Nayla adalah seorang mahasiswa semester akhir. Dia termasuk dalam kategori gadis tengil dan selalu bertengkar dengan sang kakak.
Sedangkan Jonathan adalah seorang CEO dingin yang masih melajang diusia yang sudah dikatakan tidak mudah lagi karena belum siap untuk membuka hati. Hal itu di karenakan dia pernah di khianati sebelumnya.
Suatu hari, Nayla di jodohkan oleh papanya dengan anak teman sang papa. Dan ternyata calon suami Nayla adalah Jonathan, pria yang secara tidak sengaja pernah menyerempet dirinya.
Bagaimana kisah Nayla dan Jonathan yang mempunyai kepribadian yang berlawanan? Apalagi dengan sifat Nayla yang suka blak - blakan dan melawan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Kamu sudah bangun?" tanya Jonathan berbasa-basi untuk melihat bagaimana reaksi Nayla.
"Sudah," jawab Nayla lirih karena malu.
Melihat hal itu, Jonathan bernafas lega karena Nayla bisa menerima apa yang sudah mereka lakukan. Pria itu pun memberanikan diri untuk mengulurkan tangannya untuk mengelus wajah Nayla.
"Terima kasih. Mulai sekarang, kamu akan menjadi tanggunganku sepenuhnya."
"Hem," jawab Nayla.
"Kak, aku ingin mandi. Rasanya tubuhku lengket sekali karena berkeringat."
"Kalau begitu, aku akan membantumu untuk ke kamar mandi." Jonathan merubah posisinya menjadi duduk.
"Tidak perlu, Kak," cegah Nayla seraya menyentuh tangan Jonathan. "Nayla bisa sendiri."
"Tapi, bisakah Kakak memejamkan mata Kakak sebentar?"
"Memangnya kenapa?" tanya Jonathan.
"Aku malu, Kak," jawab Nayla membuat Jonathan mengerutkan keningnya.
"Aku masih belum memakai baju. Bajuku juga aku tidak tahu ada dimana."
"Nayla, Nayla." Jonathan menggelengkan kepalanya karena merasa lucu dengan Nayla.
"Untuk apa kamu malu? Aku juga sudah melihatnya semalam. Bukan hanya itu, aku bahkan sudah merasakannya."
"Tetap saja aku malu," ucap Nayla kekeh. "Sekarang tutup mata Kakak. Kakak boleh membuka mata kalau aku bilang sudah boleh."
Tidak mau ribut di pagi hari apalagi Jonathan memang berniat untuk tidak menggoda Nayla lagi, akhirnya Jonathan menuruti permintaan Nayla. Tapi, saat Nayla hendak beranjak dan menurunkan kakinya, wanita itu malah mendesis karena rasa sakit yang dia rasakan.
"Kamu baik-baik saja?" Jonathan membuka matanya dan memegang tangan Nayla.
"Inti mu pasti sakit saat ini. Biar aku yang membantumu ke kamar mandi dan memandikan mu."
"Tidak usah protes dan merasa malu. Aku sudah melihat dan merasakannya. Lagipula, kita juga akan melakukannya lagi nanti."
Jonathan langsung beranjak tanpa berniat menutupi tubuh polosnya dan langsung menggendong Nayla yang juga masih sama-sama polos. Sedangkan Nayla langsung memejamkan matanya karena tidak sengaja melihat benda yang memasuki dirinya sebelumnya.
Setelah sampai di kamar mandi, Jonathan pun mendudukkan Nayla di meja wastafel. Saat Nayla memberanikan diri untuk membuka matanya, Nayla melihat Jonathan yang sedang mengisi air di bath tube berikut dengan sabun dan aroma terapi.
Pipi Nayla menjadi merona kala melihat tubuh polos Jonathan. Tidak bisa dia pungkiri jika dia sangat menikmati sentuhan yang Jonathan berikan saat mengambil mahkotanya. Meskipun awalnya sakit, tapi lambat laun Nayla sangat menikmatinya.
"Sudah berani membuka mata?" tanya Jonathan saat berbalik seraya melangkah mendekati Nayla.
"Apa sangat sakit?" tanya Jonathan membuat Nayla bingung.
"Maksudku yang dibawah apa sangat sakit?" Jonathan memperjelas pertanyaannya.
"Sakit," jawab Nayla malu karena membicarakan urusan privasi itu dengan seorang pria.
"Maaf jika aku menyakitimu," ucap Jonathan dan mendapatkan anggukan kepala dari Nayla.
"Tapi penampilanmu saat ini sangat menggemaskan," lanjut Jonathan membuat Nayla kembali dilanda kebingungan.
"Apa ada sesuatu di wajahku?" Nayla memegang wajahnya dengan kedua tangannya.
"Atau penampilanku benar-benar kacau saat ini?"
"Tidak," jawab Jonathan. "Aku bilang menggemaskan bukan kacau."
"Jangan melihat kearah kaca." Jonathan menahan tubuh Nayla yang hendak berbalik untuk menghadap kaca.
"Pasti ada sesuatu, bukan?" Nayla memicingkan matanya kearah Jonathan. "Bahkan kamu melarang ku melihat kaca."
"Tidak ada apa-apa," ucap Jonathan. "Sebaiknya kita berendam saja sekarang agar rasa sakitnya bisa sedikit membaik."
"Setelah itu, aku akan mengobatinya agar kita bisa membuat cicit untuk Kakek lagi."
Saat Jonathan hendak menggendong tubuh Nayla, wanita itu mengambil kesempatan tersebut untuk melihat kearah kaca.
"Ahhh," teriak Nayla yang terkejut saat melihat betapa kacaunya dirinya saat ini.
"Kak Jo ...."
Lah ini, baru mau 1 aja masih nego, smentara waktu kontrak kakek di dunia dah brkurang 😂😂😂
chaktrin² 🤣🤣🤣