Terjerat Cinta CEO Kejam

{ Dimana kamu }

{ kaka gak perlu tau aku dimana}

{ aku meminta mu datang ke apartemen ku hari ini }

{ untuk apa, kalau untuk membahas pelakor itu aku gamau }

{ kamu yakin}

{ baiklah, jangan salahkan aku untuk tak memberimu jatah bulanan lagi, kartu kredit yang aku berikan akan ku blokir }

{ kaka gak bisa gitu dong, itu kartu milik ku aku akan mengadukan pada papa dan mamah }

{ adukan saja aku tak pernah takut, aku juga kan menceritakan tentang uang 200 juta yang kau pakai dalam sehari pada mereka nanti}

{ iii kaka nyebelin itu kan sudah 1 tahun yang lalu, aku juga kan korban waktu itu }

{ maka cepatlah kemari, kau pikir aku tak tau dimana dirimu berada, kalau kau tak secepatnya kesini maka mereka yang akan menyeretmu }

{ kaka mengancam ku }

{ lihatlah keluar apartemen, kalau kamu tidak kemari makan mereka akan menyeretmu}

Sekar pun melihat keluar apartemen dengan mengintip di cela lubang pintu, terlihat kedua pria yang cukup menyeramkan disana

{ kaka gila, kaka ingin aku mati di tangan mereka }

{ cepatlah kemari }

{ aku akan kesana tapi minta mereka pergi }

{ pilihan yang tepat }

{ tut } sambungan telpon pun terputus.

percakapan antara kedua bersodara yang penuh akan drama.,

Damian akhirnya menyuruh kedua anak buahnya untuk pergi dari apartemen amel tempat sekar menginap sekarang.

Sekar kemudian melihat ke arah pintu kembali mengintip dari lubang yang ada di pintu tersebut, dan mereka pun sudah tak ada disana

"ngapain lo" tanya amel yang melihat sekar mengintip

"ada orang diluar tadi, tapi sekarang gak ada"

"yang bener lo jangan jangan orang jahat lagi" ucap amel dan ikut mengintip disana

"gak ada siapa siapa "

"tadi ada sekarang gak ada"

"terus lo ngapain ngomong ke gua kalau tuh orang udah gk ada. Bego"

"kan lo nanya tadi, dodol gimana si"

"tau lah terserah lo" ucap amel lalu pergi

"uuhhh dasar lo"

****************

" mau kemana lo rapih bener?" tanya amel

"ke apartemen kaka gua, lo mau ikut" jawab sekar

"ngapain?" tanya amel kepo

"ga tau dia bilang mau meluruskan masalah antara gua dan istri nya itu"

"siapa emang istrinya" ucap amel yang lupa

"siapa lagi chika si pelakor"

"Sekar" ucap amel

"oke oke, lo mau ikut?" tanya sekar

"boleh, gua mau ketemu "

"lo cepatan siap siap"

****************

Mereka akhirnya sampai di apartemen mewah di kota ini

"wah bagus juga nih apartemen" ucap amel yang dari tadi terus memuji apartemen ini, sedangkan sekar malah sedikit jengah karena kejadian kemarin dia mulai malas ke apartemen ini kalau bukan karena ancaman damian ia juga tak ingin menginjakan kakinya di sini.

"berisik lo" ucap sekar ketuh

"dich, sewot mulu cepet tua entar" ledek amel

tapi tak ada jawaban dari sekar.

"tok tok tok" ketukan pintu yang di buat sekar

Degan kencang

"berisik lo, pelan pelan napa nih pintu bisa rusak entar" tegur amel

"diem kenapa si lo mel, ngomel mulu dari tadi"

"lo sewot mulu, perasaan gua biasa aja" ucap amel

"tau lah berisik"

Ceklek

Suara pintu terbuka dengan menampilkan damian dengan kaos putih dan celana selutut.

"masuk" ucap damian dan membuat kedua wanita tadi yang sedang bertengkar terdiam .

Amel terdiam cukup lama melihat damian

sekar pun menarik tangan amel dan masuk ke dalam dengan menatap tajam pada damian sedangkan damian acuh.

Damian menutup pintu apartemen dan mengikuti mereka berdua dari belakang.

Amel melirik kesana kesini mencari chika. Terlihat chika sedang melihat tv di sofa keluarga.

"Chika" teriak amel, chika yang merasa terpanggil melirik ke arah suara

"amel" ucap chika

Amel pun melepaskan tangannya pada sekar dan meninggalkan sekar

"muka lo pucat banget , lo sakit?" tanya amel kepo sedangkan sekar acuh

"gua gak apa apa ko, ayo duduk" ajak chika pada amel dan sekar dan mencoba menarik tangan amel dan sekar tapi sekar langsung menepisnya

"gak usah pegang pegang" ucap sekar jutek lalu duduk ke sofa dan amel pun mengusap pundak chika, agar sabar menghadapi sekar.

semua orang pun duduk berhadapan amel dan sekar, chika dan damian.

"katakan lah, aku tak punya waktu" ucap sekar jutek

"bicaralah" ucap damian pada chika

"aku minta maaf sekar dan amel, aku tak bermaksud untuk membuat kalian marah dan kecewa, aku dan mas damian sudah menikah, dan aku gak tau kalau mas damian punya kekasih, jadi aku benar benar minta maaf" ucap chika penuh kebohongan

"lo gak hamidun kan?" ucap amel spontan

"engga gua gak hamil duluan"

"terus kenapa lo mau di ajak nikah sama kaka gua, dan lo bahkan gak tau gua adik nya, jawab jujur chika, mungkin benar apa yang amel katakan lo hamil duluan sama kaka gua"

chika cukup terpojok dengan apa yang kedua sahabatnya ucapkan

"chika tidak hamil duluan, aku menyukainya dan menikahinya, dan kenapa tidak memberitahu kalian karena kamu pasti tau bagaimana sikap mamah terhadap kita yang berbeda kasta" ujar damian menjelaskan tanpa kendala.

"tapi tetap aja, minimal kasih tau kita"

"apa kamu yakin bisa menutup mulut mu" ujar damian

"tapi tetap saja, dan kaka tau kaka masih punya hubungan dengan ka keren "

"kami sudah putus dan itu menjadi urusan ku dan keren tak ada hubungannya dengan chika, jadi kamu tak perlu ambil pusing chika juga bukan pelakor, kami menikah setelah kaka dan keren putus"

"tapi tetap saja, mamah pasti marah kalau tau itu"

"jadi tutup mulutmu sebisa mungkin, itu menjadi urusan ku"

"terserah"

Dan pada akhirnya kedua adik kaka itu pun bertengkar, chika dan amel hanya menjadi penonton

"mas" tegur chika agar damian menahan emosinya

"baiklah, kalian mengobrol lah aku pergi ke ruang kerja dulu" ucap damian agar tak emosi di depan adiknya

Damian pun masuk ke ruang kerjanya.

"chik apa yang di ucapkan kaka nya sekar benar?" tanya amel

Dan chika hanya menganggukkan kepalanya.

"lo yakin gak tau tentang hubungan kaka gua dengan keren, dan lo juga gak tau orang yang suka gua ceritain itu tentang kaka gua"

"gak sekar, gua gak tau lo bilang kaka lo narendra sedangkan aku taunya mas damian." ucap chika

"chika lo bego banget damian itu nama tengahnya nama aslinya itu Narendra Damian Pradipta" ucap sekar

"maap gua gak tau, gua memang bego sampai gak geh apa yang lo cerita in" ucap chika memelas jujur saja ia ingin rasanya jujur pada kedua sahabatnya tapi suaminya meminta di rahasiakan

"udah lah maap kan chika, dia gak tau soal itu, mereka juga sudah nikah" ucap amel

Bersambung. . .

kira kira sekar maafin chika gak yah???

Terima kasih yang sudah baca ceritaku.

Tolong Like, komen, dan vote

Jangan lupa bintang 5 yah, biat thor semangat lagi lanjutin ceritanya.