NovelToon NovelToon
Di Gilir Keluarga Suami

Di Gilir Keluarga Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta Paksa / Romansa / Pembantu / trauma masa lalu
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: bryan.gibran

Namaku Refelin, Gadis 19 Tahun yang harus rela mengorbankan masa muda untuk menikah dengan anak majikan ibuku.

Tapi sayangnya, kisah kehidupan rumah tangga ku tak seindah yang ku bayangkan.
Semua pilu ku berawal dari pernikahan itu, Aku diperlakukan bagai piala bergilir, diperbuat seenaknya dan hanya dicari ketika sedang dibutuhkan saja. Aku tidak menyangka pernikahan ku dengan anak majikan ibuku itu akan menjadi momok menakutkan yang membuatku trauma seumur hidup.

Hancur sekali hidupku, Mampukah aku melewati semua beban ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bryan.gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 : - Jangan Paksa Aku

Aldi kuat sekali menggenggam tanganku dengan derap langkah yang sedikit tergesa membawaku menuju kekamar nya. Seperti hasrat nya sudah berada dititik puncak yang sebentar lagi siap untuk dilampiaskan melalui aku. Sementara aku, apakah aku terkesan ingin memberikannya kepuasan batin malam ini?, tentu tidak. Aku sama sekali belum bisa menerima laki-laki yang sedang menarik tanganku ini sebagai suami sah ku. Meskipun kami sudah menikah, tapi semua itu atas dasar terpaksa, belum ada tumbuh rasa cinta dihatiku untuknya, apalagi saat melihat satu persatu tingkah manusia dirumah ini.

Sebelum Aldi meraih daun pintu kamar nya, aku mencoba mencari alasan, mengulur waktu agar hubungan yang masih kuanggap tabu tidak terjadi.

"Aku mau mandi dulu" kata ku sembari melepas genggaman Aldi. Aldi menoleh kearahku diiringi senyuman, tapi hal itu tidak menunda dirinya untuk membuka pintu kamar.

"Didalam kamar ku ada kamar mandi, kita mandi bareng ya" ujar Aldi sambil kembali menarik tanganku masuk kekamarnya, kini pintu kamar itu sudah tertutup rapat. Alasan ku untuk mengulur waktu ternyata hanya membawaku kepada situasi yang sangat sulit, Aldi justru semakin menggila dengan hasratnya. Sungguh, aku sangat tidak nyaman dengan tawarannya.

"Aku mandi sangat lama, perlu banyak waktu untuk menghapus semua make-up di wajahku" Pokoknya aku harus mencari alasan yang membuat malam ini berakhir tanpa berhubungan badan dengan Aldi.

"Kamu benar juga, kalau begitu aku akan menunggu mu diatas ranjang. Cepatlah mandi istriku, mandi yang bersih" Aldi langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur lembut miliknya, ya harus aku akui kasur itu terlihat sangat mahal, hiasan kamar Aldi juga sangat elegan dengan dominan warna hijau dan emas, tidak tanggung-tanggung, diatas ranjang juga sudah ada taburan bunga mawar, menambah wangi harum diruang kamar Aldi. Tapi semua kemewahan itu tidak lantas membuat luluh, aku bukan wanita matre yang gila harta.

"Istriku, aku tidak akan membiarkan diriku melepas pakaian ku sendiri. Kamu lah yang akan melakukan nya nanti, karena itu jangan membuat aku menunggu lama" kata Aldi dengan senyum mematikan saat sudah berbaring diatas kasur. Aku bergetar merinding, tanpa menjawab perkataan nya, aku langsung masuk kekamar mandi.

***

"Ibu, kenapa ibu tega melakukan ini?. Aku tidak kuat tinggal disini Bu, aku ingin pulang" rintih dan tangisan ku menyeruak bersamaan dengan suara derai air di kamar mandi ini membasahi tubuhku. Aku sengaja menangis sambil mengguyur tubuhku dengan air ini, agar suara tangisan ku tidak terdengar oleh Aldi. Sudah dua puluh menit aku berada dikamar mandi ini sambil menangis lirih, tapi tiba-tiba aku mendengar seruan dari luar.

"Istriku, kenapa lama sekali..!" Seru suara Aldi sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi. Aku berusaha menghentikan tangisan tapi masih harus sesegukan karena sejak masuk kekamar mandi ini, aku menangis terus dibawah guyuran air shower.

"Iya, Sebentar lagi" sahut ku.

"Jangan buat aku menunggu lama, atau terima akibatnya" tegas Aldi. Akibat?, akibat seperti apa yang Aldi maksud? Kurang ajar, dia mengira ancaman itu akan membuatku takut, tidak, justru perkataannya membuat ku semakin jijik kepadanya. Aku mungkin tidak bisa membantah perkataan ibu ku karena takut disebut sebagai anak durhaka, tapi tidak dengan suamiku, jika semakin hari dirinya semakin semena-mena kepadaku, aku akan melawan sebisaku.

Tepat sepuluh menit berlalu setelah Aldi berseru memanggil ku, aku pun membasuh diri, memakai semua pakaian ku tanpa sedikitpun menunjukkan sisi sensitif ku, aku tidak mau membuat Aldi tergoda, bila perlu saat aku keluar dari kamar mandi, aku sudah mendapatinya dalam keadaan tertidur.

"Akhirnya kamu keluar juga, kemarilah sayang, aku ingin mencium harum tubuhmu"

Sial, ternyata Aldi masih terjaga, bahkan matanya semakin membulat menatapku. Alasan apa lagi yang akan utarakan untuk menggagalkan aksi bejat laki-laki ini.

"Kamu tidak lelah satu harian di acara perkawinan kita?, kita tidur saja ya. Aku mengantuk" ucap ku sedikit menunduk, aku yakin pasti akan ada bantahan dari Aldi, tapi aku hanya berusaha membuat keadaan ini tidak dipimpin olehnya.

"Ahh, kamu benar-benar membuat ku kesal. Bilang saja kamu tidak mau berhubungan denganku!" Ketus Aldi, melemparkan bantal kearahku tapi tidak sampai mengenai diriku.

"Aku belum siap, maafkan aku. Tolong jangan paksa aku!" tutur ku sambil meneteskan air mata kepedihan. Aku berjalan perlahan kesudut kamar Aldi dan duduk memeluk lutut.

"Jangan membangkitkan amarahku, kenapa kamu malah pergi kesudut itu?, bukankah tadi kamu berkata sudah mengantuk? kemarilah tidur disampingku" Aldi menyuruhku untuk menghampirinya, perlahan aku berdiri dan berjalan kearah ranjang.

"To.. tolong jangan paksa aku, huhuhu" rintih ku memperkuat suara tangisan, berharap Aldi akan membiarkan aku tidur tenang untuk malam ini.

"Apa susahnya memberikan aku kepuasan batin, kita sudah menjadi suami istri, aku ingin kamu puaskan aku, lihatlah dibawah sana, dia sudah tidak sabar untuk dibelai" Aldi sama sekali tidak menghiraukan tangisan ku, dia terus meminta ku untuk melayaninya, bahkan dia tidak segan-segan menunjuk kearah alat tempurnya yang mungkin sudah menegang didalam celana nya.

"Aku tidak mau, aku masih ingin menjaga kesucianku. Sekali aku berkata Jangan Paksa, maka jangan memaksa ku" aku mencoba tegas kepada Aldi, walaupun dalam hatiku sangat ketakutan kalau amarah Aldi akan bangkit.

Benar saja, Aldi tampak kesal dan geram, dia langsung beranjak dari baringnya, mencengkram tanganku kuat-kuat sampai aku tidak berdaya memberontak, tidak hanya sampai disitu, Aldi juga melemparkan tubuhku keatas ranjang, aku semakin menangis menjadi-jadi.

"Kamu itu cuma anak pembantu, tau apa kamu tentang kesucian. Wanita murahan seperti kamu itu banyak berkeliaran tengah malam dipinggir jalan" umpat Aldi, melontarkan cibiran kepadaku.

"Kalau memang banyak wanita sepertiku, kenapa kamu gak menikahi mereka saja?, lepaskan aku dan biarkan aku pulang" sahut ku, membalas ejekannya yang terkesan sangat merendahkan ku.

Ditengah tangisan ku yang masih menyeruak, aku kembali berkata tegas pada Aldi.

"Aku memang hanya anak pembantu, tapi kamu jangan pernah menyamakan ku dengan wanita-wanita diluar sana yang rela mengorbankan tubuhnya demi mencari sesuap nasi. Aku memang miskin, tapi aku tidak serendah itu", dan aku juga yakin, wanita yang sampai rela menjual dirinya, mereka terpaksa melakukan itu karena tidak punya pilihan lagi."

"Aaarghh.. kamu..." Aldi menggerutu, mengepalkan tangan dan menghantamkan ke udara. Aku tau dia sangat merasq kesal karena penolakan ku untuk berhubungan badan dengannya, tapi sudah aku jelaskan kepadanya, aku perlu waktu untuk menerima kenyataan ini, aku belum siap dan aku masih dilanda rasa kaget.

"Kemari kamu..." tiba-tiba Aldi naik keatas ranjang, meraih tanganku. Tapi aku buru-buru menghindar, menjauh darinya dan segera turun dari kasur.

Aku tidak henti-hentinya menangis akibat ulah Rifaldi, suamiku yang super agresif dan tidak memberikan ku ketenangan.

"Kenapa masih memaksa ku?, Tolong Aldi, beri aku waktu untuk menerima semua ini" ujar ku sambil memohon kepada Aldi agar dia membebaskan aku malam ini. Tapi rasa jengkel dan amarah sudah terlalu menyelimuti Aldi, dia menghampiri ku dnegan langkah tergesa dan tangan mengepal, aku menutup wajahku dengan tangan karena aku sudah bisa menebak kalau Aldi akan berbuat kasar kepadaku.

Saat sudah berada didekatku, Aldi menempelkan badannya kepadaku, menggeliat bagai seekor ulat, menggerayangi ku dengan tangannya. Tiba-tiba Aldi mencengkram tangan kiriku, langsung kearahkan ke alat tempurnya, aku bisa merasakan benda milik nya sudah sangat menonjol dibalik celananya.

Aku merasa mual, jijik sekali dengan perlakuan Aldi, tangan kanan ku yang masih leluasa berusaha melawan, dan dengan sekali arahan, aku berhasil menonjok keras perut Aldi.

Brukk... suara pukulan tangan ku tepat mengenai perut Aldi.

"Aaaduhh, kamu benar-benar menguji kesabaran ku perempuan hina"

PTASSSS... satu tamparan tangan Aldi melayang di pipi kiri ku.

Aku terjatuh tak berdaya, memegangi pipiku bekas tamparan Aldi, aku hanya bisa menangis tanpa suara. Menderita sekali aku malam ini. Andai saja bisa aku mengubur diriku hidup-hidup, sudah aku lakukan.

"Aku sudah membayarmu sangat mahal, ibumu sudah menerima uangnya. Jadi kamu sudah seharusnya menuruti semua permintaan ku, kamu sekarang adalah hak ku"

Deg.. Aku seketika menghentikan tangis ketika mendengar pernyataan Aldi itu, aku berusaha duduk untuk bertanya lebih dalam tentang bayaran apa yang Aldi maksud.

"Bayaran apa?, apa perjanjian nya?, setiap kali aku bertanya pada ibuku, beliau tidak mau menjawab" Tanya ku dengan tatapan kosong, rambutku pun sudah sangat acak-acakan.

"Ini semua salah ibumu, tapi ibumu memberi penawaran kepada papa untuk menembus kesalahan nya, kamu sudah dibayar lunas oleh keluarga Abra Collin."

1
bryan.gibran
Apa yang akan kalian lakukan jika berada di posisi Refelin?
Akbar Cahya Putra
Mantap banget, author! Jangan berhenti menulis ya!
Tōshirō Hitsugaya
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
bryan.gibran: thanks kak, ikuti terus update nya ya
total 1 replies
♞ ;3
Sama sekali tidak mengecewakan. Sebelumnya aku berpikir bakal biasa saja, ternyata sangat bagus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!