Uranus dan sang Hakim saja tidak serta Merta di katakan takdir abadi. Tapi mereka tetap berharap di kala melihat bintang jatuh. Demikian pula aku berjuang tanpa lelah mencintaimu.
-Bisik Naga Api mitologi -
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSY AL FAZZA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Taktik Banyu
Berjalan di atas gurun pasir, Rumi yang setiap hari merasakan hawa panas dingin di peluk sang naga api tanpa memperdulikan banyak mata yang melihat. Sebelum masuk ke kurungan untuk menemui Banyu. Dia berhenti meminta naga api menunggunya selama lima belas menit.
“Kalau tidak keluar selama waktu yang di tentukan. Maka aku akan masuk mencari mu.”
“Ya, aku akan keluar lebih cepat dari yang kau bayangkan” jawab Rumi.
Tubuhnya yang sangat lemah, berjalan sedikit membungkuk memasuki kurungan. Banyu menyambutnya, dia membantu memegangi Rumi yang Nampak terlihat sangat lemas. Wajahnya sangat pucat, badannya semakin kurus dan lingkar kelopak mata menghitam melekat jelas.
“Aku tau akulah sumber semua masalah ini. Banyu, tujuan mu kemari bukan untuk menyerang gurun pasir. Tapi mengambil diri ku bukan?” tanya Rumi menyorot mata sedu sedan.
Banyu mengangguk, dia sangat sulit dan bahkan tidak mampu mengatakan semua isi hatinya. Besar keinginannya menyelamatkan Rumi, tidak ada pengutaraan gayung bersambut atau uluran tangan yang sama. Cintanya yang begitu besar pada Rumi di sembunyikan dan memastikan Rumi aman di dekatnya. Dia bertekad tidak akan memberikan semua kemauan sang putri perbatasan langit. Walau sang putri memerintahkan membunuhnya.
“Apakah sang putri masih mengincar ku? Misinya terlihat jelas, memerintahkan negeri dedaunan agar bersujud mematuhinya.”
“Dia menyuruh ku membunuh mu Rumi. Percayalah, aku akan mengeluarkan mu dari sini dan menggantikan wujud mu yang lain di hadapan sang putri.”
“Memangnya wanita licik itu tidak mengetahuinya? Serahkan saja aku padanya. Lihat, sisa usia ku kemungkinan besar tinggal beberapa hari lagi. Hentikan perjuangan menghidupkan ku, penyakit ku ini menjalar sampai ke pembuluh nadi. Tidak ada yang mengasihani ku untuk beristirahat dengan tenang menutup mata selamanya. Banyu, meneguk ramuan setiap hari, melawan energi spiritual dan kekuatan mistis lain hanya akan menyakiti ku.”
Rumi keluar dari kurungan, dia tersenyum lebar dan menggelengkan kepala. Sang naga mengerutkan dahi, merapikan jubah Rumi dan menggendongnya menuju ke rumah khusus untuknya. Senyuman Rumi yang membuat sang naga berpikir Banyu membuatnya Bahagia.
“Apakah kau senang bertemu dengannya?”
“Naga api apa kau cemburu? Aku tersenyum melihat bagaimana permainan sang putri perbatasan langit memperalat semua orang.”
“Aku memang cemburu. Mau kemana?”
“Huuhh, biarkan aku sendirian naga api, aku sangat Lelah hendak memejamkan mata.”
“Rumi dengarkan aku, bisakah kita sedikit berbincang-bincang? Kau bisa bersenda gurau dengan Banyu. Tersenyum lebar setelah melihatnya. Apa yang salah dari ku? Kenapa kau begitu mengacuhkan ku? Jawab aku Rumi?” tanya Beijing mengguncangkan tubuhnya.
Pertengkaran sepasang kekasih itu di lihat Shakar dari depan pintu. Sang naga tidak mendapatkan jawaban apapun, dia pergi berlalu meninggalkannya.
“Ada apa? Kenapa kau begitu dengan Beijing? Dia sangat mencintaimu.”
“Shakar, mungkin aku wanita yang berpura-pura mengabaikan perasaan ku. Aku mencoba melatihnya agar bisa mengikhlaskan kepergian ku. Semakin dia mencintai ku maka semakin dia tidak akan bisa kehilangan ku kan?”
“Kau harus bersyukur ada pria sejati yang melindungi dan mencintai mu setulus jiwa.”
“Aku juga melihat Eukar dan Jack yang mencintai mu.”
“Entah mengapa Jack yang lebih rajin memarahi ku. Dia bahkan tidak mengijinkan ku pergi ke dapur untuk memasak. Huufhh. Bagaimana bisa aku membantu merebus ramuan herbal mu?”
......................
Perkumpulan siluman Kala jengking yang akan berdiskusii tanpa sepengetahuan Beijing. Api cemburu Kala tidak bisa di tepis, dia Bersama panglima perang kala jengking Bersiap di hari esok membunuh Rumi. Selepas Beijing pergi, Rumi menyembunyikan tanda pemanggil Banyu. Dia Bersiap pergi di hari esok. Dalam lelap Kembali bermimpi Mesi yang hadir memberikan petunjuk.
“Rumi, hari ini seluruh makhluk di gurun sedang berperang. Besok adalah perang badar terbesar. Kau harus memberitahu Eukar jika aku tidak pernah pergi meninggalkannya. Aku juga tidak akan pernah menjadi bagian dari kebangkitan yang di layangkan penjaga utama Donggo.”
“Jadi, selama ini. Donggo menggunakan sihir hitam dan berupaya menjadikan sang putri perbatasan langit sebagai calon permaisurinya demi mendapatkan tahta tertinggi dan membangkitkan mu? apa hubungan mu dengan mereka Mesi? Terutama sosok siluman burung hantu. Aku juga ingin menanyakan Dimana karak. Aku kehilangannya__”
“Siluman wilayah hutan barat. Tetap ada di kekuatan spiritual mu. Jika kau menutup mata selamanya. Kau akan Kembali ke wilayah barat dan di jaga energi Karak supaya tidak ada yang bisa mencuri kekuatan spiritual mu. Aku akan memberikan mu gambaran di masa lalu. Pegang telapak tangan ku Rumi.”
Di masa yang terlewati, Eukar dan Donggo begitu dekat dengan Messi. Keduanya sama-sama melabuhkan hati. Tapi mesii tidak akan pernah memilih salah satu dari mereka, dia hanya mau mengutamakan misinya menjaga perdamaian dunia.
Donggo yang di bakar api cemburu menjebak messi dan Eukar. Tidak terkira sampai saat ini naluri membunuhnya masih melekat tanpa mempunyai hati.
Rumi tidak sanggup lagi lebih melebur di alam mimpi. Kekuatan spiritualnya sangat lemah, perlahan dia merasakan ada yang menyalurkan energi ke tubuhnya. Terbangun melihat Beijing yang menyalurkan kekuatannya.
“Naga api yang baik, kau tetap saja tidak akan pernah bisa marah pada ku. Mmhh, baiklah. Aku akan menyampaikan semuanya. Kumpulkan para sahabat ku.”
Pertama-tama Rumi memberitahu semua hal yang ada di dalam penglihatan alam bawah sadarnya. Meskipun sulit menerima, sosok Eukar mencoba tegar melanjutkan hidupnya. Sangat jelas apa yang di rahasiakan, dendam yang tidak bisa terhapus. Semua misi yang di layangkan akan membahas hal peperangan.
...----------------...
Rumi mulai menjalankan aksi melarikan diri kedua kalinya. Dia menyerang para penjaga gurun pasir dan membebaskan Banyu. Kekuatannya tidak stabil, tubuhnya di sanggah Banyu. Saat akan melarikan diri, gerombolan Kala dan pengikutnya menyerang.
“Bunuh dia!” teriak Kala mengubah diri menjadi sosok kala jengking.
Bisa racun terlempar hampir menyiram tubuh banyu di tepis lemparan kekuatan spiritual Rumi. Syatt__ seluruh makhluk kala jengking terjatuh. Kala mengumpulkan kekuatan racun raksasa Bersiap membunuhnya.
“Hentikan!” naga api berdiri di Tengah pertempuran.
Banyu Kembali di kurung, tambahan anggota Seza sang pendampingnya. Sedang pasukan Kala mundur di perintah Beijing dengan mengangkat tombak penguasa negeri gurun. Di dalam ruangan istirahat, naga api menggelengkan kepala.
“Jadi selama ini memang ini niat mu. Pergi dari ku dan tidak mau di sisi ku! Mulai sekarang aku memastikan kau tidak bisa pergi kemanapun!”
Ruangan Kembali sepi, semuanya ke tugas masing-masing. Melihat Jack masuk ke ruangannya dan memberikan ramuan. Dia mulai membujuk meminta Jack menemui Kala, memberikan penjelasan bahwa dirinya juga akan ikut berjuangan sampai titik terakhir. Walau naga api akan membencinya, Rumi tidak mau membiarkan kekasihnya celaka di medan tempur. Mengesampingkan perasaan. Walau Kala tidak menyukai Rumi, dia mengambil keuntungan dari kematian Rumi nantinya.
“Setidaknya aku akan menempati posisi di hari naga api” gumamnya melengos.
Hubungan antara Rumi dan Beijing yang kompleks, dari ketidakpastian hingga kedekatan emosional, membuat pembaca terikat dengan karakter-karakter ini. Bagaimana mereka saling memengaruhi dan berkembang bersama sangat menyentuh
Rencana Banyu dan Seza untuk mengelabui putri iblis menambahkan elemen ketegangan dan strategi yang membuat pembaca penasaran. Bagaimana mereka akan menghadapi tantangan ini? Sangat menarik untuk dinantikan.
Naga api sangat lembut dan baik memperlakukannya. Dia memberikan semangkuk madu segar dan memijat telapak kaki Rumi. Terdiam tanpa kata, perasaan yang tidak akan pernah menghilang. Naga api merasakan dirinya mendapatkan hadiah dan anugerah terbesar. Kembalinya sang kekasih yang sangat dia cintai.
Banyu sangat Bahagia berhasil melakukan uji coba dari panduan buku kuno para makhluk spiritual. Di menggendong singa sambil mengusap tubuhnya. Di dedaunan hijau tempat tinggal Rumi dahulu, banyu mengubahnya menjadi bentuk dedaunan raksasa dan di kelilingi berbagai macam bunga yang indah. Dia menyegel tempat itu, sehingga dari pandangan luar hanya tampak berbentuk batu usang.
Meskipun ada banyak adegan aksi yang seru, saya juga berharap ada lebih banyak momen kecil antara karakter untuk mengembangkan kepribadian mereka secara lebih mendalam. Itu akan membuat saya lebih terhubung dengan mereka.
. nggak cocok dia hidup di negeri perbatasan langit dan menjabat kedudukan tinggi.
perjalanan karakter utama, terutama Uranus dan sang Hakim. Bagaimana mereka akan mengatasi semua rintangan dan konflik yang dihadapi? Saya harap ada pembahasan lebih lanjut tentang perasaan dan hubungan mereka.
perjalanan yang liar dan tak terduga melalui labirin pikiran manusia. Meskipun sulit untuk dipahami sepenuhnya, saya menemukan diri saya terpesona dan terdorong untuk terus membaca, mencoba memecahkan misteri yang ada di balik semua halusinasi ini.
Ini adalah cerita yang benar-benar membuat saya terlibat! Saya merasa seperti saya adalah bagian dari petualangan yang sedang berlangsung, dan saya tidak bisa menunggu untuk melihat bagaimana semua konflik akan dipecahkan.