Salah Memilih Jodoh

Happy reading....

" Ah..., daripada pusing memikirkannya. Lebih baik besok Salma datangi langsung." Ucap Salma dengan bangkit dari duduknya ia masuk ke dalam kamar mandi di dalam ruangan kerjanya.

lima belas menit kemudian Salma keluar dengan wajah segar dan wangi.

Malam ini Salma akan tidur di rumah makan, ia malas pulang.

" Tok,..tok...c Lik" Salma membuka pintu ruang kerja.

" Kak, apa kakak tidak pulang malam ini?" ucap Boy orang kepercayaan Salma .

" Tidak dek, kakak lagi malas." jawab Salma apa adanya.

" Mungkin kakak akan tidur di sini untuk beberapa hari ", Salma menambahkan penjelasannya.

" Kalau begitu kami pulang dulu " , Pamit Boy dengan sopan.

" Kalian hati-hati !, jangan lupa pintu dikunci !. Kakak kalau mau pergi, kakak pegang kunci cadangan." Boy mengguk mendengar penjelasan dari bosnya.

Setelah Boy keluar Salma masuk ke dalam kamar pribadinya yang ada di dalam ruang kerjanya.

Mungkin karena terlalu lelah dan capek Salma langsung tertidur dengan nyenyak.

***

Jam empat tiga puluh menit Salma sudah bangun. Ia mencuci muka dan membersikan seluruh kamar dan ruang kerjanya. Ia juga mencuci pakaiannya sendiri .

Setelah selesai semua dengan kegiatan paginya Salma masuk ke dalam dapur. Ia mulai meracik bumbu yang sudah tinggal sedikit.

Setelah selesai, ia membuat menu sarapan yang praktis pagi ini. Nasi goreng pedas , setelah dua jam di dapur nasi goreng dan bumbu yang Salma stok sudah selesai.

Sebelum sarapan Salma membersihkan diri dulu. Karena akan pergi ke kantor Davin Salma berdandan sedikit untuk menambah sempurna penampilannya.

Kemudian Salma sarapan, " pagi kak" sapa Boy yang baru datang.

" Ayo Boy !, kita sarapan dulu ". Ajak Salma dengan orang kepercayaan.

" Boleh kak, kebetulan Boy belum sempat sarapan." Boy berjalan ke tempat tak piring, kemudian bergabung duduk di sebelah kursi Salma .

" Boy kakak pagi ini akan bertemu dengan pemilik perusahaan yang kita sediakan makan siangnya. Do'akan kakak ya !, semoga tidak ada masalah."

Pinta Salma dengan sedikit khawatir, soalnya dia bingung kenapa ia dipanggil oleh yang punya perusahaan.

" Pasti kak." jawab Boy dengan wajah yang sangat menyakinkan.

***

Berbeda dengan Hendra mantan suami Salma , ia baru pulang ke apartemen setelah pulang dari club' malam. Ia pulang dengan sedikit mabuk dan bibir terluka.

Semalam Hendra mengacau di club' malam lantaran setiap wanita yang ia lihat berubah Salma semua.

" Salma sialan", maki Hendra, kemudian ia menangis meratapi nasibnya yang belum juga bahagia.

Sebenarnya bukan marah dengan Salma tetapi ia marah dengan dirinya sendiri, kenapa setelah Salma diceraikan ia baru merasakan sangat kehilangan.

Hendra masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum berangkat bekerja. " Salma mana baju Abang ?" Hendra melihat ke arah tempat tidur, kemudian terduduk di lantai dengan menangis menyesali apa yang telah terjadi.

Ia menyesal telah menjadikan wanita baik-baik seperti Salma bahan taruhan.

Akhirnya ia terjebak sendiri oleh temannya.

yang ternyata tidak menyukainya. Sekarang ingin rasanya Hendra meminta maaf dengan Salma , dan ingin meminta Salma menjadi istrinya kembali.

***

Sedari membuka mata bangun tidur tadi pagi, Davin selalu tersenyum manis. Hari ini ia akan bertemu wanita pencuri hatinya.

Ia menuruni anak tangga dengan langkah pasti dan tegap.

" Pagi ma' pa " , ucap Davin kepada kedua orang tuanya. " Pagi sayang", Davin mengecup kening putri kecilnya yang cantik.

Davin menarik kursi tempat duduknya, setelah sampai di meja makan.

Ia mulai mengambil sarapan untuk dirinya sendiri. " Nak, Minggu depan ada undangan dari teman Mama ia akan mengadakan acara aqiqah untuk cucu pertamanya. Boleh tidak mama minta tolong?, kamu saja yang datang?"

Oma Kiandra berbicara dengan penuh harap.

" Baiklah", jawab Davin dengan singkat dan jelas.

Setelah selesai makan, Davin keluar dari rumah kedua orang tuanya. tetapi sebelum pergi ia berpamitan dulu dengan kedua orang tua dan putri cantiknya .

Davin berjalan menuju mobil yang siap berangkat . " Pak, berikan kunci mobilnya !, saya ingin bawa mobil sendiri ."

Sopir memberikan kunci mobilnya dan Davin langsung kuncinya.

Davin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tiga puluh menit kemudian ia sampai di parkiran khusus untuk pemilik perusahaan.

" Pagi tuan Davin", sapa salah satu office boy yang sedang membawa tempat sampah.

Davin hanya diam, tanpa membalas sapaan office boy tadi. Ia terus melanjutkan langkahnya.

Ia masuk ke dalam lift khusus petinggi perusahaan, saat melewati Sekretaris cantiknya. " Kalau ada wanita pemilik rumah makan yang direkomendasikan mbak Marda langsung suruh masuk ke ruangan saya." pinta Davin tegas tak mau dibantah.

" Baik tuan ", jawab sekretaris Davin yang cantik dan seksi sungguh menggoda iman.

Setelah menitipkan pesan kepada sekretarisnya, Davin masuk ke dalam ruangan kerjanya.

Ia pun memulai pekerjaannya dengan serius dan teliti.

***

Jam delapan tiga puluh menit, Salma sudah bersiap pergi ke perusahaan yang akan berlangganan dengan rumah makan miliknya. Untuk menyiapkan makan siang seluruh karyawan perusahaan Davin.

Salma mengendarai motor metik salah satu alat transportasi yang digunakan karyawan rumah makan untuk memperlancar urusan ataupun kegiatan yang berhubungan dengan urusan rumah makan, seperti yang dilakukan Salma sekarang.

Motor juga terkadang digunakan karyawan untuk mengantar pesanan yang minta layanan delivery dalam jumlah sedikit.

Ia melakukan motor dengan kecepatan sedang. Tidak lama ia sudah sampai di depan pintu gerbang perusahaan.

Di post Satpam Salma melapor karena ia tamu , ia diminta mengisi buku tamu.

Setelah selesai mengisi buku tamu, Salma berjalan menuju resepsionis.

" Permisi mbak, saya ingin bertemu...," Salma terdiam ia lupa siapa nama pemilik perusahaan yang akan bekerja sama dengan rumah makan miliknya.

"Aduh kenapa lupa bertanya siapa nama bos mbak Marda" , Ucap Salma merutuki kebodohannya sendiri.

" Bentar mbak...!, saya hubungi teman saya dulu ." Salma berbicara dengan sopan.

Resepsionis tersenyum lembut dan mengangguk. Salma segerah menghubungi mbak Marda. " oh ya mbak .. terimakasih." Ucap Salma mengakhiri sambungan teleponnya dengan mbak Marda.

" Permisi mbak, saya dari rumah makan Citra Rasa ingin bertemu dengan tuan Davin. Dan saya sudah janji ketemu di ruangan beliau."

Salma memberitahukan siapa yang ingin ia temui. " Oh baiklah, mari saya antar."

Salma berjalan dengan di temani oleh salah satu resepsionis tadi. Tidak lama mereka berdua sudah sampai di depan sekretaris Davin. " Permisi mbak, nona ini ingin bertemu dengan tuan Davin dari rumah makan Cita Rasa " .

Ucap Resepsionis tadi menjelaskan siapa dan keperluan apa wanita yang datang bersamanya.

Saat sekretaris Davin ingin mengetuk pintu, "Deg, deg, " jantung Salma dan Hendra bersamaan. Hendra baru ingin keluar dari ruangan Davin, sedangkan Salma baru ingin masuk berdua dengan sekretaris Davin.

Bersambung...

Terimakasih kasih yang sudah Sudi membaca dan mengikuti cerita emak Kam 🙏