I Hate You, Mr. Lucifer

Hampir tiga Minggu berlalu,

Alexa semakin tak memahami perasaannya yang kini semakin terombang-ambing! perlakuan kasar Lucifer serta sikap manis Cezard membuat gadis dengan netra hitam kecoklatan itu tampak dilema, segala umpatan serta rasa sakit hatinya terhadap Lucifer membuat Alexa selalu merasa nyaman atas perlakuan Cezard yang hampir memanjakan dirinya setiap kali mereka bertemu.

Tuan Lucifer memang manusia paling brengsek yang pernah ku temui!!!

Alexa membuang nafas perlahan sembari memejamkan mata dibawah sebuah pohon rindang tak jauh dari Blomshoore Street.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Berhentilah mengganggu ku, Robert! kau sungguh berisik sekali!" Lexa membuang muka dan lebih memilih untuk menghindari tatapan Robert.

"Ahaahaha!! apa kau sedang memikirkan paman kaya raya yang menjadi kekasih gelap mu itu sekarang?" Robert turut duduk menyandarkan kepala di pohon yang sama dengan Alexa sembari melirik sahabat masa kecilnya.

"Apa maksudmu??"

"Kau melarang diriku untuk memeras nya! tapi nyatanya dirimu justru memanfaatkan pria itu untuk memajukan kedai roti milik mu! dia benar-benar bukan orang sembarangan! aku bahkan melihat paman Antonio semakin dekat dengan nya, apa kau menjanjikan sesuatu padanya? kau tidak menjual keperawanan mu, bukan?"

Alexa seketika mengalihkan pandangan dan menatap Robert dengan sinis.

"Ayolah! tak perlu menutup-nutupi apapun! kau juga sempat melayani seorang boss besar yang hampir menguasai beberapa toko di Blomshoore Street sebelumnya! jadi ku rasa-,"

Plaaaakk!

"Aaa-aawwh!!! apa yang kau lakukan Alexa!?"

"Memberi pelajaran pada mulut mu yang tak tak tahu sopan santun!!"

"Astaga!!! hey ..., aku hanya bercanda! kenapa kau ini serius sekali??" Robert berucap terbata sembari mengusap-usap pipi kanannya yang memerah karena ulah Alexa.

"Berani kau berucap yang aneh-aneh lagi dihadapan ku! maka aku tak akan segan untuk mematahkan tulang leher mu! aku tak peduli dengan paman Biden!! lagipula dia juga telah enggan mengakui mu sebagai seorang putra!!!"

Lexa berucap ketus sebelum akhirnya beranjak dan mengacuhkan segala perkataan Robert yang kembali memaki dirinya.

****

"Kau kembali? bagaimana kabar Lucifer? apa pria itu sudah bisa kembali berdiri di atas kedua kakinya sendiri?"

Cezard menyunggingkan senyum simpul saat ia mendapati kedatangan sang putri, pria dengan netra biru laut itu juga tampak mendudukkan diri di sofa.

"Apa maksudmu daddy? apa kau bahagia jika selamanya Lucifer berada di atas kursi roda?" Roselin mendengus kesal sembari membanting sling bag dengan harga ratusan juta Euro LNc di atas sofa tepat di samping sang ayah.

"Entah lah!! tapi daddy-, sepertinya ingin mengubah keputusan!"

"Keputusan?" Roselin menatap netra indah sang ayah dengan raut wajah penuh tanya.

"Tentang hubungan mu dengan Lucifer! daddy tak ingin lagi ikut campur dengan hubungan kalian!" Cezard melontarkan perkataan sembari menekan puntung rokok ke dalam asbak.

"A-apa?? benarkah? jadi daddy telah merestui perihal hubungan ku dengan nya?" raut wajah Roselin yang semula tampak kusut seketika berubah cerah.

"Tapi dengan satu syarat!"

"Katakan!!"

"Kau harus menerima jika daddy memiliki seseorang yang istimewa dalam hati daddy mulai sekarang! kau tak berhak melakukan protes dalam bentuk apapun!" Cezard kembali berucap tegas sembari menorehkan senyum indah di bibir.

"Daddy-, ingin melanjutkan hidup dengan jauh lebih berwarna, setelah sekian lama menjalani kehidupan yang hambar! daddy harap kau mengerti!"

"Apa maksud-, daddy? daddy memiliki seorang kekasih?" mata Roselin kembali terbelalak atas segala pernyataan sang ayah.

"Bisa dibilang seperti itu, Rose! kau tak akan keberatan atas apapun keputusan daddy, bukan?"

Apa ini? jadi daddy memiliki kekasih? apa itu alasan ia merubah penampilan selama ini? astaga! aku akan memiliki mommy sambung? apa aku bisa?

*****

"Kenapa kau tak juga kembali ke rumah??" Lucifer yang tiba-tiba muncul di depan Blomshoore Bakery's seketika membuat Alexa melambatkan langkah.

"T-tuan? Anda kemari?"

"Jawab pertanyaan ku!! kenapa kau tak juga kembali padaku?" suara Lucifer terdengar rendah dengan tatapan mata yang cukup mengintimidasi.

"Untuk apa? bukankah kontrak perjanjian itu juga hampir berakhir? kenapa saya masih harus tetap tinggal di kediaman Tuan?"

"Karena mom juga grandma tak ingin kau pergi dari rumah! semua kebutuhan ku juga masih bergantung padamu!"

"Lalu kemana kekasih mu yang cantik serta anggun itu, Tuan Lucifer? apa dia tak mampu menyiapkan segala kebutuhan mu?" Lexa terkekeh, ia juga mengacuhkan tatapan Lucifer yang tak membuatnya ketakutan.

"Jangan sembarangan kau Alexa!! Roselin hanya sedang sibuk sekarang! jadi-, aku membutuhkanmu untuk membantu ku! lagipula aku tak pernah terlambat dalam mentransfer gaji untuk mu bukan?"

"Baiklah! baiklah!!! jangan mengomel di tempat umum seperti ini! saya akan segera kembali ke kediaman Tuan secepatnya! Tuan tenang saja!!!"

Astaga! dia sungguh imut jika berwajah kesal seperti ini? alasan diriku selalu menyukai untuk mengganggu atau menggoda nya ...,

Lucifer tampak memukul kepala sesaat.

"Ada apa denganmu Tuan? apa kau baik-baik saja?"

"Mungkin!"

"Dasar aneh!!!"

Lexa kembali berujar ketus, namun Lucifer justru menyunggingkan senyum saat Alexa mendorong kursi rodanya.