Dania memutuskan untuk menikah dengan Denis karena jebakan dari seseorang. Dengan berat hati ia setuju dengan usulan dari para warga masyarakat yang datang menggebrek mereka berdua.
Denis sengaja melakukan hal itu agar ia mendapatkan istri secepatnya sebelum kedua orang tuanya balik dari luar negeri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 18
"Apa aku singgah di kosan dulu ambil motor aku, hitung-hitungan hemat ongkos transportasi ke kampus," batin Dania sambil menutup rapat pintunya.
Tapi uluran tangan seseorang kembali membuatnya terkejut setengah mati.
"Aaaahhh ada lagi hantu setan pocong eehh tuyul!!!" Jeritnya Dania yang melempar buku yang sempat ia genggam tadi ke bawah dan tepat mengenai kakinya Dennis.
"Kamu kenapa? Selalu saja berteriak!! Kamu bisa bedakan hutan dengan di dalam rumah gak!" Sarkasnya Dennis seraya menyodorkan sebuah amplop putih ke dalam genggaman tangannya Dania yang masih gemetar ketakutan dan peluh keringat bercucuran membasahi pipinya itu.
Dania sangat bersyukur karena hari itu mendapatkan nafkah pertama dari suaminya," syukur Alhamdulillah… untung aku gak marah-marah dan banyak pertanyaan kalau tidak, pasti aku batal mendapatkan uang jajan," Gumamnya sembari tersenyum cengengesan.
Dia hari kemudian, Dennis dan Dania menjalani Pernikahannya seperti layaknya sahabat saja. Tidak ada kontak fisik ataupun hal istimewa terjadi pada mereka.
Berselang beberapa menit kemudian, Dania sudah berada di jalan tepatnya di atas motor ojek online yang dia barusan pesan. Dania ingin ke kosannya terlebih dahulu sebelum berangkat ke Ibu kampusnya. Tapi ojoll itu hanya sampai di kosannya dulu. Dania ingin mengambil motor kesayangannya si blue yang selalu setia menemaninya selama ini untuk beraktifitas.
"Asyik, kalau setiap hari dapat uang jajan dan transpor segede ini pasti akan enak dan nyaman," batinnya Dania yang tersenyum kegirangan.
Dania sampai di kampusnya sebelum jam mata kuliah pertama di mulai.
Dia memeriksa handphonenya tapi tidak ada tanda-tanda kalau Dennis mengabarinya. Ia tidak ingin terbebani dengan masalah batalnya makan malam mereka, Dania menganggap itu adalah salah satu ujian dalam rumah tangganya.
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di tempatnya Dennis. Ternyata Dennis masih berada di dalam ruangan kerjanya. Bahkan Dennis ketiduran di kursi kebesarannya. Tidak ada satupun dari anak buahnya yang berani mengganggunya bahkan HPnya pun dia matikan karena sama sekali tidak ingin diganggu oleh siapapun.
Beberapa saat kemudian Dennis terbangun dan ingin pulang ke rumahnya, bahkan Dennis sampai saat ini lupa kalau dia berjanji kepada Dania untuk membawanya ke pesta salah satu temannya.
Dennis mengambil kunci mobilnya dan bergegas ke rumahnya. Karena jalan sudah mulai macet padat merayap, Dennis dibuat pusing bahkan ia sudah tidak sabar ingin segera pulang.
"Sial!! Kapan kota kita akan terbebas dari kemacetan!" Umpatnya Dennis seraya memukul setir mobilnya.
Dennis menghidupkan hpnya dan ternyata tidak ada satupun pesan dari Dania. Dennis tanpa sengaja menjatuhkan sebuah undangan dan mengambil undangan itu kemudian membacanya.
"Ya Allah… ternyata aku melupakan sesuatu yang sangat penting," cicitnya sambil mengusap wajahnya dengan gusar.
Dari situlah Dennis baru tersadar dan ingat kalau dia telah berjanji ingin membawa istrinya ke acara koleganya. Masalah yang dihadapinya saat ini sangatlah menguras pikiran dan perasaannya. Dennis mengacak-acak rambutnya saking dibuat pusing oleh keluarganya.
Akhirnya mobilnya Dennis bebas dan terlepas juga dari panjangnya kemacetan. Ia buru-buru ke kamarnya dia tidak ingin kalau Dania melihat keadaannya sekarang yang seperti orang yang kekurangan tidur saja.
Langkahnya pasti menapaki satu persatu undakan tangga, ia sesekali melihat ke arah setiap sudut ruangan Dennis mencari keberadaan Istrinya padahal, ia sudah lupa jika Dania sudah berangkat sedari tadi ke kampusnya.
Dennis masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sangat lelah. Ia berendam dalam bathtub nya. Sambil memikirkan keputusan apa yang dia akan ambil dan cara untuk menyampaikan ke Dania.
"Aku harus jujur padanya atau menunggu waktu yang tepat saja," batinnya Dennis.
Karena saking lelahnya sampai-sampai Dennis ketiduran di dalam bathtub. Sedangkan di tempatnya Dania. Ia menjalani perkuliahannya dengan lancar tanpa ada hambatan walaupun dilubuk hatinya masih memikirkan keadaan suaminya. Dania tidak ingin terjadi sesuatu pada Dennis yang sampai saat ini belum memberinya kabar apapun.
"Ya Allah lindungilah suamiku di mana pun Dia berada,dan lancarkanlah segala urusan dan kerjaannya, Amin ya rabbal alamin," Itu sebait doa yang selalu Dania panjatkan baik Dania dalam keadaan sholat atau dalam santai selama Dia telah menikah.
****************
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Cinta Pertama loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Baby Sitter Pilihan
Kau Hanya Milikku
Dewa dan Dewi
Merebut Hati Mantan Istri
Duren, i love you
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap CP Istri dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...
Makasih banyak all readers…
I love you all..