Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

     Sore hari terlihat Flower duduk seorang diri di pinggiran kolam ikan yang berada di dekat taman mansion . Sejak tadi malam Flower tiba tiba merindukan kedua orang tuanya yang berada di duniannya , Flower tidak tahu bagaimana kabar mereka , dirinya juga tidak tahu bagaiman keaadaan tubuhnya pasca kecelakaan waktu itu , masih hidupkah atau sudah mati.

" Momy , Dady ,.Dea merindukan kalian , bagaimana kabar kalian di sana. '' gumam Flower sendu.

Flower membuka layar ponsel yang di bawanya sejak tadi , dan seketika kedua matanya menyipit saat melihat tahun yang tertera di layar ponselnya.

'' Kok gue baru sadar kalau ternyata si pembuat novel memilih tahun 2024 untuk jalan ceritanya '' gumam Flower ketika tahun yang tertera di ponselnya menunjukkan tahun 2024 , sedangkan dirinya kecelakaan di tahun 2019.

" Terus si author juga membuat jalan ceritanya di negara xx , kira kira kalau gue pergi ke negara asal gue gimana ya , apa ada kehidupan keluarga Ananta juga di negara I '' gumam Flower menebak nebak.

'' Hais,,,, ada ada aja lo De, ini tuh dunia novel , sedangkan keluarga Ananta dunia nyata , jadi mana mungkin si Author juga memasukkan keluarga gue dalam ceritanya , ya gak mungkin banget pasti '' Flower menampik isi pikirannya yang menurutnya sangat tidak mungkin.

Karna tak ingin terus terusan berfikiran konyol , Flower memilih pergi meninggalkan pinggiran kolam ikan.

     Flower berjalan masuk ke dalam mansion , dan saat melewati dapur Flower di buat heran dengan seorang pelayan yang terlihat membawa minuman dengan terburu buru.Karna tidak ingin mati penasaran akhirnya Flower memilih mengikuti si pelayan hingga sampai di ruang tengah.

'' Paman Hans '' panggil Flower melihat kepala pelayan mansion yang berdiri membelakanginya.

Ketika Paman Hans membalikkan badannya , dan saat itu juga Flower bisa melihat keberadaan gadis yang terlihat lumayan cantik tengah duduk di sofa ruang tengah.

Flower mengerutkan dahinya karna tak mengenali gadis yang menatapnya dengan gaya angkuh itu.

'' siapa ?'' tanya Flower tak ingin menebak nebak saja.

'' Maaf Nyonya ,,,,,

Perkataan Paman Hans terpotong oleh suara gadis itu.

'' Aku Delena , adik dari sahabat Kak Ethan '' ucap gadis yang bernama Delena.

Flower mengingat ngingat lagi sosok yang bernama Delena di dalam novel , dan beberapa detik kemudian Flower ingat jika Delena adalah adik dari Jonathan , Delena juga menyukai Ethan , dan juga Delena sangat di sayangi oleh kakaknya dan juga sahabat kakaknya, termasuk Ethan yang sering memanjakannya , tapi di naskah novel nama Delena ini hanya beberapa kali muncul , atau bisa di sebut peran pendukung , hanya saja di dalam novel menjelaskan jika sifat Delena sangat keras kepela , manja dan juga sangat serakah.

" Hais.... Jika gadis ini berani mengusikku awas aja , gak peduli meski bekingannya Ethan dkk , gue bejek bejek kalau berani cari gara gara " batin Flower sudah merasakan jika gadis di depannya suatu saat akan membuat rusuh dengannya.

'' Kamu Flower '' sapa Delena tak ramah ketika melihat Flower yang hanya diam menatapnya , apa lagi penampilan Flower yang terlihat cantik di depannya yang mana membuatnya merasa iri.

'' iya aku Flower '' sahut Flower ketus.

Tak

Tak

Tak

Suara hentakan sepatu di lantai marmer terdengar nyaring di telinga tiga orang yang berada di ruang tengah , yang mana membuat atensi mereka beralih menatap ke arah sumber suara yang terdengar dari arah pintu utama.

Flower mengrinyitkan dahinya melihat kedatangan suaminya yang tidak sendiri , tapi ada tiga orang yang mengikutinya di belakangnya , dan hanya satu di antara tiga yang Flower belum mengenali wajahnya , tapi Flower bisa menebak jika orang itu adalah Jonathan.

'' Kak Ethan ! '' pekik Delena senang yang mana membuat Flower reflek menutup telinganya.

Delena berlari ke arah Ethan , bahkan Delena sengaja menabrak bahu Flower , dan untung saja Flower masih bisa menjaga ke seimbangan tubuhnya yang mana membuatnya masih berdiri tegak.

''Kak Ethan , aku merindukan kakak '' ujar Delena dengan suara yang terdengar manja.

'' Dele kamu tidak merindukanku ?'' bukan Ethan yang menyahut melainkan Dion.

'' Hehehe.... Dele juga merindukan kak Dion , kak Alex juga '' ucap Dele pada kedua sahabat kakaknya.

 Ethan mengajak ketiga sahabatnya untuk duduk di sofa yang berada di ruang tengah , saat Flower akan ikut duduk tiba tiba Delena mendorongnya ke samping , yang kini membuat Flower memilih berdiri dan membiarkan Delena duduk di tengah tengah antara Ethan dan Jonatahan. Akhirnya Flower memilih pergi , karna dirinya juga tidak peduli nanti mereka akan membahas apa.

'' Baby mau kemana ?'' tanya Ethan meraih pergelangan tangan Flower.

Sudah beberapa hari ini Ethan di buat hawatir dengan Flower yang sering melamun , bahkan Flower jarang fokus ketika saat di ajak bicara oleh dirinya , Ethan tidak tahu apa yang sedang mengganggu fikiran istrinya , yang jelas Ethan tidak ingin kondisi istrinya tiba tiba memburuk seperti beberapa bulan yang lalu , yang di sebabkan fikirannya terlalu tertekan seperti yang di katakan oleh Dion.

Dan tadi saat di perusahaan Ethan yang sudah putus asa melihat istrinya , akhirnya memilih menghubungi Dion agar datang ke mansionnya untuk melihat kondisi istrinya , karna selain dokter Dion juga seorang pisikolog , tapi siapa sangka waktu itu Dion sedang bersama Jonathan dan berakhir Jonathan ikut ke mansionnya sekarang , dan Ethan lebih tidak menyangka lagi melihat adik Jonathan yang kuliah di LN sudah kembali , bahkan sekaranga juga berada di mansionnya , Ethan berharap istrinya tidak marah saja melihat keberadaan Delena.

'' Tidur '' jawab Flower.

Ethan beranjak berdiri , lalu menggenggam pergelangan tangan istrinya dengan lembut.

'' Aku temenin ya '' tukas Ethan yang bisa menebak jika istrinya tidak menyukai dengan keberadaan Delena.

'' Flow , tidak baik tidur di sore hari , suami baru pulang kerja kok malah di tinggal tidur '' sindir Delena yang seketika mendapat tatapan tajam dari Flower.

Flower melepaskan genggaman tangannya dari Ethan , dan berjalan mendekati Delena yang duduk berada di balik tubuh Ethan yang berdiri di depannya.

'' Nona Delena saya berpesan pada anda , jangan sekali kali membangunkan singa yang sedang tidur , jika tidak mau di terkam '' ujar Flower dingin.

Alex dan Paman Hans seketika menelan ludahnya kasar , mereka yang sudah tahu seperti apa jika Nyonya mereka sedang marah , membuat mereka berdua bergidik ngeri , karna bagi mereka Nyonya ini tidak kalah kejam dari Tuan Mereka jika sedang marah.

Sedangkan Jonathan dan Dion di buat melongo , melihat perubahan pada diri Flower yang terlihat dingin dan kejam , padahal sebelum Flower amnesia mereka pernah bertemu Flower beberapa kali , tapi sifatnya jauh berbeda dengan yang sekarang , apakah ini efek dari amnesia pikir mereka sama seperti yang di pikirkan Ethan di awal awal melihat perubahan istrinya.