hatinya.
Hingga akhirnya sebuah kesalahpahaman membuat Ardi terang-terangan membenci Kinanti dan mengucapkan kata-kata yang sangat menyakiti hati gadis itu. Hingga akhirnya Kinan memutuskan untuk benar-benar pergi.
"Jangan pernah menghubungiku hanya karena merasa bersalah, semua yang kamu ucapkan benar. Aku bukan siapa-siapa, hanya parasit yang menumpang hidup di tengah-tengah keluarga kalian." ucap Kinan pada Ardi sebelum berlalu menuju calon suami yang sudah menunggunya.
Akankah Ardi menyadari perasaannya setelah kehilangan Kinanti? Bagaimana kehidupan Kinanti bersama lelaki yang tak pernah bisa dicintainya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Akan Bisa Mundur Lagi

Ada yang pernah mengatakan Tuhan tau apa yang terbaik untuk umatnya.

Kadang apa yang kita inginkan tak sesuai dengan kenyataan padahal begitu banyak untaian doa yang kita ucapkan kepada sang pencipta.

Dan itu bukan karena Tuhan tak menyayangimu, tapi karena Dia memberikan apa yang sangat kamu butuhkan, bukan hanya apa yang kamu inginkan.

Bohong jika kita tak merasakan sedih ataupun kecewa, tapi begitulah hidup. Tak semuanya berjalan sesuai keinginan kita.

Seperti perasaan Kinan saat ini, dia merasa waktu berjalan begitu cepat. Dan tak terasa dia sudah tiga minggu menjalin hubungan dengan Bian.

Jika ditanya soal perasaan, Kinan masih butuh waktu. Menghapus sosok yang sudah mengisi hatinya di sepanjang usianya bukanlah hal yang mudah.

Kadang ada rasa ingin kembali pada sosok itu tapi langkahnya terhenti karena otak cerdasnya yang berkata 'Kamu pasti akan ditolak lagi.'

Di hari minggu ini, Bian mengajak Kinan menemui ibunya. Hal yang membuat Kinan merasa terbebani.

Jika Kinan sudah saling mengenalkan keluarga, itu artinya hubungi mereka semakin serius. Dan Kinan masih memiliki keraguan dihatinya untuk serius menjalani masa depan bersama Bian. Saat Kinan mengatakan jika dia belum siap menemui ibunya, ucapan lembut Bian justru membuat Kinan merasa tak enak hati.

"Mas, kita tunda dulu ya kenalan sama ibumu. Aku belum siap ketemu ibumu, mas." kata Kinan kemarin sore.

"Loh, kenapa? Mama cuma mau ketemu dan mengenal kamu saja. Ibu nggak galak sampai makan orang kok." Bian sambil bercanda, berusaha meyakinkan Kinan

"Aku khawatir malah akan mengecewakan mas dan keluarga mas. Lebih baik kita jalani seperti ini saja dulu, mas." bujuk Kinan

"Justru aku yang khawatir." manik hitam Bian menatap lurus mata bening milik Kinan.

"Yang pertama aku khawatir kamu berubah pikiran dan akan meninggalkanku. Kedua aku khawatir ibu akan marah padaku. Karena sejak kecil aku diajarkan untuk menghargai perempuan karena ibu dan kakakku seorang perempuan." kata Bian sambil mengelus kening Kinan yang mengernyit.

"Ibu bilang, jika aku sudah serius menjalin hubungan spesial maka aku harus mengenalkannya kepada ibu. Bukan karena ingin menilai baik buruknya tapi ibu hanya khawatir aku memberikan harapan palsu pada anak gadis orang." kata Bian sambil tersenyum lembut pada Kinan.

"Dan aku tak mau memberikan harapan palsu padamu. Karena aku ingin harapan itu justru menjadi sebuah kenyataan." katanya sambil menggenggam tangan Kinan.

Kinan menghela nafasnya, dia baru saja selesai memakai dress warna salem yang terlihat sangat pas di tubuhnya.

Kinan menatap ke arah cermin lalu mengambil sisir untuk menata rambutnya. Sebentar lagi Bian pasti akan datang menjemputnya, tapi dia belum selesai bersiap-siap.

"Apa aku harus mundur sekarang?" tanya Kinan saat menatap bayangannya di cermin itu.

Kinan mengikat rambutnya dengan gaya sederhana. Dia memang tidak suka dengan dandanan yang ribet, bahkan dia hanya menggunakan bedak dan sapuan lipstik yang sangat tipis di bibirnya.

Kinan menatap wajahnya yang cantik. Bukannya sombong, tapi memang benar wajah Kinan sangat cantik untuk ukuran wanita-wanita di sekitar Ardi.

Bahkan dibandingkan Andini, Kinan jauh lebih cantik dan menarik. Tapi tetap saja di mata Ardi dia adalah anak para pengkhianat.

Ayahnya mengkhianati tunangannya dan ibunya mengkhianati sahabatnya. Wajar saja Ardi membencinya, apalagi yang dikhianati itu adalah kakak sepupunya.

Sedang asyiknya Kinan melamun, terdengar suara bel. Sepertinya Bian sudah datang menjemputnya.

Kinan pun berjalan keluar kamar menuju pintu depan. Dia membuka pintu apartemen setelah menghela nafas panjang.

Bian sedang berdiri di depan pintu apartemennya tangan kirinya membawa sebuah kantong berlogo sebuah minimarket yang terkenal menjamur dimana-mana.

Dan di tangan satunya lagi membawa sebuah buket bunga yang sangat indah.

"Edelweis??" tanya Kinan dengan heran saat menerima buket bunga dari Bian.

"Hmm, maaf aku tak memberi kamu mawar merah. Bagiku lebih baik memberikan kamu bunga ini. Agar cintaku bisa tetap abadi seperti bunga ini." kata Bian.

Kinan pun mengangkat kepalanya yang tadinya menatap rangkaian bunga indah di tangannya. Mata Kinan yang selalu membuat Bian terpesona menatapnya kaget.

"Mas???."

"Iya, aku tau. Bunga itukan sebagai simbol hati dan perasaan aku untuk kamu. Bukan sebaliknya. Aku jujur saat mengatakan harapanku." kata Bian.

"Oh ya, ini ada cemilan dan cokelat kesukaan kamu. Aku tadi singgah sebentar ke minimarket jadi sekalian beliin kamu." kata Bian mengalihkan percakapan mereka mengenai perasaan, lebih tepatnya perasaannya pada Kinan.

"Banyak banget, mas. Mana bisa aku habisin semua." kata Kinan saat melihat isi kantong itu.

"Sebagian bawa aja ke rumah sakit, kan ada Vira dan Farhan." kata Bian.

"Farhan belum boleh makan beginian, mas. Masih masa pemulihan, dia harus makan makanan yang dianjurkan dokter." gerutu Kinan

"Iya...iya, Bu Dokter cantik kalau ngomel makin cantik. Jadi gemes pengen peluk." kata Bian manja sambil mendekati Kinan

"Maass! awas ya kalau macam-macam. Aku laporin ke papa, baru tau rasa." ancam Kinan

Bian tertawa melihat ekspresi Kinan, lalu dia mengatakan sesuatu yang membuat Kinan semakin kesal.

"Lapor aja, sayang. Aku ikhlas, nggak apa-apa dimarahi sebentar. Tapi habis itu pasti kita langsung cepat-cepat dinikahkan." kata Bian malah semakin menggoda Kinan.

"Ck, udah mas. Makin ngaco omong nya." Kinan terlihat cemberut lalu menyimpan buket bunga itu ke dalam sebuah wadah kaca yang ditemukanya di rak dapur apartemennya. Setelah itu dia menyimpan cemilan yang dibawa oleh Bian.

"Malah makin estetik ya pakai toples kaca begini." kata Bian saat melihat bunga edelweiss yang di simpan Kinan dalam sebuah toples kaca pengganti vas bunga.

"Ngeledek kamu, mas? Aku nggak punya vas bunga. Soalnya memang gak pernah memajang bunga di sini." kata Kinan membuat Bian menaikan sebelah alisnya.

"Lalu, di tempat lain ada?" tanya Bian penasaran

"Ada, pernah dikasih pasien tapi aku simpan di ruanganku di rumah sakit. Kadang juga dibawa sama Nadia atau staf rumah sakit." kata Kinan

"Dari mantan pacar atau mantan gebetan?"

"Kalau udah mantan, ngapain disimpan. Apalagi kalau yang dikasih itu bunga. Kalau layu ya aku buang lah."

"Kalau yang ini nggak akan layu. Seperti maknanya." kata Bian lagi kali ini dengan tatapan mata yang membuat Kinan salah tingkah.

"Kita berangkat sekarang, yuk." kata Bian mengajak Kinan

"Aku ambil tas dulu ya, mas." kata Kinan lalu berjalan ke dalam kamar untuk mengambil tasnya.

Sekali lagi Kinan menatap bayangannya di cermin sebelum dia keluar kamar.

"Setelah ini kamu nggak akan bisa mundur lagi, Kinan." katanya pada bayangannya sendiri. Karena setelah keluarganya, Bian pasti akan mendesak untuk segera melangkah ke jenjang pernikahan.

1
Endah Setyati
Berarti bukan salah ibu kandung Kinan,tp ayah kandung Kinan yg ga bisa nolak di jodohkan sama putri krna orangtua mereka saling kenal,,krna sebenarnya ayah ibu Kinan saling cinta ,Kinan ada juga krna mereka sudah menikah walau siri,,bukan krna hamil duluan
Endah Setyati
Emang bener Kinan spek bidadari,, cuma Ardi aja yg buta ga bisa liat itu🤪🤪
Endah Setyati
Ardi??? Rasain,,, kebiasaan di kejar Kinan terus,, ngelunjak kan,, pas liat Kinan sama orang lain pasti ada rasa rasa gimanaaaa gitu,, iya kan iya doong,, kenapa cemburuuu ya🤣🤣🤣 nikmatin deh mas Ardi sampe puas
Endah Setyati
Kinan berhentilah,, cukup Kinan,, semakin sakit jika di teruskan,, bersabar akan datangnya seorang yg mencintai kamu tulus,, cukuplah nanti menerima cinta yang berlimpah,, jangan menghambur cinta pada orang yang tak perduli dan peka padamu 😇😇
Endah Setyati
Jangn sampai Ardi di jebak wini soal kehamilannya sama Reza, malah Ardi nanti yg di kambing hitamkan
Rita Susanti
lama amat kak upnya
Susi Akbarini
lhoooooo...
gmna ini kak kelanjutannyaa...

kangen ini ..
❤❤❤❤❤❤❤
Dewi Asmara
semangat kinan-bian
Susi Akbarini
yezzz..

good job kinan..
❤❤❤❤❤❤
Rina Nurvitasari
bagus itu Kinan km emang harus membuka hati buat Bian, biar pengorbanan'ya gak sia2 untuk bikin km senang...dan lupakan Ardi
Arieee
bagus Kinan🥰🥰🥰🥰🥰🥰👍👍👍👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪💪
Al Fatih
Tekadmu harus kuat lho Kinan. Jangan nanti om Ardi datang nangis2,, kamu sudah luluh lagi
tiara
bagus Kinan lupakan Ardi yang tak pernah menghargai pengorbananmu mulailah hidup baru dengan Bian
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus keren & menarik top mantap is the best👍👍👍
Rina Nurvitasari
semoga Kinan gak akan mundur untuk bersama Bian
Rina Nurvitasari
Ardi nyari wanita lain aja lah, nanti kasian bian udah berjuang
Rina Nurvitasari
lupakan Ardi buka lah hatimu buat Bian Kinan
Susi Akbarini
yezzzz...
❤❤❤❤❤❤
Al Fatih
aq berharap Kinan tidak akan mengecewakan mas bian. Bian mengerti keadaan hatimu dan dia memberikan kesempatan utk hatimu bisa move on,, skrg semua terserah author mau d jodohin sama siapa dokter Kinan. Karena kadang qta mau begini,, eeh ternyata akhirnya begitu,, jujur aq lebih kasian sama mas bian. Please,, biarkan mas bian tetep jadi sosok yg baik,, jangan hanya karna agar Kinan dan om Ardi bersatu,, tiba2 mas bian punya sifat jahat yg tersembunyi,, sehingga qta terpaksa setuju Kinan sama om Ardi lagi. Maaf,, Krn pada umumnya kisah2 akan seperti itu.
kalo pun misalnya pada akhirnya Kinan ga jadi sama mas bian,, itu karna mas bian akan bertemu jodoh yg lebih baik dari pada Kinan.
Itu harapan ku sih kak,, jangan marah yaaa🙏🏻
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!