Pilihan Hailey Faye

*kriiing*

"halo"

"halo nona, maaf ini ada tamu dari pihak manajemen apartemen ingin bicara"

"oiya bu berikan telepon nya"

"halo"

"iya halo"

"maaf nona, apakah anda bisa pulang lebih cepat, ada yang mau saya sampaikan"

"baik lah"

Hailey menutup telpon nya. "ada apa ya?"

Hailey segera pulang menuju apartemen nya. Tiba di apartemen Hailey bingung, ada beberapa orang disana.

"maaf nona mengganggu" pria tersebut memberikan secarik kertas. Dan Hailey membacanya.

"saya sudah membeli nya bukan menyewa nya, kalian tidak berhak mengusir saya dari sini!"

"saya tau nona tapi atasan kami meminta unit ini untuk dikosongkan dan mereka akan membayar denda nya kepada nona"

"saya tidak mau"

"maaf nona tolong kami, kalau nona tidak mengosongkan, semua karyawan disini akan dipecat"

Hailey teringat bahwa gedung apartemen ini milik perusahaan tuan Sebastian. Hailey terus berfikir untuk memutuskan ini.

"ada apa ini Hailey?" tiba-tiba Oliver datang ke apartemen.

Hailey hanya melihat Oliver dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Oliver melihat secarik kertas dimeja dan membaca nya. Oliver pun tau kalau gedung apartemen Hailey milik orang tua Arlo.

"dia akan keluar setelah uang itu diberikan!" ucap Oliver

"Oliver! Kamu tidak perlu ikut campur dengan urusan ku!"

Oliver duduk dihadapan Hailey dan menatapnya "aku tidak tau apa yang akan dilakukan orang tua Arlo jika kamu tidak mengosongkan nya, tapi setidaknya kamu harus berhati-hati, pikirkan keselamatan mu dan bu Diana"

Hailey teringat dengan perkataan Sean, jika tuan Sebastian ingin membunuhnya karena Arlo mendekat padanya lagi.

Oliver pun berdiri dan berbalik kepada orang-orang tersebut. "dia akan menandatangani nya setelah dendanya di bayarkan"

"Hailey" Arlo pun tiba-tiba muncul. Arlo melihat beberapa orang disitu.

"kalian keluar lah" Arlo memerintahkan orang² tersebut untuk keluar.

Setelah orang-orang tersebut keluar, Arlo mengambil tangan Hailey dan membawa nya kekamar Hailey. Namun Oliver menghadangnya, dia pun menarik kerah Arlo. Hailey melihat kejadian ini langsung melerai mereka.

"Cukup!" pekik Hailey

Oliver melepaskan kerah Arlo dengan sedikit mendorong nya. Hailey pun mencoba melepaskan tangan Arlo. Arlo pun melepas genggaman nya.

"Oliver bisa kah kamu tinggal kan kami, ada yang akan aku ingin bicarakan dengan nya?"

Oliver tampak kesal dan menghembus kan nafas panjang, dia tidak ingin meninggalkan mereka berdua di apartemen ini. Oliver memutuskan pergi ke kamar tamu dan tidak meninggalkan Hailey bersama Arlo. Hailey melihat Oliver hanya menggelengkan kepala.

"Arlo, apa kamu tau, jika kamu menemuiku nyawa ku akan terancam?"

"aku tau, aku juga tidak bisa melindungimu saat ini"

"saat ini? Apakah seterusnya kamu akan melindungi ku?"

Arlo menatap Hailey. Dia tidak bisa menjawab nya. Arlo pun memperlihatkan bukti kejahatan papa nya kepada Hailey. Hailey benar-benar merinding melihat kejahatan yang dilakukan tuan Sebastian. Dan akhirnya Hailey memberitahu yang sebenarnya kepada Arlo.

"dia bukan sekedar membunuh satu orang dari keluargaku tapi 3 sekaligus. mereka opa, oma serta om ku. Bahkan setelahnya dia merebut separuh aset keluargaku yang seharusnya milik mami ku" Hailey menceritakan kebenaran nya.

"sebelum nya aku tidak ingin memberitahu kan mu karena aku ingin kamu mencari tahu kebenaran nya sendiri dan sekarang kamu telah mengetahui nya. Semua keputusan nya ada ditangan mu"

Perasaan Arlo saat ini emosi bercampur malu. Dia emosi dengan apa yang dilakukan oleh papanya. Malu dengan Hailey atas perbuatan papa nya.

"maaf Hailey" Arlo menitik kan air mata

"bukan kamu yang salah, tapi papamu"

Arlo berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Hailey. dia tidak tahan dengan kenyataan yang telah terungkap, dada nya sangat sesak dia sangat merasa bersalah dengan keluarga Hailey atas perbuatan papa nya. Kini dia merasa tidak pantas bersama Hailey, dia merasa tidak tau diri jika masih bersama nya. Arlo menangis didalam mobil, Hati nya hancur, dia terpaksa memilih meninggalkan Hailey, walaupun hati nya tidak ingin sama sekali meninggalkan nya.

Sementara itu di apartemen, Oliver mendengar semua nya dari dalam kamar. dia pun keluar kamar setelah Arlo pergi. Dia melihat Hailey menangis di sofa ruang tamu. Dia memeluk Hailey, tangisan Hailey menjadi pecah. Oliver memperat pelukannya dan membelai kepala Hailey. Hatinya sakit mendengar Hailey menangis seperti itu. Oliver terus memeluk Hailey sampai reda tangisan nya.

"minum lah"

Hailey pun meminumnya.

"Oliver bisa kah tinggalkan aku sendiri?"

Oliver menatap Hailey

"apakah kamu begitu mencintai nya?"

Hailey menoleh melihat Oliver. Dia mengangguk pelan. Hatinya hancur berkali-kali oleh jawaban Hailey, dan itu membuat nya ragu untuk bisa menembus hati Hailey lagi.

"baik lah, aku tidak akan mengganggumu lagi, jaga dirimu baik-baik"

Oliver meninggalkan Hailey di apartemen nya. Dia pun menangis didalam mobil. Hati nya benar-benar hancur tidak terelakkan kali ini. Dia harus merelakan Hailey.

Malam ini Hailey membuat 2 orang pria yang mencintainya menangis untuknya sekaligus juga meninggalkan nya.

Hailey pun menangis kembali dikamar nya.