NovelToon NovelToon
Pendekar Sakti Thung Seng

Pendekar Sakti Thung Seng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / kelahiran kembali menjadi kuat / Dunia Lain / Dendam Kesumat / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pencari keabadian

Thung Seng seorang jenius beladiri yang juga memiliki seorang istri yang cantik jelita, dimana hal tersebut memancing iri dan dengki dari kakak seperguruannya sendiri.

Dengan memanfaatkan kekuasaannya sebagai seorang Raja dan melakukan kolaborasi dengan orang kepercayaannya Thung Seng, maka kakak seperguruan Thung Seng berhasil menangkap bahkan menghancurkan ilmu kungfu yang dimiliki oleh Thung Seng.

Sanggupkah Thung Seng yang kehilangan ingatan dan kehilangan kungfunya melakukan balas dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pencari keabadian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34.Terluka.

Sementara lima orang berlari ke arah Thung Seng, dengan cepat Thung Seng mengambil pedang dari cincin penyimpanan nya.

“Trang! Trang! Trang! Trang! Trang!”bunyi lima pedang ketika bertemu dengan pedang Thung Seng.

Kali ini Thung Seng langsung mengeluarkan seluruh tingkat kultivasinya yang membuat lima pedang lawan terlempar ketika beradu dengan pedang Thung Seng.

Tanpa membuang waktu, Thung Seng langsung menghabisi lawan-lawan yang telah kehilangan senjatanya.

“Tuan Pendekar tolong Kami,”ucap Kakek tua yang sebelumnya dihina oleh bajak laut.

Tanpa banyak cakap, pedang Thung Seng langsung membabat putus seluruh tali yang mengikat para tawanan.

“Kalian segera pergi berlindung, Aku akan menghadapi para bandit!”perintah Thung Seng dengan tegas.

“Kami akan membantuMu.”

“A Meng, biarkan Pendekar utusan Dewa ini yang menangani para bajak laut!”

“Baik Tuan,”jawab A Meng dengan patuh.

“Oh Aku lupa menutup wajahKu,”pikir Thung Seng yang kemudian mengambil salah satu topeng pemberian kepala desa Ulaan dan kemudian memakainya.

Thung Seng berjalan menuju ke arah kapal bajak laut yang berada persis di sebelah kapal barang, kemudian melompat ke arah kapal bajak laut.

“Siapa Kau, beraninya membunuh teman Kami?!”teriak seorang Bajak laut dengan memberanikan dirinya.

“Huh Aku adalah malaikat pencabut nyawa!”jawab Thung Seng.

“Beng San, cepat Kau lapor pada Kapten, yang lainnya cepat serang Bocah gila ini!”

Dua puluh orang segera bergerak ke arah Thung Seng, Mereka semua berada di tingkat menengah pertama.

Pertempuran seru kembali terjadi dan Thung Seng sedikit kerepotan menghadapi serangan dua puluh orang sekaligus.

“Aku tidak boleh memperlihatkan kekebalan tubuhKu untuk menjaga agar diriKu tidak dikejar baik oleh partai Neraka maupun oleh partai Surga,”pikir Thung Seng.

“Kakek sepertinya penolong Kita kerepotan dalam menghadapi lawannya. Kenapa Kakek melarang Kami untuk membantunya?”

“Yong Kie, Pendekar itu adalah utusan Dewa, lagi pula Kita bisa mengambil pelajaran dari pertarungannya,”ucap Kakek tua yang bernama Yong An.

“Hmm Kakek benar, tapi Aku pesimis Pendekar penolong Kita sanggup menghadapi Kapten bajak laut. Pengawal andalan Kita yang di level menengah ke lima pun tewas oleh kekejaman Kapten bajak laut.”

“Nak Kau jangan terlalu pesimis, ingat kata bajak laut sebelumnya, berteriak yang kuat sampai suara Kita menembus langit, setelah itu Pendekar penolong benar-benar turun dari langit.”

“Hmmm mudah-mudahan Kakek benar.”

Kembali ke pertarungan Thung Seng, terlihat gerakkan Thung Seng yang lincah menghindar ke sana ke mari.

“Level kultivasi lawanKu sekarang satu tingkat di atas lima temannya terdahulu dan gerakkan Mereka semua terkoordinasi dengan baik.”

Thung Seng mulai mengaktifkan jurus phoenix pada tangan kiri yang tidak memegang pedang dan usaha Thung Seng membuahkan hasil, beberapa Bajak laut mulai terkena pukulan dari Thung Seng yang kemudian disusul dengan tusukan yang cepat serta terarah dari Thung Seng.

Perpaduan antara jurus pedang dan jurus pukulan phoenix membuat lima Bajak laut terkapar sedangkan beberapa yang lainnya menderita luka-luka.

“Berhenti!”seru Kapten Bajak laut.

Teriakkan Kapten Bajak laut untuk sementara menghentikan pertarungan antara Thung Seng dengan lima belas Bajak laut yang tersisa.

“Aku adalah orang yang menghargai orang yang berbakat seperti Kau, bagaimana kalau Kau bergabung dengan Kami untuk menjadi Wakil Kapten Bajak laut?”

“Kapten, kalau orang itu jadi Wakil Kapten bagaimana dengan posisiKu?!”

“Diam! Jangan ikut bicara sebelum Kuperintah!”bentak Kapten Bajak laut.

Sebuah teriakkan lantang yang menciutkan nyali seluruh Orang yang mendengarnya kecuali Thung Seng.

“Maaf Aku menolak tawaranMu,”jawab Thung Seng.

“Kalian semua menyingkir biar Aku yang mengantarnya pulang ke neraka!”seru Kapten Bajak laut.

Para Bajak laut dengan patuh menyingkir menjauh.

Kalau dilihat dari perawakannya seperti amat tidak pantas orang yang sedang berjalan menghampiri Thung Seng sebagai Kapten Bajak laut, karena wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang tidak memperlihatkan otot sama sekali, sehingga lebih patut disebut sebagai seorang sastrawan.

“Pendekar, hati-hati dengan pedangnya!”teriak Kakek tua yang berada di kapal barang.

“Sring!”bunyi pedang yang ditarik dari sarung.

“Traannggg!!!bunyi dua pedang yang beradu, dimana pedang milik Thung Seng terpotong dan pedang lawan tetap melaju ke arah wajah Thung Seng.

Dengan kaget, Thung Seng berusaha mundur tapi terlambat, pedang lawan telah membelah topeng yang dikenakan oleh Thung Seng, dan segaris merah darah yang melintang terlihat di wajah Thung Seng.

Thung Seng mundur beberapa langkah.

Baik Thung Seng maupun Kapten Bajak laut sama-sama terkejut.

“Mustahil!”teriak Mereka berdua hampir bersamaan.

Thung Seng terkejut karena pedang lawan mampu membuat dirinya terluka, sedangkan Kapten Bajak laut terkejut karena pedang pusakanya yang selalu mampu memotong apapun, kali ini hanya sanggup melukai wajah Thung Seng.

“Pendekar senior manakah yang kali ini Kuhadapi? Tapi ditilik dari wajahnya Aku seperti belum pernah berjumpa,”pikir Kapten Bajak laut sambil memandangi Thung Seng dengan teliti.

Para Bajak laut terpaku melihat Thung Seng tidak tewas setelah terkena tebasan pedang.

Sementara itu di kapal seberangnya para Pelaut bersuka cita melihat Thung Seng tetap hidup.

“Aduh untung jantungKu tidak copot!”

“Kakek benar, Pendekar itu utusan Dewa!”seru Yong Kie dengan kagum.

Tak lama kemudian dari kapal barang terdengar yel yel yang memuji dan menyemangati Thung Seng.

“Hidup Pendekar utusan Dewa! Hidup Pendekar utusan Dewa!”teriak para Pelaut dengan bersemangat.

Kembali ke kapal bajak laut.

“Tingkat kultivasiKu satu tingkat di atasnya dan dengan pedang Dewa milikKu, Aku masih sanggup menghabisinya,”pikir Kapten Bajak laut dengan yakin.

“Kutak-tahu Pendekar senior dari mana Kau, tapi pedangKu sudah menghabisi banyak pendekar senior dan Kau pun tidak terkecuali,”ucap Kapten Bajak laut yang kemudian kembali menyerang Thung Seng.

Thung Seng melompat mundur sambil mengambil beberapa pisau dan kemudian melemparkannya ke arah Kapten Bajak laut.

Kapten Bajak laut dengan sigap menangkis seluruh lemparan pisau dari Thung Seng.

Thung Seng bersalto melewati lawan dan kembali melemparkan pisau dari arah belakang punggung lawan.

Kapten Bajak laut segera berbalik dan menangkis hampir seluruh pisau yang dilemparkan oleh Thung Seng, beberapa pisau yang tidak tertangkis namun sempat dihindari oleh Kapten Bajak laut malah mengenai dua Bajak laut, menewaskan Mereka berdua.

“Walah pisauKu habis,”gerutu Thung Seng.

Kapten Bajak laut kembali menyerang dengan ganas ke arah Thung Seng , dengan lincah Thung Seng menghindari setiap serangan.

Satu tebasan yang dapat dihindari oleh Thung Seng malahan membuat tiang kapal terpotong dan jatuh.

“Awass!”teriak para Bajak laut dengan panik.

“Bruakk!”bunyi tiang kapal yang jatuh menimpa dek kapal.

“Grrr kapalKu jadi rusak!”pikir Kapten Bajak laut dengan emosi tinggi.

Perhatian lawan yang teralihkan membuat Thung Seng bisa menyarangkan pukulan walaupun tidak terlalu telak, karena lawan sempat bergerak.

Pukulan dari Thung Seng membuat lawan terlempar cukup jauh.

Kapten Bajak laut segera bangkit dan kembali menyerang Thung Seng.

“Sial hampir saja tadi Aku mati terkena pukulannya.”

Hujan jurus pedang dari lawan membuat baju Thung Seng robek-robek dan beberapa bagian tubuh Thung Seng juga terluka.

Walaupun terluka, Thung Seng tetap maju dan menangkis pedang dengan kukunya.

Usaha Thung Seng untuk memperpendek jarak membuahkan hasil, kini gantian baju Kapten Bajak laut yang robek-robek dan tubuhnya pun terluka.

Menyadari kesalahannya, Kapten Bajak laut berusaha memperlebar jarak, tapi mana mau Thung Seng memberi kesempatan pada lawan.

Keadaan berganti, kini Kapten bajak laut yang menghindar ke sana ke mari, menghindari cakar dari Thung Seng dan sekali-sekali menyerang dengan pedangnya.

“Senior, bagaimana kalau Kita akhiri kesalah-pahaman ini!”seru Kapten Bajak laut.

“Kesalah-pahaman gundulMu!”jawab Thung Seng.

Melihat Thung Seng bisa menekan lawannya, maka teriakkan para pendukung Thung Seng makin nyaring.

“Hidup Pendekar utusan Dewa.”

Dilain pihak para Bajak laut mulai ketakutan melihat keadaan Kapten Bajak laut yang terdesak.

Bersambung :))

1
ayub tambunan
ini yang bikin malas baca masa jadi anak 12 tahun giman mau berkelahi nya maaf nda jadi lanjut baca
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya. 🙏🏼.

Justru di situ uniknya cerita ini, karena dengan tubuh istimewanya serta kungfunya yang naik dengan cepat serta interaksi yang unik dengan burung besar 🙏🏼😃.
total 1 replies
jaka saba jati
katanya pek liong...knapa manggilnya tung seng
RisingPhoenix: Pek Liong nama pemberian ketika Dia tidak tahu nama aslinya, sedangkan Thung Seng adalah nama aslinya.

Terima kasih sudah berkunjung membaca 🙏🏼🙏🏼🙏🏼.
total 1 replies
Membo 69
cocok judulnya pendekar bloon😆😆😆
RisingPhoenix: 😂😂namanya juga lupa ingatan jadi minim pengalaman 😃😃😃😅🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
kalau alur cerita ada POV sepertinya kurang apik Thor..Napa ngga dijadikan satu dgn. plot ceritanya .seakan terkesan cerita dipaksakan jadinya🥱
RisingPhoenix: Baik, terima kasih atas sarannya 🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
jgn diulang ulang kalimat yg sama..dan kosakata juga perlu dibenahi bro
Razali Azli
cerita novel dah menarik. tapi nama² watak sangat tidak menarik. saranku thor, akan datang atau jika ada novel baru usahakan agar nama watak dan tempat dijadikan lebih baik.
RisingPhoenix: Razali Azli, terima kasih atas masukannya 🙏🏼
total 1 replies
RisingPhoenix
Terima kasih 🙏🏼🙏🏼🙏🏼😃
Ismaeni
lanjut thor,ceritanya menarik
RisingPhoenix: Terima kasih atas dukungannya @ismaeni 🙏🏼
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!