NovelToon NovelToon
This Is Cliche!?

This Is Cliche!?

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: It's MEow

Aku Rael, seorang yang merasa hidupnya sangat klise seperti kebanyakan cerita yang pernah dia baca seumur hidupnya sampai-sampai dunia nyatanya juga seperti itu.

Merasa mengerti sebagai seorang penulis cerita untuk para demigod aku juga menjadi batu loncatan untuk keberhasilan cerita sang protagonis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon It's MEow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 23

Setelah kemarin bolos merawat Noah, sekarang aku pergi ke sekolah. Aku harus pergi sekolah dengan rajin jika ingin lulus bukan? Aku yakin juga Noah pasti berangkat hari ini, karena kemarin saja saat aku suruh dia untuk tetap tinggal sebentar dia menolaknya dan pergi dari rumahku begitu saja. 

"Kamu sudah datang?" Tanya Noah langsung setelah dia melihatku

"Begitulah"

"Ini, sebagai ucapan terimakasih" Noah memberiku satu kantong plastik sedang penuh dengan jajanan dan makanan cepat saji

"Tidak usah repot, nanti akan jadi masalah jika mereka melihatnya" Dan benar saja perkataanku barusan, semua orang yang melihatnya mulai berbisik menyebarkan gosip

"Apa ini?"

"Jadi dia masih dirundung?"

"Tidak mungkin, kan guru kita sudah berbeda"

"Apa perlu kita lapor?"

Noah yang dapat mendengar semua itu dengan jelas langsung sadar akan kesalahannya yang membuat orang salah paham. 

"Ah, maafkan aku.. Kamu pasti sudah tau ya? Aku seharusnya lebih memikirkannya"

"Lihat, cara bicaranya yang polos itu.. Dapat membuat seseorang jadi seorang penjahat dalam sekejap kata"

"Ya tak masalah buatku, tapi karena kamu sudah repot maka akan kuambil satu saja" Aku mengambil sembarang tanpa melihat apa yang ku ambil

"Baiklah" Memang nada Noah terdengar sedih tapi disisi lain dia merasa lega karena aku sudah mengambil setidaknya satu dari pemberiannya

Dan seketika itu juga kesalahpahaman selesai dengan cepat, mereka berpikir kalau Noah membagikan jajanannya padaku dibanding memberikan semuanya itu. Aku bersyukur karena hal ini tak jadi sebuah permasalahan, tapi disisi lain juga aku masih jadi bahan pembicaraan karena mereka pikir aku dekat dengan Noah. 

"Jadi ini yang namanya maju kena mundur kena kah?" Mirisku dalam hati

Hari ini tidak ada yang spesial, kami belajar di sekolah seperti biasa dan saat istirahat aku pergi ke tempat persembunyian dan Noah masih berada di kelas untuk belajar. Kami masuk kelas lagi hingga sekolah berakhir, dan sekarang aku sedang merapikan barangku sebelum pulang. 

"Ra-rael" 

Kalian pasti bisa menebak siapa yang bisa memanggil namaku dengan leluasa seperti itu. Karena jika itu orang lain maka biasanya akan diawali dengan kata permisi atau memanggil namaku dengan nada tanya. 

"Ada apa?"

"Sebenarnya aku masih penasaran dengan kemampuannya" Batin Noah berbicara dengan jelas

"...." Aku terdiam antara menunggu jawaban Noah juga memikirkan tentang apa yang Noah pikirkan

"Apa.. Kamu mau pulang bersama?"

"Oh jadi ini permainanmu? Tak masalah, akan kuikuti lagipula mungkin dia hanya akan melihat lihat status palsuku ini dan berpikir sana sini"

"Jika itu maumu.."

"Jadi boleh?"

"Tak ada yang melarang"

Dengan begitu kami pulang bersama, di tengah jalan menuju arah apartemenku aku teringat ingin membeli sesuatu di supermarket jadi aku meminta Noah untuk pergi mampir sebentar. Tak lama kami keluar dari supermarket itu kami melihat adanya sebuah kerumunan. 

"Ada apa disana? Kenapa sangat ramai?" Tanyaku pada diriku sendiri namun didengar Noah

"Entahlah, baru saja kudengar ada pendeta yang datang kemari"

"Pendeta? Kenapa ada pendeta di dekat daerah ini?"

"Apa kamu penasaran? Ayo kita dekati saja kalau kamu ingin"

"Sebenarnya aku tidak terlalu ingin memikirkannya, tapi akan bohong kalau ditanya penasaran atau tidak"

"Yasudah, kita dekati sebentar lalu lanjut pulang"

Kami pun mendekati kerumunan itu, dan dikerumunan itu semua orang berkumpul entah dia tua atau muda, miskin atau kaya. 

"Tuan pendeta tolong berkahi hamba!"

"Bapa! Tolong berkati anak-anak saya!"

"Bapa!"

"Tuan Pendeta!"

Setelah melewati kerumunan itu, kami akhirnya melihat pendeta itu. Seorang wanita berjubah putih dengan mata biru dan rambut hitam lurus, cantik rupanya dan satu lagi pria berbaju putih berumbaikan sedikit warna emas, wajah keturunan Jepang dengan rambut hitam menggunakan kacamata dan memiliki rupa yang juga tidak kalah buruk, bersama dengan beberapa orang mengikut mereka. 

"Mereka lebih terlihat seperti seorang artis daripada pendeta. Namun rasanya ada yang aneh" Aku mulai merasakan firasat yang tak nyaman. Firasat yang kurasakan sama seperti pria pemilik tato itu

"Lambang salib itu.. Mereka sepertinya dari serikat Believer" Gumam Noah

"Believer.. Serikat penganut agama terbesar.."

"Baik semuanya tolong tetap tenang dan jangan dorong dorong nanti ada yang terluka" Suara lembut wanita itu menggapai semua orang disekitarnya

"No-Nona Veraa!!!"

"Nona Vera!"

"Tuan Yana!"

Memang mereka sudah tidak saling dorong, sebagai gantinya mereka berteriak lebih keras memuja wanita itu. 

Smirk

"Wanita itu… itu sangat jelas, tapi hebat sekali dia masih bisa menahan ekspresinya"

"Wah.. Bagaimana bisa mereka mau berteriak untuknya?" dan begitulah apa yang sedang Noah pikirkan tanpa menyembunyikannya

"Aku benar-benar tidak yakin dia ini polos atau memang bodoh"

Dan disitu juga kami melihat bagaimana mereka memberikan berkah dengan kekuatan suci mereka dari demigod demigod mereka. Satu hal yang kutahu dan baru sadari, warna dari kekuatan suci semuanya sama berwarna putih keemasan. 

"Benar-benar terlihat murni.."

Meski aku mengucapkan hal itu dalam hatiku aku masih meragukan mereka dari firasatku ini. Ingin ku amati mereka, namun waktunya sangat tidak tepat. Aku sedang berjalan pulang dengan Noah, tak mungkin aku pergi ijin atau meninggalkannya begitu saja, jadi untuk kali ini akan ku urungkan niatku ini. 

"Sebaiknya kita pulang, rasanya tak baik jika kita lama-lama di tempat seperti ini" Saranku pada Noah dengan pernyataan tersirat namun aku yakin Noah tidak akan menyadarinya

"Baiklah, lagipula memang sudah seharusnya kita pulang sekarang"

"Aku tidak tahu tapi rasanya ada yang aneh dari mereka" 

Isi batin Noah kali ini cukup mengejutkanku, pada dasarnya aku sudah yakin dia akan merasakan sebuah keanehan karena dia adalah seorang protagonis jadi insting bertahan hidupnya akan kuat. Malahan akan aneh rasanya jika dia tidak memiliki firasat seperti itu. 

Kami pun akhirnya sampai ke rumah masing-masing dimana Noah hanya memikirkan firasatnya tadi itu aku kembali mencoba tak memikirkan banyak hal karena hanya satu kejadian aneh yang terjadi hari ini, sampai akhirnya kami mendapatkan misi kami masing-masing. 

...****************...

"Nona, tuan… ini sudah hampir waktunya" Bisik salah satu ajudan Vera ke Vera dan Yana

"Kau dengar itu? Pergilah, aku akan mengurus yang disini" Bisik Vera dengan arogannya ke Yana sambil tersenyum lembut agar orang lain yang melihatnya tidak curiga

Tsk- Yana mendecak mulutnya namun tak ada orang yang menyadarinya

"Maaf semuanya, saya akan pergi terlebih dahulu karena ada urusan yang perlu saya selesaikan" Ucap pria itu kepada orang disekitarnya dengan lembut

Semua orang yang mendengarnya cukup sedih dan kecewa karena Yana tidak bisa bersama dengan mereka lebih lama, tapi dengan profesionalnya Vera mengambil alih fokus dan pandangan mereka kepadanya dengan cepat. 

"Sial! Mentang mentang wanita j*lang itu sedikit lebih kuat bukan berarti dia bisa searogan itu padaku padahal kami memiliki gelar yang sama" Celoteh Yana tak berkesudahan saat dia menuju tempat yang tak banyak orang tau atau lebih tepatnya hanya orang tertentu saja yang tahu

"Oh? Tuan, anda sudah datang! Kami hampir selesai sebentar lagi" Ujar seorang pria dengan jubah menutupi seluruh tubuh, tapi yang pastinya pria itu hanyalah pesuruh

"Bagus, kamu sudah siapkan barang 'itu' bukan?"

"Tentu saja! Kami tidak akan melupakan yang paling terpenting!"

"Memang, tanpa barang itu maka misi kita akan sia-sia"

"Tuan Semua sudah siap!"

"Bagus, sekarang ayo kita pergi. Buka portalnya!"

Seketika itu portal yang membuka dimensi ke dunia lain dengan paksa dibuka di tempat tersebut oleh manusia. Ini adalah portal dimensi paksa yang manusia buat pertama kali…, atau tidak? 

1
OkitaNiken
Wehhh apa pendeta ini adalah Villains utamanyaa??
Day
Ngga suka kali kalau Villains nya lebih hebat daripada heroin. Tapi Thor, bisa dong dibuatin karakter Villains utama yang sulit di kalahkan gitu terus Villains nya harus GANTENG dan juga KEREN huwaaa
It's MEow: iya sabar ya.. ini baru mau masuk cerita utamanya kok! (〃∀〃)ゞ
makasih udah dukung!
OkitaNiken: Iya setuju, selain melawan para monsters gitu keknya bakal lebih seru lagi kalau pemeran utama dan para heroin mendapatkan musuh manusia yang levelnya udah tinggi dari awal gitu.

Terus si pemeran utama dan heroin terus mengembangkan bakatnya hingga bisa mengalahkan si Villains utama /Proud/
total 2 replies
Day
Sudah ditentukan kalau Pak Eddy adalah husbu baruku!
OkitaNiken
Bagus banget Thor, bintang lima untukmu
OkitaNiken
Gimana ya kalau di dunia nyata beneran ada portal masuk ke dunia monster? Ini ceritanya mirip" Solo Leveling kah? Bagus

Semangat Thor
OkitaNiken: siapp pokoknya ditunggu
It's MEow: maaf ya gak bisa update setiap hari karena harus bagi waktu sama yang lainnya(。ノω\。)
total 4 replies
Angel.
semangattt authorr
It's MEow: makasih ^^
total 1 replies
Người này không tồn tại
Karya yang bagus kayak gini pasti harus diikuti sampai akhir 💪
It's MEow: trimakasih ^^
total 1 replies
CantStopWontstop
Wah, keren betul!
It's MEow: makasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!