NovelToon NovelToon
Desa Terkutuk

Desa Terkutuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Riyono, awalnya tidak percaya dengan adanya setan dan sebangsanya. Dia selalu meremehkan teman temannya yang mengalami kejadian tak masuk akal.
Hingga di suatu Malam, Riyono mengalami di ganggu oleh setan untuk pertama kalinya. sejak saat itu kejadian horor terus menerus menghampiri dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bogel Muncul!!

“Setelah itu, bagai mana nasibnya Purwanto Put?” Tanya Udin. “Kan dia di tinggal di bawah lembah.”

“Ga lama setelah itu, dia di jemput sama Sukardi, salah satu pegawai Mark Jansen. Dia sudah kabur. Dan Mbah Karso tidak tahu kabarnya setelah itu.” Jawab Putra.

“Masa Mbah mu ga kerumahnya?”

“Kesana kok, Cuma dia dan keluarganya sudah pindah entah kemana.”

Mark Jansen, Sukardi. Jangan-jangan. Mister Jansen yang Mbah Di ceritakan. Dan Sukardi kan nama Mbahku. Walah walah, ternyata Mbah Di ga bohong soal Mister Jansen.

“Kayaknya, gitu aja deh ceritaku.” Putra menutup ceritanya.

“Baik anak-anak. Sudah malam, saatnya kalian istirahat.” Kata Pak Nur, dia barusan saja muncul dari kantor sekolah.

“yah.” Anak-anak kecewa.

“Nanggung Pak.” Kata salah satu Murid.

“Benar.” Kata yang satunya lagi.

“Bisa di lanjut besok pagi kan?” Kata Pak Nur lagi.

Kami pun bubar dengan kecewa. Namu, saat kami mau beranjak menuju ke kelas. Tiba-tiba...

“Kalian benar-benar lupa sama aku ya?” sebuah suara anak seusia kami terdengar dari bawah pohon. Aku dan anak-anak yang lain langsung menoleh ke arah tersebut.

“Hei, barusan aku mendengar suara.” Kata Efi. “Arahnya dari bawah pohon itu.”

“Benar, aku juga.” Jawab Angga.

“Itu Suara Bogel.” Jawab Dika.

“Jangan becanda gaes.” Jawabku. “Bogel masih belum ketemu, dia masi...”

“Kalian benar-benar tidak peduli sama aku ya?” Suara itu memotong kata-kataku.

Suara itu jelas dari bawah pohon tempat Bogel duduk waktu perkemahan sebelumnya. Tapi, disana tidak ada siapa-siapa.

Anak-anak banyak yang mulai panik. Dan beberapa ada yang teriak-teriak.

“Sudah anak-anak. Cepat masuk ke kelas. Cepat tidur.” Pak Nur mengingatkan.

“Tapi pak. Ada suara Bogel dari bawah pohon itu.” Kata Efi sambil menunjuk arah yang dia maksud.

“Sudah, kalian salah dengar.”

“Salah dengar gimana? Kalau satu orang saja yang mendengar. Aku bisa percaya. Tapi ini. Semua murid mendengarnya semua.”

Di bawah pohon tersebut, muncul sosok Bogel sekilas. Lalu dia menghilang lagi. Sangat jelas sosok itu. Dan seketika kepanikkan melanda kelas pramuka itu. Banyak anak yang histeris sepertinya mereka kesurupan.

“Ayo kejar Bogel.” Kata Angga.

“Ayo.” Jawabku, Udin dan Dika serentak. Dan kami pun melesat ke arah pohon itu.

“Hei, mau kemana kalian?” Teriak Pak Nur.

“Mengejar Bogel Pak.” Jawabku.

“Tunggu!”

Tapi, kami tidak menghiraukan perkataan Pak Nur. Kami langsung berlari ke arah belakang sekolah, karena kami melihat bayangan Bogel lari kesana.

“Astaga. Larinya cepat sekali.” Kata Angga. Dan dalam hitungan menit, kita sudah berada di Ba’an.

“Kalian mencari siapa?” Kata Bogel yang secara ajaib sudah berada di belakang kami.

Kami menoleh ke arah dia. Cuma sekelebatan saja aku melihatnya. Sesaat kemudian dia menghilang lagi.

“Gel, ini ga lucu. Kemana saja maku selama ini?” Tanyaku. Tapi dia tidak menjawab.

Dan di jalan terobosan menuju sekolah yang aku lewati tadi. Terlihat dia berlari kesana.

“Sial. Dia kembali kearah sekolah. Ayo kejar.” Kata Udin.

Hingga akhirnya Bogel berhenti di pohon yang tadi dimana dia muncul. Dia jongkok disana.

“Ayolah kawan. Petak umpet sudah selesai. Kita akhiri lelucon ini.” Kataku.

“Hahaha. Berakhir?” Dia tertawa mengejek. “Kalian bahkan tidak bisa menyamai langkahku. Kalian sudah mengerti kekuatanku kan? Ini belum seberapa dengan kekuatan bapakku. Dan kalian tidak mempercayaiku. Kawan? Apanya yang kawan? Kalian benar-benar membuatku muak.”

“Apa yang kau katakan?” Tanya Angga. “Kita teman sejak kecil.”

“Benar, apa kau lupa? Hampir tiap hari kita bermain bersama.” Kata Dika.

“Dan juga. Setelak kita masuk SD, bukankah Aku juga selalu bermain denganmu.” Kataku.

“Aku mau tanya.” Bogel menjawab. “Berapa kali kalian mengajakku berbicara? Dan, kenapa setiap kali aku bercerita kalian tidak pernah mau percaya kata-kataku?”

Kita diam agak lama. Bingung mau menjawab apa. Kita jarang bicara sama dia, karena dia juga selalu menjawab sedikit, dia selalu menghindar tatapan kami. Maka dari itu kita tidak punya bahan pembicaraan untuk di bicarakan dengan Bogel.

“Ok gel, aku minta maaf.” Kataku. “Kamu selama ini terlalu pendiam. Jadi aku bingung mau membicaran tentang apa denganmu. Lagian, kamu masih ingat pembicaraan kita waktu Efi dan Ayu bertengkar? Saat itu aku bila....”

“Jangan sok bijak Yon. Aku benar-benar muak sama kamu. Terlebih sama Efi.” Dia memotong kata-kataku.

“Kenapa dengan Efi?” Tanya Angga. “Kau pernah cerita sebelumnya, bahwa kamu suka sama dia.”

“Ya, aku suka dia. Terlebih saat di perkemahan kemarin.” Jawab bogel

“Terus kenapa kau membenci dia?” Tanya Dika.

“Dia hanya mempermainkan ku saja. Malamnya dia bilang aku ‘cakep’ seolah dia juga menyukai ku. Paginya aku menyatakan perasaanku padanya. Ternyata, kemarin malamnya dia hanya bercanda saja. Aku benar-benar kecewa. Terlebih, Yono. Ya kamu Riyono, dia menyukai mu. Itu membuatku sangat membencimu.”

“Hahaha.” Aku tertawa kecut.

“Apanya yang ‘hahaha’? Tapi, aku masih beruntung. Karena masih ada Ayu. Dia mau mendengarkan omonganku. Dia mau bermain dengan aku. Aku pun menjadi sangat menyukainya.”

“Gel, kita masih anak-anak.” Kata Dika. “Masih terlalu cepat buat Suka-sukaan.”

“Hanya sehari.” Bogel berbicara seolah tidak mendengarkan omongan Dika. “Cuma sehari. Ayu pergi.” Dia menangis. “Ini semua gara-gara kamu. Efi.”

Ternyata Efi juga mendengarkan obrolan kami. Obrolan apa perdebatan ya tepatnya?

“A, aku?” Tanya Efi.

“Ya, kamu.”

“Tapi Gel, aku tetap menyukaimu sebagai temanku. aku tidak bisa menyukaimu lebih dari itu.”

“Selain itu. Efi. Kamu lah yang membuat Ayu meninggal.” Kata Bogel.

“A, a, aku?” Efi tergagap mendengar kata-kata Bogel.

“YA. Kamu Ef. Saat Ayu terjatuh dari pohon. Kamu juga ada di sana. Kamu yang satunya.”

“Aku yang satunya? Katakan apa maksudmu. Aku sama sekali tidak mengerti. Aku? Aku yang satunya?”

“Hahaha. Itu kamu tanyakan sendiri pada Riyono. Dia mengetahui sesuatu. Dia merahasiakan sesuatu padamu, Efi.”

“Kau keterlaluan Gel. Padahal kita sudah mencemaskan dirimu. Tapi apa yang kau lakukan kepada kami? Terlebih Efi. Dia yang mengajak kami satu kelas untuk menjengukmu.” Kataku.

“Kalian sebelumnya tidak ingat padaku sama sekali kan?” Bogel menjawab. “Kalian datang saat tau aku akan pindah ke Ponorogo. Sebelum itu kalian kemana saja?”

“Kamu sendiri dimana saat tahlilan Ayu? Bahkan sampai hari ketujuh pun kau tidak menampakan hidungmu sama sekali.”

“Aku kesana! Cuma kalian saja tidak bisa melihatku.”

“Hahah. Kamu ada dimana saat itu?”

“Kalian tadi lihat kesaktianku kan? Aku bisa menghilang!”

“Omong kosong. Kamu hanya memanfaatkan kegelapan dan pakaianmu yang serba hitam itu. Kamu berdiri di balik bayangan sedikit saja, kami hampir tidak bisa melihatmu.”

“Aku benar-benar sakti. Akan ku tunjukan kepada kalian. Hari kamis nanti, saat tengah malam. Kalian datanglah ke tanggul kedua. Dan jangan beralasan apapun untuk tidak datang. Terutama, kamu berdua. Riyono, Efi. Aku sarankan sesuatu sebelum itu untuk mu, Efi. Tanyakan sesuatu yang di rahasiakan Riyono kepadamu.”

Selesai bicara begitu. Bum!. Asap tebal tiba-tiba muncul di depan Bogel. Dan saat asap itu menghilang. Bogel pun ikut menghilang.

Lalu, aku menatap Efi. Dia menatapku dari tadi ternyata. Seolah-olah dia sedang menunggu jawaban atas kata-kata Bogel tadi.

“Riyon. Katakan sejujurnya. Ada rahasia apa?”

Air matanya membuatku diam semiliar bahasa.

“Pokoknya.” Dia melanjutkan. “ Riyono, kamu harus kesana bersamaku. Apapun yang terjadi.”

1
Mursidahamien
itu Efa
Ady Irawan
Kritik dan saran di tunggu ya gaes.
silahkan komen, dan share. tengkyu ferimat. 😁😁
Neo Kun
ayu baru muncul langsung meninggal 😭
Neo Kun
bagus. ceritanya nyeremin, tapi lucu, apalagi saat riyon kecirit. 😂
Neo Kun
duh ga bisa bayangin jadi si Roy 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!