NovelToon NovelToon
Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Balas Dendam / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:73.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Kau hanyalah sampah yang dipungut dan dijadikan ratu oleh putraku. Bagiku sampah tetaplah sampah! Sampai dunia kiamat pun, aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian!"

Cacian begitu menyakitkan telah dilontarkan oleh wanita tua, membuat gadis muda yang bernama Diana Prameswari hanya bisa menangis merutuki nasibnya yang begitu buruk.

Semenjak masih bayi dia sudah terpisah dari orang tua kandungnya, dia ditemukan di semak-semak dan dipungut oleh seorang wanita tua yang tidak memiliki keturunan.

Bertemu dengan seorang pria tampan yang begitu terobsesi oleh kecantikannya dan mengajaknya untuk membina rumah tangga, membuatnya bahagia. Diana berpikir keluarga dari suaminya akan merestui hubungannya, tapi sebaliknya, keluarga suaminya sangat membencinya karena ia hanyalah wanita miskin yang tidak memiliki apa-apa.

Mampukah Diana bertahan hidup bersama keluarga suaminya yang tidak pernah menghargainya?

Penderitaan seperti apa yang dirasakan Diana ketika tinggal bersama mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Jangan Pernah Mendekati Anakku

"Bukti? Kau ingin aku memberikan bukti atas kejahatanmu? Bukti yang ada di rumah sakit di mana kamu menculik bayiku sudah kau hapus. Kau membayar salah satu petugas Rumah sakit untuk membantu melancarkan aksimu. Kau sudah menyumpal mulutnya dengan uang, dan sekarang kau merasa menang karena tidak ada bukti yang mengarah padamu?!"

Indira sama sekali tak gentar menghadapi perempuan licik seperti Malena.

Sudah lama ia memendam kehancuran, kini saatnya dia bangkit untuk mencari keadilan.

Indira ingin Malena bisa merasakan apa yang dirasakannya selama ini, karena ulahnya, anaknya sampai menderita di luar dan tidak tau siapa yang sudah menjadi ibu asuhnya selama ini.

"Jangan mimpi Malena. Selama delapan belas tahun aku hidup dalam penderitaan, dan kau senang merasa menang karena berhasil menyingkirkanku, tapi sayangnya, sampai delapan belas tahun kau bahkan tidak bisa memiliki suamiku. Kau terlalu terobsesi dengan dokter Yuda, sampai kau tega ingin menghancurkan rumah tangga kami. Kau salah Malena, tetaplah diriku yang menang, sampai matipun kau tidak akan pernah bisa mendapatkan cinta dari suamiku!"

Malena nampak begitu panik, wajahnya pucat pasi ditatap oleh banyak orang yang ada di mall.

Diva hanya diam berdiri di kerumunan warga yang tidak diketahui oleh Malena.

Ia bersiap akan menjadi garda terdepan untuk membela ibunya yang sudah terdzolimi oleh wanita yang tidak dikenalnya itu.

"Lebih baik kamu mengaku saja padaku, di mana kau tinggalkan bayiku?!"

Dengan mata merah penuh amarah, Indira mencengkram kuat bahu Malena.

Bahkan wanita yang tengah bersama Erna saja tak berani berkutik melihat kemurkaan Indira, wanita yang tidak dikenalnya.

Malena yang juga merasa difitnah, ia hempasan tangan Indira dengan sangat keras.

"Berani kau memfitnahku tanpa bukti, Aku bahkan tidak pernah menculik anakmu! Kau itu sudah gila! Sejak dilahirkan anak sudah mati, dan sekarang kau menuduhku telah menculik anakmu!"

Indira tersenyum menyeringai. Ia tak sedikitpun percaya oleh pengakuan Malena.

Malena sudah membohonginya, dan kini ia akan berjanji untuk membalas penghianatannya.

Dulu sebelum terjadi permusuhan, Malena adalah teman baiknya, tapi diam-diam Malena menyukai dokter Yuda dan sering sekali memfitnah dokter Yuda dengan mengatakan bahwa Indira bukanlah gadis baik-baik dan memintanya untuk menjauh. Bukannya menjauh, dokter Yuda malah menikahinya, dan dari situ tumbuh dendam dan ingin menghancurkan rumah tangganya.

"Sudahlah Malena! Jangan berkilah. Aku tau kau lagi berbohong. Demi dirimu selamat kau bisa lakukan segala cara, tapi di sini, aku akan tetap mengejarmu sampai kau mengakui tindakanmu yang buruk."

Malena tak yakin Indira memiliki bukti yang kuat untuk menyalahkannya, maka tak mudah Indira bisa menumbangkannya.

Perseteruan mereka semakin memanas. Indira tak akan menyia-nyiakan waktu untuk meminta keadilan pada orang yang sudah membuatnya kehilangan bayi yang dilahirkannya.

"Kenapa kamu diam? Kamu ingin memikirkan cara apa lagi untuk menghindariku? Kamu tak akan bisa lepas dariku, Malena! Lebih baik jujur, sebelum aku mengambil tindakan."

Malena tersenyum menyeringai. Wanita itu rupanya tak takut dengan ancaman Indira. Baginya, Indira hanyalah orang gila yang tengah depresi, maka ucapannya hanya dianggap melantur.

Semakin yakin Malena akan mengirimkan Indira ke rumah sakit jiwa karena tingkat depresinya semakin akut.

"Aku diam bukannya aku takut Indira, aku diam karena menurutku percuma berdebat dengan wanita gila sepertimu! Kamu itu bukan levelku, kamu hanya seorang  wanita gila yang pantasnya dibawa ke rumah sakit jiwa! Kalian sebagai bodyguardnya, kenapa kalian hanya diam saja? Majikan kalian ini gila, apa kalian tidak takut kalau sampai dia mengamuk dan menghancurkan barang-barang yang ada di sini! Cepat bawa dia pergi, tempatnya ada di rumah sakit jiwa."

Diva yang awalnya hanya diam saja, kini dadanya bergemuruh panas mendengar cacian yang dilayangkan pada ibunya.

Indira melangkahkan kakinya maju sebagai garda yang harus melindungi ibunya.

Dia bahkan mengabaikan keselamatannya sendiri demi seseorang yang sudah memberinya kehidupan.

"Ngomong apa kamu huh!"

Malena terkejut saat mendapati wanita muda yang tiba-tiba nongol di depannya.

Begitupun juga dengan Karin, perempuan muda yang menemani Malena tak kalau terkejut mendapati keberadaan seseorang yang sangat familiar baginya.

"Loh, Diana! Kau ini Diana kan?"

Bola mata Malena terbelalak lebar saat berhadapan langsung dengan Diva.

Karin pun mendekati Malena dengan berbisik lirih dan perasaannya yang tidak lagi bisa tenang.

"Tante, bukannya ini Diana? Dia masih hidup, dan dia baik-baik saja."

Diva maupun Indira bisa mendengar bisikan mereka berdua yang menyebut nama Diana.

Seperti yang Alka katakan, Diva memiliki kesamaan dengan Diana.

"Siapa Diana? Aku bukan Diana, kalian ngaco!"

Indira mendekati Diva memintanya untuk tidak membuat ulah di tempat umum, apalagi yang menjadi musuhnya adalah musuh bebuyutannya.

"Sayang, jangan ladeni mereka, mereka ini sangat jahat. Kalau sampai mereka lakukan kejahatan padamu, bagaimana? Sebaiknya kita pergi dari sini."

Penuturan Indira tidak digubris oleh Diva, wanita tua itu sudah sangat keterlaluan, dan dia harus mendapatkan ganjarannya.

Diva tidak mundur setelah apa yang dikatakan oleh wanita yang tidak dikenalnya itu. Sikapnya sungguh keterlaluan, dan sudah tega mencaci dan menganggap ibunya gila.

"Tidak Ma, aku tidak takut sama dia. Dia udah ngata-ngatain mama dengan seenak jidatnya. Dia pikir dia itu penguasa di sini. Mama jangan diam aja dikatain seperti orang gila, justru dialah yang sudah gila!"

Diva menunjuk-nunjuk muka wanita bermuka garang yang sudah mengatai ibunya gila.

Dia tidak akan gentar walaupun wanita itu berani menyerangnya. Jika ia hanya diam tidak melawan, maka akan semakin merajalela dan nampak begitu  buruk citranya di depan banyak orang.

"Hei, lancang sekali kau mengataiku gila, Diana! Kau hanyalah manusia sampah, kau yang sudah membuat kehidupan anakku hancur, kau sudah membuatnya pergi dari rumah, kau itu benar-benar jahat! Kau kemanakan anakku huh! Alka hampir menikah dengan Karin, dan kau sudah membuatnya pergi dariku. Kau harus bertanggung jawab Diana! Kau kemanakan anakku."

Malena mendorong dengan tangannya mencengkram leher Diva hingga membuatnya kesulitan untuk bernafas.

Indira panik melihat anaknya disakiti oleh Malena. Ia pun meminta bantuan pada bodyguardnya.

Diva sendiri tak bisa mengimbangi kekuatan Malena yang terus mendorongnya hingga terhuyung menabrak manekin yang dipajang di depan toko baju.

"Hentikan Malena! Kau apakan anakku! Dia itu Diva, bukan Diana. Jangan sedikitpun melukai putriku, cukup aku saja yang kau caci maki, tapi jangan lakukan apabila apapun terhadap putriku! Kau itu sudah salah orang."

Indira dan juga kedua bodyguardnya memisahkan Malena dari Diva yang lemas setelah mendapatkan perlakuan buruk dari orang yang tidak dikenalinya.

Diva bahkan tidak ingat sama sekali kalau dirinya pernah bertemu dengan wanita itu.

"Salah orang? Jelas-jelas dia Diana, Diana harusnya mati, dia yang sudah membuat anakku menjauhiku, dan sekarang aku harus membalasnya!"

Kedua bodyguard itu terpaksa melakukan tindakan kasar dan menarik tangan Malena untuk menjauhi Diva.

"Anakmu menjauhimu bukan karena kesalahan anakku, jadi berhenti menganggap dirimu paling benar. Atau memang karma telah datang padamu, kau sudah memisahkanku dari bayiku, dan sekarang anakmu sendiri yang menjauhimu. Sekali lagi, anakku Diva, bukan Diana. Jika kau masih memperlakukannya dengan buruk, siap-siap saja kau!"

Indira langsung menolong Diva dan diajaknya pergi.

1
Rara Nospan
makin seru
Rara Nospan
jangan egois dong Arya
Rara Nospan
jgn² wanita ular yg dimaksud dr.Yuda adalah mertuanya Diana
Rara Nospan
sadis bangat😭😭😭
Rara Nospan
bikin emosi bacanya😡
Heryzal Chanharja
bagai mana dgn karin selesai begitu aja
Eni Eni
masa alka tidak punya fotonya diana.... memangnya ini jamannya apa....
Dessy Christianti
Luar biasa
Dessy Christianti
Lumayan
Muhyati Umi
kesalahan aeka juGa. sudah tau ibunya ga suka malah suruh tinggal serumah bahkan ditinggal pula
Muhyati Umi
apakah Diana anaknya dr Yuda?
Muhyati Umi
orang jahat cocoknya cama orang jahat. maleka sama Karin sama2 jahat
Muhyati Umi
harusnya alka mencarikan tempat yang aman dan nyaman buat istri sudah tau keluarnya kek gitu. Carikan aja rumah kontrakan daripada serumah dengan mertua jahay
Srie Sifa
akhirnya ketemu keluarganya
Mimy Laxmy Devee
mantap
Mimy Laxmy Devee
dokter lebih tau dgn tes DNA, kok tidak dilakukan ya
Riya Umar
Kecewa
Riya Umar
Buruk
Ipoen She Mandja
lanjut lagi donggg
Sumar Sutinah
hadeh alka suami macam apa istri g d belikan hp dn g d kasih nafkah uang katanya orang kaya apa d rmh g ada cctpnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!