NovelToon NovelToon
Jodoh Jalur Mimpi

Jodoh Jalur Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs.Ozora

Diandra rukmana, gadis cantik yatim piatu, seorang guru bahasa indonesia, di sekolah dasar di kota M.
Berulang kali bermimpi dilamar oleh lelaki yang belum dia kenal.
Bagaimana jadinya jika dia bertemu dengan lelaki yang selalu ada di dalam mimpinya, bagaimana awal pertemuan mereka.
Akankah mereka berjodoh di dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs.Ozora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Lisa kembali melanjutkan pekerjaannya setelah makan. Khalil menatap kepergian sang kekasih dengan tatapan sedih, seandainya Lisa mau berhenti bekerja, tapi itu pasti akan sulit, seperti yang di katakan Dian tadi.

Tapi sekarang bukankah dia sudah ada, Khalil sangat mampu untuk membiayai kuliah Lisa dan biaya hidup Lisa sehari hari, lagi pula Lisa akan menjadi istrinya. Yah, Khalil tidak ingin berlama lama berpacaran, dia ingin segera menikahi Lisa dan kembali ke kota B seperti sahabatnya.

"Oia, mas udah ngurusin surat pindahku belum". Tanya Dian.

"Udah semua sayang, kamu tinggal terima beres". Jawab Irul.

Tiba tiba Risa menjerit heboh setelah melihat sesuatu di ponselnya.

"Ada apa yank". Tanya Umar panik.

"Liat beb seragam kita kece banget".

Umar pun langsung meraih ponsel Risa yang di sodorkan kepadanya.

"Wiih, emang keren si Aini". Ucap Umar.

"Kirim ke gue dong, gue juga mau liat, entar gue tunjukin ke Lisa juga". Ucap Khalil yang sudah kepo setengah mati.

"Sabar bang, ini aku mau kirim, tapi kok Aini ngga kirim baju penganti kamu sih Di". Ucap Risa.

"Ya ngga boleh dong yank, entar kita ngga penasaran lagi sama pengantinnya". Bukan Dian yang menjawab, justru Umar yang memberi pengertian kepada kekasihnya.

"Iya juga sih, tapi aku yakin sih pasti cantik banget, seragam buat kita kita aja kece gini". Ucap Risa.

"Aku harap kamu sama Aini bisa dateng 3 hari sebelum pernikahan aku". Ucap Dian.

"Pasti sayangku, aku sama Aini ngga mungkin melewatkan hal terpenting dalam hidup sahabat kami". Jawab Risa.

"Abang harap juga seperti itu, kamu dan Aini bisa menemani Dian dan Ibu di rumah, abang sama cowok cowok yang lain akan tinggal di apartemen abang". Ucap Irul.

"Bang Khalil tolong tanyain ke Lisa juga yah, aku harap Lisa juga bisa hadir lebih awal". Ucap Dian.

"Iya Di, entar sekalian abang tanyain juga". Jawab Khalil.

"Sayang, kamu ngga mau jalan jalan hari ini, bentar lagi kan kita pulang ke kota B". Tanya Irul kepada Dian.

"Yuk mas, aku kan belum pernah di bonceng sama kamu". Jawab Dian.

"Ciee, peluk yang erat ya Di, entar bang Irul di gondol kunti". Ucap Risa terkekeh geli.

"Ada ada aja kamu beb". Ucap Umar.

Irul hanya bisa geleng kepala, sedangkan Dian memukul pelan tangan Risa.

"Mana ada kunti siang bolong gini sih sa". Ucap Dian.

"Yee jangan salah Di, kunti yang kakinya nampak di tanah banyak yang berkeliaran suka godain suami orang". Ucap Risa.

"Meskipun banyak yang godain, abang ngga akan ke goda Sa, mana mungkin abang khianatin wanita yang sangat abang cintai ini". Ucap Irul sambil mengelus kepala Dian.

Dian menatap Irul penuh cinta, dia juga percaya dengan calon suaminya ini.

"Buset, kalian berdua ngga ngehargain gue banget, Lisa lagi kerja nih, entar gue pengen gimana". Ucap Khalil.

"Woy, pengen apa maksud lu, jangan macem macem lu ya". Ucap Umar menoyor sambil kepala Khalil.

"Apa sih lu, otak lu aja ngga bener, maksud gue, gue pengen bermesraan juga lah ama ayank gue". Jawab Khalil sewot.

"Udah, gue mau jalan dulu ama Dian". Ucap Irul.

Irul membantu Dian berdiri dari tempat duduknya. Risa yang melihat sahabatnya yang begitu di ratukan oleh Irul ikut bahagia.

"Sa.. bang.. kami pamit dulu yah". Ucap Dian kepada ketiga orang di depannya.

"Hati hati ya bang, sahabat aku jangan sampai lecet". Ucap Risa.

"Ya kalo lecet dikit paling udah tes drive". Ucp Khalil.

"Mulut lu Lil". Ucap Umar sambil memukul mulut sahabatnya itu.

"Lu udah capek punya lidah Lil, kalo iya, gue bantu lu buat potong lidah lu itu". Ucap Irul dingin.

"Hehee, sorry bro gue cuman becanda elah". Ucap Khalil sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Irul tidak menjawab, Dian menenangkan calon suaminya dengan mengelus lengan Irul. Dia tau pasti calon suaminya ini sudah terpancing emosi meski dia tau Khalil hanya bercanda, Dian pun tidak tersinggung oleh ucapan Khalil, karna dia sudah tau sikap Khalil yang memang petakilan itu.

"Udah yuk mas, kita berangkat sekarang aja". Ucap Dian.

Irul hanya mengangguk, Irul bahkan jalan lebih dulu tanpa pamit dan meninggalkan Dian.

"Maaf ya Di, abang beneran ngga ada maksud untuk ngerendahin kamu, abang cuman becanda sumpah". Ucap Khalil yang begitu merasa bersalah.

Khalil sadar ucapannya sudah membuat sahabatnya marah.

"Iya bang, Dian ngga papa kok, soal mas Irul biar nanti Dian yang bujuk, maaf ya semua, aku susul mas Irul dulu". Ucap Dian lalu langsung keluar menyusul Irul yang sudah lebih dulu pergi.

Setelah kepergian Dian, suasana jadi canggung, Khalil menjadi diam, Risa pun diam, sedangkan Umar sudah menahan emosinya sedari tadi.

"Lu kalo mau becanda bisa di saring dulu ngga sih Lil, seandainya lu becanda kayak gitu sama Irul tanpa ada Dian dia pasti ngga akan marah, tapi lu becanda kayak gitu di depan Dian, jelas Irul marah, lu jadi keliatan kayak ngerendahin Dian tau ngga". Ucap Umar marah.

"Tapi gue ngga ada maksud kayak gitu Mar, demi Allah, gue ngga mungkin jahatin Dian". Jawab Khalil.

"Udah beb, aku juga percaya sama bang Khalil, dia ngga mungkin punya niat jahat ke Dian, hanya saja bang, bener apa yang di katakan bang Umar, bang Khalil harusnya ngga mengucapkan kata itu di depan Dian, meskipun aku yakin sahabat aku ngga mungkin tersinggung, tapi sebagai calon suami, aku rasa wajar kalo bang Irul marah". Ucap Risa.

"Lu harus minta maaf sama Irul nanti di rumah, gue ngga mau masalah ini jadi panjang". Ucap Umar.

"Iya Mar pasti, maaf jadi bikin ngga nyaman kayak gini". Ucap Khalil.

Khalil tidak akan membela dirinya, dia akan meminta maaf kepada sahabatnya itu, dia juga menyalahkan dirinya yang suka becanda tanpa liat sikon.

Di sisi Irul dan Dian.

Setelah menyusul Irul, dia melihat Irul yang sudah berdiri di dekat motornya dengan tangan yang terkepal, dia yakin calon suaminya itu sedang menahan emosinya.

"Mas". Sapa Dian sambil memegang tangan Irul yang terkepal.

Melihat kehadiran Dian di sampingnya, Irul langsung memeluk calon istrinya itu, Dian pun langsung membalas pelukan Irul sembari mengelus punggung Irul.

"Mas sangat ngga suka dengar ucapan Khalil sayang, mas ngga akan biarin siapapun merendahkan kamu". Ucap Irul pelan.

"Iya mas, aku percaya, tapi aku sama sekali ngga tersinggung kok mas dengan ucapan bang Khalil, aku yakin bang Khalil ngga ada maksud merendahkan aku". Ucap Dian berusaha memberi pengertian kepada Irul.

"Tetep aja sayang, mas ngga suka dengernya". Ucap Irul.

Dian melepaskan pelukan Irul, memberi jarak agar bisa menatap calon suaminya itu.

Dian mengelus rahang tegas Irul agar calon suaminya itu tenang.

"Kalo gitu mas maafin bang Khalil yah, sebagai sahabatnya, mas pasti lebih paham dengan sifatnya bang Khalil, bang Khalil ngga mungkin punya maksud untuk menyakiti hati aku, tapi aku juga berterimakasih karna mas selalu melindungi aku, terima kasih calon suami". Ucap Dian dengan senyum manisnya.

Irul yang di panggil calon suami oleh Dian tak bisa menahan diri untuk tidak salah tingkah di depan Dian.

"Kamu tuh emang selalu bisa nenangin mas yah, I love you sayang". Ucap Irul lalu mengecup kepala Dian.

"Love you more masku sayang". Jawab Dian.

"Ya udah yuk, kamu mau kemana sayang". Tanya Irul.

"Cari jajanan pinggir jalan yuk mas, terus kita nonton bioskop gimana, kita kencan kayak anak abg". Jawab Dian sambil terkekeh.

"Apapun untukmu sayang". Ucap Irul.

"Manis banget sih calon suami aku". Ucap Dian manja.

Irul di buat tertawa melihat tingkah calon istrinya yang menggemaskan.

Irul pun menyusuri kota dengan Dian yang memeluk perutnya dari belakang. Ini adalah kali pertamanya mereka motoran, seperti anak remaja yang sedang berkencan.

Dian membeli banyak macam jajanan pinggir jalan, seperti batagor, somai, cilok dan yang lainnya.

Irul menuruti semua kemauan calon istrinya, baginya selagi dia mampu, dia akan menuruti keinginan Dian, karna bagi Irul kebahagiaan Dian adalah hal utama yang yang harus dia prioritaskan.

Irul memilih menonton di salah satu mall terkenal di kota B, sebelum masuk ke bioskop, Irul menawarkan Dian untuk berbelanja pakaian untuk di bawa ke kota B, tapi Dian menolak karna dia pikir itu tidak perlu, toh bajunya masih banyak yang belum dia pakai juga.

Jadilah mereka nonton di bioskop, Dian memilih film komedi, Irul tidak protes sama sekali, dia membiarkan Dian yang mengatur semuanya.

Kembali ke cafe, dimana Risa, Umar, dan Khalil berada.

Umar memilih menemani kekasihnya di cafe, karna dia pun tidak tau ingin melakukan apa di rumah.

Sedangkan Khalil memilih menunggu Lisa, dia tidak jadi pulang terlebih dahulu untuk berganti pakaian.

Waktu sudah sangat sore, waktunya Lisa untuk pulang. Mereka pun pamit kepada Risa dan Umar.

"Lisa pulang duluan ya kak Risa.. bang Umar". Ucap Lisa.

"Iya Lis hati hati yah". Jawab Risa dengan tersenyum. Sedangkan Umar hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Lu telfon gue aja kalo udah mau pulang, entar gue balik kesini buat jemput lu". Ucap Khalil kepada Umar.

"Ngga usah bang, bang Umar biar pake mobil aku pulangnya". Bukan Umar yang menjawab melainkan Risa.

"Entar kamu gimana yank berangkat ke sininya besok, ngga papa biar mas sama Khalil". Ucap Umar.

"Aku bisa minta anter bang Farel beb, udah ngga usah nolak, kasian bang Khalil kalo harus bolak balik". Ucap Risa.

"Kok kamu malah perhatian banget sama Khalil yank, aku cemburu loh". Ucap Umar.

"Lebay lu". Ucap Khalil dengan malas.

Lisa hanya diam sambil tersenyum melihat interaksi ketiganya, dia masih canggung untuk bersikap lebih akrab.

Sedangkan Risa menepuk lengan kekasihnya.

"Apaan sih beb, udah bang langsung jalan aja, kasian Lisa pasti mau istirahat". Ucap Risa menghentikan perdebatan kedua sahabat itu.

Khalil pun langsung pamit untuk mengantar Lisa pulang. Sedangkan Risa masuk ke ruangan pribadinya meninggalkan Umar yang mengejarnya sambil memanggil manggil namanya, untungnya cafe sedang sepi jadi tidak banyak yang melihat kekonyolan Umar.

Khalil telah sampai di depan kosan Lisa, dia pun segera turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Lisa.

"Terimakasih bang". Ucap Lisa tersenyum.

"Sama sama sayang". Jawab Khalil.

Setelah pintu di buka, Lisa mempersilahkan Khalil untuk masuk lebih dulu.

"Maaf ya bang di kosan lagi ngga ada apa apa, Lisa belum belanja soalnya". Ucap Lisa.

"Nanti abang anter aja sayang belanjanya". Ucap Khalil menawarkan diri.

"Apa ngga ngerepotin abang". Tanya Lisa.

"Berapa kali lagi sih abang harus ngomong ini ke kamu, apapun yang kamu perlukan, kesulitan apapun yang sedang kamu hadapi, kasi tau abang yank, abang ngga akan pernah merasa keberatan, abang malah senang kalo kamu andelin abang". Jawab Khalil.

"Iya bang, maaf yah, mulai saat ini Lisa akan nyusahin abang". Ucap Lisa dengan nada bercanda.

"Ngga ada kata nyusahin kalo itu untuk kamu yank". Jawab Khalil.

"Ya udah kamu mandi dulu gih, kamu pasti udah ngga nyaman sama badan kamu" ucap Khalil.

"Iya bang, kalo gitu Lisa tinggal dulu ya bang". Ucap Lisa.

Setelah mandi, Lisa duduk di samping Khalil yang sedang duduk di karpet bulu yang di belikan oleh Khalil.

"Lisa, ada yang mau abang omongin sama kamu". Ucap Khalil.

Lisa langsung memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Khalil.

"Apa itu bang". Tanya Lisa.

Sebelum memulai berbicara, Khalil menarik napas lebih dulu, ada sedikit rasa gugup yang dia rasakan.

"Abang ingin ngenalin kamu sama orangtua abang setelah menghadiri pernikahan Irul dan Dian, abang ingin segera menikahi kamu yank, kamu tau sendirikan umur abang sudah sangat matang dan abang insyaAllah sudah sangat siap, tapi abang juga ngga ingin egois, abang sadar kamu masih sangat muda, abang tidak memaksa kamu jika kamu masih belum siap, abang akan tunggu kamu siap". Ucap Khalil.

Lisa terdiam untuk beberapa saat, dia sedang mencerna semua yang di katakan oleh Umar.

"Abang maaf, bukannya Lisa menolak untuk segera menikah degan abang, tapi ada satu hal yang tidak abang ketahui tentang Lisa, Lisa tidak ingin abang menyesal nantinya, Lisa tidak ingin menjadi beban untuk abang kedepannya, Lisa minta waktu ya bang". Jawab Lisa sambil memegang tangan Khalil.

"Katakan apa yang belum abang ketahui yank, ceritakan semua sama abang, apa ini soal tante kamu". Tanya Khalil berusaha menebak.

"A..abang tau tentang tante Lisa". Tanya Lisa dengan gugup.

"Abang ngga akan tau kalo kamu ngga cerita yank, abang hanya pernah mendengar Aini mengatakan tentang tante kamu yang selalu jadi beban untuk kamu, tapi apa tidak tau maksud Aini, abang juga tidak bertanya karna abang ingin kamu yang jujur sama abang". Jawab Khalil.

"Lisa akan cerita sama abang, tapi ngga sekarang, abang mau kan bersabar". Ucap Lisa.

"Iya yank, abang akan tunggu kapan kamu siap, tapi soal rencana abang ngenalin kamu ke orangtua abang, abang akan tetap ngenalin kamu sebagai wanita yang spesial di hidup abang, kamu mau kan yank ketemu sama kedua orangtua abang". Ucap Khalil.

"Lisa mau kok bang". Jawab Lisa.

Khalil sangat senang mendengar sang kekasih yang bersedia bertemu kedua orangtuanya.

1
Yani
Cepat halallin Rul
Yani
Ternyata Aini sama Farel
Yani
Dian cemburu
Yani
Aku kira Dian pake ternyata engga ya?
Yani
Mas apa abang 😊
Yani
Layanya sama ada hati ni
Yani
Jangan dingin" bang
Yani
Apakah jodohnya Dian?
Yani
Seru kauanya
Mrs.Ozora: selamat membaca kak
total 1 replies
Yani
Mampir ah...
Mrs.Ozora: boleh dong kak
total 1 replies
nis_ma
semangat berkarya, kak 🔥
Mrs.Ozora: terimakasih kak🙏
total 1 replies
Joanita Missella
salam kenal dari malaysia..suka baca cerita ini../Smile/
Joanita Missella: dari sarawak
nis_ma: dari negeri mane KK?
total 3 replies
Maito
Bukan main bagusnya.
Mrs.Ozora: Alhamdulillah, terimakasih kak dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!