NovelToon NovelToon
Zoya Janda Cantik, Milik Idol

Zoya Janda Cantik, Milik Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Single Mom / Cinta pada Pandangan Pertama / Karir
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: aksaraprabu

Zoya .... Wanita muda yang harus rela hidup berjauhan dengan keluarganya untuk berjuang mencapai kehidupan yang lebih baik.

Di negara Korea Zoya bekerja keras agar mimpinya bisa ia wujudkan, di negara itu juga ia berusaha mengubur segala luka yang bertahun-tahun menggerogoti hatinya, luka yang tidak banyak di ketahui orang lain. Luka yang menggerus kepercayaannya, yang seakan menutupi segala kebahagiaan yang akan datang....

Akankah kedatangannya ke Korea menjadi keputusan yang tepat untuknya, akankah kebahagiaan benar-benar ia dapatkan disana...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aksaraprabu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Ingin Jauh

Hari berganti dengan cepat

Tidak terasa Ji Hyo dan Zoya sudah menghabiskan waktu bersama selama lebih dari satu minggu.

Selama itu juga Ji-Hyo masih belum mau menerima pekerjaan diluar rumah. Sedangkan Zoya, masih belum diberikan pekerjaan apapun oleh Ji-Hyo.

Sebenarnya Zoya sudah beberapa kali mengeluh pada bosnya itu tapi pria itu hanya meminta Zoya untuk terus berada didekatnya.

Ponsel Ji-Hyo berdering, pesan masuk dari agensi memberitahukan jika masa istirahatnya telah usai, besok dia harus sudah menjalankan aktivitasnya seperti idol pada umumnya.

Dia melirik Zoya, lalu menghela nafas panjang. "aku masih ingin menghabiskan banyak waktu dengan mu Zoya..." keluh Ji-Hyo lirih.

"apa kamu mengatakan sesuatu oppa?" tanya Zoya yang samar-samar mendengar Ji-Hyo bicara.

"tidak..."

Oppa... panggilan yang beberapa hari ini Zoya sematkan padanya, alasannya karena Zoya adalah asistennya jadi akan terlihat kurang ajar jika dia hanya memanggil nama Ji-Hyo saja.

"Zoya..."

"hmm...'

"besok aku sudah akan mulai latihan, agensi sudah menghubungi ku untuk kembali ke aktivitas idol ku." jelas Ji-Hyo.

"itu sudah kewajiban mu oppa," Zoya meletakkan piring berisi potongan buah diatas meja. "lalu apa yang bisa aku kerjakan besok? Itu artinya aku juga sudah bisa mulai bekerja kan?"

"tidak ada..." Jihyo mengedikkan bahu.

"bisakah oppa berikan aku pekerjaan sesuai dengan status ku sebagai asisten mu," keluh Zoya dengan bibir mengerucut. "aku sudah bosan hanya diam saja di rumah ," dengusnya.

"Zoy...." belum sempat Ji-Hyo menyelesaikan bicaranya Zoya sudah memotong kalimatnya.

"sudahlah, aku menyerah memohon pada mu, terserah tuan saja." Zoya bangkit dari duduknya berjalan cepat memasuki kamar.

"Zoya....jangan marah seperti itu..." teriakan Ji-Hyo sama sekali tidak digubris.

huuffft.... aku membawa mu bersama ku agar kamu tidak terus bekerja untuk orang yang sama sekali tidak menghargai mu Zoya... aku ingin kamu merasakan kenyamanan. gumamnya.

Sudah hampir satu jam lamanya Zoya belum juga keluar dari kamar.

Dia benar-benar marah kali ini. Ji-Hyo menyerah, akhirnya dia menerobos masuk dalam kamar Zoya.

Didalam kamar Zoya hanya duduk menghadap jendela, rasanya dia sangat kesal pada bosnya itu, kali ini benar-benar kesal.

"Zoya..." Ji-Hyo melangkah mendekati Zoya. "apa kamu masih marah pada ku?"

"....."

Tidak ada jawaban, "Zoya ayolah, jangan marah begini "

"....."

"Zoya..." Ji-Hyo berjongkok didepan Zoya, menggenggam tangannya. "aku hanya tidak ingin kamu bekerja terlalu keras Zoya..."

Zoya menatap tajam mata Ji-Hyo. "lalu, dengan membiarkan aku hanya menjadi benalu di hidup mu itu akan membuat ku bahagia?" menarik tangannya. " orang-orang akan semakin memandang ku sangat rendah karena mereka akan mengira aku memanfaatkan kebaikan mu."

"kamu bukan benalu Zoya, berhenti berpikir yang tidak-tidak,"

"jika kamu ingin membantu ku, tolong bantulah aku sewajarnya, kamu membawa ku kemari untuk menjadi asisten mu, maka berikan aku pekerjaan sebagai seorang asisten," Kali ini Zoya menumpahkan unek-unek dalam hatinya. "aku mohon... perlakukan aku seperti seorang asisten, aku bukan ratu di rumah ini. Aku asisten tuan Min Ji-Hyo." kalimat Zoya penuh dengan penekanan.

Ji-Hyo hanya bisa diam mendengar semua kalimat Zoya.

Tapi di hati ku, kamu adalah ratunya. Teriak Ji-Hyo dalam hati.

"jika tidak bisa memberi ku pekerjaan yang sesuai, tolong batalkan kontrak kerja itu, aku bisa kembali bekerja di perusahaan seperti dulu."

Deg...

"aku tidak akan membatalkan kontrak itu sampai kapanpun." tegas Ji-Hyo.

"apa untungnya bagi mu membawa aku kemari, kamu kehilangan uang untuk membayar ku setiap bulan tapi aku tidak melakukan apapun untuk hidup mu." Zoya bangun dari duduknya. "atau kamu lebih suka aku pergi tidak dengan baik?"

Mata Ji-Hyo melebar, "apa maksud mu? kamu ingin pergi dari sini? jika kamu melanggar kontrak itu bisa membuat mu berurusan dengan hukum,"

"lalu apa gunanya aku disini?" Kini Zoya mulai terisak.

Ji-Hyo sudah tidak lagi bisa menjawab pertanyaan Zoya. Dia hanya diam menundukkan kepala tidak tahu harus berbuat apa.

Ji-Hyo tahu apa yang dia lakukan pada Zoya sangat berlebihan, tapi dia juga tidak ingin Zoya bekerja terlalu keras.

"aku tidak seharusnya ada disini tuan." Zoya melangkah menjauh dari Ji-Hyo. Tapi tangannya dicekal, Ji-Hyo memeluk tubuh Zoya mengusap airmata di pipi wanita itu.

"Jangan menangis, kamu bisa ikut bersama ku kemanapun aku pergi sebagai asisten pribadi ku, kamu bisa melakukan pekerjaan sebagai asisten ku mulai besok." Dengan berat hati Ji-Hyo mengatakan itu.

"tuan serius?"

"Zoya berhenti bicara formal pada ku, panggil aku Ji-Hyo. aku tidak suka kamu bersikap seperti itu pada ku. itu menyakitkan." Ji-Hyo mengacak-acak rambutnya.

"baiklah, tapi berjanjilah untuk tidak melarang ku melakukan pekerjaan seperti layaknya asisten lainnya." Zoya mengulurkan jari kelingkingnya.

"kamu seperti anak kecil Zoya..."

"berjanjilah tuan Ji-Hyo..." Paksa Zoya.

"baiklah, aku berjanji..." Ji-Hyo menarik Zoya keluar dari kamar, "baiklah asisten ku yang cantik, tolong temani aku nonton dan makan malam ini,"

"tunggu..." Zoya menghentikan langkahnya, "satu lagi..."

"apa...?"

"bisakah kamu bersikap normal, bersikap layaknya pada asisten mu?"

"memangnya aku tidak bersikap normal selama ini?"

"kamu terlalu berlebihan oppa, jangan sampai karir mu rusak karena aku,"

"huufftt... Berhenti bicara seperti itu Zoya," Ji-Hyo mendekap pundak Zoya. "sudahlah jangan pikirkan yang lain dulu, aku ingin nonton film sepuasnya malam ini. "

"hmmm..."

Mereka duduk berdampingan, Zoya menyalakan monitor, menyiapkan beberapa makanan agar mudah dijangkau. Perlahan lampu mulai redup.

Zoya duduk dengan nyaman, matanya fokus pada layar monitor.

Tapi Ji-Hyo tidak benar-benar menikmati film yang diputar. Ia sedang berpikir keras, agensi tidak mengijinkan ada staf atau asisten selain pilihan dari agensi sendiri. Lalu bagaimana besok dia akan menghadapi mereka.

Dia sendiri juga tidak mau mengambil resiko, jika Zoya ia biarkan di rumah tanpa melakukan apapun dia bisa saja jenuh dan pergi darinya.

Belum lagi besok semua member akan berkumpul dan tentu saja akan banyak pertanyaan yang harus dia jawab.

Ji-Hyo menuang anggur dalam gelas, tapi sebelum ia bisa meminumnya Zoya sudah mengeluarkan ultimatumnya. " jika kamu minum sekarang besok kamu tidak akan bisa bangun pagi. disitu ada jus kenapa tidak minum jus saja," ucapnya tanpa mengalihkan pandangan.

 Ji-Hyo terkekeh melihat reaksi tegas Zoya. "kamu benar Zoya ..."

"tentu saja, selain memastikan semua kebutuhan mu terpenuhi aku juga punya hak untuk mengingatkan mu kan oppa?" kini Zoya tersenyum manis padanya.

"hidup ku semua milik mu.." ceplos Ji-Hyo.

Zoya hanya menggeleng dan tertawa mendengar kalimat bosnya.

.....

Malam panjang telah berlalu

Dinginnya udara pagi masih begitu terasa, membuat siapapun akan enggan beranjak dari kasur.

Zoya sudah bangun dan bersiap, begitu juga dengan Ji-Hyo. Hari ini adalah hari pertama Zoya bekerja sebagai asisten sungguhan untuk Min Ji-Hyo

Sebenarnya dia sendiri masih ragu-ragu dengan pekerjaannya ini. Dia takut akan menjadi masalah untuk bosnya nanti.

tok..tok..tok...

"Zoya... apa kamu sudah siap? " seru Ji-Hyo dari luar kamar.

"Hmm... tunggu sebentar oppa aku hampir selesai..." Zoya masih berdiri didepan cermin, meneliti setiap bagian tubuhnya agar penampilannya tidak terlalu mencolok.

Ini sudah seperti bodyguard kan... gumamnya.

......................

Next ...

1
Iwan ahmad
kecolongan lgi matiin aja ....gak jelas
Iwan ahmad
gak sesui, pengaman perketat kecolongan
malu-maluin bodigad goblok
Iwan ahmad
bodoh
Ni Nengah Suriasih
unik dan menarik ceritanya lanjuut
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Ni Nengah Suriasih
bagaimana ini ceritanya menarik sekali ko putus
Aksara Prabu: tunggu update tiap harinya ya kakak...


jangan lupa kasih like dan votenya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!