Ah apa tidak salah jatuh hati pada gadis kecil, tapi rasanya tak bisa berpaling dari gadis kecil itu.
Ah masa bodoh, tak perduli dia masih kecil tapi dia harus jadi milikku, tak perduli aku harus menunggu bertahun-tahun, kamu tetap harus jadi milikku karena kamu orang yang pertama membuatku terus memikirkan satu nama dalam kepalaku setiap hari.
"akan ku buat kamu hanya mengarah padaku saat kamu sudah dewasa" ucap seorang pria dengan seringaian tipisnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
Isabella Indira Gaillard kini sudah tumbuh jadi wanita cantik yang begitu memukau dan jadi incaran begitu banyak orang, seorang putri yang di gadang-gadang sebagai anak kesayangan keluarganya sebab hanya dirinya saja anak perempuan di keluarganya
"kira-kira ayah marah gak yah, kalau aku tiba-tiba di Belanda " Isabella cekikikan sendiri jika mengingat dirinya yang libur sendiri ke Belanda padahal Isabella beralasan tidak pulang ke Indonesia karena acara kampus, eh malah orangnya ada negara berbeda dari tempat ia menempuh pendidikan
"ah biarin aja, salah sendiri ayah selalu larang aku liburan keluar negeri seorang diri " gumam Isabella yang merasa tak salah sama sekali jiak liburan ke luar negeri seorang diri
padahal tanpa Isabella tahu kalau Pras, ayah dari Isabella sudah tahu kalau putrinya sedang jalan-jalan seorang diri di Belanda. Sebagai seorang ayah yang sangat mencintai putrinya tentu saja Pras menyiapkan pengawal khusus yang di tugaskan untuk menjaga putrinya dari jauh, alhasil Pras tahu semua kegiatan Isabella di luar negeri biarpun Isabella tidak cerita padanya
"belanja dulu kali ya" Isabella memutuskan untuk melihat-lihat pajangan dia setiap etalase untuk memastikan apa yang akan ia beli dari Belanda, toh uangnya banyak ini jadi tidak masalah lah jika ia belanja lebih dulu
"masih sibuk melihat-lihat barang mewah di setiap etalase tiba-tiba matanya teralihkan oleh pemandangan yang membuat tangannya mengepal kuat
"apa-apaan ini" dengan langkah cepatnya Isabella berjalan ke arah sosok yang ia kenali dan langsung saja
"PLAK" telapak tangan Isabella tercetak jelas di pipi seorang wanita membuat wanita itu mengerang kesakitan karena tamparan Isabella yang begitu mendadak
"apa-apaan ini" teriak wanita itu dengan nyalang tapi nyalinya langsung ciut seketika ketika melihat siapa yang menamparnya
"Isabella" betapa terkejutnya wanita itu ketika melihat kehadiran Isabella di hadapannya
"oh jadi begini " Isabella melipat kedua tangannya sebatas dada dan menatap nyalang ke arah pasangan yang jelas sangat terkejut dengan keberadaan Isabella
"kenapa kamu di sini Isabella, bukannya kamu kuliah di Inggris " gugup wanita itu dengan bibir bergetar mendapati Isabella memergoki dirinya
Isabella menoleh ke arah pria dia sebelah wanita itu "apa begini kelakuan kamu di belakang Neva, Ocean Neo Oliver " teriak Isabella tak memakai embel-embel kakak lagi, saking marahnya dengan perbuatan Ocean yang main gila di belakang Neva
Ya yang di temui Isabella di Belanda adalah Ocean dan juga Elsa, yang mana bisa Isabella lihat kalau mereka ada main jika melihat seberapa mesra keduanya bergandengan tangan di kawasan Mall
"itu...itu....." bibir Ocean rasanya kelu saking terkejutnya mendapati Isabella melihatnya bersama Elsa
Isabella menunjuk ke arah Ocean dengan tatapan nyalangnya "berani sekali kamu mengkhianati saudariku" tunjuknya pada Ocean tak perduli sama sekali dengan rentang usia yang jelas terbentang jauh dengannya dan Ocean
"kamu bermain api Ocean " teriak Isabella tak perduli jika kini mereka jadi sorotan karena teriakan Isabella bahkan tak jarang dari mereka yang mengabadikan peristiwa ini di kamera ponsel mereka
"cukup Isabella" teriak Elsa tak terima dengan kata-kata kasar Isabella yang jelas lebih muda darinya "jaga sopan santun mu dengan yang lebih tua " tegur Elsa, merasa kata-kata Isabella sungguh lah kasar
Isabella menoleh cepat ke arah Elsa "diam kamu jalang" tunjuknya ke arah Elsa "seorang jalang di larang ikut bicara" lantang Isabella
"berani sekali kamu Isabella" Elsa berniat menampar wajah cantik Isabella namun dengan sigap Isabella memiting tangan Elsa "sudah aku bilang kalau jalang jangan berani ikut bicara " teriak Isabella yang tatapannya masih terarah pada wajah Ocean yang masih begitu shock bertemu dengan Isabella membuat Ocean terpaku tak mampu bicara
"aku tanya padamu tuan Ocean" seru Isabella masih tetap dengan memiting tangan Elsa tak perduli jika Elsa merintih kesakitan dan petugas Mall tempat ia datangi sekarang kini sudah memintanya untuk melepaskan Elsa
"apa kamu sudah berani menduakan saudariku, Tuan Ocean" teriak Isabella
Ocean hanya terdiam tanpa mau berucap sama sekali membuat Isabella makin meradang di buatnya "jawab tuan Ocean" teriak Isabella lagi
"apa yang kamu lihat benar Isabella, kami emang bersama " sahut Elsa dengan kondisi mengerang sakit di area tangannya
"aku tidak bertanya padamu jalang! " teriak Isabella pada Bella
"ini tidak seperti yang kamu pikirkan Isabella, kakak sangat mencintai Neva " ujar Ocean membuat Isabella begitu geram bukan main
"bullshit! " teriak Isabella dengan suara lantang "mana ada cinta pada pasangannya tapi jalan dengan wanita lain, kamu bisa menahan tidak bertemu dengan Neva dalam kurun waktu lama, setahun sekali kamu menemuinya tapi dengan dia" tunjuknya pada Elsa yang langsung ia dorong begitu saja sampai jatuh ke tanah
"aku jamin kamu sering menemuinya " tebak Isabella "apa itu yang di namakan cinta hah" sentai Isabella
"kamu cuma anak kecil Isabella jadi jangan ikut campur " teriak Elsa memegang lengannya yang terasa sakit
"diam kamu, atau aku robek mulut jahanam mu itu" tunjuknya ke arah wajah Elsa
"biarkan aku masih kecil tapi aku tahu bagaimana bersikap, dan menghargai diriku serta menjaga martabat ku sebagai seorang wanita, aku...." Isabella menepuk dadanya kuat
"tidak akan merendahkan diri hanya untuk di sentuh pria yang sudah memiliki pasangan, karena aku itu berharga, tidak seperti seseorang yang begitu. murahan karena mengemis cinta orang lain " teriak Isabella yang mana itu tentu menyakiti harga diri Elsa
Elsa menoleh ke arah Ocean "Kamu diam saja kak Oce, aku di hina seperti ini" tanyanya lirih pada Ocean
Ocean seolah tak perduli dengan Elsa dan lebih memilih untuk menghampiri Isabella "aku mohon Isabella jangan beri tahu apapun pada Neva, kakak janji akan menjauhi Elsa, aku mohon tolong jangan beritahu hal ini pada Elsa " mohon Ocean
"kak Oce" teriak Elsa tidak terima dengan permohonan Ocean pada Isabella
"aku pastikan " tunjuk Isabella ke arah Elsa dan juga Ocean "kalian akan menyesali ini sampai kalian mati" tukas Isabella segera berlalu pergi meninggalkan keduanya
Ocean tentu panik bukan main melihat kemarahan Isabella " tunggu Isabella" Ocean segera mengejar langkah Isabella namun Elsa berusaha menahan tangan Ocean
"kakak" rengekan Elsa terdengar "kamu akan ninggalin aku begitu saja " tanyanya dengan lirih
Ocean langsung memberikan tatapan tajamnya ke arah Elsa "sudah aku bilang Elsa, aku tidak bisa kehilangan Neva, jika sampai aku kehilangannya maka aku akan lebih memilih mati " ucap Ocean yang segera melepaskan genggaman tangan Elsa tak perduli Elsa terus berteriak memanggil nama Ocean
"kamu gak bisa ninggalin aku kak Oce" geram Elsa kala Ocean lebih memilih mengejar langkah Isabella yang sudah hilang entah kemana
"aaaakkkhhhh! " teriak Elsa dengan frustasi karena Ocean lebih memilih meninggalkannya dari pada menemaninya