Jika merindukan orang yang sudah tiada adalah hal menyakitkan, mungkin tidak selamanya seperti itu yang di rasakan oleh seseorang.
Dia merindukannya tapi di satu sisi ia ingin menjauh dan pergi darinya demi kebahagian orang yang ia sayangi.
Dan semua kenangan yang pernah tercipta akan kah hilang seiring dengan luka yang sudah terlalu lama bertahta???
Selamat datang di tulisan receh Mak Othor 😊
Biar ngga gagal paham, silahkan mampir ke Riang (sadar diri) lebih dulu 🙏🙏🙏
semoga di minati teman-teman readers ya 🤗 mohon kritik dan sarannya.
Terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Aku memutuskan mencintainya dalam diam. Menjauh darinya...kupikir mampu membuatku melupakannya. Nyatanya .. keikhlasan ku kini di pertaruhkan. Karena...pada akhirnya ...sesakit ini ku melihatnya dengan orang lain!
Shakiel Albiruni Wijaya.
💕💕💕💕💕💕💕
Shakiel memasuki unitnya. Ada dua kamar yang ada di sana. Kondisi apartemen yang rapi dan simpel seperti keinginannya.
Hah!
Ganin meletakkan koper nya dan memilih melemparkan diri di ranjang salah satu kamar yang ia pilih. Shakiel memilih kamar yang bisa melihat suasana kota juga memiliki balkon.
Sepi, bukan hal baru bagi seorang Shakiel! Karena sejak pindah ke Bali, ia hampir tak memiliki teman. Beruntung saat menginjakkan kaki di bangku kuliah ,Devi yang cukup dekat dengannya.
Shakiel membuka pakaian yang melekat di tubuhnya. Hanya tersisa celana panjang yang menutupi tubuh bawahnya.
Ia mengambil minuman dingin yang ada di kulkas. Shakiel memang membayar lebih pada Devi. Wajar jika fasilitas yang ia terima saat ini lebih dari cukup dari yang ia butuhkan.
Pemuda tampan itu keluar dan menuju ke balkon kamarnya sambil membawa air mineral dalam botol tersebut.
Kedua tangannya ia sandarkan di pinggiran balkon. Sedang matanya menatap lampu berkelap kelip yang menghiasi kota jakarta. Di sisi kiri bangunan rumah sakit tempat nya praktek berada.
Shakiel memutar tubuhnya memilih menyandarkan punggung juga sikunya di pinggiran balkon. Ia memejamkan matanya.
Ucapan papanya tadi cukup membuatnya tergelitik.
Apa iya ? Hanya perasaan ku saja jika akulah yang paling menderita di sini? Lalu shaka ...???
Shakiel menarik kepalanya ke belakang. Terpaan angin membuat rambut lurusnya tergerak pelan.
Semakin El menutup matanya yang ingin melupakan semua yang terjadi hari ini tapi sangat sulit.
Ucapan papanya, Ganesh yang tak bisa di ajak kerja sama, juga....pertemuannya dengan Ghalia.
Shakiel mengusap kasar wajahnya. Setelah itu ia menegakkan tubuhnya. Dan saat menoleh, sosok yang menjadi salah satu ada di pikirannya ada di balkon unit sampingnya.
💕💕💕💕💕
"Mau makan dulu ngga?", tanya Diaz pada istri kecilnya.
"Eum...ngga deh kak, bersih-bersih dulu aja!", kata Lia.
"Mau kamu apa kakak dulu yang mandi? Apa mau bareng?", Diaz menaikturunkan alisnya.
"Kak Diaz ih....!", protes Lia.
"Hehehe ya kali mau mandi bareng-bareng sama om-om ganteng ini!", ledek Diaz.
"Kak??!!", Lia memukul manja lengan suaminya.
"Hehehe iya sayang, bercanda! Tapi ...kalau nanti kakak minta lagi kaya kemarin boleh kan ? Udah ngga sakit kan?", tanya Diaz.
"Ih...bahas gitu mulu perasaan deh!", Lia memanyunkan bibirnya.
"Ya maklum dong sayang, kan hal yang baru buat kakak, buat kamu juga!", kata Diaz.
Lia menarik kaos Diaz agar ia mendekat.
"Aku ngga mau nanti kakak malah bosen kalo keseringan begituan!", kata Lia. Diaz tertawa pelan sambil mengacak lembut rambut istri kecilnya itu.
"Mana ada sih yang bosen kaya begitu sayang!", kata Diaz. Lia melepas pelukan di pinggang suaminya.
"Ya udah, kakak mandi duluan gih! Aku mau ngadem ke situ!", kata Lia menunjuk jendela balkon dengan dagunya.
"Ya udah! Tapi tetap pake hijabnya ya! Kakak ngga mau ada yang nikmatin kecantikan kamu selain kakak!", kata Diaz mengusap pipi Lia.
"Ish ...iya iya!", kata Lia. Diaz pun masuk ke kamar mandi di kamar mereka.
Lia melangkah keluar dari kamarnya menuju ke balkon. Dirasakannya sapuan lembut angin malam ibukota.
Aku melihatnya lagi ya Rabb ! Tapi kenapa kami harus di pertemukan di situasi seperti ini??? Aku sudah menjadi seorang istri sekarang! Apa jika aku masih mengingatnya, aku juga seperti istri yang berselingkuh ????
Lia menoleh kesamping untuk kembali masuk ke kamarnya. Akan tetapi saat ia menoleh, ada seseorang yang ada di balkon samping unitnya yang juga sedang menatap dirinya.
Kedua pasang mata yang berjarak lebih dari lima meter itu saling mengunci.
"Sayang!!", teriakan Diaz membuat Lia memutuskan tatapan itu dari sosok cinta pertamanya.
"I-iya kak!", jawab Lia tergagap. Dan tak lama kemudian, Diaz menyusul Lia ke balkon.
"Ayo mandi dulu!", ajak Diaz sambil merangkul bahu Lia. Lia hanya mengangguk pelan.
Shakiel memilih untuk pura-pura tak melihatnya. Karena pada akhirnya ia tertampar oleh kenyataan bahwa mereka berstatus suami istri. Bahkan hanya sekedar saling memeluk adalah hal yang sangat biasa.
Pasti mereka sudah melakukan lebih dari itu!! Astaghfirullah ,El!! Otak kamu!!!! Batin Shakiel.
Ia pun kembali ke kamarnya ingin mengistirahatkan dirinya untuk bersiap dengan aktivitasnya besok pagi.
💕💕💕💕💕💕
Ziyad masih tak percaya jika Shakiel meminta orang kantin untuk mengantarkan makanan untuknya.
Ziyad yakin, sebenci apa pun El pada nya rasa sayang El masih ada untuknya.
"Sayang, perlu kamu tahu. Ternyata yang membantu perusahaan itu ...El dan Ganesh! Perusahaan kita sudah stabil sekarang!", kata Ziyad mengusap kepala Citra. Perempuan itu sudah kembali memejamkan matanya.
"Dan makanan yang sore tadi aku makan, itu juga dari El! Aku harap , El akan segera memaafkan ku!"
Ziyad mengecup punggung tangan istrinya.
"Kamu cepat bangun sayang...mas sangat merindukan mu!", bisik Ziyad lalu mengecup singkat bibir pucat yang sangat ia rindukan.
Malam yang kian larut membuatnya tertidur di samping istrinya.
Citra mendengar apa yang Ziyad ceritakan tadi meski ia terlihat sedang tidur.
Aku juga ingin sembuh mas! Aku ingin memeluk Shaka ,putra kecil kita! Aku ingin memeluk Riang dan El juga mas! Dan aku pun ingin memeluk mu ....aku merindukan kalian semua....batin Citra sambil menitikkan air matanya.
💕💕💕💕💕
Alhamdulillah...
cukup sekian dan terima gaji 😌😌😌
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
menyaaaallaaaaahhhhh om diazzzzzzzz🔥🔥🔥🔥
shakiel said kena lagi kan aku, aku gak nongol lho...😒😒😒😒
🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣