NovelToon NovelToon
Menjadi Selamanya

Menjadi Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kiky Mungil

Divi hampir menyerah saat pengajuan pinjamannya ditolak, dengan alasan Divi adalah karyawan baru dan pengajuan pinjamannya terlalu besar. Tapi Divi memang membutuhkannya untuk biaya operasi sang ibu juga untuk melunasi hutang Tantenya yang menjadikan Divi sebagai jaminan kepada rentenir. Dimana lagi dia harus mendapatkan uang?

Tiba-tiba saja CEO tempatnya bekerja mengajak Divi menikah! Tapi, itu bukan lamaran romantis, melainkan ada kesepakatan saling menguntungkan!

Kesepakatan apa yang membuat Arkael Harsa yakin seorang Divi dapat memberikan keuntungan padanya? Lantas, apakah Divi akan menerima tawaran dari CEO yang terkenal dengan sikapnya dingin dan sifatnya yang kejam tanpa toleransi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiky Mungil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 33. "I'll lost without those beautiful eyes."

"Mengakhiri semua ini?" Divi mengulang. Ia melangkah mundur satu langkah, melepaskan dirinya dari Arkael, tangannya memeluk lengannya sendiri. Divi tahu hari dimana sandiwara ini akan berakhir memang akan tiba, tapi Divi tidak menyangka kalau hari itu akan datang secepat ini. Ada setitik perasaan tidak rela, ada setitik perasaan enggan untuk mengakhiri, ada sepenggal rasa yang tidak ingin meninggalkan pria yang kini tengah menatapnya lekat.

Divi meyakinkan dirinya, kalau keengganannya hanya karena tabungannya belum terisi bayaran dan bonus yang dia inginkan, tabungannya belum cukup untuk memulai hidup baru bersama ibunya. Ya, pasti rasa-rasa yang berkecamuk di dalam dadanya karena isi tabungannya.

"Tapi, tugas saya menghentikan Nyonya Paulina sepertinya belum berhasil, Pak. Bagaimana kalau Nyonya Paulina datang dan memaksa Bapak menikah lagi dengan Bella atau wanita-wanita lain yang dibawanya?"

"Apa kamu cemburu?"

"Hah? Enggak lah...saya cuma...cuma nggak mau makan gaji buta aja."

Arkael malah menyunggingkan senyuman pada wajah tampannya, "Yakin?"

Apa, sih, Pak Kael nih? Dia nggak tau apa kalo pertanyaan-pertanyaannya itu bisa bikin gue salah paham. Gerutu Divi dalam hatinya.

"Y-yakin lah."

"Kalo kamu cemburu, juga lebih bagus."

"Pak, saya lagi serius nih, Pak. Nggak usah bercanda. Tadi siang saya ketemu sama Tuan Argam, Tuan Argam juga yang bawa saya kesini, dan beliau sudah tau tentang sandiwara pernikahan ini."

"Makanya tadi saya bilang, ayo kita akhiri."

Divi menipiskan bibir. "Tapi, Pak...maaf nih, bayaran saya kan belum masuk sepenuhnya, tabungan saya juga belum cukup untuk memulai hidup baru dengan Ibu. Bagaimana kalo-"

"Bagaimana kalau memulai hidup baru bersamaku?"

"Saya...eh, apa? Maksudnya?" Kening Divi berkerut. "Bapak mau kita bercerai, kan? Atau Bapak mau membuat kontrak baru?"

"Pertama, nggak akan ada perceraian, yang saya maksud adalah, kita akhiri sandiwara ini. Kedua, ya saya mau mengubah isi kontrak. Jika kontrak yang awal tertulis pernikahan ini akan berlangsung sampai batas waktu yang saya tentukan, kali ini saya akan ubah bahwa pernikahan ini akan berlangsung...menjadi selamanya."

Deg deg deg deg deg deg deg!

Ini maksudnya apa?

Aku nggak lagi mimpi, kan?

Atau ini orang lagi ngetest aku aja nih?

Kondisikan jantung, Div! Ingat, orang ini pandai sekali bersandiwara!

"Kamu belum jawab pertanyaanku, Divi."

"Pertanyaan yang mana?"

"Memulai hidup baru bersamaku?"

Divi menarik napas panjang, menghembuskannya dengan rasa gemas, lalu ia tatap baik-baik pria yang masih berdiri di depannya itu.

"Begini ya, Pak. Saya tau Bapak ini cuma lagi ngetest saya, kan? Tenang aja, Pak, saya cukup profesional, saya sama sekali nggak baper sama sandiwara yang kita lakukan selama ini, sesuai dengan kesepakatan awal kita. Tapi sekarang-"

"Tapi aku jatuh cinta sama kamu." Potong Arkael begitu saja, membuat mulut Divi tetap terbuka tapi tidak bisa bersuara, kedua matanya melebar.

"Mulutnya ditutpup, sayang, nanti ada sapi masuk." Goda Arkael dengan senyuman tampan yang membuat kedua lutut Divi lemas.

"Candaan Bapak nggak lucu!" Sahut Divi setelah bisa mengoperasikan pita suaranya kembali. "Apa menurut Bapak menggoda dan mengetest saya seperti ini lucu? Apa Bapak pikir Bapak bisa mempermainkan saya? Saya tahu saya orang susah, tapi bukan berarti Bapak bisa membodohi saya seperti ini!"

"Apa yang membuatmu berpikir aku mempermainkanmu dan membodohimu, Divi?"

Divi mendengkus, dia berlalu dari hadapan Arkael menuju dapur, pria itu mengikutinya dari belakang, menahan sekuat tenaga untuk tidak memeluk Divi kembali. Ia sadar, pengakuannya terlalu tiba-tiba, sangat wajar kalau gadis itu tidak bisa langsung mempercayainya.

"Seharian ini saya berpikir, dan menghubungkan banyak hal, dan saya mempunyai satu kesimpulan." kata Divi setelah menenggak setengah botol air mineral dingin yang dicomotnya dari dalam kulkas.

"Apa kesimpulan yang kamu dapat?"

"Tujuan utama Bapak memberikan saya kesepakatan adalah untuk membuat mantan Bapak cemburu, kan? Tugas untuk meyakinkan Nyonya Paulina, hanya tugas tambahan, karena itu Bapak akan memberikan saya bonus kalau saya bisa menghentikan Nyonya Paulina dari percobaan-percobaannya untuk menjodohkan Bapak. Gimana? Benar kan?"

"Bagaimana bisa kamu menarik kesimpulan seperti itu?"

"Karena saya punya otak, dan kebetulan tempat ini membuat otak saya bisa berkerja dan berpikir sangat jernih."

Arkael mendesah berat, dia duduk pada salah satu bar stool disana, duduk menghadap Divi yang berdiri sambil bersandar pada meja dapur.

"Benar. Memang itu tujuan utama ku saat itu. Aku sadar aku telah melakukan kesalahan, memanfaatkan kesulitanmu untuk kepentinganku. Aku minta maaf."

"Bapak nggak salah, lagi pula saya dibayar dan Ibu saya selamat. Tapi karena sekarang Arana sudah kembali sesuai dengan tujuan utama, Bapak, jadi lebih baik berhenti bermain-main. Kalau Bapak mau mengakhiri kontrak ini dan bercerai, oke, saya nggak masalah, tapi bayaran saya harus tetap dibayar ya Pak."

"Apa hanya ada uang di dalam kepalamu itu, hm?"

"Iya lah! Bagaimana saya bisa memulai hidup baru saya bersama Ibu saya tanpa uang."

"Makanya tadi aku bilang, hidup bersamaku selamanya."

"Berhenti mempermainkan saya, Pak!"

"Aku nggak mempermainkan kamu, Divi! Aku tahu aku sudah memulainya dengan cara yang salah, tapi aku juga nggak bisa memungkiri bahwa aku telah jatuh cinta kepadamu."

"Jangan ngawur, Pak. Saya tahu saya bukan gadis tipe idaman Bapak!"

"Oh, ya? Memangnya seperti apa wanita tipe idamanku?"

"Yang seperti Arana."

"Divi, kamu tahu, sebelum bertemu denganmu, aku banyak bertemu dengan mata yang mencoba menarikku, tapi nggak ada satu pun yang berhasil, kupikir karena aku masih tertinggal di masa lalu, tapi setelah melihatmu, pagi itu, satu-satunya orang yang nggak semangat berdiri ketika aku lewat, your eyes got my eyes since then. And I know now, I'll lost without those beautiful eyes."

Divi termangu. Apakah Arkael sedang mengatakan yang sejujurnya? Apakah pria itu bukan sedang mengetest lalu mengoloknya jika Divi terlena? Tapi, ucapannya terlalu manis jika kata-kata itu hanya sekadar sandiwara belaka.

"Mungkin Arana memang pernah mengisi hatiku, dulu. Dia mungkin yang pertama memasuki hatiku, dan dia juga yang pertama memilih pergi dari hatiku. Dan kamu memang bukan yang pertama disini," Arkael menunjuk dadanya. "tapi aku yakin seyakin yakinnya, aku nggak mau melepaskanmu apa lagi kehilanganmu."

Suara jangkrik mengisi kekosongan setelah beberapa detik kesunyian setelah pengakuan Arkael yang membuat jantung Divi berdebar secara brutal. Divi mencoba mengalihkan pandangannya dari tatapan dalam dan lekat mata Arkael. Pria itu berada beberapa langkah di depannya, tapi Divi seeakan bisa merasakan kehangatan dan kelembutan Arkael pada dirinya. Apakah ini bagus? Entahlah.

Divi ingin percaya, tapi takut.

Rasanya terlalu tidak mungkin seseorang seperti dirinya membuat seorang Arkael jatuh cinta seperti ini, bukan? Dia bukan siapa-siapa, tidak memiliki harta apa pun, tidak memiliki kelebihan apa pun, apa lagi dirinya sudah...ah, tidak, dirinya terlalu tidak pantas untuk pria sempurna seperti Arkael. Divi harus tahu diri.

"Sepertinya Pak Kael sudah terlalu lelah, lebih baik Bapak istirahat saja. Kita bicara lagi besok." Divi memilih untuk melangkah meninggalkan dapur.

"Besok, lusa, minggu depan, tahun depan, atau selamanya, ucapanku akan tetap sama."

Divi tetap melangkah, menjauh, naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Arkael dalam kesunyian malam yang sepi. Ia menghela napas. Ia tahu, jalannya tidak akan mudah.

"Apa yang harus aku lakukan untuk bisa meyakinkanmu, Divi?"

.

.

.

Bersambung~

1
Boma
terus berjuang el,untuk meyakinkan divi
Boma
pasti divi salah paham,di kiranya akan mengakhiri pernikahan kontraknya
Boma
padahal kakek cuma ingin tau perasaan kael yg sesungguhnya
Boma
mending jujur aja divi,kalo perasaan itu ada,tapi sllu menepisnya,karna tak sepadan dgn arkael,moga kakek merestuimu divi
Boma
pasti rana,makin runyam
DwiDinz
Siapa tuh yg nguping? Rana atau divi? 🤔
Boma
kamu aja yg ambil,biar nanti terbiasa😄
Umie Irbie
kok ayah siiii thoooor 😱🤔🤔 punya
traumakah ????
Umie Irbie
othooooor random bangeeeet dewhhh,. masa rumahnya kael yg mewah ada tokek 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
Umie Irbie: wahhahahahahaha,. 🤣🤣🤣🤣🤣 di hotel pulaaaa 😒😒😒🤣🤪
Kiky Mungil: mending kalo di rumah, tapi ini di hotel kak, eh, tokeknya juga mau ikut bobo dihotel kayaknya 😅😅😅
total 2 replies
Boma
kirain ada yg ngetuk pintu,eh toke😄ada2 saja
Kiky Mungil: tokeknya jadi room service 😅
total 1 replies
Boma
apa dia bilang wc ya ujungnya😁
Umie Irbie
duuuuh,. bahasa inggris yaks😒😣 artinya apaan siii,. masa kudu copy paste dulu ke google transit 😏😣😒
Kiky Mungil: jangan kak...bahaya artinya 😋😋
total 1 replies
Umie Irbie
hahahaah,. baca nya sweet bangeeet siiiii 🤣🤭🤭
Umie Irbie
hahahaha,. hukuman nya kok enak sekali yaaaaa 🤣
Boma
WAK WAW ngambil kesempatan dlm kesempitan kael😄
Umie Irbie
hahahahahah,. arkael mesuuuuuuum🤣🤣🤣🤣🤣
Boma
pokus pokus aja terus kael
Muri
buat kaelnya bucin ya thour
Muri
kayanya bukan mmh kandung kael lh
Boma
awas aja kalo kamu goyah kael,bakal nyesel kamu di tinggal divi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!