NovelToon NovelToon
Cinta Sembunyi-sembunyi Dengan Bos.

Cinta Sembunyi-sembunyi Dengan Bos.

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Office Romance
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Si bos membuat aturan tidak boleh berpacaran ditempat kerja.
Tapi bagaimana jika bos itu sendiri yang melanggar aturan tersebut?
Bahkan si bos itu sendiri jatuh cinta pada sang sekretaris cantik yang baru saja direkrut. Akhirnya si bos pun memutuskan untuk pacaran secara sembunyi-sembunyi ditempat kerja.
Penasaran? ikuti yuk, dan baca ceritanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

Abbey sedang beristirahat setelah melayani pembeli. Ia ingin sholat ashar terlebih dahulu, ia dan Mama nya gantian untuk sholat.

Sang Mama masih melayani pembeli ada 2 orang lagi.

Setelah selesai barulah Abbey yang menjaga warung tersebut. Sebuah mobil mewah berhenti didepan warung mereka. Abbey melihat ada 2 orang pria dan wanita paruh baya keluar dari mobil.

"Selamat sore," sapa wanita itu. Abbey tersenyum dan membalas ucapan wanita itu.

"Nyonya mau beli?" tanyanya.

Ardina mengangguk, "mana pemilik warung ini? Saya mau beli 3 porsi."

"Oh, beliau sedang sholat, sebentar lagi selesai," jawab Abbey.

"Kamu ...?"

"Aku anak dari pemilik warung ini."

"Maaf, saya pikir pelayan baru. Soalnya kemarin saya tidak melihat kamu disini."

"Aku hanya kadang-kadang membantu mama."

Saat mereka sedang ngobrol, Sunita pun keluar. Karena warung tersebut ada ruang tempat sholat. Sunita tersenyum melihat pembeli yang datang.

"Beli berapa porsi nyonya?" tanya Sunita.

"Tiga porsi," jawab Ardina. Setiap orang yang membeli, jarang yang makan disini. Rata-rata dibungkus dan dibawa pulang.

Abbey sudah mengulek bumbu untuk gado-gado tersebut. Sementara sang Mama menyiapkan yang lainnya. Agar lebih cepat selesai.

"Sudah berada lama jualan ini, Mbak?" tanya Billy yang sejak tadi diam.

"Cukup lama, dan Alhamdulillah inilah penghasilan untuk kami makan sehari-hari," jawab Sunita.

"Suaminya kemana?" tanya Ardina. Sunita terdiam, menurutnya itu pertanyaan pribadi. Tapi tetap akan dia jawab juga.

"Suami saya menikah lagi nyonya, dan sekarang tinggal bersama istri barunya. Saya memilih cerai daripada dimadu."

"Maaf jika pertanyaan saya menyinggung perasaan anda."

"Tidak apa-apa nyonya, saya sudah terbiasa dengan pertanyaan seperti itu."

Pesanan Ardina sudah siap, harganya 10 ribu satu porsi. Ardina menyerahkan uang 50 ribu tanpa meminta kembaliannya.

"Terima kasih nyonya, silakan datang lagi," ucap Abbey.

"Siapa namamu, Nak?" tanya Ardina sebelum ia berbalik.

"Abbey Cantika Putri, nyonya," jawab Abbey.

"Nama yang bagus, yang artinya cerdas dan cantik," kata Ardina. Abbey hanya tersenyum lalu mengangguk.

Ardina dan Billy pun pergi dari tempat itu. Sunita pun segera menutup warungnya karena tinggal sedikit lagi. Nanti untuk mereka makan malam saja.

Abbey mulai membereskan dan mengemasi barang-barang. kursi dan meja pun ia susun dengan rapi.

Setelah itu merekapun kembali kerumah. Ada beberapa orang datang hendak membeli, tapi saat melihat warung sudah tutup, mereka mengurungkan niatnya.

Jarak warung dengan rumah tidak jauh. Hanya beberapa puluh meter saja. Dari kejauhan ada seorang pria paruh baya sedang memperhatikan mereka. Pria itu tidak berani mendekat. Hanya memperhatikan saja dari jauh.

Ia melihat anak yang ia tinggalkan ternyata sudah besar. Hatinya diliputi penyesalan. Istrinya yang baik di sia-siakan. meskipun ia juga mendapat anak dari pernikahan nya yang kedua.

"Ternyata hidup kalian jauh lebih baik dari yang aku kira," gumam pria itu. Kemudian iapun pergi dari situ sebelum ketahuan oleh orang lain yang mengenalnya.

"Ma, tadi aku melihat sepertinya Papa datang," kata Abbey.

"Biar saja lah, dia datang pun tidak akan merubah kehidupan kita," jawab Sunita.

"Apa Mama masih sakit hati dengan papa?" tanya Abbey.

"Tidak, tapi mama tidak bisa lupakan penghinaan dan pengkhianatan yang Papamu lakukan. Dan kamu jangan ikut membenci Papamu. Walau bagaimanapun ia adalah Papa kandungmu. saat kamu menikah nanti, kamu masih mencari dia."

"Aku tidak pernah membenci papa."

Kemudian Abbey pun masuk kedalam kamarnya. Ia ingin mandi karena sudah seharian tidak mandi. Sedangkan Sunita menyiapkan sisa gado-gado untuk mereka makan nanti.

Sementara Ardina dan Billy sudah datang ke mansion mereka. Alvaro yang sedang duduk santai diluar rumah pun segera bangun dari duduknya.

"Ma, sudah pulang?" tanyanya.

"Belum, ini bayangan nya," jawab Ardina.

Alvaro mencebikkan bibirnya, matanya tertuju pada plastik yang dibawa oleh sang Mama. Alvaro tidak perlu bertanya karena ia sudah tahu isinya.

"Ini tidak kamu tanya?"

"Tidak perlu, aku sudah tahu isinya. Pasti gado-gado, kan?"

"Itu tahu, mengapa tadi bertanya mama sudah pulang?" Alvaro garuk-garuk kepala tidak gatal.

"Sudah masuk, sampai kapan berdiri diluar?" tanya Billy menengahi.

Merekapun masuk langsung ke ruang makan. Ardina menyiapkan piring, sendok dan garpu untuk mereka makan gado-gado tersebut. Alvaro yang melihat gado-gado dalam piring pun tidak berkomentar.

Ia hanya mengaduk-aduk makanan tersebut. Ardina yang melihat itupun jengah. Langsung merebut sendok tersebut dan menyendok sedikit gado-gado.

Kemudian menyuapkan kedalam mulut Alvaro. Alvaro mengunyah sebentar lalu terdiam. Ia menikmati makanan tersebut.

"Kalau gak suka jangan makan, kasihkan pelayan saja," kata Ardina.

Tanpa berkata Alvaro langsung memakan gado-gado tersebut. Tadi ia sempat ragu saat melihat bentuknya. Karena ia belum pernah makan makanan seperti itu.

"Tadi tidak mau, sekarang doyan," kata Ardina.

"Siapa bilang tidak mau?" tanya Alvaro. Dalam sekejap gado-gado tersebut sudah habis.

"Nanti beli lagi ya ma," katanya. Lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tangga.

"Anak itu," gumam Ardina. Sedangkan Billy tidak berkomentar apapun. Ia hanya menikmati makanan tersebut.

....

Abbey sudah bangun, dan bersiap untuk pergi bekerja. Biasanya setelah sholat subuh ia akan tidur lagi. Tapi sekarang tidak, karena sudah ada pekerjaan dan bukan lagi pengangguran.

Setelah selesai sarapan, Abbey langsung pamit kepada Mama nya. Seperti biasa, Abbey mencium pipi sang Mama dan mencium tangannya.

Aku pergi dulu ma," pamit Abbey. Sunita mengangguk.

Ia akan ke pasar untuk membeli bahan-bahan membuat gado-gado. Untuk memastikan mendapatkan sayuran segar, jadi Sunita setiap pagi pergi ke pasar.

Abbey masih dalam perjalanan, ia sengaja pergi pagi untuk menghindari kemacetan jalan raya. Meskipun ia memakai motor, kadang juga terkena macet jika terlambat pergi bekerja.

Tiba di perusahaan, terlihat masih sepi. Satpam pun segera membukakan pintu gerbang, karena mereka sudah tahu Abbey bekerja disini.

"Selamat pagi Pak!" sapa Abbey ramah.

"Pagi nona," jawab satpam serentak. Kemudian Abbey langsung masuk.

Setelah memarkirkan motornya, Abbey langsung menuju lift. Terlihat di lobby para pekerja cleaning service sudah bekerja. Mereka memang datang lebih awal dari pekerja lain.

"Heh kamu, baru kerja disini saja sudah sombong," ucap Mustika.

Abbey yang hendak masuk kedalam lift pun menoleh. Tapi Abbey tidak menghiraukan sama sekali.

"Siapa juga yang sombong," ujar Abbey saat masuk kedalam lift. Mustika mengepalkan tangannya. Saat pintu lift tertutup.

"Ngapain kamu disini? Bukankah tugasmu disana?" tanya senior. Mustika mendengus kesal lalu pergi ketempat nya semula.

Abbey sudah tiba di meja kerjanya. Ia langsung duduk di kursinya. Tidak ada yang ingin ia kerjakan karena belum ada perintah dari atasan.

Abbey masih baru jadi belum terbiasa dengan pekerjaan ini. Namun jika ada yang ingin dikerjakan maka ia akan cepat mengerjakan nya hingga selesai.

1
Pappa Rifkaa
Bagus ceritanya karakter dari tokoh utamanya tegas dan tidak lemah
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
Yani Suryani
👍👍👍👍👍👍
Wida Fitriani
Kecewa
Wida Fitriani
Buruk
Goresan Receh
dr awal dah kelihatan bkn mau krja, tp mau deket sm CEO
Yuli Ani
gada pisuaknya ya kk
Ilham Bay
Luar biasa
Yulvita Darnel
cerita yang menarik, kita tidak harus menyerah pada nasib tetapi harus tegar dan pantang menyerah, agar kita tidak dilecehkan orang.
Sativa Kyu
👍👍👍
Anonymous
M
Sitipatimah
Lumayan
Sitipatimah
Biasa
Arny Nurahman
Luar biasa
Sulaiman Efendy
LUMAYAN SERU, SAYANG GK ADA HACKER2AN..
Pa'tam: Hehehe, iya masing-masing punya ceritanya sendiri.
total 1 replies
Sulaiman Efendy
AKHIRNYA ADIK ABBEY, SKALIGUS OM ELANG & MERPATI TELAH LAHIR...
Sulaiman Efendy
KLO DARI DLU DGN AZRI, GK ADA ABBEY, SMUANYA SDH TRCATAT DILAUHUL MAHFUDZ..
Sulaiman Efendy
IBU PECANDU NARKOBA MMG BRESIKO LAHIRKN BAYI CACAT..
Sulaiman Efendy
SDGKN SUNITA AKAN JDI IBU KMBALI DN SKALIGUS JDI OMA...
Sulaiman Efendy
YEEEEE, ABBEY AKN JDI IBU SKALIGUS JDI KAKAK, SMOGA ADIK ABBEY KEMBAR..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!